Ingatan Masa Lalu

Malam harinya saat mereka sedang berkumpul di ruang keluarga, tiba-tiba terdengar suara mobil yang berhenti di depan rumah mereka. Indra dan Ema yang baru menyelesaikan makan malamnya segera keluar dan melihat siapa yang datang. Ternyata sebuah mobil pick up yang berhenti di depan rumah mereka dengan membawa sesuatu, entah apa itu.

Gayatri yang juga penasaran akhirnya bertanya kepada Hana, sebenarnya ada apa?

"Oh, paling orang yang akan mendekor ruang tamu kita, bu. " ujar Hana yang melihat kebingungan ibunya.

Indra berlari masuk ke dalam, dan memanggil Hana karena mereka mencarinya. Lalu Hana segera beranjak keluar dan menemui orang yang akan mendekor rumah mereka.

"Dengan ibu, Hana. "

"Iya, saya ada apa ya pak. "

"Ini kami harus mendekornya dimana? " tanya salah seorang pendekor.

"Boleh saya lihat seperti apa nanti bentuknya. "

Orang itu lalu menunjukkan gambar di ponselnya kepada Hana. Hana yang sudah mengertipun segera mengajak orang itu untuk masuk dan menujukan dekorasi itu dipasang dimana.

"Disini saja ya pak, usahakan tepat menghadap pintu. "

"Baik mbak untuk kursinya kami keluarkan saja ya,"

"Iya, simpan saja di garasi. "

Setelah mengatakan itu, Hana segera menemui Indra yang dari tadi hanya memandangi nya bersama Ema.

"Mas ini pernikahanmu, jadi jangan seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa dan hanya diam. Aku sudah melakukan tugasku. Yang sudah menyiapkan semuanya. Sekarang giliranmu dan wanita ini yang bekerja. "

"Maksudmu? " tanya Indra tak mengerti.

"Ck... memangnya kamu baru pertama kali menikah ya? sampai nggak tau apa yang harus disiapkan. Ah, ya aku lupa. Dulu kita menikah hanya di kantor Agama saja, jadi tidak perlu persiapan seperti ini.Sedangkan wanita ini meminta sebuah pesta resepsi segala. Memangnya siapa yang mau nyiapin, keadaan ibu saja seperti itu." kata Hana menyindir sambil melirik sinis pada wanita tak tahu diri disamping Indra.

"Kan ada kamu mbak. " jawabnya enteng.

"Cih, memangnya kamu siapa, sama-sama babu aja minta di layani." ucap Hana sinis.

"Tugasku mempersiapkan acara besok sudah selesai, sekarang tugasmu mengatur orang-orang itu. Berikan mereka rokok atau cemilan buat mendekor rumah ini. Dan kau, wanita sialan, buatkan mereka kopi. " perintah Hana kepada pasangan di depannya.

"Nggak, aku nggak mau, aku kan... " ucapan Ema terhenti saat Hana langsung menyela ucapannya.

"Jika kamu tidak mau bergerak dan membantu, aku pastikan menyuruh mereka semua pergi sekarang juga. Dan jangan pernah berharap ada pernikahan kalian besok. Dan akan kupastikan membawa kalian ke meja hijau. " ujar Hana penuh ancaman dan melenggang pergi ke kamarnya.

"Dan jangan lupa, bawa ibu ke kamarnya, sebelum kalian mulai berkerja. " tambah Hana sebelum menutup pintu kamarnya.

Ema dan Indra saling berpandangan dan menghela nafas bersamaan. Indra segera melakukan tugasnya, membawa ibu ke kamar lalu membelikan orang-orang itu rokok dan cemilan. Sedangkan Ema dengan berat hati pergi ke dapur dan membuatkan tiga gelas kopi untuk para pendekor.

Di kamarnya Hana mengirim pesan kepada Dion untuk mengingatkan rencananya besok.

"Siap, aku tidak akan lupa, Hana. " jawaban Dion yang membuat Hana mengembangkan senyumnya.

Lalu Hana mengirim pesan kepada Indra.

"Ingat, jangan tidur satu kamar. Suruh wanita itu tidur di gudang, di sofa atau kamar pembantu. Jika tidak aku akan meminta pak RT menggrebek kalian dan mengarak kalian keliling komplek ini. " ancam Hana melalui pesannya.

Dia lalu membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Matanya menatap langit-langit kamar dan pikirannya menerawang di kejadian beberapa tahun yang lalu. Yang membuatnya meneteskan air mata.

"Ayah, ibu.. Aku rindu. " gumam Hana dan tanpa terasa meneteskan air matanya.

Flashback.

Hana yang masih duduk di bangku SMA merasa sangat kehilangan saat ditinggal pergi sang ayah untuk selama-lamanya. Kini ia hanya akan tinggal bersama sang ibu dirumah sederhana itu. Ibunya memberikan pesan terakhir ayahnya sebelum meninggal kepada Hana.

"Nduk, Kata ayahmu. kamu harus terus sekolah sampai kuliah. Gapai cita-citamu setinggi langit, dan jangan menyerah walau ayah sudah tidak ada."

"Tapi, bu. Kita dapat uang dari mana? " tanya Hana dengan air mata yang sudah berlinang.

"Ayahmu sudah menyiapkannya nduk. Kemarin dia sudah menjual sawah kita dan memasukkannya ke dalam bank. Mungkin sudah firasat ayahmu akan pergi. Jadi, sawahnya dia jual dan memasukkannya ke dalam bank atas namamu. " Ibu Hana lalu memberikan sebuah tabungan di tangan Hana.

"Gunakan ini untuk kuliahmu di kota nduk, sesuai amanat ayahmu. "

Hana langsung memeluk sang ibu, padahal jika dia ingin kuliah, dia sudah mengantongi beasiswa dari sebuah universitas ternama di kota. Tapi memikirkan ibunya akan tinggal dengan siapa, dia jadi enggan untuk meneruskan kuliahnya. Dan sekarang ada amanat ayahnya yang harus dia jalankan.

"Baik, bu. Tapi nanti ibu sama siapa disini? "

"Ada bulekmu, nduk yang akan menemani ibu disini. "

"Baiklah kalau begitu, Hana akan lanjut kuliah. sesuai amanay ayah. "

Hana akhirnya melanjutkan kuliah di jurusan Hukum yang dia sukai. Namun dia tidak menyentuh uang dari ayahnya sama sekali, dia bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Selama dua tahun dia bekerja, akhirnya dia mendapat kabar kalau ibunya meninggal menyusul sang ayah. Hana dipecat dari pekerjaannya karena tidak pernah masuk kerja sejak kehilangan ibunya.

Dan akhirnya Hana melamar pekerjaan di restoran milik Indra, untuk menyelesaikan kuliahnya yang hanya kurang dua tahun itu. Disitulah Hana mulai mengenal Indra lalu menikah dengannya dan melepaskan segala impiannya.

Flashback off

"Dulu aku memang bodoh, bu. Aku sudah melepaskan impian dan cita-citaku. Tapi sekarang aku tidak akan mau dibodohi lagi. Aku akan mengejar impian ku dan akan membuat kalian bangga. Ijinkan aku menggunakan uang pemberian ayah, ya. Untukku bertahan hidup setelah keluar dari rumah ini. " gumam Hana sebelum ia memejamkan matanya.

Sementara, di luar kamar. Terdengar perdebatan antara Ema dan Indra.

Ema begitu marah saat membaca pesan yang dikirim Hana kepada Indra, yang menyuruhnya tidur di sofa, kamar pembantu atau gudang. Dia merasa tidak terima dan ingin membuat perhitungan dengan Hana. Namun dengan sekuat tenaga Indra melarangnya. Dia tidak mau Ema membuat keributan hanya karena masalah ini. Apalagi di ruang tamu masih ada orang-orang yang bekerja.

"Sudahlah, sayang. Kamu tidur di kamar belakang saja, Mengalahlah hanya untuk malam ini saja. Setelah itu kan kita bisa tidur bersama terus. " Indra mencoba menggoda calon istrinya itu agar dia tidak marah lagi.

"Tapi mas, tidak bisakah kamu yang tidur dikamar belakang, dan aku yang tidur di kamarmu?" Ema juga berusaha membujuk Indra.

"Nggak bisa dong. Disini yang masih menjadi calon kan kamu. Jadi kamu lah yang harus menurut perintah tuan rumah." Kata Indra sambil melengos.

Ema sudah tidak punya tenaga lagi untuk berdebat. Akhirnya dengan langkah gontai Ema pergi ke kamar belakang, dia mengalah karena dia sudah sangat mengantuk malam ini.

"Lihat saja besok, Hana. Aku akan membuatmu menjadi keset dirumah ini setelah aku resmi menikah dengan mas Indra. " gumam Ema, dan akhirnya dia bisa memejamkan matanya juga walau sedikit kepanasan dan banyak nyamuk di sana.

Pagi menjelang, dengan kicauan burung dan suara kokok ayam yang bersahutan Matahari sudah menampakkan sinarnya, dan membangunkan para manusia yang masih terlelap dalam tidurnya.

Hana sudah bangunn dari subuh dan menyiapkan segala sesuatunya hari ini. Pakaian nya sudah dia pindahkan ke rumah kontrakan selama beberapa hari dia pergi keluar. Tinggal barang-barang pribadinya saja yang hanya satu tas kecil yang akan dia bawa.

Dia Lalu ke luar kamar dan segera mengurus ibu mertuanya untuk yang terakhir kalinya.

"Maaf Bu, mungkin ini adalah terakhir kalinya aku merawat ibu. Sekali lagi maafkan aku, dan terima kasih, karena sudah menerimaku di rumah ini dengan baik.

Gayatri tidak bisa membendung air matanya saat mendengar ucapan perpisahan dari sang menantu.

"Jangan menangis, ibu harus bahagia hari ini. Karena putra ibu akan menikah, dan ibu juga akan mendapatkan seorang cucu. " Hana coba menghibur Gayatri yang sedari tadi meneteskan air matanya.

"Berhati-hatilah saat kau berada diluar sana, Hana." pesan Gayatri kepada Hana.

"Tentu ibu... "

Terpopuler

Comments

Alivaaaa

Alivaaaa

ikut mewek rasanya 😭

2024-03-14

2

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Kasian mertua 😥😥😥

2024-03-03

3

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-01-31

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Dihempaskan Setelah Diterbangkan
2 Bab. 2 Curhat Dengan Ibu Mertua
3 Bab. 3 Mendengar Kebenaran
4 Keputusan Hana
5 Bertemu Calon Madu
6 Perubahan dan Ancaman Hana
7 Tetap Disini atau Hotel Prodeo
8 Hana Yang Rapuh
9 Tawaran Dion
10 Keputusan Indra
11 Indra Mulai Ragu
12 Datang Ke Restoran
13 Wanita berbeda
14 Ingatan Masa Lalu
15 Kejutan Di Hari Pernikahan
16 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
17 Awal Penderitaan Ema
18 Nyinyiran Tetangga
19 Bertemu Kenalan Lama
20 Mampir
21 Tak Sebanding
22 Apa Yang Terjadi Pada Ema?
23 Hari Baru Semangat Baru
24 Ema Sadar
25 Nasehat Ibu
26 Sidang
27 Penyesalan
28 Belum Berubah
29 Jodoh Yang Tertunda
30 Tanggung Jawab Yang Terlupa.
31 Tamu Spesial
32 Hamil
33 Hana Tetaplah Hana
34 Suapan Dari Keenan
35 Malaikat Tak Bersayap
36 Keinginan Ema
37 Ikrar Talak
38 Penyesalan 2
39 Menjemput
40 89 Hari Menanti
41 Takut Trauma Masa Lalu
42 Posesif
43 Mira
44 Putusan
45 Ada Apa Dengan Indra?
46 Menagih Jawaban
47 Terlambat
48 Jawaban
49 Pecel Ayam
50 Lingkaran Hitam
51 Butik
52 Bertemu Orang Tua Keenan
53 Bertemu Mantan
54 Mencari Tahu.
55 Fitnah
56 Fitnah 2
57 Memberi Paham
58 Pindah
59 Kalap
60 Tanggung Jawab
61 Sisi Lain Ibu Mertua
62 Tetap Bersama Atau Bercerai?
63 Harapan Hana
64 Meratapi Nasib
65 Dibandingkan
66 Meminta Ijin
67 Bertemu Hana
68 Curhat
69 Rumah Impian
70 Melahirkan
71 Galen
72 Menjenguk Bayi Hana
73 Perasaan Ema
74 Keinginan Fia
75 Apa Yang Terjadi???
76 Keadaan Indra
77 Lapor Polisi
78 Menerima Ema
79 Konsultasi
80 Bertemu Sam
81 Kemana Fia?
82 Emosi Indra
83 Berjanjilah
84 Karma Sedang Bekerja
85 Pesan Dari Fia
86 Persiapan Pernikahan
87 Pernikahan
88 Ema Hamil?
89 Kebenaran
90 Berharap Sebuah Keajaiban
91 Sebuah Harapan
92 Operasi
93 Hikmah Di Setiap Kejadian
94 End
95 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Dihempaskan Setelah Diterbangkan
2
Bab. 2 Curhat Dengan Ibu Mertua
3
Bab. 3 Mendengar Kebenaran
4
Keputusan Hana
5
Bertemu Calon Madu
6
Perubahan dan Ancaman Hana
7
Tetap Disini atau Hotel Prodeo
8
Hana Yang Rapuh
9
Tawaran Dion
10
Keputusan Indra
11
Indra Mulai Ragu
12
Datang Ke Restoran
13
Wanita berbeda
14
Ingatan Masa Lalu
15
Kejutan Di Hari Pernikahan
16
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
17
Awal Penderitaan Ema
18
Nyinyiran Tetangga
19
Bertemu Kenalan Lama
20
Mampir
21
Tak Sebanding
22
Apa Yang Terjadi Pada Ema?
23
Hari Baru Semangat Baru
24
Ema Sadar
25
Nasehat Ibu
26
Sidang
27
Penyesalan
28
Belum Berubah
29
Jodoh Yang Tertunda
30
Tanggung Jawab Yang Terlupa.
31
Tamu Spesial
32
Hamil
33
Hana Tetaplah Hana
34
Suapan Dari Keenan
35
Malaikat Tak Bersayap
36
Keinginan Ema
37
Ikrar Talak
38
Penyesalan 2
39
Menjemput
40
89 Hari Menanti
41
Takut Trauma Masa Lalu
42
Posesif
43
Mira
44
Putusan
45
Ada Apa Dengan Indra?
46
Menagih Jawaban
47
Terlambat
48
Jawaban
49
Pecel Ayam
50
Lingkaran Hitam
51
Butik
52
Bertemu Orang Tua Keenan
53
Bertemu Mantan
54
Mencari Tahu.
55
Fitnah
56
Fitnah 2
57
Memberi Paham
58
Pindah
59
Kalap
60
Tanggung Jawab
61
Sisi Lain Ibu Mertua
62
Tetap Bersama Atau Bercerai?
63
Harapan Hana
64
Meratapi Nasib
65
Dibandingkan
66
Meminta Ijin
67
Bertemu Hana
68
Curhat
69
Rumah Impian
70
Melahirkan
71
Galen
72
Menjenguk Bayi Hana
73
Perasaan Ema
74
Keinginan Fia
75
Apa Yang Terjadi???
76
Keadaan Indra
77
Lapor Polisi
78
Menerima Ema
79
Konsultasi
80
Bertemu Sam
81
Kemana Fia?
82
Emosi Indra
83
Berjanjilah
84
Karma Sedang Bekerja
85
Pesan Dari Fia
86
Persiapan Pernikahan
87
Pernikahan
88
Ema Hamil?
89
Kebenaran
90
Berharap Sebuah Keajaiban
91
Sebuah Harapan
92
Operasi
93
Hikmah Di Setiap Kejadian
94
End
95
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!