Tangisannya sudah terhenti, namun Scarlet duduk dengan tatapan kosong dan dengan perasaan kecewa yang teramat sangat. Entah apa lagi yang harus dia lakukan, dia sendiri tidak tahu. Rasanya sungguh tidak adil, semua mendadak berubah dan nasibnya entah bagaimana setelah ini.
Segelas minuman dingin diletakkan oleh pelayan ke atas meja. Tanpa berkata apa-apa Scarlet menyambar minuman itu dan meneguknya sampai habis karena dia sangat haus. Seandainya beracun pun, dia tidak peduli bahkan dia berharap minuman itu benar-benar beracun.
Samuel duduk di hadapannya, tatapan matanya tak lepas dari Scarlet yang diam seribu bahas setelah melampiaskan amarahnya yang sudah pasti tidak akan selesai begitu saja. Dia tidak menyangka jika pria yang mengaku sebagai kakak angkat Scarlet adalah kekasihnya bahkan dia tidak menduga jika dia sudah tertipu tapi apa pedulinya? Satu-satunya wanita yang bisa menyentuhnya adalah Scarlet dan dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.
"Tolong, lepaskan aku!" pinta Scarlet memohon. Dia tampak menyedihkan, penampilannya bahkan berantakkan dan kacau.
"Apa maksudmu meminta demikian?" Samuel pura-pura tidak mengerti. Sekalipun dia sudah tertipu, dan Scarlet pun sama tapi perjanjian tetaplah perjanjian. Lagi pula dia tidak akan melepaskan Scarlet dengan mudah karena wanita itu sangat spesial.
"Jangan berpura-pura tidak tahu!" Scarlet mengangkat wajah lalu melihat ke arah Samuel dengan tatapan sayu, "Aku tidak menginginkan hal ini terjadi, aku tidak mau menjadi kekasih bayaranmu jadi lepaskan aku!" Scarlet kembali meminta dengan ekspresi memohon.
"Tidak bisa, aku tidak akan melepaskanmu!" tolak Samuel.
"Kenapa? Kenapa kau tidak bisa?" Scarlet hampir memekik akibat emosi yang kembali dia rasakan.
"Karena kau istimewa, jadi aku tidak bisa melepaskan dirimu begitu saja!"
"Apa?" Scarlet terkejut, mulutnya menganga karena dia tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dikatakan oleh Samuel. Dia istimewa? Mereka tidak saling mengenal, saat di restoran adalah pertemuan pertama mereka lalu kenapa Samuel bisa menganggapnya spesial? Sepertinya pria itu bercanda tapi perkataan yang dia ucapkan tidaklah lucu sama sekali.
"Jangan bercanda, kita tidak saling mengenal bahkan aku tidak begitu mengingat namamu lalu bagaimana bisa kau mengatakan jika aku istimewa? Apa kau sudah kehilangan akal sehatmu? Ataukah ini cara baru untuk mendapatkan seorang budak?"
"Apa yang kau katakan? Aku memintamu menjadi kekasih bayaranku, bukan budak!"
"Lihat penampilanku baik-baik!" Scarlet beranjak dari tempat duduk, lalu berputar beberapa kali, "Apa yang menarik dariku sehingga kau menganggap istimewa wanita asing yang tak kau kenal ini? Aku yakin kau tidak buta dan aku yakin kau memiliki selera yang bagus jadi sebaiknya kau melepaskan aku sebelum kau mendapatkan cibiran dari orang-orang karena kau menginginkan gadis yatim piatu yang biasa saja seperti aku ini!" ucap Scarlet. Dia kembali duduk setelah berkata demikian. Dia harap Samuel berpikir ulang dan melepaskan dirinya. Keluarga Darien saja tidak menginginkan dirinya karena statusnya lalu bagaimana dengan keluar Samuel? Mereka pasti akan seperti keluarga Darien apalagi bisa dia lihat, jika Samuel lebih memiliki kekuasaan dari pada keluarga Darien.
Samuel justru tersenyum, setelah melihat penampilannya. Memangnya apa salahnya yatim piatu? Menurutnya penampilan Scarlet cukup menarik, tidak ada yang salah pada penampilannya tapi kenapa Scarlet merasa dia tidak menarik?
"Aku mohon, tolong lepaskan aku. Aku akan mencicil uangmu setiap bulan sampai lunas jadi bebaskan aku. Aku pasti akan bertanggung jawab meski aku tidak menikmati uang itu sama sekali. Lagi pula kalian membuat kesepakatan tanpa adanya diriku jadi aku rasa, surat perjanjian itu tidaklah berlaku karena kalian membuat kesepakatan tanpa adanya aku!" sebisa mungkin dia harus mendapatkan keadilan untuk apa yang tidak dia lakukan. Dia hanya korban dan dia tidak mau dijual seperti itu.
"Kesepakatan itu mau dibuat ada atau tanpa adanya dirimu, kesempatan itu tetap sah karena ada tanda tanganmu dan ada identitas dirimu. Aku tidak peduli dengan alasan yang kau miliki tapi aku ingin tahu, kenapa kekasihmu bisa mendapatkan identitas milikmu? Tanda tangan mungkin bisa ditiru tapi kartu identitas? Seharusnya kau tidak terlalu percaya apalagi pada seorang pria!"
"Apa itu berarti aku tidak boleh percaya padamu?"
"Itu adalah hakmu, mau percaya atau tidak tapi satu hal yang yang pasti, kau sudah menjadi kekasihku untuk dua tahun ke depan jadi jangan berpikir kau bisa lari atau pun bisa pergi karena aku akan mematahkan kedua kakimu itu!" ancam Samuel.
"Aku tidak peduli, aku ingin pergi!" teriak Scarlet seraya beranjak. Sia-Sia dia berbicara dengan pria itu karena Samuel tidak mungkin melepaskan dirinya. Sekalipun kedua kakinya dipatahkan, dia tidak takut. Dia yakin pria itu tidal akan berani mematahkan kedua kakinya.
"Mau pergi ke mana kau?" tanya Samuel.
"Pergi, aku tidak sudi menjadi bonekamu!" ucap Scarlet. Dia mengira Samuel akan marah atau mencegah tapi pria itu justru diam saja dan berjalan pergi. Bagus, dia cukup puas karena mengira Samuel akan melepaskan dirinya tapi perkataan Samuel sebelum dia mencapai pintu keluar sungguh mengejutkan dirinya.
"Saat kau keluar dari pintu itu, aku akan menghentikan donasi yang aku berikan pada panti asuhan di mana kau dibesarkan bahkan aku bisa menjual tanahnya karena panti asuhan itu berdiri di atas tanah milikku!" ucap Samuel.
"Apa kau bilang?" Scarlet berpaling, menatap pemuda itu dengan tatapan tidak mengerti.
"Hm, sepertinya kau terlalu sibuk dengan duniamu sampai kau tidak tahu apa yang telah terjadi. Dua hari yang lalu tanah panti asuhan itu sudah akan dijual dalam sebuah lelang tapi aku membelinya oleh sebab itu jika kau berani melangkahkan satu langkah saja kakiku keluar dari pintu maka aku akan menjual pada seorang investor yang bisa mengembangkan tanah tersebut!"
"Ti-Tidak mungkin!" ucap Scarlet yang tidak percaya dengan apa yang Samuel katakan. Jika terjadi sesuatu dengan panti asuhan, kepala biara pasti menghubungi dirinya tapi kenapa kepala biara tidak mengatakan hal itu padanya?
"Jika kau tidak percaya dengan apa yang aku ucapkan maka kau bisa mencari tahu sendiri tapi ingat, kau akan mendapatkan ganjarannya jika kau berani melangkahkan kedua kakimu keluar dari pintu itu!" dia terpaksa mengancam Scarlet agar Scarlet tidak pergi. Selain panti asuhan itu, dia yakin Scarlet tidak mudah diancam.
"Kurang ajar, apa kau sengaja membeli panti asuhan itu untuk mengancam aku? Apa kau sudah merencanakan hal ini untuk menjebak aku agar aku tidak bisa pergi?" Scarlet tidak jadi pergi, dia justru menghampiri Samuel yang berdiri tidak jauh darinya.
"Aku tidak mengancammu, aku hanya ingin kau tahu jika kau sudah aku beli jadi jangan bertindak sesuka hatimu!"
"Aku bukan ja*ang yang bisa kau dibeli!" teriak Scarlet penuh emosi.
"Aku tidak membelimu sebagai ja*ang tapi aku membelimu sebagai kekasih bayaranku jadi jika kau ingin marah, maka marahlah pada kekasihmu yang sudah menjual dirimu. Aku hanya orang yang menginginkan dirimu dan aku bukan orang yang akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan mata!"
Scarlet terdiam, tidak bisa menjawab. Memang semua yang terjadi adalah ulah Darien. Scarlet menatap Samuel dengan tatapan tajam dan dengan air mata yang berlinang. Entah sudah berapa banyak dia menangis, dia tidak tahu yang pasti hanya itu saja yang bisa dia lakukan untuk menumpahkan rasa kecewa yang menyesakkan dada.
"Lepaskan aku, please," pinta Scarlet memohon.
"Tidak!" Samuel kembali melangkah pergi, sedangkan Scarlet hanya bisa menangis tersedu.
"Bawa dia beristirahat!" perintah Samuel sebelum dia masuk ke dalam sebuah ruangan.
Scarlet jatuh terduduk lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Scarlet berteriak dan menangis, Samuel dapat mendengarnya tapi dia tidak peduli, Mungkin apa yang dia lakukan sedikit kejam tapi dia tidak peduli karena dia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan jadi dia tidak akan membiarkan Scarlet pergi karena dia adalah satu-satunya wanita yang bisa bersentuhan dengannya dan dia yakin, Scarlet bisa membantunya untuk menyembuhkan penyakit OCD-nya. Seandainya Scarlet tidak dijual kekasihnya, seandainya kekasih Scarlet tidak berkhianat, dia pasti bisa mendapatkan Scarlet menggunakan caranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Mimik Pribadi
Nyesekk,,,,bener2 bikin muak
2024-02-07
1
Queendah
masa ga tau si dalien pacarnya, bukannya sdh diselidiki asistenmu. moga nanti kau prlakukan scarlet dg baik, bucin sekalian...
2024-02-02
0
icha
aduh scarlet terima aja nasib itu,apa krngnya cb si samuel itu
2024-01-16
0