Sesuai ucapan Hana kalau hari ini dia akan menyiapkan sesuatu untuk menyambut kedatangan calon madunya. Jadi setelah mengurus semua keperluan sang ibu mertua, Hana langsung menemui Bu Minah untuk meminta tolong kepadanya menjaga ibu mertuanya.
"Assalamu'alaikum, bu Minah. "
"Wa'alaikum salam, neng. Ada apa ya? "
"Bu, aku mau minta tolong boleh? "
"Minta tolong jagain ibu mertua saya. Saya ada keperluan penting di luar mungkin sampai sore. Apa Bu Minah bisa? "
Bu Minah terdiam, dia harus menjaga orang sakit itu sampai sore? Apa bisa?
Hana yang melihat keraguan di mata Bu Minah pun, langsung menawarkan bayaran yang lebih banyak dari kemarin.
"Nanti Hana kasih uang lebih deh dari kemarin. Dua ratus bagaimana? Ibu juga nggak perlu pulang untuk makan. Ibu makan di rumah aja. Tadi aku sudah masak banyak kok. " ujar Hana sambil menaik turunkan alisnya kepada Bu Minah.
"Sampai jam berapa? " tanya Bu Minah yang masih sedikit ragu.
"Sampai jam tiga, dan paling lambat jam empat deh. " kata Hana kemudian.
"Oke deh, ibu kira sampai malam. "
"Enggak dong bu. .Makasih yah, kalau begitu aku pulang dulu bu, siap-siap. "
Hana segera kembali ke rumahnya dan memasuki kamar, melewati ibu mertuanya begitu saja. Ibu Gayatri yang melihat sikap aneh Hana pun hanya bisa terdiam. Dia yakin pasti akan terjadi sesuatu setelah ini. Ketenangan Hana ini tidak wajar, Mungkin akan ada Badai setelah ketenangan ini.
Lima belas menit berlalu, Hana akhirnya sudah keluar dari rumah dengan memakai celana jeans dan kemeja hitam dengan rambut yang dikuncir kuda. Hana lalu duduk di samping ibu mertuanya, lalu menggenggam satu tangan ibu mertuanya.
"Bu Hari ini aku akan keluar dulu ya, Ibu di rumah bersama bu Minah. Aku akan menyambut kedatangan calon maduku dengan sesuatu yang berbeda. "
Ibu Gayatri tidak menjawab, dia hanya terdiam menatap menantunya dengan intens. Di melihat walau wajah Hana terlihat tegar, tapi di matanya menyorotkan ada luka yang mendalam.
"Ibu duduk di sofa aja ya, nanti bu Minah biar nggak kerepotan. Kalau Ibu pengen baring, bu Minah tinggal membaringkan ibu aja." Kata Hana,
Dia terus bicara walau tidak mendapatkan respon baik dari ibu mertuanya. Hana menduga ibu mertuanya itu tau kalau Hana akan melakukan sesuatu.
Terdengar pintu di ketuk, Hana langsung membukakan pintu, karena yakin kalau itu pasti Bu Minah.
"Masuk, bu. "
Hana mempersilahkan wanita paruh baya itu masuk ke dalam rumah dan menunjukkan apa saja yang harus di lakukan.
"Aku sudah membersihkan rumah, nanti aku hanya minta ibu menyuapi ibuku makan siang ya. Nasi dan makanan ada di meja makan. Kalau ibuku merasa lelah, ibu bisa membaringkannya. Karena itu aku menaruh ibu di atas sofa panjang, agar ibu bisa rebahan. "
"Oke, Hana. Ibu mengerti. Serahkan semua sama ibu. Kamu bisa pergi dengan tenang. " ujar Bu Minah kemudian.
Hana segera berpamitan kepada mereka berdua dan pergi dengan ojol yang sudah dia pesan tadi. Tujuan pertama Hana adalah mencari sebuah rumah kontrakan. Kemarin Hana sudah melakukan janji temu dengan seorang pemilik rumah kontrakan, untuk melihat rumah dan nego harga.
Hana melihat rumah yang akan dia kontrak, lumayan lah, untuk hidup sendiri. Dia tidak perlu memerlukan rumah yang besar. Dan harganya sesuai dengan isi kantong Hana.
"Saya akan mengontrak selama satu tahun dulu, bu. Nanti kalau saya betah, saya akan meneruskan kontrakan nya. " ujar Hana kepada pemilik kontrakan.
"Baiklah, mbak Hana. semoga mbak Hana betah tinggal di sini. Kapan kira-kira akan di tempati? "
"Nanti akan saya kabari bu. Saya belum bisa memastikan. "
"Baiklah mbak, kalau begitu ini kunci rumahnya. Barang-barang disini mbak boleh pakai. Karena di rumah saya yang baru tempat nya tidak cukup. "
"Terima kasih bu." Hana menerima kunci rumah itu, lalu dia berpamitan kepada pemilik rumah untuk melakukan apa yang akan dia lakukan setelah ini.
Hana kembali naik ojol. Kali ini dia berhenti di sebuah butik. Hana membeli sebuah dress hitam selutut yang sangat pas ditubuhnya. Setelah melakukan pembayaran Hana lalu pergi ke salon yang berada di samping butik. Dia ingin melakukan perawatan seluruh tubuh hari. Dia ingin membuat kejutan untuk suami dan calon madunya.
"Kita lihat, bagaimana reaksimu nanti. " gumam Hana dalam hati dengan menyunggingkan senyum devil nya.
Setelah, seharian melakukan perawatan di salon. Hana kini terlihat segar dengan wajah yang bersinar dan rambut yang dibuat di sedikit bergelombang di bagian bawah.
Dia lalu kembali ke rumah dan memesan makanan melalui jasa delivery order.
Apa mereka pikir Hana akan repot-repot menyibukkan diri di dapur memasak makanan untuk kedua pasangan tidak tahu diri itu?
Mereka salah.
Hana Tidak akan melakukannya, dia hanya memesan makanan melalui aplikasi di ponselnya.
Hana masuk ke dalam rumah dan disambut wajah terkejut dari ibu mertuanya dan bu Minah.
"Ya ampun, apa kau Hana. Masya Allah cantik sekali. "
Hana hanya tersenyum menanggapi ocehan bu Minah.
"Terima kasih ya bu, sudah menjaga ibu saya hari ini. " Hana lalu menyodorkan dua lembar uang merah kepada Bu Minah.
Bu Minah menerima uang itu dengan senang hati. Seperti biasa, setelah itu dia pulang.
Ibu mertua Hana memandang Hana dengan tatapan penuh arti. Dia yakin kalau Hana pasti merencanakan sesuatu.
Waktu sudah menujukkan pukul enam sore. Semua makanan sudah disiapkan Hana, tanpa kurang satu apapun. Ibu mertuanya juga sudah terlihat rapi dan berada di depan Televisi.
Terdengar suara mobil Indra berhenti di depan rumah. Indra membukakan pintu untuk calon istrinya yang terlihat sangat cantik malam ini. Dia tidak tahu saja kalau sebuah kejutan sedang menantinya di dalam.
Indra masuk ke dalam rumah tanpa disambut Hana yang biasa menyambutnya. Tapi kali ini Indra tidak melihat batang hidung Hana sejak dia masuk ke dalam rumah, hanya ada ibu yang duduk di depan televisi. Dia menoleh ke dapur, Hana juga tidak
Indra segera menemui ibunya bersama Ema, calon istri keduanya.
"Bu, dimana Hana? " tanya Indra kemudian.
Sebelum menjawab terdengar pintu kamar terbuka dan muncul Hana dengan penampilan berbeda, menggunakan pakaian hitam yang dibelinya tadi dengan make up tipis dan rambut yang tergerai indah. Tak lupa aroma tubuh Hana yanh sangat memabukkan.
Indra dan ibu mertuanya tercengang melihat Hana yang berubah sangat drastis. Bahkan Indra merasa sangat terpesona dengan kecantikan Hana malam ini. Ema hanya diam melihat penampilan Hana.
Indra berdiri dan bejalan menemui Hana, dan tidak memperdulikan Ema. Dia ingin memeluk istrinya itu tapi Hana langsung menepis tangan Indra.
"Jadi, mana calon istrimu mas? " tanya Hana melewati Indra begitu saja, seolah-olah tak tahu kalau ada wanita lain disana.
Indra jadi gelagapan saat ditanya seperti itu oleh Hana. Dia juga lupa kalau ada Ema disana setelah melihat kecantikan Hana.
Indra berusaha menggenggam tangan Hana, namun Hana menolaknya dengan terang-terangan. Dan sikap Hana itu membuat Indra menjadi bingung. Bukankah Hana sudah setuju kalau dia akan menikah lagi.
"Hana Kenalkan Dia Ema, calon istri kedua ku. Ema kenalkan dia Hana istri pertamkaku. "
Hana dan Ema saling bersalaman. Tampak Ema tersenyum namun senyuman itu tekesan menunjukkan senyuman sinis. Begitu juga dengan Hana yang memeberikan senyuman kepada Ema tapi senyuman penuh arti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Rosmawati Usman Fatban
jgn bagi muka org mcm tu..yg tak pandai menilai permata n berlian
2025-02-06
0
Ds Phone
kau tahu nasib kau
2025-01-11
0
elly fitriyatun
semangat...sy suka gaya mu & jln pikiran mu amazing bgt si kalau kata q/Good/
2024-07-22
2