Berdamai Dengan Keadaan

Keadaan Scarlet benar-benar sudah membaik. Semua berkat obat serta perawatan yang dia dapatkan. Tak tanggung-tanggung, yang merawatnya adalah Samuel. Meski kesal dan benci dengan pria itu, tapi kebaikan hati dan perhatian yang Samuel berikan bukanlah sebuah kepura-puraan. Scarlet sampai sempat berpikir, apakah dia sudah salah menilai pria itu?

Tidak, dia tidak boleh terlalu cepat terbuai hanya karena sedikit kebaikan yang ditunjukkan oleh Samuel.  Dia tidak boleh mudah tergoda apalagi dia tahu jika sikap baik yang ditunjukkan oleh Samuel memiliki tujuan. Sekarang saatnya kembali ke dunia nyata. Masa bersedih akibat pengkhianatan tidak boleh berlarut lama. Jika dia ingin membalas Darien, maka dia harus mencari kesempatan agar dia bisa membalas Darien.

Scarlet berada di dalam kamar, dia tidak tahu harus melakukan apa.  Dia harus berdamai dengan keadaan agar dia dapat melewati semua itu. Samuel yang sudah selesai bersiap-siap justru mencarinya di dapur karena dia mengira Scarlet sedang sarapan tapi nyatanya, tidak ada siapa pun di dapur.

"Mana dia?" tanyanya pada sang pelayan.

"Nona belum keluar dari kamar!" jawaban dari pelayannya membuat Samuel berdecak. Apa Scarlet tidak tahu jika dia harus pergi dengannya ke kantor ataukah keadaan Scarlet belum pulih sepenuhnya? Tidak ingin bertanya-tanya membuat Samuel bergegas menuju kamar Scarlet. Sebelum dia keluar dari kamar dia sudah memeriksa keadaan Scarlet dan dia yakin Scarlet sudah pulih total.

Scarlet yang sedang duduk termenung di atas rajang terkejut ketika pintu dibuka dengan kasar. Scarlet menatap pemuda yang melangkah masuk dengan tatapan tajam tentu dengan ekspresi tidak menyenangkan. Samuel melangkah mendekat, dia tidak peduli dengan tatapan mata Scarlet yang jelas-jelas tidak menyukai dirinya.

"Kenapa masih tidak bersiap-siap?" tanya Samuel.

"Bersiap-siap apa maksudmu?" tanya Scarlet tidak mengerti.

"Ke kantor denganku, apa kau lupa? Apa kau menunggu aku mandikan oleh sebab itu kau masih menggunakan piyama seperti ini?"

"Wait! Jadi aku harus pergi ke kantor denganmu?" Scarlet mengernyitkan dahinya bertanda dia tidak mengerti kenapa Samuel masih menginginkan dirinya ke kantor padahal dia sudah membuat kesalahan.

"Bukankah kau sudah tahu? Jadi untuk apa bertanya?!"

"Aku sudah membuat kesalahan dengan menghancurkan dokumen milikmu. Aku tidak memiliki pengetahuan yang cukup karena aku memiliki pendidikan yang rendah jadi aku tidak cocok dengan pekerjaan itu. Aku hanya pegawai restoran saja, hanya pekerjaan itu yang pantas aku lakukan jadi jangan memberikan aku pekerjaan yang sulit dan tidak aku mengerti karena aku hanya akan mengacaukannya saja!" jangan sampai kesalahan itu terulang untuk kedua kalinya karena dia tidak mau mempermalukan dirinya sendiri lebih dari pada itu.

"Tidak perlu khawatir, kau hanya akan melakukan pekerjaan ringan saja. Lagi pula aku ingin kau membantu aku menyingkirkan hama jadi segera bersiap dan ikut aku ke kantor!"

"Lagi-Lagi hama, apa kau mengira aku obat semprot hama?" ekspresi wajah Scarlet semakin terlihat tidak menyenangkan.

"Jika kau masih ingin berdebat denganku maka aku akan menggendongmu ke kamar mandi dan memandikan dirimu dengan caraku. Kau sudah membuang banyak waktuku jadi sekalian saja!" ancam Samuel.

"Enak saja, aku tidak butuh bantuanmu!" Scarlet melompat turun dari atas ranjang lalu berlari menuju kamar mandi. Dia tidak sudi dimandikan oleh siapa pun apalagi dia tidak cacat.

"Lima menit, aku beri kau waktu lima menit dan jika tidak selesai maka aku yang akan masuk ke dalam dan membantumu sampai tuntas!" ancam Samuel lagi.

"Jangan terlalu kejam! Aduh perutku sakit!" teriak Scarlet.

"Jangan banyak alasan, lima menit yang kau miliki harus kau manfaatkan dengan baik!" Samuel melangkah menuju lemari pakaian, dia ingin melihat apa yang Scarlet miliki. Beberapa pakaian yang sudah ketinggalan jaman, tas yang cukup jelek serta jam tangan murah. Samuel melihat tanpa menyentuh, dia tidak mau karena jijik tapi anehnya dia tidak jijik setelah dipakai oleh Scarlet.

Scarlet bergegas mandi tanpa tahu jika pakaiannya sedang ditelusuri oleh Samuel. Jelek, jelek, semua pakaian yang dimiliki oleh Scarlet jelek. Rasanya ingin membuang semua pakaian itu tapi jika dia lakukan, maka Scarlet tidak akan memiliki pakaian lagi.

"Apa yang kau lakukan di depan lemari pakaianku?" Scarlet sudah selesai. Selembar handuk melilit di tubuhnya. Dia mengira Samuel sudah keluar tapi ternyata pria itu masih berada di dalam kamar dan berdiri di depan lemari pakaiannya. Samuel berpaling, dia cukup terkejut melihat penampilan Scarlet yang dibalut dengan handuk saja. Air masih menetes dari rambutnya, air pun mengalir dari bahunya yang terbuka. Scarlet melotot karena mendapatkan tatapan tidak menyenangkan dari Samuel.

"Lihat apa? Apa kau tidak pernah melihat seseorang sedang memakai handuk?"

"Bagaimana jika tidak?" Samuel melangkah mendekat namun Scarlet melangkah mundur karena takut.

"Jangan coba-coba, aku belum siap!" ucapnya.

"Belum siap? Bukankah kau sudah meminta aku melakukannya? Aku rasa kau sudah sangat siap!"

"Jangan bercanda, minggir!" pintanya dengan sinis. Kedua tangan sudah menyilang di depan dada, seharusnya dia menggunakan handuk ekstra untuk menutupi bahunya.

"Pakai baju sekarang!" perintah Samuel dan perintah itu tidak bisa dibantah.

"Apa kau sudah gila? Keluar sekarang jika tidak aku tidak akan pernah memakai bajuku dan kau akan berdiri di sini sampai malam!"

"Oh," sarung tangan dikeluarkan lalu dikenakan satu persatu, "Percayalah, aku akan membantumu mengenakan bajumu tentu dengan caraku. Sekarang kau tinggal memilihnya, aku yang akan memakaikannya atau kau pakai bajumu sekarang juga!" lagi-lagi ancaman yang dia berikan.

"Baiklah, baik. Aku akan mengenakannya agar kau puas!" Scarlet melangkah maju, terserah pria itu. Toh pada akhirnya Samuel akan melihat seluruh tubuhnya, hanya menunggu waktu saja jadi tidak apa-apa.

Tatapan mata Samuel tak lepas dari Scarlet. Meski dengan perasaan tak menentu dan dengan jantung berdegup serta wajah memerah, Scarlet memakai bajunya satu persatu. Pria itu benar-benar sudah gila. Jangan katakan Samuel ingin melihat semua kegiatan yang dia lakukan karena dia bisa gila.

Beberapa menit yang mendebarkan, Samuel tak melewatkan setiap detiknya hanya untuk melihat Scarlet memakai pakaiannya. Dari bagian dalam sampai luar, tidak dia lewatkan. Beberapa detik yang menyiksa bagi Scarlet sudah terlewatkan, Scarlet merasa begitu lega. Sungguh cobaan yang tak menyenangkan, dia benar-benar harus berusaha membiasakan diri.

Setelah selesai, Samuel meraih tangannya lalu mengajaknya keluar tanpa mengatakan apa pun. Scarlet pun diam saja tanpa membantah. Mereka sarapan terlebih dahulu dan setelah itu pergi. Seperti yang terjadi kemarin, dia menjadi pusat perhatian. Scarlet merasa seperti seorang pelayan yang mengikuti majikannya. Semua itu karena penampilannya yang biasa saja apalagi pakaian yang dia gunakan memang pakaian murah dan sudah hampir ketinggalan jaman. Selama dia menjalin hubungan dengan Darien, Darien memang jarang membelikan barang untuknya dan sekarang dia sadar betapa bodohnya dia.

Kali ini Scarlet belajar dengan benar, tentu yang mudah. Samuel yang mengajarinya secara langsung namun hama yang dimaksudkan tiba-tiba saja datang dan masuk ke dalam ruangan. Seorang wanita cantik berambut pirang dengan penampilan bak miss word menjadi pusat perhatian Scarlet dan keberadaan Scarlet tentu saja menjadi pusat perhatian wanita cantik itu. Scarlet mendapatkan tatapan tidak menyenangkan, jangan katakan jika dia mendapat musuh baru dan jangan katakan pula jika wanita itulah hama yang dimaksud oleh Samuel.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

ya betul katamu Scarlet itu yg di mksd HAMA c pirang 🤦😁😂😂

2023-12-15

1

LENY

LENY

BERDAMAILAH DGN SAMUEL DAN BERLAKU BAIKLAH

2023-11-10

1

LENY

LENY

MULAILAH BERDANDAN SCARLET AGAR PANTAS MENDAMPINGI SAMUEL. PASTI SAMUEL AKAN MEMBELIKAN KAMU PAKAIAN TAS DLL.

2023-11-10

1

lihat semua
Episodes
1 Pelayan Dan Pemuda OCD
2 Tawaran Menjadi Kekasih Kontrak
3 Tindakan Kekasih Yang Kecewa
4 Kesepakatan Antara Darien Dan Samuel
5 Kenyataan Yang Menyakitkan
6 Cinta Yang Ditukar Dengan Uang
7 Putus Asa Dan Kecewa
8 Lepaskan Aku
9 Satu-Satunya Wanita Yang Bisa Disentuh
10 Membuat Kesepakatan
11 Melarikan Diri
12 Hinaan Dari Ibu Darien
13 Tidak Sudi Menjadi Boneka
14 Kau Boleh Melakukan Apa Pun
15 Bahagia Di Atas Penderitaan
16 Berdamai Dengan Keadaan
17 Siapa Wanita Itu?
18 Tinggalkan Dia
19 Tidak Bisa Menolak
20 Belum Siap
21 Tawaran Catrine
22 Kau Yang Memaksa
23 Merasa Ditipu Lagi
24 Akan Tanggung Jawab
25 Memutuskan Untuk Patuh
26 Baru Permulaan
27 Kau Tidak Akan Menyesal
28 Harga Yang Harus Dibayar
29 Musuhmu Adalah Musuhku
30 Membalikkan Keadaan
31 Kembali Menyerang Balik
32 Rasa Ingin Tahu Yang Berbahaya
33 Minta Maaf
34 Kembali
35 Jangan Berharap Lebih
36 Beli Dia Kembali
37 Permainan Ini Sudah Dimulai
38 Akibat Terlalu Sombong
39 Kita Lihat Saja
40 Tidak Berjanji
41 Tidak Percaya Diri
42 Bayi Yang Hilang
43 Tidak Akan Mengemis
44 Sudah Tidak Sabar
45 Ada Yang Ingin Bertemu
46 Butuh Waktu
47 Putri yang Hilang
48 Permohonan Diana
49 Berpisah
50 Perasaan Yang Berbeda
51 Merasa Hampa
52 Pergilah!
53 Serba Salah
54 Merindukanmu
55 Tidak Pernah Menyalahkan
56 Tidak Akan Lari Lagi
57 Sudah Memutuskan
58 Gara-gara Scarlet
59 Kencan
60 Harapan
61 Ungkapan Perasaan
62 Lagi-lagi Berpisah
63 Nasehat
64 Rencana Di Tengah Putus Asa
65 Tantangan Lain
66 Rencana Tersembunyi
67 Tidak Perlu Khawatir
68 Sengaja
69 Sedikit Ujian
70 Kejadian Yang Tak Terduga
71 Pelaku
72 Mantan Tak Tahu Diri
73 Satu-Satunya Cara
74 Ibu Dan Anak Yang Sama Jahat
75 Situasi Sulit
76 Serangan Mendadak
77 Jawaban Yang Didapatkan
78 Tidak Marah
79 Lamaran Tak Romantis
80 Meminta Ijin
81 Kesepakatan
82 Wedding Day
83 Pagi Yang Berharga
84 Kabar Gembira
85 Last Chapter, End
86 Promo dan ucapan terima kasih
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Pelayan Dan Pemuda OCD
2
Tawaran Menjadi Kekasih Kontrak
3
Tindakan Kekasih Yang Kecewa
4
Kesepakatan Antara Darien Dan Samuel
5
Kenyataan Yang Menyakitkan
6
Cinta Yang Ditukar Dengan Uang
7
Putus Asa Dan Kecewa
8
Lepaskan Aku
9
Satu-Satunya Wanita Yang Bisa Disentuh
10
Membuat Kesepakatan
11
Melarikan Diri
12
Hinaan Dari Ibu Darien
13
Tidak Sudi Menjadi Boneka
14
Kau Boleh Melakukan Apa Pun
15
Bahagia Di Atas Penderitaan
16
Berdamai Dengan Keadaan
17
Siapa Wanita Itu?
18
Tinggalkan Dia
19
Tidak Bisa Menolak
20
Belum Siap
21
Tawaran Catrine
22
Kau Yang Memaksa
23
Merasa Ditipu Lagi
24
Akan Tanggung Jawab
25
Memutuskan Untuk Patuh
26
Baru Permulaan
27
Kau Tidak Akan Menyesal
28
Harga Yang Harus Dibayar
29
Musuhmu Adalah Musuhku
30
Membalikkan Keadaan
31
Kembali Menyerang Balik
32
Rasa Ingin Tahu Yang Berbahaya
33
Minta Maaf
34
Kembali
35
Jangan Berharap Lebih
36
Beli Dia Kembali
37
Permainan Ini Sudah Dimulai
38
Akibat Terlalu Sombong
39
Kita Lihat Saja
40
Tidak Berjanji
41
Tidak Percaya Diri
42
Bayi Yang Hilang
43
Tidak Akan Mengemis
44
Sudah Tidak Sabar
45
Ada Yang Ingin Bertemu
46
Butuh Waktu
47
Putri yang Hilang
48
Permohonan Diana
49
Berpisah
50
Perasaan Yang Berbeda
51
Merasa Hampa
52
Pergilah!
53
Serba Salah
54
Merindukanmu
55
Tidak Pernah Menyalahkan
56
Tidak Akan Lari Lagi
57
Sudah Memutuskan
58
Gara-gara Scarlet
59
Kencan
60
Harapan
61
Ungkapan Perasaan
62
Lagi-lagi Berpisah
63
Nasehat
64
Rencana Di Tengah Putus Asa
65
Tantangan Lain
66
Rencana Tersembunyi
67
Tidak Perlu Khawatir
68
Sengaja
69
Sedikit Ujian
70
Kejadian Yang Tak Terduga
71
Pelaku
72
Mantan Tak Tahu Diri
73
Satu-Satunya Cara
74
Ibu Dan Anak Yang Sama Jahat
75
Situasi Sulit
76
Serangan Mendadak
77
Jawaban Yang Didapatkan
78
Tidak Marah
79
Lamaran Tak Romantis
80
Meminta Ijin
81
Kesepakatan
82
Wedding Day
83
Pagi Yang Berharga
84
Kabar Gembira
85
Last Chapter, End
86
Promo dan ucapan terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!