Perubahan dan Ancaman Hana

"Selamat datang di rumah kami, Ema. Silahkan duduk. "

Hana memberi ucapan selamat datang kepada calon madunya itu. Dia lalu duduk di samping ibu mertuanya, sedangkan Indra dan Ema duduk berdampingan.

Indra tak memalingkan pandangannya dari Hana yang terlihat sangat berbeda malam ini, dia sangat cantik. Walau di sampingnya ada Ema yang di gadang-gadang akan menjadi calon istri keduanya. Namun ternyata pesona istri pertamanya tak sebanding dengan calon istri keduanya.

Hana hanya tersenyum dalam hati melihat Indra yang tak berkedip menatapnya.

"Jadi kamu, Ema. Calon istri kedua mas Indra, dan otomatis akan menjadi maduku? " tanya Hana.

"Iya, mbak. Saya Ema. "

"Kalau boleh tau, apa pekerjaan mu sebelumnya. " tanya Hana lagi.

"Saya bekerja di restoran, mas Indra. "

Hana tersenyum mengejek, ternyata selera indra tetap sama. seorang pelayan restoran sama seperti dirinya dulu. Hana pikir calon istri Indra yang sekarang adalah wanita berkelas. Tak tahunya sama saja.

"Baiklah, kalau begitu. Kita makan malam dulu sebelum meneruskan obrolan kita. " Hana berdiri dan berjalan dengan anggun menuju meja makan.

"Mas, dorong ibu juga ya. " pinta Hana tanpa menoleh kearah mereka.

Indra pun langsung menurut tanpa membantah. Dia mendorong ibunya ke meja makan berjalan bersama Ema.

"Ayo silahkan dinikmati jamuan makan malam dariku, sebagai perkenalan. Oh, iya Ema. Sebaiknya kau mengakrabkan diri dengan calon ibu mertuamu, dengan menyuapinya makan. "

Mendengar itu, semua yang ada di sana menatap Hana dengan tatapan tak percaya.

"Hana bukankah menyuapi ibu adalah tugasmu? " kata Indra mengingat kan Hana.

"Aku tau. Tapi kau kan akan menikah lagi. Jadi tidak ada salahnya jika calon istrimu itu mengakrabkan diri dengan ibu mertuanya dan ikut andil untuk merawat ibu. Enak saja, mau menikah dengan anaknya tapi tidak mau merawat ibunya." ujar Hana santai dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Mendengar itu, wajah Ema jadi memerah menahan kesal, begitu juga dengan Indra.

"Hana.... " bentak Indra.

"Apa... " balas Hana dengan mode angkuh dan dinginnya

"Sudah mas... tidak apa-apa. Biar aku melakukannya. " Ema berusaha melerai perdebatan antara Indra dan Hana dengan mengalah.

Dia lalu mulai menyuapi ibu Indra dengan perlahan. Gayatri yang tidak ingin ada perdebatan pun mulai membuka mulutnya dan menerima suapan Ema.

"Lihat mas, ibu mau aku suapi. " ujar Ema dengan bangga.

"Bagus, sayang. " Indra memuji pekerjaan Ema, dan dia mulai menyuap kan makanan kedalam mulutnya.

"Baguslah, kau harus terbiasa menyuapi ibu mulai sekarang. Begitu juga ibu, harus terbiasa disuapi Ema. " kata Hana acuh.

Mendengar itu Ema dan Indra saling berpandangan. Tapi Indra tidak ambil pusing, mungkin saja itu Hana hanya bercanda.

"Sayang, kenapa makanan ini rasanya beda? tidak seperti biasanya. "

"Ooh, tadi aku sengaja membeli online. Aku tidak mau repot-repot memasak. Sedangkan aku harus tampil cantik untuk menyambut calon maduku. " ujar Hana dengan nada mengejek.

Indra langsung terdiam mendengar ucapan Hana. Dia tidak habis pikir, bukannya Hana sendiri kemarin yang bilang kalau dia ingin bertemu dengan calon istri keduanya dan bilang akan menjamunya. Tapi apa ini....

"Sayang bukannya kamu kemarin bilang kalau akan menjamu calon istri keduaku. " Akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulut Indra karena dia merasa kesal dengan sikap Hana yang acuh.

"Lho, aku menyiapkan ini semua bukannya sama saja ya, kenapa kau terlihat kesal. Kecuali kalau aku tidak menyiapkan makanan apapun untuknya. Lagipula aku bukan pembantu di rumah ini yang harus menyiapkan makanan, untuk orang asing. "

"Hana!!!"

"Apa... jangan teriak-teriak aku tidak tuli. "

"Sudah mas, yang di bilang mbak Hana benar. Selama ada makanan artinya mbak Hana sudah menjamu kita, tidak peduli itu membeli atau memasak sendiri. " Ema menenangkan Indra, seolah tidak masalah.

"Aku sudah selesai. Jika kalian sudah selesai makannya, aku tunggu di ruang tamu. " Hana meneguk segelas air putih lalu beranjak dari sana.

Indra, Ema dan ibu mertuanya tercengang dengan sikap Hana yabg acuh kepada mereka.

Mereka segera menyelesaikan makannya, dan menemui Hana yang sudah menunggunya di ruang tamu.

Hana duduk sendiri di kursi tunggal, sedangkan Indra dan Ema duduk berdampingan. Ibu mertuanya duduk di kursi roda tak jauh dari Hana.

"Sekarang katakan padaku, apa yang kalian inginkan dariku. " ujar Hana to the point.

Indra langsung menggenggam erat tangan Ema, dan mereka saling berpandangan lalu menganggukkan kepalanya.

"Seperti yang kau tau sebelumnya, aku. Ah, tidak sekarang ada Ema di sini. Jadi kami disini ingin meminta ijin menikah kepadamu Hana. "

"Bisa beri aku alasan kenapa kalian meminta ijinku untuk menikah lagi. "

"Seperti yang ku katakan sebelumnya Hana, Aku menginginkan hadirnya seorang anak dalam keluarga kita. Jika Ema bisa hamil dan memiliki anak, Kita bisa merawatnya bersama nanti. "

Hana tersenyum sinis kepada pasangan munafik di depannya ini.

"Yakin, Hanya masalah anak yang menjadi alasan? Tidak ada alasan lagi? " tanya Hana dengan memicingkan matanya.

"Aku hanya memberi satu kesempatan kepada kalian untuk berkata jujur padaku. Sebelun aku memberikan keputusan yang tegas kepada kalian berdua. " ucap Hana dengan penuh penekanan.

Indra dan Ema saling berpandangan lalu terlihat Ema menggelengkan kepalanya, dan terlihat Indra membalasnya dengan anggukan kepala.

"Tidak ada, sayang. Aku rasa masalah kita hanya itu saja. Selain memiliki momongan, kau adalah wanita sempurna di mataku. "

"Cih, wanita sempurna sepertiku saja masih kau hianati mas. " Gumam Hana sambil berdecih sinis.

"Apa maksudmu Hana. " tanya Indra sedikit tak suka dengan ucapan Hana

"Sudahlah tak perlu di bahas. Baiklah, aku akan mengijinkan kalian menikah. Besok pun tak masalah bagiku, tapi dengan satu syarat." ujar Hana enteng.

Ema dan Indra lalu berpandangan dan melebarkan senyuman nya.

"Apa syaratnya, sayang. "

"Setelah menikah, tetaplah tinggal di sini, tak perlu membeli apartemen, karena itu hanya membuang-buang uang seperti yang kau katakan saat aku meminta seorang pembantu rumah tangga disini. "

"Jika untuk menggaji pembantu sejuta sebulan saja kamu tak mau, dan kamu bilang hanya buang-buang uang saja. Lalu kenapa kamu mau membelikan wanita ini apartemen, dan bahkan sudah membelikannya sebuah mobil. Jika di jumlahkan berapa harga apartemen yang akan kau belikan untuk wanita ini dan harga mobil. Apakah jumlahnya sebanding dengan gaji seorang pembantu yang bekerja disini selama tiga tahun. Jangan pilih kasih. "

Skak matt. Indra tidak bisa berbicara lagi, jika Hana sudah mengungkit masalah ini.

"Tidak bisa mbak, mas Indra sudah janji padaku. Dia akan membelikanku sebuah apartemen jika mau menikah dengannya dan memberikannya seorang anak. "

"Diam kau ja*ang. " Hana tidak bisa bersikap lembut lagi pada wanita tidak tahu diri di depannya ini.

"Hana!!! "

"Diam juga kau mas. " Hana langsung menunjuk tepat di wajah Indra.

"Kalian pikir aku tidak tahu kebusukan kalian selama ini. Kau sudah berselingkuh dibelakangku selama ini, sampai membuat wanita ja*ang ini hamil. Karena itu kau meminta ijin padaku menikah lagi dengan alasan anak. Benar begitu kan? "

Indra dan Ema terkejut mendengar ucapan Hana barusan, dari mana Hana tau? itulah yang ada dipikiran mereka saat ini.

"Dan aku pikir siapa wanita yang akan menjadi maduku, ternyata seleramu sama saja. Wanita yang hanya seorang pelayan di restomu. Aku pikir dia wanita berkelas, yang turun dari mobil. Ternyata mobil itu juga pemberian darimu. Cih... begitu saja sok-sokan minta apartemen. "

"Kau memata-mataiku Hana? " tuduh Indra.

"Untuk apa aku memata-mataimu kalau semua bukti ada dikantong celanamu yang aku cuci setiap hari. Jangan kira aku diam saja Karena itu kau anggap aku bodoh. Kau salah, mas. Aku mengetahui semua perbuatanmu sejak lama. Dan kediaman ku adalah menunggu saat ini tiba. "

"Maksudnya... "

"Terima tawaranku tadi, atau kalian aku laporkan kepada polisi dengan tuduhan, perselingkuhan dan perzinahan. Hingga membuat wanita ini hamil diluar nikah. Bukankah yang kalian lakukan selama ini itu di sebut Zina. Dan semua itu ada pasalnya. Apa kau lupa siapa aku, mas? "

Terpopuler

Comments

Nike Natalie

Nike Natalie

kerennnnnn

2024-05-10

0

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

kusuka gayamu hana wkwkwkwk

2024-04-06

3

Bunda jo

Bunda jo

mantap aku suka sikap mu hana tenang tp tegas dalam mengambil keputusan

2024-03-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Dihempaskan Setelah Diterbangkan
2 Bab. 2 Curhat Dengan Ibu Mertua
3 Bab. 3 Mendengar Kebenaran
4 Keputusan Hana
5 Bertemu Calon Madu
6 Perubahan dan Ancaman Hana
7 Tetap Disini atau Hotel Prodeo
8 Hana Yang Rapuh
9 Tawaran Dion
10 Keputusan Indra
11 Indra Mulai Ragu
12 Datang Ke Restoran
13 Wanita berbeda
14 Ingatan Masa Lalu
15 Kejutan Di Hari Pernikahan
16 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
17 Awal Penderitaan Ema
18 Nyinyiran Tetangga
19 Bertemu Kenalan Lama
20 Mampir
21 Tak Sebanding
22 Apa Yang Terjadi Pada Ema?
23 Hari Baru Semangat Baru
24 Ema Sadar
25 Nasehat Ibu
26 Sidang
27 Penyesalan
28 Belum Berubah
29 Jodoh Yang Tertunda
30 Tanggung Jawab Yang Terlupa.
31 Tamu Spesial
32 Hamil
33 Hana Tetaplah Hana
34 Suapan Dari Keenan
35 Malaikat Tak Bersayap
36 Keinginan Ema
37 Ikrar Talak
38 Penyesalan 2
39 Menjemput
40 89 Hari Menanti
41 Takut Trauma Masa Lalu
42 Posesif
43 Mira
44 Putusan
45 Ada Apa Dengan Indra?
46 Menagih Jawaban
47 Terlambat
48 Jawaban
49 Pecel Ayam
50 Lingkaran Hitam
51 Butik
52 Bertemu Orang Tua Keenan
53 Bertemu Mantan
54 Mencari Tahu.
55 Fitnah
56 Fitnah 2
57 Memberi Paham
58 Pindah
59 Kalap
60 Tanggung Jawab
61 Sisi Lain Ibu Mertua
62 Tetap Bersama Atau Bercerai?
63 Harapan Hana
64 Meratapi Nasib
65 Dibandingkan
66 Meminta Ijin
67 Bertemu Hana
68 Curhat
69 Rumah Impian
70 Melahirkan
71 Galen
72 Menjenguk Bayi Hana
73 Perasaan Ema
74 Keinginan Fia
75 Apa Yang Terjadi???
76 Keadaan Indra
77 Lapor Polisi
78 Menerima Ema
79 Konsultasi
80 Bertemu Sam
81 Kemana Fia?
82 Emosi Indra
83 Berjanjilah
84 Karma Sedang Bekerja
85 Pesan Dari Fia
86 Persiapan Pernikahan
87 Pernikahan
88 Ema Hamil?
89 Kebenaran
90 Berharap Sebuah Keajaiban
91 Sebuah Harapan
92 Operasi
93 Hikmah Di Setiap Kejadian
94 End
95 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Dihempaskan Setelah Diterbangkan
2
Bab. 2 Curhat Dengan Ibu Mertua
3
Bab. 3 Mendengar Kebenaran
4
Keputusan Hana
5
Bertemu Calon Madu
6
Perubahan dan Ancaman Hana
7
Tetap Disini atau Hotel Prodeo
8
Hana Yang Rapuh
9
Tawaran Dion
10
Keputusan Indra
11
Indra Mulai Ragu
12
Datang Ke Restoran
13
Wanita berbeda
14
Ingatan Masa Lalu
15
Kejutan Di Hari Pernikahan
16
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
17
Awal Penderitaan Ema
18
Nyinyiran Tetangga
19
Bertemu Kenalan Lama
20
Mampir
21
Tak Sebanding
22
Apa Yang Terjadi Pada Ema?
23
Hari Baru Semangat Baru
24
Ema Sadar
25
Nasehat Ibu
26
Sidang
27
Penyesalan
28
Belum Berubah
29
Jodoh Yang Tertunda
30
Tanggung Jawab Yang Terlupa.
31
Tamu Spesial
32
Hamil
33
Hana Tetaplah Hana
34
Suapan Dari Keenan
35
Malaikat Tak Bersayap
36
Keinginan Ema
37
Ikrar Talak
38
Penyesalan 2
39
Menjemput
40
89 Hari Menanti
41
Takut Trauma Masa Lalu
42
Posesif
43
Mira
44
Putusan
45
Ada Apa Dengan Indra?
46
Menagih Jawaban
47
Terlambat
48
Jawaban
49
Pecel Ayam
50
Lingkaran Hitam
51
Butik
52
Bertemu Orang Tua Keenan
53
Bertemu Mantan
54
Mencari Tahu.
55
Fitnah
56
Fitnah 2
57
Memberi Paham
58
Pindah
59
Kalap
60
Tanggung Jawab
61
Sisi Lain Ibu Mertua
62
Tetap Bersama Atau Bercerai?
63
Harapan Hana
64
Meratapi Nasib
65
Dibandingkan
66
Meminta Ijin
67
Bertemu Hana
68
Curhat
69
Rumah Impian
70
Melahirkan
71
Galen
72
Menjenguk Bayi Hana
73
Perasaan Ema
74
Keinginan Fia
75
Apa Yang Terjadi???
76
Keadaan Indra
77
Lapor Polisi
78
Menerima Ema
79
Konsultasi
80
Bertemu Sam
81
Kemana Fia?
82
Emosi Indra
83
Berjanjilah
84
Karma Sedang Bekerja
85
Pesan Dari Fia
86
Persiapan Pernikahan
87
Pernikahan
88
Ema Hamil?
89
Kebenaran
90
Berharap Sebuah Keajaiban
91
Sebuah Harapan
92
Operasi
93
Hikmah Di Setiap Kejadian
94
End
95
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!