Catrine Patricia, dialah wanita yang masuk ke dalam ruangan Samuel tanpa permisi karena dia dan Samuel adalah sahabat baik sejak lama namun wanita berusia 29 tahun itu telah menyimpan perasaan pada Samuel tanpa Samuel sadari.
Catrine selalu berusaha mendekati Samuel meski dia tahu phobia yang Samuel derita. Dia sangat berharap dia bisa mendekati Samuel dan bisa menyentuhnya meski membutuhkan proses yang lama. Catrine tidak pernah berhenti berjuang agar dia bisa menyentuh Samuel meski usaha yang dia lakukan selalu sia-sia. Dia selalu yakin jika dia bisa karena jika dia berhasil maka dia akan menjadi satu-satunya wanita yang bisa bersentuhan dengan Samuel. Jika hal itu terjadi, maka dia akan menjadi wanita yang dianggap spesial oleh Samuel dan secara otomatis, Samuel pasti akan jatuh cinta padanya namun wanita asing yang ada di dalam ruangan Semuel benar-benar membuatnya tidak senang.
Catrine bukanlah wanita biasa, dia adalah putri seorang konglomerat yang menuntut ilmu bersama dengan Samuel. Sebab itu dia bisa mengenal Samual dan menjalin persahabatan dengan pria yang dipuja oleh banyak wanita namun tak tersentuh akibat phobia buruknya.
"Samuel, siapa dia?" tanya Catrine yang melangkah mendekat namun tatapan matanya tak lepas dari Scarlet yang kumal dan lusuh. Dari mana Samuel mendapatkan gembel tidak jelas itu?
"Lagi-Lagi kau. Untuk apa kau datang?" tanya Samuel dengan sinis. Dia sudah melarang Catrine untuk tidak datang lagi tapi Catrine masih saja datang dan mengganggu dirinya.
"Jangan sinis seperti itu, aku datang untuk mengajakmu makan siang. Ayo kita pergi!" ajak Catrine yang berusaha mengabaikan keberadaan Scarlet. Mungkin saja Scarlet adalah karyawan baru yang dipungut oleh Samuel entah dari mana karena dia iba dengan wanita lusuh itu.
"Aku tidak sedang ingin, sebaiknya pergi sendiri!"
"Kenapa? Kau sudah berjanji akan pergi makan denganku!" Catrine melangkah mendekati Samuel dan ingin menyentuh bahunya namun Samuel menghentikan langkah wanita itu.
"Berhenti di sana, Catrine. Jangan sampai aku mengulanginya apalagi kau sudah tahu jika aku tidak suka dekat dengan siapa pun!" inilah kenapa dia membawa Scarlet datang ke kantor. Dengan adanya Scarlet, dia ingin mengusir Catrine yang tak berhenti mengganggunya.
Catrine mengumpat dalam hati, tatapan matanya tertuju pada Scarlet yang sedang melihatnya. Catrine menatap Scarlet dengan tajam, entah kenapa dia merasa jika tatapan yang Scarlet berikan justru seperti sedang menghina dan menertawakan dirinya.
"Apa yang kau lihat?!" bentaknya dengan ekspresi tidak senang.
"Maaf!" Scarlet menunduk. Sebaiknya dia tidak ikut campur karena dia tidak mau terlibat masalah dengan siapa pun. Scarlet mengambil tumpukan kertas yang ada di atas meja lalu membawanya karena semua itu harus dia copy.
"Mau ke mana kau?" pertanyaan Samuel menghentikan langkahnya.
"Bu-Bukankah kau memerintahkan aku untuk mengcopy semua ini? Aku akan mengerjakannya sekarang!" ucap Scarlet tanpa berbalik.
"Segera kembali dan jika tidak tahu maka bertanyalah pada yang lain. Waktumu sepuluh menit dan kembalilah sesegera mungkin!"
Scarlet mengangguk dan kembali melangkah. Entah siapa wanita cantik itu, yang pasti dia tidak mau terlibat dengan permasalahan mereka berdua meski dia menebak jika hama yang dimaksud oleh Samuel kemungkinan adalah wanita itu.
"Siapa wanita itu, Samuel?" tanya Catrine seraya duduk di sebuah kursi yang cukup jauh dari Samuel agar dia tidak dimarahi lagi. Padahal dia sudah berusaha mendekati Samuel selama ini tapi dia selalu gagal bahkan jarak dirinya dan Samuel tetap sama, tidak ada kemajuan sama sekali.
Apa dia harus menggunakan cara licik yaitu menggunakan obat agar dia dan Samuel menghabiskan malam bersama? Dia yakin saat berada di bawah pengaruh obat, Samuel tidak akan bisa menolak dan tidak akan mengingat phobianya lagi. Jika dia mengandung anak Samuel, bukankah Samuel akan menikahinya dan menjadi miliknya? Apakah dia harus melakukan cara kotor itu untuk mendapatkan Samuel?
"Siapa pun wanita itu, aku rasa tidak ada hubungannya denganmu!"
"Jawab aku, Samuel. Apa dia karyawan barumu? Kau pasti iba dengan wanita lusuh itu sehingga memberikan pekerjaan untuknya, bukan? Aku yakin dia hanya wanita yang kau temui di jalan tanpa sengaja!"
"Beranggapanlah seperti yang kau inginkan, aku tidak peduli!" Samuel masih sibuk dengan pekerjaannya tanpa mempedulikan Catrine yang semakin ingin tahu siapa Scarlet. Dia tidak pernah melihat Samuel begitu dekat dengan seorang wanita sebelumnya bahkan membiarkan wanita itu berada di dalam ruangannya begitu lama. Mendadak dia jadi curiga jika wanita lusuh itu memiliki hubungan dengan Samuel tapi mana mungkin? Selama ini Samuel tidak pernah bisa dekat dengan wanita mana pun jadi mana mungkin wanita itu memiliki hubungan dengannya?
Sepertinya dia terlalu takut. Hanya seorang wanita lusuh yang tidak ada apa-apanya, dia yakin Samuel tidak mungkin bisa dekat dengannya apalagi dia sudah mengenal Samuel sejak lama dan dia yakin phobia yang dia derita tidak mungkin sembuh dalam sekejap mata saja.
"Jangan katakan jika wanita itu spesial bagimu, Samuel?" entah kenapa pertanyaan itu justru terucap padahal dia tidak ingin menanyakan pertanyaan bodoh itu.
"Dia memang wanita spesial bagiku, memangnya kenapa?" tanya Samuel.
"Apa?" Catrine memekik mendengar jawaban Samuel yang tak terduga. Padahal itu hanya pertanyaan yang dia lontarkan tanpa sadar tapi jawaban yang dia dapatkan sungguh tidak terduga.
"Jangan bercanda, Sam. Aku tahu kau tidak pernah bisa dekat dengan wanita mana pun jadi jangan bercanda!" ucap Catrine tidak percaya.
"Aku tidak peduli kau mau percaya atau tidak yang pasti aku sudah memiliki pacar jadi jangan terlalu sering datang apalagi jika tidak ada perlu seperti ini!"
"Jangan menipu, aku tidak percaya jika dia pacarmu!" saat Catrine mengatakan perkataan itu sambil berteriak, Scarlet masuk ke dalam. Scarlet berdiri mematung di depan pintu, dia masuk di saat yang tidak tepat. Catrine menatapnya tajam seperti tidak senang, Scarlet menunduk dan jadi salah tingkah dengan situasi tidak menyenangkan itu.
"Kemarilah!" perintah Samuel.
Scarlet mengangkat wajah, melihat ke arah Samuel lalu melihat ke arah Catrine yang memasang wajah cemberut. Rasanya ingin menolak tapi dia tahu inilah perannya dan untuk itu pulalah Samuel menjadikannya sebagai kekasih bayarannya.
Scarlet melangkah mendekati Samuel, sedangkan Catrine tak melepaskan pandangannya darinya. Dia tidak percaya wanita lusuh seperti gembel itu adalah kekasih Samuel. Samuel pasti hanya bercanda saja agar dia tidak datang lagi untuk. mencarinya Dia yakin itu karena sampai saat ini, tidak ada satu pun yang bisa mendekati Samuel namun semakin Scarlet mendekati Samuel, kedua matanya justru melotot dan Catrine tampak tidak percaya.
Tidak mungkin, tidak. Setiap kali Scarlet melangkah mendekat dia selalu menyangkal dalam hatinya dan berkata jika apa yang dia lihat tidaklah benar namun dia tidak bisa menghilangkan kenyataan yang ada di depan mata apalagi saat Samuel menyentuh tangan Scarlet dan menariknya hingga wanita itu jatuh ke atas pangkuan, Catrine terbelalak dengan mulut terbuka.
Tidak sampai di sana keterkejutannya, masih ada pemandangan yang akan dia saksikan karena tiba-tiba saja Samuel mencium Scarlet di depan matanya. Mulut Catrine semakin terbuka lebar. Tidak mungkin, apa yang dia lihat tidak mungkin terjadi namun yang dia lihat saat ini, adalah nyata dan dia tidak bisa memalingkan tatapan matanya dari pria yang dia sukai sejak lama yang memiliki penyakit OCD sedang mencium wanita lusuh yang tidak ada apa-apanya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Aidah Djafar
Uda percayakan kan cet yg di katakan Samuel 🤔😁😂
2023-12-15
1
siti homsatun
nah udah percaya nggak kalo Scarlett itu pacarnya Samuel,,kalo masih belum percaya ya sudah
2023-10-01
3
siti homsatun
eh jangan salah catrien,sembarangan aja kalo ngomong ,justru dia yg bisa menyembuhkan Samuel
2023-10-01
2