Bab. 3 Mendengar Kebenaran

Dengan menaiki ojek On-line, Hana pergi ke tempat kerja suaminya. Dia bahkan membayar ojek online itu untuk mengikuti suaminya selama satu hari ini, tentunya Hana akan membayar mahal ini semua.

Hana sudah sampai di restoran milik suaminya itu, Dengan bekal masker dan jilbab pasmina yang dia bawa, Hana masuk ke dalam restoran itu. Dan melihat-lihat keadaan di dalam sana.

Matanya terbelalak tak percaya saat melihat suaminya itu menggoda pegawainya, tanpa risih sedikitpun. Bahkan pegawainya sepertinya juga senang digoda oleh pemilik resto yang tak lain adalah suaminya. Hana langsung mengambil ponselnya dan merekam apa yang dia lihat.

Sudah Hana katakan kalau dia tidak mau dibodohi lagi oleh suaminya itu, pasti ada sesuatu atau alasan, suaminya itu meminta ijin ingin menikah lagi.

Gerak-gerik Indra dan para pegawainya yang genit itu terhenti saat melihat sebuah mobil berhenti di depan restoran. Mereka langsung fokus lagi pada pekerjaan setelah seorang wanita cantik turun dari mobil, Dan berjalan memasuki restoran dengan anggun.

Hana sudah siap dengan kamera ponselnya, dan merekam apa yang akan terjadi selanjutnya.

Benar saja, wanita itu masuk dan disambut dengan senyuman lebar dari Indra. Mereka langsung berpelukan tanpa merasa malu sedikitpun pada para pengunjung yang datang. dan melihat keintiman mereka.

"jadi ini maksudmu ingin menikah lagi, mas. " Gumam Hana, masih dengan kamera yang masih menyorot kepada kedua manusia laknat itu.

Indra mengajak wanita itu duduk di sebuah kursi yang bertepatan berada di belakang Hana duduk. Jadi, Hana bisa menguping apa yang mereka perbincangkan.

"Bagaimana mas, apa istrimu memberi ijin kepadamu untuk menikah lagi? " tanya wanita itu langsung pada intinya.

"Sabar sayang, dia masih meminta waktu untuk berfikir. "

"Huft, berapa lama? Jangan sampai terlalu lama mas, nanti perutku ini makin membesar. Dan aku tidak mau, dibilang hamil tanpa suami."

Mendengar hal itu, Hana langsung membelalakkan matanya dengan tangan terkepal kuat. Jadi wanita itu sudah hamil? pantas saja suaminya meminta ijin menikah lagi. Ternyata selama ini suaminya sudah berselingkuh, sampai menghamili wanita lain. Hana menarik nafas dalam-dalam, dan mengeluarkannya perlahan, untuk mengatur emosinya.

"Dia meminta waktu paling lama satu minggu, Dan dia juga memiliki syarat. " ucap Indra sambil menghembuskan nafasnya

"Syarat? syarat apa? " tanya wanita itu menggebu..

"Aku tidak boleh membeli apartemen dulu sebelum dia mengijinkanku menikah lagi. " ujar Indra kemudian.

"Ya nggak bisa gitu dong mas. Kamu sudah janji mau membelikan aku apartemen kalau aku sudah hamil anakmu. " kata wanita itu nyolot.

"Ema, sayang. Bisa bersabar sedikit lagi? Hanya satu minggu saja. Jika kita terburu-buru, dia akan curiga.Tadi saja dia hampir curiga padaku " bujuk Indra.

Ema mengerucutkan bibirnya sambil bersedekap dada, mendengar bujukan Indra.

"Baiklah, hanya satu minggu ya, setelah itu kau harus membelikanku apartemen. "

"Iya sayang. tenang saja. "

Mereka lalu saling bermanja tanpa memperhatikan sekelilingnya. Mereka pikir dunia ini milik mereka berdua dan yang lainnya hanya ngontrak.

"Mas, kenapa sih kamu nggak menceraikan istrimu itu. Dia kan nggak bisa ngasih kamu anak, mas. " tanya wanita itu tiba-tiba.

Hati Hana seperti tercubit mendengar ucapan wanita itu.

"Karena aku membutuhkan tenaganya, sayang. Kalau tidak ada dia, siapa yang merawat ibu. Ibu tidak mau disentuh siapapun kecuali Hana. "

Deg....

Lagi Indra sudah menusukkan belati itu tepat di jantung Hana. Ternyata selama ini indra hanya memanfaatkan tenaganya saja.

"Benar juga, kalau tidak ada dia siapa yang akan menjaga dan merawat ibumu yang sakit itu. Aku nggak mau lho mas. "

"Iya sayang, karena itu aku tidak menceraikan istri pertama ku. Biarlah dia tetap tinggal di rumah bersama ibu, dan kita akan bersenang-senang di apartemen bersama anak kita nanti. " kata Indra dengan tanpa perasaan.

"Dan ingat mas, kamu jangan berhubungan badan lagi dengan istrimu itu, setelah menikah denganku. Kau hanya milikku seorang setelah kita menikah. "

"Tentu saja, aku tidak akan berhubungan dengannya. Selama ini aku selalu menahan diri saat berhubungan dengannya. Karena tubuh nya bau tak sedap tidak sepeti tubuhmu yang selalu berbau wangi. " Kata Indra lagi sambil mengecup cuping Ema.

Cukup sudah, Hana sudah melihat apa yang ingin dia lihat dan mendengar apa yang ingin dia dengar. Tubuhnya bergetar menahan amarah, wajahnya pun sudah memerah. Untung saja masker yang dia pakai bisa menutupi amarah di wajahnya.

Apakah Hana akan melabrak mereka? Menampar, dan menjambak mereka berdua dihadapan para pegawai dan pelanggannya?

Tidak.

Hana beranjak dari duduk nya dan segera pergi dari restoran milik suami laknatnya itu. Dia langsung naik ojek yang menunggunya dengan setia sejak tadi. Hana yang berfikir akan mengikuti kemana suaminya akan pergi ternyata tidak jadi. Semua nya sudah dia lihat dan dia dengar tadi di restoran.

"Kita kemana lagi ini mbak. " tanya abang ojol.

"Kita pulang aja bang. Aku udah nggak selera ngikutin suami lagi. Tapi tenang aja, abang nanti aku kasih uang lebih. Nanti kalau ada ATM, tolong berhenti dulu ya bang, mau ambil uang buat bayar abang."

"Oke mbak. "

Hana akhirnya memutuskan untuk pulang, Tapi sebelum pulang dia akan mengambilnya sejumlah uang di ATM dulu untuk bersiap.

Sesampainya di rumah, Hana langsung memberikan satu lembar uang merah kepada bu Minah, yang sudah bersedia menjaga ibu mertuanya walau hanya beberapa jam saja.

"Makasih neng. Sering-sering aja nyuruh ibu jagain Gayatri. Kalau bayarannya segini. " ujar bu Minah sambil terkekeh.

Hana menanggapinya hanya dengan tersenyum.

"Sama-sama. Makasih banget ya, Bu. udah bantuin Hana hari ini. "

Setelah kepergian bu Minah, Hana mengajak ibu mertuanya masuk ke dalam kamar. Dan merebahkan nya diatas tempat tidur.

"Bu, Hana sudah tau semuanya. Maksud mas Indra menikahi Hana, Ingin menikah lagi, dan tidak menceraikan Hana setelah menikah. Ternyata masalah anak bukanlah satu-satunya alasan mas Indra meminta ijin menikah lagi. Hana tau semua rencana mas Indra. Jadi suatu hari nanti, Hana harap, ibu tidak akan memberatkan Hana dalam mengambil keputusan Hana. " ujar Hana, lalu meninggalkan ibu mertuanya sendirian.

Dia lalu masuk kedalam kamarnya dan menghubungi seorang temannya yang bekerja sebagai seorang pengacara.

"Hallo Dion. "

"Hallo Hana, apa kabar. Lama kita nggak bertukar kabar. " ujar Dion diseberang sana yang lagi bersantai.

"Kabarku buruk Dion. Aku ingin minta tolong padamu, apa boleh. "

"Minta tolong apa? "

"Aku ingin bercerai. "

Dion tertegun mendengarkan mendengarkan permintaan teman lamanya ini.

"Bisa kau ceritakan masalah rumah tanggamu? Sehingga kamu ingin bercerai. "

Hana lalu menceritakan secara singkat apa yang terjadi pada pernikahannya selama tiga tahun ini kepada pengacara muda itu. Dion menghela nafasnya setelah mendengarkan cerita singkat perjalanan pernikahan temannya ini.

"Ya kalau aku jadi kamu, aku juga Pasti akan mengambil langkah ini Hana."

"Jadi apa kau mau membantuku? " tanya Hana dengan wajah berbinar.

"Tentu, aku akan membantumu. "

"Terima kasih pak pengacara, aku harap biayanya nanti jangan terlalu mahal. Jangan memeras calon janda. " ujar Hana sambil terkekeh.

Hana berusaha bercanda walau hatinya sangat sakit saat mengatakan calon janda.

"Baiklah, Hana. Tunggu kabar baik dariku. Aku akan langsung mengurus permohonan perceraian kalian. " kata Dion kemudian.

Hana bersyukur ternyata temannya itu, mau menolongnya lepas dari masalah rumah tangga yang penuh dengan kemunafikan ini.

Apakah Hana bersedih?

Tentu saja dia bersedih, karena ternyata selama ini dia hanya dimanfaatkan oleh suaminya. Menjadi seorang pengurus rumah tangga berkedok Istri.

Cintanya, baktinya pada suaminya ternyata hanya dimanfaatkan oleh pria itu.

Tapi untuk menangis, Tidak akan Hana lakukan. Hana tidak akan menangis untuk pria yang sudah memanfaatkan dirinya selama tiga tahun ini.

Terpopuler

Comments

Tatogo

Tatogo

bagus Hana aku suka Dengan Sikap Hana

2024-04-17

2

Nike Natalie

Nike Natalie

baguss,,,,gitu dong jd perempuan,,jangan nangis Mulu,,,GK kerennn

2024-05-10

0

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

sakit jiwa,, klo bukan krn urus ibu mu n rumaah, dia juga bisa wangi

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Dihempaskan Setelah Diterbangkan
2 Bab. 2 Curhat Dengan Ibu Mertua
3 Bab. 3 Mendengar Kebenaran
4 Keputusan Hana
5 Bertemu Calon Madu
6 Perubahan dan Ancaman Hana
7 Tetap Disini atau Hotel Prodeo
8 Hana Yang Rapuh
9 Tawaran Dion
10 Keputusan Indra
11 Indra Mulai Ragu
12 Datang Ke Restoran
13 Wanita berbeda
14 Ingatan Masa Lalu
15 Kejutan Di Hari Pernikahan
16 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
17 Awal Penderitaan Ema
18 Nyinyiran Tetangga
19 Bertemu Kenalan Lama
20 Mampir
21 Tak Sebanding
22 Apa Yang Terjadi Pada Ema?
23 Hari Baru Semangat Baru
24 Ema Sadar
25 Nasehat Ibu
26 Sidang
27 Penyesalan
28 Belum Berubah
29 Jodoh Yang Tertunda
30 Tanggung Jawab Yang Terlupa.
31 Tamu Spesial
32 Hamil
33 Hana Tetaplah Hana
34 Suapan Dari Keenan
35 Malaikat Tak Bersayap
36 Keinginan Ema
37 Ikrar Talak
38 Penyesalan 2
39 Menjemput
40 89 Hari Menanti
41 Takut Trauma Masa Lalu
42 Posesif
43 Mira
44 Putusan
45 Ada Apa Dengan Indra?
46 Menagih Jawaban
47 Terlambat
48 Jawaban
49 Pecel Ayam
50 Lingkaran Hitam
51 Butik
52 Bertemu Orang Tua Keenan
53 Bertemu Mantan
54 Mencari Tahu.
55 Fitnah
56 Fitnah 2
57 Memberi Paham
58 Pindah
59 Kalap
60 Tanggung Jawab
61 Sisi Lain Ibu Mertua
62 Tetap Bersama Atau Bercerai?
63 Harapan Hana
64 Meratapi Nasib
65 Dibandingkan
66 Meminta Ijin
67 Bertemu Hana
68 Curhat
69 Rumah Impian
70 Melahirkan
71 Galen
72 Menjenguk Bayi Hana
73 Perasaan Ema
74 Keinginan Fia
75 Apa Yang Terjadi???
76 Keadaan Indra
77 Lapor Polisi
78 Menerima Ema
79 Konsultasi
80 Bertemu Sam
81 Kemana Fia?
82 Emosi Indra
83 Berjanjilah
84 Karma Sedang Bekerja
85 Pesan Dari Fia
86 Persiapan Pernikahan
87 Pernikahan
88 Ema Hamil?
89 Kebenaran
90 Berharap Sebuah Keajaiban
91 Sebuah Harapan
92 Operasi
93 Hikmah Di Setiap Kejadian
94 End
95 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Dihempaskan Setelah Diterbangkan
2
Bab. 2 Curhat Dengan Ibu Mertua
3
Bab. 3 Mendengar Kebenaran
4
Keputusan Hana
5
Bertemu Calon Madu
6
Perubahan dan Ancaman Hana
7
Tetap Disini atau Hotel Prodeo
8
Hana Yang Rapuh
9
Tawaran Dion
10
Keputusan Indra
11
Indra Mulai Ragu
12
Datang Ke Restoran
13
Wanita berbeda
14
Ingatan Masa Lalu
15
Kejutan Di Hari Pernikahan
16
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
17
Awal Penderitaan Ema
18
Nyinyiran Tetangga
19
Bertemu Kenalan Lama
20
Mampir
21
Tak Sebanding
22
Apa Yang Terjadi Pada Ema?
23
Hari Baru Semangat Baru
24
Ema Sadar
25
Nasehat Ibu
26
Sidang
27
Penyesalan
28
Belum Berubah
29
Jodoh Yang Tertunda
30
Tanggung Jawab Yang Terlupa.
31
Tamu Spesial
32
Hamil
33
Hana Tetaplah Hana
34
Suapan Dari Keenan
35
Malaikat Tak Bersayap
36
Keinginan Ema
37
Ikrar Talak
38
Penyesalan 2
39
Menjemput
40
89 Hari Menanti
41
Takut Trauma Masa Lalu
42
Posesif
43
Mira
44
Putusan
45
Ada Apa Dengan Indra?
46
Menagih Jawaban
47
Terlambat
48
Jawaban
49
Pecel Ayam
50
Lingkaran Hitam
51
Butik
52
Bertemu Orang Tua Keenan
53
Bertemu Mantan
54
Mencari Tahu.
55
Fitnah
56
Fitnah 2
57
Memberi Paham
58
Pindah
59
Kalap
60
Tanggung Jawab
61
Sisi Lain Ibu Mertua
62
Tetap Bersama Atau Bercerai?
63
Harapan Hana
64
Meratapi Nasib
65
Dibandingkan
66
Meminta Ijin
67
Bertemu Hana
68
Curhat
69
Rumah Impian
70
Melahirkan
71
Galen
72
Menjenguk Bayi Hana
73
Perasaan Ema
74
Keinginan Fia
75
Apa Yang Terjadi???
76
Keadaan Indra
77
Lapor Polisi
78
Menerima Ema
79
Konsultasi
80
Bertemu Sam
81
Kemana Fia?
82
Emosi Indra
83
Berjanjilah
84
Karma Sedang Bekerja
85
Pesan Dari Fia
86
Persiapan Pernikahan
87
Pernikahan
88
Ema Hamil?
89
Kebenaran
90
Berharap Sebuah Keajaiban
91
Sebuah Harapan
92
Operasi
93
Hikmah Di Setiap Kejadian
94
End
95
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!