Penghuni Rumah Tua

Penghuni Rumah Tua

jangan takut

“ah sakit..” rintih rena dalam mimpi “dasar sampah makan ini” kata yuli lalu menyumpali mulut rena dengan telur rebus busuk “hahaha” mereka tertawa melihat rena menderita sungguh rena tidak berdaya karena rena tidak memiliki kekuatan untuk melawan kejahatan mereka “rena bangun lah” kata ibunya lalu tangannya menggoyang goyang kan tubuh rena sehingga rena terbangun dari mimpinya.

“ibu..” ya rena langsung memeluk tubuhnya dan menangis di pelukannya sehingga ibunya keheranan namun juga panic “sayang ada apa kenapa kau sampai seperti ini?” Tanya ibunya namun rena tidak kunjung menjawabnya sebaliknya tangis rena pecah sehingga ibunya mengusap rambut rena dengan lembut “hiks hiks” lagi lagi rena menangis di hadapan ibunya, tangisan yang tidak biasa karena tangisan itu berasal dari hati rena yang sengsara.

“apa yang terjadi sayang?” Tanya ibunya pelan saat rena sudah mulai tenang “ibu maafkan aku, tapi apa boleh aku tidak sekolah hari ini?” pinta rena sehingga ibu menatap wajah rena yang tampak teduh itu lalu bibirnya tersenyum “baik lah, kau istirahat lah nanti kalo udah baikan kedapur lalu sarapan sekarang ibu pergi kerja dulu ya?” kata ibunya sehingga tersungging senyuman manis di bibir rena lalu kepala rena mengangguk.

“apa kau baik baik saja? Di sekolah apa terjadi sesuatu?” Tanya ibunya tiba tiba yang membuat rena kelabakan karena rena takut untuk berterus terang pasalnya rena baru masuk sekolah 3 hari yang lalu.

“ibu di SMA ternyata pelajarannya susah dan lagi banyak buku yang harus di beli jadi aku bingung karena itu ak..” ibunya tersenyum sehingga rena berhenti bicara karena wajah ibunya menunjukan ekspresi bahagia “ah tentang biaya sekolah kau tenang saja ibu yang urus dan kalo susah pelajarannya kau bisa belajar lebih giat lagi” kata ibunya sehingga rena tersenyum lalu menganggukkan kepala.

“ya sudah sekarang tenangkan dirimu ya, ibu pergi dulu..” selesai mengatakan itu ibunya langsung mencium kening rena sehingga kehangatan cintanya menusuk sanubari rena yang membuat rena merasa di penuhi cinta yang membuat hatinya tentram “ibu cepat pulang ya” guma rena saat melihat ibunya keluar dari kamar.

“ibu andai engkau tahu aku bukan kesulitan belajar tapi teman temanku menganggap diriku sebagai sampah sehingga mereka memperlakukan aku dengan kejam” ya itu lah kalimat yang ingin rena ucapkan namun rena takut hal itu membuat ibunya semakin sedih sehingga rena terpaksa berbohong untuk ketenangan hati sang ibu.

Kini rena sudah membersihkan rumah yang reot dan kecil ini lalu rena melepas bajunya yang basah karena keringat sehingga terlihat di paha dan lengannya luka memar yang membiru dan rasanya nyeri saat tersentuh “apa mereka akan berhenti ya kalo melihatku terluka separah ini” kata hati rena saat menatap luka itu lalu rena menatap buku yang tadi sudah dirinya keluarkan dari tas.

“kalo ibu tahu buku yang di belikan kemarin sudah sobek dan hancur gini pasti ibu sedih banget” kata hati rena saat menatap buku tulisnya yang rusak karena ulah teman teman sekelasnya sungguh rena pun tidak tahu apa sebenarnya salahnya kenapa rena di perlakukan lebih parah dari se ekor anjing yang hina padahal rena juga manusia tapi mereka tidak punya hati untuk menganggapnya ada.

“kruk kruk” tiba tiba perut rena berbunyi “ah ternyata aku lapar juga” kata rena sehingga dirinya langsung mengemasi buku dan memasukan kembali ketas lalu rena segera mengenakan baju dan segera kedapur namun saat rena membuka tudung nasi rena hanya menemukan sepotong roti tawar tanpa selai.

“ternyata sudah jamuran” kata rena saat menatap roti tawar itu namun rena langsung memakannya “lebih baik aku bantu ibu saja” rena pun langsung keluar dari rumah lalu segera pergi ke tempat pembuangan sampah karena di sana ibu berkerja menjadi pemulung “wuss” ini aneh padahal siang bolong namun rena merasakan angin berhembus kencang menyapa tubuhnya hingga membuat bulu kuduknya berdiri.

Sehingga rena menatap rumah tua yang megah namun tidak berpenghuni “ah ini Cuma perasaan ku saja” ya rena berkata seperti itu supaya dirinya tidak menjadi semakin takut dan rena segera melangkah kan kakinya menjauhi gerbang rumah itu.

“hihihi” suara tawa itu terdengar dari rumah itu saat melihat ekspresi wajah rena yang ketakutan tadi “huh huh huh” suara napas rena berat entah mengapa tubuhnya berlari begitu cepat karena merasa ada seseorang yang mengawasinya tadi saat rena melihat rumah tua itu padahal di rumah itu tidak berpenghuni selama puluhan tahun.

“rena kenapa kau kemari?” Tanya ibunya sehingga rena tersentak kaget karena tadi sedang melamun “ah ibu aku bosan di rumah, jadi biarkan aku membantu ya?” jawab rena lalu menunjukan puppy eyes nya sehingga ibunya merasa gemas dan langsung menganggukkan kepalanya “ya sudah tapi hati hati ya” kata ibunya sehingga rena tersenyum lalu mulai mencari sampah yang bisa di jual kembali bersama ibunya dan para pemulung lainnya.

“ibu ayo pulang udah mau magrib ini?” kata rena sehingga ibunya menganggukkan kepalanya “iya, ayo pulang sayang” sahut ibunya sehingga mereka pun berjalan bersama para pemulung yang lainnya “ibu emang gak takut kalo lewat jalan ini?” Tanya rena karena mereka hampir sampai di rumah tua itu “hmm kenapa harus takut?” Tanya balik ibunya sehingga rena tersenyum canggung dan tangannya langsung meraih lengan ibunya.

“rena kenapa kut sekali pegang tangan ibu?”

“hehehe gak apa apa bu, aku Cuma merasa gak enak saat lewat di rumah tua tadi” jawab rena jujur lalu rena melepas lengan ibunya karena sudah melewati rumah tua itu bersama yang lainnya “ah jangan takut rumah itu memang agak menyeramkan karena gak berpenghuni tapi gak ada apa apa kok di sana” kata ibunya sehingga rena menganggukkan kepalanya “tapi kau jangan coba coba masuk kesana ya?” pinta ibunya sehingga rena menatap wajahnya dengan heran.

“ibu di suruh pun aku gak akan mau kesana Cuma lewat di depan gerbangnya aja aku udah merinding”

“hehehe dasar ternyata anak ibu penakut ya?”

“ibu aku bukan penakut, aku Cuma parno kalo ketemu hantu” protes rena yang tidak hanya membuat ibunya tertawa namun para pemulung yang lainnya pun ikut tertawa sehingga rena cemberut “ibu mah malah ngakak berdosa banget” guma rena sehingga ibunya berhenti tertawa “iya sayang ibu Cuma bercanda” sahut ibunya santai dan mereka pun sudah sampai di rumah.

“byur byur” suara air yang di siramkan tangan rena ke tubuhnya lalu rena menggosok tubuhnya dengan sabun setelah selesai membersihkan rambutnya dengan sampo “wus” mata rena langsung membelalak saat merasakan angin kembali menyapa tubuhnya “ah gak ada apa apa” kata rena saat memperhatikan sekitarnya hanya ada dirinya seorang.

Terpopuler

Comments

akusaya

akusaya

izin buat konten KK
tenang entar aku edit biat agak beda

2024-01-06

0

Levha

Levha

hadir 👣👣

2023-12-03

1

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

Nih sudah mampir kk, jangan lupa like, follow dan beri hadiah y❣️❣️🙏

2023-09-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!