Kau Boleh Melakukan Apa Pun

Lelah, hanya itu saja yang dirasakan oleh Scarlet. Dia lelah dengan semuanya, dengan keadaan yang terjadi dan tubuhnya pun lelah akibat terkena hujan.

Samuel membawanya pulang ke rumah, dia yakin kali ini Scarlet tidak akan lari lagi darinya tapi meski begitu dia sangat yakin, Scarlet akan memanfaatkan keadaan yang ada jika ada kesempatan.

Mereka tidak mengatakan apa pun selama di perjalanan kembali. Samuel membuka jasnya yang sedikit basah akibat memeluk Scarlet lalu melemparkan jasnya ke tubuh Scarlet.

"Pakai itu!" ucapnya.

Scarlet melotot, dengan ekspresi tidak senang. Dia memang kedinginan tapi apa pria itu tahu? Seharusnya Samuel tidak mempedulikan dirinya, seharusnya Samuel membiarkannya pergi tapi pria itu membawanya kembali jadi jangan salahkan dirinya bersikap menyebalkan mulai saat ini. Dia akan bersikap super menyebalkan sampai-sampai Samuel tidak tahan dengannya. Mungkin dengan begitu, Samuel akan mengusirnya.

"Aku tidak akan berterima kasih!" Scarlet mengambil jas Samuel lalu menutupi seluruh tubuhnya. Wangi yang menenangkan, tubuhnya pun jadi hangat dengan jas itu. Samuel tidak mempedulikan ucapannya, pria itu justru cuek saja dan memejamkan kedua matanya seperti hendak tidur.

Scarlet pun tidak peduli, dia juga sibuk dengan dunianya sendiri. Scarlet memeluk dirinya sambil memandang keluar sana, dia termenung sampai tak menyadari jika dia tertidur. Scarlet pun tak menyadari Samuel menggendongnya keluar dari mobil lalu membawanya masuk ke dalam rumah.

Dua orang pelayan diperintahkan untuk mengganti pakaian Scarlet yang basah. Scarlet bahkan tidak tahu pakaiannya sudah diganti. Akibat berhujan ria setelah pergi dari rumah keluarga Darien membuat tubuhnya menggigil namun suhu tubuhnya sangatlah panas.

Pelayan yang telah selesai mengganti bajunya dan yang mengetahui keadaan Scarlet tentu saja membuat mereka khawatir. Salah satu dari mereka bergegas untuk memanggil Samuel dan mengatakan pada Samuel akan keadaan Scarlet.

"Tuan," sang pelayan mengetuk pintu dengan keras sebanyak beberapa kali.

"Ada apa? Apa kau tidak memiliki sopan santun?" teriak Samuel dari dalam.

"Maaf, Tuan. Sepertinya Nona Scarlet sedang sakit. Badannya panas dan menggigil. Apa perlu memanggil dokter untuk memeriksa keadaannya?" tanya pelayan itu.

"Lakukan!" perintahnya. Pantas saja Scarlet tidak bangun ketika dia gendong ke luar mobil. Samuel bergegas mandi karena dia ingin melihat keadaan Scarlet.

Seorang dokter sudah datang untuk memeriksa keadaan Scarlet ketika Samuel masuk ke dalam kamarnya. Semua menunduk dan melangkah menjauh termasuk sang dokter yang baru saja memeriksa keadaan Scarlet.

"Suhu tubuhnya tinggi, tapi tidak mengalami hipertermia. Cukup beristirahat sebentar dan minum obatnya secara teratur maka keadaannya akan segera pulih!" ucap dokter yang baru saja memeriksa keadaan Scarlet.

Samuel tidak menjawab, satu tangannya diangkat sebagai tanda supaya mereka semua untuk keluar. Para pelayan yang berada di kamar keluar, begitu juga dengan sang dokter.

Samuel berdiri di sisi ranjang, tatapan matanya tak lepas dari Scarlet yang sedang tidur. Dia diam saja namun dengan perlahan, Samuel naik ke atas ranjang lalu berbaring di sisi Scarlet. Ini kali pertama dia berbaring di sisi seorang wanita, Samuel hanya diam memandangi wajah Scarlet dalam diam. Tangannya terasa kaku, dia ingin mencoba memeluk Scarlet tapi dia canggung.

"Sial!" Samuel mengumpat, tidak adanya pengalaman membuat dirinya seperti orang bodoh.

Samuel memejamkan mata, lalu melingkarkan tangannya ke tubuh Scarlet. Tubuh Scarlet pun ditarik mendekat, agar dia bisa mendekapnya dengan erat. Ternyata seperti itu rasanya, Scarlet benar-benar obat untuk phobia yang sangat mujarab untuknya.

Pertama kali bisa seperti itu benar-benar dinikmati oleh Samuel. Dia tidak menyia-nyiakannya sampai akhirnya Samuel tertidur sambil memeluk Scarlet. Pelayan yang masuk ke dalam untuk mengganti kompres terkejut dan keluar karena kagi karena dia takut dianggap salah oleh Samuel.

"Baji*an, aku bukan barang yang bisa kau jual!" gumam Scarlet sambil membalikkan badannya.

Kedua mata Samuel terbuka ketika merasakan tangan Scarlet memeluknya. Samuel diam saja, dia tidak berekasi sama sekali ketika tangan Scarlet mencengkeram bajunya.

"Aku menyesal telah mencintaimu!" air mata mengalir perlahan, akibat rasa kecewa yang dia rasakan. Samuel mengusap air mata Scarlet dengan perlahan, dia tidak tahu apa yang Scarlet rasakan tapi dia bisa melihat jika Scarlet begitu sakit hati akan kejadian itu.

"Salahkan dirimu yang istimewa, Scarlet. Aku tidak akan menjeratmu jika kau tidak memiliki keistimewaan sama sekali!"

"Aku benci denganmu, Samuel!" ucapan itu terlontar begitu saja tanpa sadar karena dia memang membenci Samuel.

Samuel diam, namun perasaan kesal dia rasakan. Tanpa pikie panjang, Samuel mencium Scarlet untuk melampiaskan kekesalan hatinya karena Scarlet membenci dirinya. Bibir Scarlet dicium dengan kasar sampai-sampai membuat Scarlet terbangun.

Kedua matanya melotot, apalagi Samuel mel*mat bibirnya tanpa menyia-nyiakan kesempatan sama sekali. Tangan Scarlet sudah mengepal dan tanpa membuang Waktu, Scarlet memukul bahu Samuel agar ciuman pria itu terlepas.

"Kurang ajar, beraninya kau!" teriaknya dengan suara serak.

"Jangan berteriak, suaramu sudah seperti nenek-nenek!"

"Kau?" Scarlet memegangi tenggorokannya dan terbatuk beberapa kali.

"Jangan memaksakan diri, keadaanmu tidak sedang memungkinkan. Beristirahatlah agar keadaanmu segera pulih. Tidak perlu memaksakan diri, beristirahat saja!"

"Tidak perlu sok baik karena aku tidak akan menaruh simpati!" Scarlet berbalik dan bergeser menjauh namun Samuel mendekatinya lalu memeluknya.

"Jangan dekat-dekat, menjauh dariku!"

"Tidak, kau tidak berhak melarang aku untuk tidur denganmu jadi kau tidak bisa menolak apalagi semuanya sudah ada di dalam surat perjanjian."

"Aku tidak peduli dengan surat perjanjian itu karena bukan aku yang membuatnya dan aku pun tidak menyetujuinya!"

"Kau tidak bisa menolaknya meski kau tidak menandatanganinya atau apa pun. Tanda tanganmu sudah ada di sana yang berarti perjanjian itu sah bahkan jika aku mau bercinta denganmu saat ini aku pun bisa!"

"Apa? Apa kau sudah gila?" Scarlet berusaha menyingkirkan lengan Samuel yang melingkar di tubuhnya tapi gagal.

"Tidak, tapi semua sudah tertera di dalam surat perjanjian jadi kau tidak bisa menolak atau membantah tapi kau tidak perlu khawatir karena aku tidak akan melakukannya sekarang. Aku tidak akan menyakiti orang sakit jadi kau tidak perlu khawatir!" Samuel semakin memeluknya erat dan Scarlet tidak lagi berusaha menyingkirkan lengannya.

Scarlet diam saja dengan kedua mata terpejam, apa dia harus menerima keadaan itu? Apa dia harus pasrah saja tanpa adanya perlawanan? Tidak, dia tidak mau pasrah saja sehingga dianggap gampangan. Dia harus melawan apalagi pria yang sedang memeluknya saat ini tidak dia kenal sama sekali.

"Aku benci denganmu, cam kan itu dan aku pasti akan berusaha lepas darimu jika ada kesempatan jadi jangan mengira aku akan menjadi wanita yang penurut karena apa pun akan aku lakukan agar aku bisa lepas darimu!" Scarlet mengatakannya dengan suaranya yang hampir habis.

"Lakukan, kau boleh melakukan apa pun tapi percayalah denganku, seberapa keras kau berusaha lepas dariku, kau tidak akan bisa!"

"Aku pasti akan berusaha untuk lepas darimu!"

"Sudah aku katakan, kau boleh melakukannya!" ucap Samuel.

Scarlet kembali diam, dia pasti akan berusaha lepas. Untuk saat ini dia memang tidak berdaya, orang yang tidak memiliki uang seperti dirinya memang tidak berdaya pada orang kaya tapi dia yakin, akan datang hari dia bisa bebas tanpa terikat dengan Samuel dan menjadi kekasih bayarannya lagi.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

ribut terus 🤦 akur dikit donk 🤦😁😂😂

2023-12-15

1

bunda n3

bunda n3

Samuel harusnya lebih lembut, lebih sabar

2023-10-05

5

siti homsatun

siti homsatun

sebelum 2 th pasti kamu sudah jatuh cinta sama Samuel ,scar

2023-10-01

2

lihat semua
Episodes
1 Pelayan Dan Pemuda OCD
2 Tawaran Menjadi Kekasih Kontrak
3 Tindakan Kekasih Yang Kecewa
4 Kesepakatan Antara Darien Dan Samuel
5 Kenyataan Yang Menyakitkan
6 Cinta Yang Ditukar Dengan Uang
7 Putus Asa Dan Kecewa
8 Lepaskan Aku
9 Satu-Satunya Wanita Yang Bisa Disentuh
10 Membuat Kesepakatan
11 Melarikan Diri
12 Hinaan Dari Ibu Darien
13 Tidak Sudi Menjadi Boneka
14 Kau Boleh Melakukan Apa Pun
15 Bahagia Di Atas Penderitaan
16 Berdamai Dengan Keadaan
17 Siapa Wanita Itu?
18 Tinggalkan Dia
19 Tidak Bisa Menolak
20 Belum Siap
21 Tawaran Catrine
22 Kau Yang Memaksa
23 Merasa Ditipu Lagi
24 Akan Tanggung Jawab
25 Memutuskan Untuk Patuh
26 Baru Permulaan
27 Kau Tidak Akan Menyesal
28 Harga Yang Harus Dibayar
29 Musuhmu Adalah Musuhku
30 Membalikkan Keadaan
31 Kembali Menyerang Balik
32 Rasa Ingin Tahu Yang Berbahaya
33 Minta Maaf
34 Kembali
35 Jangan Berharap Lebih
36 Beli Dia Kembali
37 Permainan Ini Sudah Dimulai
38 Akibat Terlalu Sombong
39 Kita Lihat Saja
40 Tidak Berjanji
41 Tidak Percaya Diri
42 Bayi Yang Hilang
43 Tidak Akan Mengemis
44 Sudah Tidak Sabar
45 Ada Yang Ingin Bertemu
46 Butuh Waktu
47 Putri yang Hilang
48 Permohonan Diana
49 Berpisah
50 Perasaan Yang Berbeda
51 Merasa Hampa
52 Pergilah!
53 Serba Salah
54 Merindukanmu
55 Tidak Pernah Menyalahkan
56 Tidak Akan Lari Lagi
57 Sudah Memutuskan
58 Gara-gara Scarlet
59 Kencan
60 Harapan
61 Ungkapan Perasaan
62 Lagi-lagi Berpisah
63 Nasehat
64 Rencana Di Tengah Putus Asa
65 Tantangan Lain
66 Rencana Tersembunyi
67 Tidak Perlu Khawatir
68 Sengaja
69 Sedikit Ujian
70 Kejadian Yang Tak Terduga
71 Pelaku
72 Mantan Tak Tahu Diri
73 Satu-Satunya Cara
74 Ibu Dan Anak Yang Sama Jahat
75 Situasi Sulit
76 Serangan Mendadak
77 Jawaban Yang Didapatkan
78 Tidak Marah
79 Lamaran Tak Romantis
80 Meminta Ijin
81 Kesepakatan
82 Wedding Day
83 Pagi Yang Berharga
84 Kabar Gembira
85 Last Chapter, End
86 Promo dan ucapan terima kasih
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Pelayan Dan Pemuda OCD
2
Tawaran Menjadi Kekasih Kontrak
3
Tindakan Kekasih Yang Kecewa
4
Kesepakatan Antara Darien Dan Samuel
5
Kenyataan Yang Menyakitkan
6
Cinta Yang Ditukar Dengan Uang
7
Putus Asa Dan Kecewa
8
Lepaskan Aku
9
Satu-Satunya Wanita Yang Bisa Disentuh
10
Membuat Kesepakatan
11
Melarikan Diri
12
Hinaan Dari Ibu Darien
13
Tidak Sudi Menjadi Boneka
14
Kau Boleh Melakukan Apa Pun
15
Bahagia Di Atas Penderitaan
16
Berdamai Dengan Keadaan
17
Siapa Wanita Itu?
18
Tinggalkan Dia
19
Tidak Bisa Menolak
20
Belum Siap
21
Tawaran Catrine
22
Kau Yang Memaksa
23
Merasa Ditipu Lagi
24
Akan Tanggung Jawab
25
Memutuskan Untuk Patuh
26
Baru Permulaan
27
Kau Tidak Akan Menyesal
28
Harga Yang Harus Dibayar
29
Musuhmu Adalah Musuhku
30
Membalikkan Keadaan
31
Kembali Menyerang Balik
32
Rasa Ingin Tahu Yang Berbahaya
33
Minta Maaf
34
Kembali
35
Jangan Berharap Lebih
36
Beli Dia Kembali
37
Permainan Ini Sudah Dimulai
38
Akibat Terlalu Sombong
39
Kita Lihat Saja
40
Tidak Berjanji
41
Tidak Percaya Diri
42
Bayi Yang Hilang
43
Tidak Akan Mengemis
44
Sudah Tidak Sabar
45
Ada Yang Ingin Bertemu
46
Butuh Waktu
47
Putri yang Hilang
48
Permohonan Diana
49
Berpisah
50
Perasaan Yang Berbeda
51
Merasa Hampa
52
Pergilah!
53
Serba Salah
54
Merindukanmu
55
Tidak Pernah Menyalahkan
56
Tidak Akan Lari Lagi
57
Sudah Memutuskan
58
Gara-gara Scarlet
59
Kencan
60
Harapan
61
Ungkapan Perasaan
62
Lagi-lagi Berpisah
63
Nasehat
64
Rencana Di Tengah Putus Asa
65
Tantangan Lain
66
Rencana Tersembunyi
67
Tidak Perlu Khawatir
68
Sengaja
69
Sedikit Ujian
70
Kejadian Yang Tak Terduga
71
Pelaku
72
Mantan Tak Tahu Diri
73
Satu-Satunya Cara
74
Ibu Dan Anak Yang Sama Jahat
75
Situasi Sulit
76
Serangan Mendadak
77
Jawaban Yang Didapatkan
78
Tidak Marah
79
Lamaran Tak Romantis
80
Meminta Ijin
81
Kesepakatan
82
Wedding Day
83
Pagi Yang Berharga
84
Kabar Gembira
85
Last Chapter, End
86
Promo dan ucapan terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!