Bertemu Kenalan Lama

Satu minggu sudah Hana tinggal di rumah kontrakannya. Dukanya sepertinya sudah berakhir, kini saatnya dia bangkit dari keterpurukan dan nasib buruk pernikahannya. Hana sudah menghubungi Dion, kalau mulai senin depan dia akan datang ke kantornya dan mulai bekerja.

Akhir pekan ini, Hana putuskan untuk jalan-jalan ke mall membeli semua perlengkapannya bekerja. Dia akan menggunakan uang tabungan yang diberikan Indra setiap bulan, dan sempat dia tabung. Karena Hana bukan tipe wanita yang boros, dia menggunakan uang bulannya hanya secukupnya saja. Jadi untuk sisanya dia tabung dan hasilnya lumayan selama tiga tahun ini.

Hana masuk ke sebuah toko pakaian khusus kantor, disana dia memilih beberapa stel pakaian kerja jas dan celana. Dia tidak suka menggunkan rok saat bekerja karena dia tidak bisa leluasa dalam bergerak. Sedangkan tugasnya sebagai seorang asisten adalah melayani atasannya dan itu pasti butuh gerakan ekstra.

Dengan senyuman yang tersungging di bibirnya Hana sudah menyelesaikan pembelian beberapa stel pakaiannya. Kemudian dilanjut pergi ke sebuah toko tas, pilihannya jatuh pada tas ransel

yang sangat simple tapi cukup elegan.

Hana benar-benar menghabiskan banyak uang hari ini, tapi semua dibelikan untuk membeli keperluan untuk pekerjaan, termasuk membeli sepatu dan beberapa keperluan lainnya.

"Aku rasa sudah cukup. " gumamnya

Setelah itu dia pergi ke sebuah kursi pengunjung untuk istirahat, dan membeli sebotol minuman untuk menghilangkan dahaganya.

"Ah, segarnya." ucapnya setelah menghabiskan separuh isi botol minumnya.

Dia memperhatikan sekelilingnya, yang ternyata dia berada di arena tempat bermain anak. Memandang anak-anak itu bermain Hana jadi teringat tentang rumah tangganya yang hancur karena alasan anak yang tak kunjung hadir di tengah-tengah mereka.

Kemudian bibirnya tersungging senyuman saat melihat seorang anak kecil berusia tiga tahunan yang sedang bermain sendiri di pojokan. Anak itu sangat cantik, dan terlihat sangat menggemaskan.

Tiba-tiba beberapa orang anak lainnya datang dan mengganggunya, sehingga membuat dia menangis dan keluar dari tempat permainan mencari papanya. Dia menangis kencang, memanggil papa namun yang dipanggil tak kunjung datang.

Hatinya sebagai seorang wanita yang memiliki perasaan keibuan pun langsung mendekat dan berjongkok dihadapan gadis kecil itu.

"Adik kecil kenapa?" tanya Hana.

"Papa... papa... "

Hana menoleh ke kanan dan ke kiri namun tidak ada satu orangpun yang mendekat.

"Adik kecil jangan nangis ya, kakak belikan es krim mau? "

Gadis kecil itu mengangguk dan menghentikan tangisnya.

Hana lalu pergi ke tempat petugas yang bertanggung jawab di tempat bermain itu.

"Mbak, nanti kalau ada yang mencari adik kecil ini, katakan saya bawa ke kedai es krim di sana karena dia menangis terus. " ujar Hana kepada petugas itu.

"Baik, mbak. "

Hana lalu menenteng beberapa paper bag di tangan kanannya, dan tangan kirinya menggandeng tangan kecil gadis kecil itu. Mereka lalu duduk berhadapan setelah sampai di kedai es krim.

"Adik kecil mau es krim yang mana? " tawar Hana sambil menunjukkan gambar es krim ke hadapan gadis kecil itu.

"Ini, tante... " tunjuknya pada sebuah es krim strawbery dan coklat.

"Baiklah."

Hana lalu memesan dua es krim untuknya dan gadis kecil itu. Sambil menunggu pesanan datang, Hana mengajak gadis kecil itu bicara.

"Adik namanya siapa? " tanya Hana.

"Lubby tante... "

"Lubby? "

"No Tante, Lubby? "

Hana menggaruk kepalanya yang tidak gatal sepertinya anak ini belum bisa mengeja satu huruf atau bisa dikatakan cadel.

"Rubby? "

"Iya tante... " jawabnya dengan kepala mengangguk.

"Nama yang cantik sepeti orangnya, ya? " puji Hana.

Rubby yang dipuji pun hanya mengangguk karena sepertinya dia masih belum mengerti apa-apa.

"Mama atau papa Rubby kemana? "

"Lubby ndak punya mama. Kalau papa Lubby ndak tau, tadi di cana. " Kata Rubby menunjukk tempat beberapa orang tua menunggui anaknya bermain.

"Ya sudah, kita makan Es krim dulu sambil menunggu papa Rubby datang. "

"Iyah... "

Dengan semangat Rubby menyendokkan es krim yang sudah terhidang di depannya dengan antusias. Hana yang melihat itupun sangat senang, sesekali dia menyeka mulut Rubby yang belepotan dengan tisu.

Di tempat permainan, Seorang pria berjalan mendekati tempat pemainan. Dia mengedarkan pandangannya mencari sosok gadis kecil yang dia cari, namun tidak ada. Dia lalu mendekati petugas yang menjaga tempat bermain itu dan menanyakan dimana putrinya berada.

"Tadi putri bapak menangis kencang dan memanggil-manggil papanya, namun anda tidak kunjung datang. Lalu ada seorang wanita yang membujuknya, Dia berpesan jika papanya mencarinya mereka ada di kedai Es krim itu. " Tunjuk petugas itu pada kedai es krim yang tak jauh dari tempat permainan.

Pria itu ingin marah kepada petugas jaga itu, karena sudah membiarakan anaknya dibawa pergi wanita asing. Namun saat sudah melihat wajah putrinya kekhawatiran nya hilang sudah.

"Syukurlah." ucapnya dalam hati.

Dia lalu berjalan mendekat ke kedai es krim itu, dari jauh dia melihat anaknya yang sedang makan es krim, dan sesekali mulutnya yang belepotan itu diseka oleh wanita yang mengajaknya.

"Sebenarnya siapa wanita itu? " tanya pria itu dalam hati.

Semakin dekat, pria itu bisa melihat interaksi putrinya yang begitu dekat dengan wanita yang baru dikenalnya.

Rubby mendongak saat melihat ada laki-laki yang berjalan mendekat kearah mereka.

"Papa... " teriaknya sambil merentangkan tangannya minta di gendong.

Papa Rubby pun berjalan semakin cepat dan langsung menggendong anaknya.

"Sayang, kamu ini... sudah bikin papa khawatir saja. " ujarnya sambil menciumi pipi gembul Rubby.

"Tadi Lubby manggil papa, tapi papa nggak ada. Jadi Lubby ikut tante makan es klim. " ujar Rubby menjelaskan.

Papa Rubby seketika menoleh ke arah wanita yang sudah membawa Rubby nya, dan

Deg...

Kedua netra itu saling bertatapan, dan saling mengunci satu sama lain.

"Mas Ken? " gumam Hana lirih.

"Hana? "

Keenan jadi salah tingkah, lalu duduk di tempat putrinya tadi duduk.

"Ternyata kamu, Han? yang sudah menolong anakku. " ujar Keenan kikuk.

"Jadi, Rubby ini anak mas Ken? " tanya Hana memastikan.

Keenan menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Syukurlah... "

Keenan mengernyitkan keningnya mendengar ucapan syukur dari Hana.

"Maksudnya? "

"Ya, bersyukur kalau Rubby anak mas Ken, coba kalau anak orang lain mungkin aku sudah di tuduh mau menculik gadis cantik ini. " ucap Hana sambil mencubit pipi gembul Rubby dengan gemas.

"Kau bisa saja, Han. "

Mereka kemudian berbincang hangat sekedar menanyakan kabar. Kecanggungan yang tadi tercipta kini berubah menjadi keakraban, kawan lama yang sudah lama tidak bertemu.

Keenan adalah kakak tingkat Hana saat kuliah dulu, dia ada di dua tingkat diatas Hana. Mereka saling kenal karena dulu yang mengospek Hana adalah Keenan dan teman-temannya. Mereka pernah membully Hana, karena Hana hanya seorang mahasiswa yang mendapat beasiswa, jadi Ken dan teman-temannya menganggap Hana hanya anak dari orang miskin yang patut di bully.

"Kamu sekarang tinggal di mana Han? " tanya Keenan.

"Aku tinggal di kontrakan mas, udah satu minggu ini. "

"Lho, katanya kamu sudah menikah, sama pemilik restoran . " tabya Keenan penasaran.

Hana menggeleng lemah.

"Kami sudah dalam proses cerai, mas."

"Maaf Hana, aku tidak tau." ujar Keenan penuh penyesalan.

"Nggak apa-apa, mas. Lagian Mas Ken kan nggak tau, jadi nggak masalah kok. " ujar Hana memberikan senyuman manisnya kepada Keenan.

"Ya sudah kalau begitu, mas. Aku pergi dulu. " kata Hana sambil berdiri dan menenteng beberapa paperbagnya.

Keenan yang melihat itupun ikut berdiri dan menggendong Rubby.

"Hana, biar aku yang akan mengantar kamu pulang." tawar Keenan.

"Tidak perlu mas, aku bisa naik taksi. "

"Hana... biar Aku dan Rubby mengantarmu, sebagai ucapan terimakasih ku kepada mu, karena sudah menenangkan Rubby tadi dan mentraktir nya Es krim. " Keenan memaksa.

"Tante... Lubby antal ya. Bial Lubby tau dimana lumah tante. " ucap Rubby dengan bahasa cadelnya.

Mendengar permintaan Rubby dan paksaan dari Keenan Hana tidak bisa menolak lagi.

"Baiklah. Terima kasih, mas. " ujar Hana pada akhirnya.

Mereka bertiga lalu menuju parkiran tempat mobil Keenan terparkir. Mereka segera masuk ke dalam mobil, dan Keenan segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sungguh baik Hana maupun Keenan tidak pernah menyangka kalau mereka akan bertemu hari ini setelah sekian lama.

Terpopuler

Comments

evvylamora

evvylamora

Jodoh Hana sdh dtg.. 😍😍😍

2024-04-25

1

Runik Runma

Runik Runma

jodoh mu otw ha

2024-05-09

0

Alivaaaa

Alivaaaa

duda ketemu janda 😁

2024-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Dihempaskan Setelah Diterbangkan
2 Bab. 2 Curhat Dengan Ibu Mertua
3 Bab. 3 Mendengar Kebenaran
4 Keputusan Hana
5 Bertemu Calon Madu
6 Perubahan dan Ancaman Hana
7 Tetap Disini atau Hotel Prodeo
8 Hana Yang Rapuh
9 Tawaran Dion
10 Keputusan Indra
11 Indra Mulai Ragu
12 Datang Ke Restoran
13 Wanita berbeda
14 Ingatan Masa Lalu
15 Kejutan Di Hari Pernikahan
16 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
17 Awal Penderitaan Ema
18 Nyinyiran Tetangga
19 Bertemu Kenalan Lama
20 Mampir
21 Tak Sebanding
22 Apa Yang Terjadi Pada Ema?
23 Hari Baru Semangat Baru
24 Ema Sadar
25 Nasehat Ibu
26 Sidang
27 Penyesalan
28 Belum Berubah
29 Jodoh Yang Tertunda
30 Tanggung Jawab Yang Terlupa.
31 Tamu Spesial
32 Hamil
33 Hana Tetaplah Hana
34 Suapan Dari Keenan
35 Malaikat Tak Bersayap
36 Keinginan Ema
37 Ikrar Talak
38 Penyesalan 2
39 Menjemput
40 89 Hari Menanti
41 Takut Trauma Masa Lalu
42 Posesif
43 Mira
44 Putusan
45 Ada Apa Dengan Indra?
46 Menagih Jawaban
47 Terlambat
48 Jawaban
49 Pecel Ayam
50 Lingkaran Hitam
51 Butik
52 Bertemu Orang Tua Keenan
53 Bertemu Mantan
54 Mencari Tahu.
55 Fitnah
56 Fitnah 2
57 Memberi Paham
58 Pindah
59 Kalap
60 Tanggung Jawab
61 Sisi Lain Ibu Mertua
62 Tetap Bersama Atau Bercerai?
63 Harapan Hana
64 Meratapi Nasib
65 Dibandingkan
66 Meminta Ijin
67 Bertemu Hana
68 Curhat
69 Rumah Impian
70 Melahirkan
71 Galen
72 Menjenguk Bayi Hana
73 Perasaan Ema
74 Keinginan Fia
75 Apa Yang Terjadi???
76 Keadaan Indra
77 Lapor Polisi
78 Menerima Ema
79 Konsultasi
80 Bertemu Sam
81 Kemana Fia?
82 Emosi Indra
83 Berjanjilah
84 Karma Sedang Bekerja
85 Pesan Dari Fia
86 Persiapan Pernikahan
87 Pernikahan
88 Ema Hamil?
89 Kebenaran
90 Berharap Sebuah Keajaiban
91 Sebuah Harapan
92 Operasi
93 Hikmah Di Setiap Kejadian
94 End
95 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Dihempaskan Setelah Diterbangkan
2
Bab. 2 Curhat Dengan Ibu Mertua
3
Bab. 3 Mendengar Kebenaran
4
Keputusan Hana
5
Bertemu Calon Madu
6
Perubahan dan Ancaman Hana
7
Tetap Disini atau Hotel Prodeo
8
Hana Yang Rapuh
9
Tawaran Dion
10
Keputusan Indra
11
Indra Mulai Ragu
12
Datang Ke Restoran
13
Wanita berbeda
14
Ingatan Masa Lalu
15
Kejutan Di Hari Pernikahan
16
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
17
Awal Penderitaan Ema
18
Nyinyiran Tetangga
19
Bertemu Kenalan Lama
20
Mampir
21
Tak Sebanding
22
Apa Yang Terjadi Pada Ema?
23
Hari Baru Semangat Baru
24
Ema Sadar
25
Nasehat Ibu
26
Sidang
27
Penyesalan
28
Belum Berubah
29
Jodoh Yang Tertunda
30
Tanggung Jawab Yang Terlupa.
31
Tamu Spesial
32
Hamil
33
Hana Tetaplah Hana
34
Suapan Dari Keenan
35
Malaikat Tak Bersayap
36
Keinginan Ema
37
Ikrar Talak
38
Penyesalan 2
39
Menjemput
40
89 Hari Menanti
41
Takut Trauma Masa Lalu
42
Posesif
43
Mira
44
Putusan
45
Ada Apa Dengan Indra?
46
Menagih Jawaban
47
Terlambat
48
Jawaban
49
Pecel Ayam
50
Lingkaran Hitam
51
Butik
52
Bertemu Orang Tua Keenan
53
Bertemu Mantan
54
Mencari Tahu.
55
Fitnah
56
Fitnah 2
57
Memberi Paham
58
Pindah
59
Kalap
60
Tanggung Jawab
61
Sisi Lain Ibu Mertua
62
Tetap Bersama Atau Bercerai?
63
Harapan Hana
64
Meratapi Nasib
65
Dibandingkan
66
Meminta Ijin
67
Bertemu Hana
68
Curhat
69
Rumah Impian
70
Melahirkan
71
Galen
72
Menjenguk Bayi Hana
73
Perasaan Ema
74
Keinginan Fia
75
Apa Yang Terjadi???
76
Keadaan Indra
77
Lapor Polisi
78
Menerima Ema
79
Konsultasi
80
Bertemu Sam
81
Kemana Fia?
82
Emosi Indra
83
Berjanjilah
84
Karma Sedang Bekerja
85
Pesan Dari Fia
86
Persiapan Pernikahan
87
Pernikahan
88
Ema Hamil?
89
Kebenaran
90
Berharap Sebuah Keajaiban
91
Sebuah Harapan
92
Operasi
93
Hikmah Di Setiap Kejadian
94
End
95
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!