Kejutan Di Hari Pernikahan

Hana mengajak ibu mertuanya melihat persiapan dekorasi yang sudah dikerjakan semalam dan dia sangat puas dengan hasilnya. Ingin menangis rasanya, karena dia sudah mempersiapkan ini semua untuk calon madunya. Sedangkan dia sendiri dulu menikah hanya dengan akad saja, tapi dia terima semua itu dengan ikhlas. Mau bagaimana lagi, kondisi ibu mertuanya memang sudah sakit saat dia menikah dengan Indra tiga tahun lalu.

"Maafin ibu, ya Hana. " ucap Gayatri saat melihat wajah Hana yang sendu.

"Nggak apa-apa bu. Ibu mau disini saja apa di depan televisi, "

"Di depan televisi saja, Hana. "

"Baiklah, kalau begitu aku mandi dulu. "

Saat Hana masuk ke kamarnya, terdengar pintu kamar Indra terbuka dan Indra keluar dengn wajah bantalnya.

"Ibu sudah rapi dan cantik. Mau kemana? " tanya Indra seolah lupa apa yang akan terjadi hari ini.

"Apa kau lupa kalau hari ini adalah hari pernikahanmu dengan wanita itu. " ujar Gayatri dengan tatapan lurus ke depan.

"Ya, Tuhan aku lupa. Lalu dimana Ema. " tanya Indra setelah tidak melihat siapapun disana.

"Bangunkan dia, apakah dia tipe wanita yang akan kau nikahi. Sudah tau ini hari pernikahannya, tapi dia tidak kunjung bangun juga. Pemalas." gerutu Gayatri.

Mendengar itu, Indra jadi geram sendiri. Akhirnya dengan langkah lebar dia menuju kamar pembantu di belakang dan membangunkan Ema.

"Ema bangun... Kamu tidur apa mati sih. Ini sudah siang, kenapa kamu tidak bangun juga, ha... " Teriak Indra sambil mengetuk pintu dengan keras.

Ema yang terkejut karena gedoran itupun langsung terbangun, dan membukakan pintu. Terlihat Indra berdiri di depannya dengan wajah marah.

"Ada apa sih, mas. Pagi-pagi sudah teriak-teriak, aku masih ngantuk tau. " ketus Ema.

"He... apa kau lupa sekarang hari apa? Kecuali kalau kau ingin aku membatalkan pernikahan kita." geram Indra.

Mendengar itu, mata Ema langsung melotot, dia langsung bergelayut manja di lengan suaminya.

"Jangan dong mas. Aku kan sedang hamil anakmu. " bujuknya.

"Ya sudah buruan mandi dan persiapkan dirimu sebelum MUA datang. "

Ema langsung menurut dan melakukan apa yang diperintahkan Indra.

Benar saja, saat Indra kembali keruang tengah, ibunya sudah berbincang dengan dua orang asing disana.

"Siapa bu? " Tanya Indra.

"Dia MUA yang akan merias calon istrimu, dimana dia, " tanya Gaytri sambil menoleh kebelakang Indra.

"Dia masih mandi. "

Saat berbicara dengan mereka, tiba-tiba terdengar sebuah mobil berhenti di depan rumah. Indra segera keluar dan melihat siapa yang datang,ternyata dia sangat mengenal mobil itu, karena itu adalah mobil pengantar barang milik restonya.

Indra langsung meminta keempat pegawainya untuk memasukkan makanan itu ke dalam rumah. dan menyiapkannya dalam model prasmanan. Jadi nanti mereka akan mengambil makanan sendiri.

"San, nanti kamu Sama Dewi yang jaga bagian makanan ya. "

"Iya, pak. "

"Baguslah, aku akan mandi dan bersiap."

Indra segera menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap. Tak lama Ema keluar dengan wajah yang segar, dan segera menuju para MUA yang sedang menunggunya.

"Jadi kalian yang akan merias wajahku?" Tanya Ema.

"Iya, mbak. Mari silahkan duduk disini. " tunjuk seorang MUA yang akan meriasnya.

Ema menurut, dan mulai dirias oleh para MUA.

Hana keluar dengan penampilan yang sudah rapi dan sangat cantik dengan setelan kebaya modern ditubuhnya, dia merias sendiri wajahnya dengan make up tipis. Tapi tak menutupi kecantikannya yang alami. Dia lalu menuju ibu mertuanya dan duduk disana.

"Wah, mbaknya nggak perlu dirias ini. Karena sudah sangat cantik. " celetuk salah satu MUA itu kepada Hana.

"Tidak perlu, aku menyewa kalian hanya untuk meriasnya saja. Biar dia puas dengan keingininannya menjadi ratu sehari. Jadi, jadikan dia ratu untuk hari ini saja. " ujar Hana santai namun di telinga Ema seperti sebuah sindiran.

"Wah, mbaknya baik banget. Memangnya mbak nya ini siapanya calon pengantin? " tanya Mua itu penasaran.

"Dia adalah maduku, dan aku adalah istri pertama suamiku. Apa kalian sudah mengerti? "

Kedua Mua itu saling berpandangan dan langsung terdiam. Memang untuk menutup mulut seseorang tidak perlu mengatakan sesuatu yang berlebihan, cukup katakan yang sebenarnya saja.

"Aku mencium bau makanan, apa makanannya sudah datang bu? " tanya Hana kepada ibu mertuanya.

"Sudah."

Hana langsung berdiri dan melihat persiapan meja prasmanan yang disiapkan oleh para pegawai Indra. Tanpa sungkan lagi, Hana mengambil dua piring makanan, dan membawanya ke tempat ibu mertuanya berada. Pegawai Indra hanya terbengong melihat kelakuan hana, yang tidak menyapa mereka sama sekali.

"Sarapan dulu bu." Hana lalu menyuapkan makanan ke mulut ibu mertuanya, lalu menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri dari piring yang berbeda seperti biasa.

Ema yang melihat itupun tiba-tiba merasa lapar, dan hanya bisa mentap mereka dengan menahan lapar. Setelah menyelesaikan makannya, Hana lalu menaruh piringnya di wastafel.

"Kalian berdua jika lapar, ambil saja makanan disana. " perintah Hana kepada kedua Mua itu.

"Iya, bu. Terima kasih. "

Dari tadi Mua itu berfikir, "kenapa mempelai prianya sangat bodoh, sudah memiliki istri cantik malah mau menikah lagi dengan nenek sihir."

Pasalnya saat merias wajah mempelai wanita, mereka harus memberi bedak yang tebal untuk menutup bekas jerawat dimana-mana agar terlihat mulus. Mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menahan rasa ingin tahunya. Kenapa istri pertamanya mau menyiapkan semuanya untuk suami dan madunya.

Akhirnya semua persiapan telah selesai, Indra juga sudah terlihat tampan dengan setelan jas yang dia miliki, Ema juga sudah terlihat cantik dengan make up tebalnya.

Mereka berdua duduk di depan ustadz dan penghulu yang akan menikahkan mereka berdua, berhubung Ema sudah tidak memiliki kedua orang tua jadi dia menggunakan wali hakim sebagai walinya. Dan beberapa pegawai dan tetangga kanan kiri yang datang sebagai saksi pernikahan mereka.

Kasak kusuk pun terdengar dari para tetangga, karena mereka baru tau ternyata mereka diundang untuk menghadiri pernikahan Indra yang ke dua.

Gayatri duduk di kursi roda bersebelahan dengan Hana, yang hanya diam dari tadi menatap mereka semua.

Penghulupun menanyakan pada Hana apakah Hana menyetujui pernikahan ke dua Indra dan Ema. Hana tidak menjawab setuju atau tidak. Tapi dia mengatakan...

"Silahkan nikahkan saja mereka berduapak, daripada mereka terus berbuat tak sepantasnya. "

Mendengar jawaban Hana, penghulu dan ustadz saling berpandangan. Mereka tidak yakin Hana merestui pernikahan itu, karena tidak ada kata restu dari istri pertama. Akhirnya dengan sedikit berat hati, ustadz menjadi wali Ema pun menjabat tangan Indra dan mulai mengikrarkan ijab qobul dengan lantang dan mantap.

Terdengar kata sah dari para tamu. Dan itu membuat Hana langsung menjatuhkan air matanya, namun dia segera menyekanya agar tak terlihat oleh Indra atau Ema. Karena dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan mereka berdua.

Setelah doa dibacakan, Ustadz dan penghulu meminta Indra dan Ema untuk meminta restu kepada Ibu dan istri pertamanya.

Indra menurut dan berlutut dihadapan ibunya, untuk meminta restu diikuti Ema tapi ibunya diam tak bergeming. Saat Indra ingin meminta restu kepada Hana tiba-tiba terdengar suara seorang pria di pintu masuk memotong acara sakral tersebut.

"Maaf permisi, saya ingin bertemu dengan Pak Indra. " sapa Pria tampan itu dengan senyuman lebar ke arah Hana.

"Dion."

Hana langsung berdiri dan berjalan menemui Dion tanpa menghiraukan Indra yang sedang berlutut dan ingin meminta restunya.

"Hana...Tidak sopan sekali kamu. " teriak Indra yang merasa harga dirinya jatuh gara-gara Hana.

Hana tidak memperdulikan Indra yang membentak nya di depan semua orang, dia malah berdiri disamping Dion dengan senyuman sinisnya.

"Siapa kau. " bentak Indra lagi, dia tidak peduli disana banyak tamu yang melihatnya.

"Maaf tuan Indra, saya Dion. Saya adalah pengacara Nyonya Hana. Saya datang kemari karena saya ingin mengantarkan surat dari pengadilan agama, atas pengajuan perceraian nona Hana kepada anda tuan Indra. "

"Apa? "

Terpopuler

Comments

L'@✨

L'@✨

emng minus tuhh mata suaminya

2024-04-18

1

Alivaaaa

Alivaaaa

hhhh mampus kamu Indra 🤪😂😂😂

2024-03-14

1

BOOMBOGIE

BOOMBOGIE

wkwk

2024-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Dihempaskan Setelah Diterbangkan
2 Bab. 2 Curhat Dengan Ibu Mertua
3 Bab. 3 Mendengar Kebenaran
4 Keputusan Hana
5 Bertemu Calon Madu
6 Perubahan dan Ancaman Hana
7 Tetap Disini atau Hotel Prodeo
8 Hana Yang Rapuh
9 Tawaran Dion
10 Keputusan Indra
11 Indra Mulai Ragu
12 Datang Ke Restoran
13 Wanita berbeda
14 Ingatan Masa Lalu
15 Kejutan Di Hari Pernikahan
16 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
17 Awal Penderitaan Ema
18 Nyinyiran Tetangga
19 Bertemu Kenalan Lama
20 Mampir
21 Tak Sebanding
22 Apa Yang Terjadi Pada Ema?
23 Hari Baru Semangat Baru
24 Ema Sadar
25 Nasehat Ibu
26 Sidang
27 Penyesalan
28 Belum Berubah
29 Jodoh Yang Tertunda
30 Tanggung Jawab Yang Terlupa.
31 Tamu Spesial
32 Hamil
33 Hana Tetaplah Hana
34 Suapan Dari Keenan
35 Malaikat Tak Bersayap
36 Keinginan Ema
37 Ikrar Talak
38 Penyesalan 2
39 Menjemput
40 89 Hari Menanti
41 Takut Trauma Masa Lalu
42 Posesif
43 Mira
44 Putusan
45 Ada Apa Dengan Indra?
46 Menagih Jawaban
47 Terlambat
48 Jawaban
49 Pecel Ayam
50 Lingkaran Hitam
51 Butik
52 Bertemu Orang Tua Keenan
53 Bertemu Mantan
54 Mencari Tahu.
55 Fitnah
56 Fitnah 2
57 Memberi Paham
58 Pindah
59 Kalap
60 Tanggung Jawab
61 Sisi Lain Ibu Mertua
62 Tetap Bersama Atau Bercerai?
63 Harapan Hana
64 Meratapi Nasib
65 Dibandingkan
66 Meminta Ijin
67 Bertemu Hana
68 Curhat
69 Rumah Impian
70 Melahirkan
71 Galen
72 Menjenguk Bayi Hana
73 Perasaan Ema
74 Keinginan Fia
75 Apa Yang Terjadi???
76 Keadaan Indra
77 Lapor Polisi
78 Menerima Ema
79 Konsultasi
80 Bertemu Sam
81 Kemana Fia?
82 Emosi Indra
83 Berjanjilah
84 Karma Sedang Bekerja
85 Pesan Dari Fia
86 Persiapan Pernikahan
87 Pernikahan
88 Ema Hamil?
89 Kebenaran
90 Berharap Sebuah Keajaiban
91 Sebuah Harapan
92 Operasi
93 Hikmah Di Setiap Kejadian
94 End
95 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Dihempaskan Setelah Diterbangkan
2
Bab. 2 Curhat Dengan Ibu Mertua
3
Bab. 3 Mendengar Kebenaran
4
Keputusan Hana
5
Bertemu Calon Madu
6
Perubahan dan Ancaman Hana
7
Tetap Disini atau Hotel Prodeo
8
Hana Yang Rapuh
9
Tawaran Dion
10
Keputusan Indra
11
Indra Mulai Ragu
12
Datang Ke Restoran
13
Wanita berbeda
14
Ingatan Masa Lalu
15
Kejutan Di Hari Pernikahan
16
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
17
Awal Penderitaan Ema
18
Nyinyiran Tetangga
19
Bertemu Kenalan Lama
20
Mampir
21
Tak Sebanding
22
Apa Yang Terjadi Pada Ema?
23
Hari Baru Semangat Baru
24
Ema Sadar
25
Nasehat Ibu
26
Sidang
27
Penyesalan
28
Belum Berubah
29
Jodoh Yang Tertunda
30
Tanggung Jawab Yang Terlupa.
31
Tamu Spesial
32
Hamil
33
Hana Tetaplah Hana
34
Suapan Dari Keenan
35
Malaikat Tak Bersayap
36
Keinginan Ema
37
Ikrar Talak
38
Penyesalan 2
39
Menjemput
40
89 Hari Menanti
41
Takut Trauma Masa Lalu
42
Posesif
43
Mira
44
Putusan
45
Ada Apa Dengan Indra?
46
Menagih Jawaban
47
Terlambat
48
Jawaban
49
Pecel Ayam
50
Lingkaran Hitam
51
Butik
52
Bertemu Orang Tua Keenan
53
Bertemu Mantan
54
Mencari Tahu.
55
Fitnah
56
Fitnah 2
57
Memberi Paham
58
Pindah
59
Kalap
60
Tanggung Jawab
61
Sisi Lain Ibu Mertua
62
Tetap Bersama Atau Bercerai?
63
Harapan Hana
64
Meratapi Nasib
65
Dibandingkan
66
Meminta Ijin
67
Bertemu Hana
68
Curhat
69
Rumah Impian
70
Melahirkan
71
Galen
72
Menjenguk Bayi Hana
73
Perasaan Ema
74
Keinginan Fia
75
Apa Yang Terjadi???
76
Keadaan Indra
77
Lapor Polisi
78
Menerima Ema
79
Konsultasi
80
Bertemu Sam
81
Kemana Fia?
82
Emosi Indra
83
Berjanjilah
84
Karma Sedang Bekerja
85
Pesan Dari Fia
86
Persiapan Pernikahan
87
Pernikahan
88
Ema Hamil?
89
Kebenaran
90
Berharap Sebuah Keajaiban
91
Sebuah Harapan
92
Operasi
93
Hikmah Di Setiap Kejadian
94
End
95
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!