Tidak Bisa Menolak

Setelah mendengar permintaan Scarlet tentu saja membuat Catrine berpikir dengan keras. Dia bisa melihat jika Scarlet tidak begitu menyukai Samuel. Wanita itu seperti terpaksa untuk bersama dengan Samuel apalagi ketika Samuel mencium bibir Scarlet, sangat terlihat jelas jika ciuman itu adalah ciuman terpaksa yang dilakukan oleh Scarlet.

Catrine semakin curiga adanya unsur paksaan dalam hubungan mereka. Uang yang diminta oleh Scarlet juga tidak main-main. Apakah Scarlet adalah wanita yang secara kebetulan bisa bersentuhan dengan Samuel lalu dibeli oleh Samuel?

Entah kenapa dia merasa apa yang sedang dia pikirkan saat ini tidaklah salah tapi ada baiknya dia mencari tahu terlebih dahulu agar tidak membuat kesalahan karena dia masih curiga jika Scarlet menggunakan obat. Uang dua juta dolar bukanlah uang yang kecil meski dia tidak mempermasalahkan uang itu karena ayahnya bisa memberikannya tapi jangan sampai dia tertipu.

Jika dengan uang itu bisa menjauhkan Scarlet dari Samuel dan bisa menyingkirkan wanita itu maka dia tidak akan keberatan sama sekali karena tidak ada satu orang pun yang boleh memiliki Samuel selain dirinya. Dia pun akan mencari obat untuk Samuel agar phobianya bisa sembuh sehingga dia bisa dekat dengan Samuel. Dia yakin pasti ada obatnya karena dia percaya, Scarlet menggunakan obat sehingga Samuel bisa dekat dengannya. Sungguh wanita yang cerdik dan licik karena dengan demikian Samuel akan menganggapnya istimewa karena bisa menyentuhnya dan berdekatan dengannya.

Catrine memilih pergi, dia akan meminta bantuan seseorang untuk mencari tahu kejanggalan yang terjadi dan setelah dia tahu, dia benar-benar tidak keberatan memberikan uang dua juta dolar pada Scarlet agar Scarlet menjauhi Samuel.

Scarlet yang ada di Cafe melihat kepergian Catrine. Wanita itu tampak menyukai Samuel, dia bisa melihat itu tapi apa pedulinya? Jika Catrine benar-benar mau memberikan uang yang dia minta maka dia tidak akan menolak karena dia harus memanfaatkannya karena itu adalah kesempatannya untuk lepas dari Samuel.

Semoga Catrine kembali lagi dan mencarinya, dia sangat berharap dan jika memang Catrine bersedia, dia sangat berharap Catrine memberikan uang yang dia inginkan sebelum dia tidur dengan Samuel. Jangan sampai kesuciannya sudah terenggut karena jika sampai hal itu terjadi, maka sia-sia uang yang akan diberikan oleh Catrine nantinya.

Scarlet menikmati kopinya, itu adalah waktu berharga yang dia miliki karena tidak ada Samuel. Rasanya cukup sesak berada di dekat pemuda itu dan sekarang, rasanya sedang menghirup udara kebebasan meski hanya sesaat saja. Rasanya tidak mau kembali lagi tapi dia tahu, percuma saja dia lari karena Samuel pasti bisa menemukan keberadaan dirinya. Dengan kemampuan yang pria itu miliki, tidak ada yang mustahil baginya.

Samuel yang menunggunya kembali tampak gusar. Jangan katakan Scarlet pergi lagi darinya. Samuel keluar dari ruangannya untuk mencari Scarlet. Awas saja jika Scarlet berani lari lagi, akan dia beri pelajaran agar Scarlet jera karena dia tidak suka membuang waktu hanya untuk main kejar-kejaran seperti anak kecil. Scarlet dapat terlihat jelas dari depan kantor karena jarak Cafe yang tidak jauh oleh sebab itu Samuel menghampirinya tanpa membuang waktu.

Ekspresi wajah Scarlet tampak tidak menyenangkan ketika Samuel masuk ke dalam Cafe. Kesenangan dan ketenangannya benar-benar terganggu oleh kedatangan pemuda itu. Scarlet membuang wajah, pura-pura tidak melihat Samuel ketika pemuda itu melangkah mendekatinya lalu berdiri di sisinya.

"Kenapa begitu lama? Apa kau berniat duduk di sini sampai malam?" tanya Samuel.

"Terserah aku. Lagi pula aku tidak digaji jadi untuk apa membuang waktuku untuk melakukan pekerjaan yang menguntungkan dirimu saja?!" jawab Scarlet sinis.

"Siapa bilang kau tidak digaji? Apa kau mau bekerja secara gratis sehingga kau berpikir demikian?"

"Apa? Jadi aku digaji?" Scarlet berpaling lalu memandangi Samuel.

"Jadi kau benar-benar ingin bekerja secara gratis?"

"Enak saja! Kau tidak mengatakannya padaku sebelumnya jadi aku kira kau tidak memberikan aku gaji!"

"Jika sudah selesai ayo pulang!" Samuel mengulurkan tangannya. Scarlet tampak ragu namun pada akhirnya Scarlet menggenggam tangan Samuel sambil beranjak dari tempat duduk. Meski terasa aneh tapi dia harus membiasakan diri.

"Tunggu, aku belum membayar!" ucap Scarlet. Samuel menariknya menuju kasir tanpa mengatakan apa-apa. Pegangan tangan mereka terlepas karena Scarlet ingin mengambil uang namun sebuah kartu sudah diletakkan di atas meja kasir oleh Samuel.

"Tidak perlu, aku yang akan membayar!" tolak Scarlet karena dia tidak mau berhutang pada Samuel.

"Simpan uangmu baik-baik!" ucap Samuel.

Scarlet mengangkat bahu, ya sudah jika memang begitu. Lagi pula dia tidak memintanya. Samuel kembali memegangi tangan Scarlet ketika mereka keluar dari ruangan itu. Sang asisten sudah menyiapkan mobil sesuai dengan perintah yang Samuel berikan sebelum dia keluar dari ruangan.

Selama di perjalanan kembali, mereka tidak mengatakan apa pun. Scarlet diam seribu bahasa karena dia malas bicara, begitu juga dengan Samuel. Mereka berdua sudah seperti orang yang sakit gigi saja. Samuel melirik ke arah Scarlet sesekali, apa tidak ada yang ingin Scarlet tanyakan padanya? Apakah Scarlet benar-benar tidak mau tahu apa pun tentangnya? Rasanya jadi kesal karena sikap diam Scarlet.

Scarlet bahkan acuh tak acuh saat mereka tiba. Kamar adalah tujuannya, Scarlet melangkah cepat karena dia ingin segera mandi lalu beristirahat. Dia ingin sendirian namun pemuda yang mengikutinya benar-benar membuat gusar apalagi Samuel mengikutinya sampai ke kamar.

"Mau apa kau? Kenapa mengikuti aku?" tanya Scarlet dengan sinis.

"Mulai sekarang kamar ini bukan kamarmu lagi!"

"Apa? Jika kamar ini bukan kamarku lagi lalu di mana aku akan tidur?"

"Mulai malam ini kau akan tidur denganku!" jawab Samuel.

"Tidak mau!" teriak Scarlet dengan keras. Tidur bersama bukanlah pilihan bagus karena dia yakin akan terjadi hal yang tidak diinginkan."

"Kau tidak bisa menolak. Semua barang-barang yang butuhkan ada di kamarku dan semua barang milikmu sudah kau buang!"

"Apa? Apa yang kau lakukan pada semua barangku?" Scarlet melangkah menuju lemari lalu membukanya. Tidak ada satu pun barang miliknya di dalam lemari itu karena sudah dibuang sesuai dengan perintah Samuel.

"Ke mana semua barangku?" teriaknya sudah tidak terima.

"Sudah aku katakan, sudah dibuang. Sebagai kekasihku, kau harus berpenampilan lebih lagi karena tidak ada yang boleh menghindar dirimu lagi. Sekarang ikut aku ke kamar karena mulai malam ini kau harus tidur denganku!" Samuel melangkah mendekat lalu meraih tangan Scarlet.

"Tidak, Samuel. Ini terlalu cepat dan aku belum siap!" Scarlet berusaha menarik tangannya tapi tenaga Samuel lebih kuat sehingga dia tidak bisa berbuat banyak. Scarlet berusaha melawan dan pada akhirnya, Samuel memanggul tubuhnya dan membawanya keluar.

"Aku belum siap, Samuel. Aku tidak mau tidur denganmu!" teriaknya sambil memberontak.

"Sudah aku katakan, kau tidak bisa menolak!"

Scarlet terus memberontak, celaka. Padahal dia sangat berharap Catrine mau memberikan uang itu padanya agar dia bisa terbebas dari Samuel sebelum dia ternoda. Jika keperawanannya sudah direnggut oleh Samuel maka uang yang akan diberikan oleh Catrine tidak ada artinya lagi. Malam ini, dia harus bisa menjaga keperawanannya agar tidak direnggut oleh Samuel tapi apakah bisa? Mendadak dia ragu tapi dia harus bisa lepas dari Samuel malam ini, hanya malam ini dan dia harap besok Catrine datang menemui dirinya dan memberikan uang itu.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KNP TK MINTA 3 JUTA DOLLAR.. BILA PERLU 5 JUTA DOLLAR.

2024-05-09

1

icha

icha

cewek yg bodoh

2024-01-16

2

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Menghindar ---> menghina

2023-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 Pelayan Dan Pemuda OCD
2 Tawaran Menjadi Kekasih Kontrak
3 Tindakan Kekasih Yang Kecewa
4 Kesepakatan Antara Darien Dan Samuel
5 Kenyataan Yang Menyakitkan
6 Cinta Yang Ditukar Dengan Uang
7 Putus Asa Dan Kecewa
8 Lepaskan Aku
9 Satu-Satunya Wanita Yang Bisa Disentuh
10 Membuat Kesepakatan
11 Melarikan Diri
12 Hinaan Dari Ibu Darien
13 Tidak Sudi Menjadi Boneka
14 Kau Boleh Melakukan Apa Pun
15 Bahagia Di Atas Penderitaan
16 Berdamai Dengan Keadaan
17 Siapa Wanita Itu?
18 Tinggalkan Dia
19 Tidak Bisa Menolak
20 Belum Siap
21 Tawaran Catrine
22 Kau Yang Memaksa
23 Merasa Ditipu Lagi
24 Akan Tanggung Jawab
25 Memutuskan Untuk Patuh
26 Baru Permulaan
27 Kau Tidak Akan Menyesal
28 Harga Yang Harus Dibayar
29 Musuhmu Adalah Musuhku
30 Membalikkan Keadaan
31 Kembali Menyerang Balik
32 Rasa Ingin Tahu Yang Berbahaya
33 Minta Maaf
34 Kembali
35 Jangan Berharap Lebih
36 Beli Dia Kembali
37 Permainan Ini Sudah Dimulai
38 Akibat Terlalu Sombong
39 Kita Lihat Saja
40 Tidak Berjanji
41 Tidak Percaya Diri
42 Bayi Yang Hilang
43 Tidak Akan Mengemis
44 Sudah Tidak Sabar
45 Ada Yang Ingin Bertemu
46 Butuh Waktu
47 Putri yang Hilang
48 Permohonan Diana
49 Berpisah
50 Perasaan Yang Berbeda
51 Merasa Hampa
52 Pergilah!
53 Serba Salah
54 Merindukanmu
55 Tidak Pernah Menyalahkan
56 Tidak Akan Lari Lagi
57 Sudah Memutuskan
58 Gara-gara Scarlet
59 Kencan
60 Harapan
61 Ungkapan Perasaan
62 Lagi-lagi Berpisah
63 Nasehat
64 Rencana Di Tengah Putus Asa
65 Tantangan Lain
66 Rencana Tersembunyi
67 Tidak Perlu Khawatir
68 Sengaja
69 Sedikit Ujian
70 Kejadian Yang Tak Terduga
71 Pelaku
72 Mantan Tak Tahu Diri
73 Satu-Satunya Cara
74 Ibu Dan Anak Yang Sama Jahat
75 Situasi Sulit
76 Serangan Mendadak
77 Jawaban Yang Didapatkan
78 Tidak Marah
79 Lamaran Tak Romantis
80 Meminta Ijin
81 Kesepakatan
82 Wedding Day
83 Pagi Yang Berharga
84 Kabar Gembira
85 Last Chapter, End
86 Promo dan ucapan terima kasih
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Pelayan Dan Pemuda OCD
2
Tawaran Menjadi Kekasih Kontrak
3
Tindakan Kekasih Yang Kecewa
4
Kesepakatan Antara Darien Dan Samuel
5
Kenyataan Yang Menyakitkan
6
Cinta Yang Ditukar Dengan Uang
7
Putus Asa Dan Kecewa
8
Lepaskan Aku
9
Satu-Satunya Wanita Yang Bisa Disentuh
10
Membuat Kesepakatan
11
Melarikan Diri
12
Hinaan Dari Ibu Darien
13
Tidak Sudi Menjadi Boneka
14
Kau Boleh Melakukan Apa Pun
15
Bahagia Di Atas Penderitaan
16
Berdamai Dengan Keadaan
17
Siapa Wanita Itu?
18
Tinggalkan Dia
19
Tidak Bisa Menolak
20
Belum Siap
21
Tawaran Catrine
22
Kau Yang Memaksa
23
Merasa Ditipu Lagi
24
Akan Tanggung Jawab
25
Memutuskan Untuk Patuh
26
Baru Permulaan
27
Kau Tidak Akan Menyesal
28
Harga Yang Harus Dibayar
29
Musuhmu Adalah Musuhku
30
Membalikkan Keadaan
31
Kembali Menyerang Balik
32
Rasa Ingin Tahu Yang Berbahaya
33
Minta Maaf
34
Kembali
35
Jangan Berharap Lebih
36
Beli Dia Kembali
37
Permainan Ini Sudah Dimulai
38
Akibat Terlalu Sombong
39
Kita Lihat Saja
40
Tidak Berjanji
41
Tidak Percaya Diri
42
Bayi Yang Hilang
43
Tidak Akan Mengemis
44
Sudah Tidak Sabar
45
Ada Yang Ingin Bertemu
46
Butuh Waktu
47
Putri yang Hilang
48
Permohonan Diana
49
Berpisah
50
Perasaan Yang Berbeda
51
Merasa Hampa
52
Pergilah!
53
Serba Salah
54
Merindukanmu
55
Tidak Pernah Menyalahkan
56
Tidak Akan Lari Lagi
57
Sudah Memutuskan
58
Gara-gara Scarlet
59
Kencan
60
Harapan
61
Ungkapan Perasaan
62
Lagi-lagi Berpisah
63
Nasehat
64
Rencana Di Tengah Putus Asa
65
Tantangan Lain
66
Rencana Tersembunyi
67
Tidak Perlu Khawatir
68
Sengaja
69
Sedikit Ujian
70
Kejadian Yang Tak Terduga
71
Pelaku
72
Mantan Tak Tahu Diri
73
Satu-Satunya Cara
74
Ibu Dan Anak Yang Sama Jahat
75
Situasi Sulit
76
Serangan Mendadak
77
Jawaban Yang Didapatkan
78
Tidak Marah
79
Lamaran Tak Romantis
80
Meminta Ijin
81
Kesepakatan
82
Wedding Day
83
Pagi Yang Berharga
84
Kabar Gembira
85
Last Chapter, End
86
Promo dan ucapan terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!