“ya amerto haros ta” kata opelia sehingga pohon beringin yang rimbun itu kembali di telan oleh tanah dan gadis itu langsung tergeletak di lantai yang sudah hancur itu “kumur dia di kebun ku dan tanami biji apel supaya dia hidup kembali dengan buah yang enak di makan para binatang” pinta opelia sehingga sang pria itu langsung membopong tubuh anaknya itu.
“hihihi” opelia tertawa puas karena setiap selesai menelan jiwa baru tubuhnya yang mulai menghilang kini bisa tempak jelas terlihat seperti manusia hanya saja opelia tidak pernah menampakan kakinya Karena sejatinya opelia hanya mahluk yang tak kasap mata.
Energinya hanya bisa di rasakan saat aora kegelapannya menyebar dan keberadaan opelia nyata memang ada namun hal itu tidak di sadari oleh banyak manusia, selain memanipulasi pikiran manusia, opelia juga mampu membuat manusia sakit sakitan padahal manusia tersebut sehat, lalu opelia juga mampu menyegel kesadaran manusia dengan kekuatannya yang bisa membuat manusia terus berada di dalam mimpinya, belum lagi teleportasi juga opelia miliki sehingga dirinya bisa berpindah tempat dengan cepat.
Hal itu terjadi bukan karena kekuatan asli lahirnya namun semua kekuatan itu berhasil opelia miliki karena telah banyak menyesatkan manusia dari jalannya yang benar sehingga sang raja iblis yang tinggal di dua laut berbeda namun bertemu menjadi satu telah memberinya dan mengangkatnya menjadi bangsawan di dunia iblis.
“my opelia saya sudah melaksanakan perintah anda” kata sang pria itu sehingga opelia tersenyum dan kini sudah kembali ke wujud awalnya tanpa tanduk dan mata merah begitupun dengan kuku panjangnya “pulang lah, dan lihat lah di kamarmu ada banyak peti emas di dalamnya” pinta opelia sehingga sang pria itu bergembira “terimakasih my opelia” selesai mengatakan itu sang pria pun langsung berdiri dan segera pergi dari rumah ini.
“dasar manusia memang tamak, mereka benar benar telah menjadi gila jika sudah bernapsu dengan harta” kata opelia sebenarnya sangat membenci manusia Karena itu opelia benar benar ingin menyesatkan semua manusia di dunia ini dari jalannya yang benar karena opelia tidak ingin tinggal di neraka sendirian.
Sudah 1 bulan berlalu kini luka yang di derita tubuh rena sudah mengering sehingga kini sudah waktu untuk opelia membangunkan rena dari tidur panjangnya “gratisius osporagus ta” ucap mulut opelia sehingga mantra yang menyegel kesadaran rena telah lenyap sehingga rena pun mulai membuka matanya secara perlahan.
“ini dimana ya?” kata rena lirih karena merasa tidak mengenali ruangan ini sehingga opelia pun tersenyum “ini dikamar ku” sahut opelia sehingga rena tersentak kaget dan kepala menoleh ke samping benar saja ada sosok opelia di sana “ka kau siapa?” Tanya rena keheranan sehingga opelia terkejut “kau tidak mengenali aku?” Tanya balik opelia namun rena tak menjawab karena sedang mencoba duduk “aku tidak tahu siapa kau dan kenapa aku bisa ada di kamarmu?” kata rena sehingga opelia benar benar di buat heran olehnya.
“padahal aku tidak menghapus ingatannya, apa ini karena dia terlalu lama tertidur dalam mimpi?” pikir opelia sehingga rena menunggu dengan cemas “maaf, tapi bisakah aku kau biarkan pulang?” Tanya rena hati hati sehingga opelia tersenyum “kau pasti berbohong ya? Kau pura pura lupa tentang diriku dan alasan kau bisa tidur di kamar ku?” Tanya opelia serius namun dirinya tidak menunjukan aora kegelalapan sehingga kini opelia tampak seperti gadis biasa yang punya poni panjang menutupi kedua matanya.
Namun kepala rena menggeleng dan tatapan mata yang tampak cerah itu seolah tidak menunjukan kebohongan di dalam ucapannya sehingga opelia benar benar tidak percaya namun ini lah kenyataannya “maafkan aku, tapi rasanya aku hanya bermimpi tinggal dan makan di rumah yang nyaman yang di sana di tumbuhi pohon apel yang banyak aku saja sampai kenyang karena di mimpiku buah apel itu sangat manis dan enak” jawab rena menjelaskan mimpi panjangnya selama ini “jadi kau tidak pernah mimpi buruk?” Tanya opelia sehingga kepala rena menggeleng “dia berbohong padahal aku setiap hari melihatnya menangis saat tidur” pikir opelia tentang rena yang kini tampak tenang itu.
“apa yang kau ingat sekarang?” Tanya opelia lagi sehingga rena kembali menatapnya namun kepalanya segera menunduk “aku ingat tentang ibu dan sekolah lalu kenapa bisa aku di sini dan masih pake baju sekolah sebenarnya apa yang terjadi kepadaku dan siapa kau?” kata rena sehingga opelia tersenyum “baik lah kalo kau ingin ingat semuanya jangan berkedip akan aku tunjukan sesuatu” pinta opelia sehingga suasana di kamar ini menjadi begitu mencekam karena aora kegelapan mulai hadir yang membuat tubuh opelia merespon dengan cepat kini sekujur tubuhnya mulai merinding.
“wus” mata rena membelalak saat aora kegelapan itu mengelilingi tubuh opelia dan kini angina tidak lagi bersahabat karena telah berubah menjadi tidak setenang tadi “wuss wuss” tiba tiba tubuh opelia terbang sehingga rena hanya terdiam dan matanya tidak bisa berpaling dari opelia “jadi kau sudah ingat semuanya rena?” Tanya opelia masih melayang bebas di udara sehingga jantung rena terasa sakit karena ingatan demi ingatan di kepalanya mulai tergambar jelas di otaknya.
“aku ingat semuanya, tapi kenapa kau masih membiarkan aku hidup?” Tanya rena kini dirinya tidak setakut dulu rasa di hatinya kini hanya ada rasa pasrah namun bukan berarti rena berputus asa “karena aku ingin dirimu seutuhnya” jawab opelia masih sama sehingga rena terdiam sudah lelah jika bicara pun opelia tidak akan ingin mendengarnya apa lagi meminta melepaskan dirinya itu adalah kemustahilan bagi rena.
“lalu kenapa kau masih membiarkan aku hidup?” Tanya rena setelah sekian lama terdiam sehingga opelia tersenyum lalu opelia kini sudah berdiri di tempat tidurnya tepat di hadapan rena yang masih terduduk “mahluk seperti kau itu sangat lemah, jadi kenapa kau tidak tunduk kepadaku?” rena hanya menatap wajah opelia dengan datar untuk merespon perkataan opelia barusan “aku memang lemah tapi aku masih ingin punya ini” kata rena lalu menunjuk ke hatinya sehingga opelia tersenyum.
“ternyata dengan semua luka yang kau derita selama ini masih belum cukup untuk membuatmu menyerah ya rena?” pikir opelia yang sebenarnya sedikit tercengang karena manusia selemah rena masih sanggup bertahan hidup ketika penderitaan tidak berkesudahan menyiksa dirinya “baik lah sekarang apa yang ingin kau mau?” Tanya opelia tiba tiba sehingga rena terkejut namun kepalanya langsung menggeleng dan matanya kembali menatap wajah opelia yang pucat itu.
“aku tidak ingin apa pun, aku hanya ingin pulang dan tidak mau berurusan dengan mu lagi” jawab rena sehingga opelia tersenyum sadis namu kepalanya langsung mengangguk sehingga mata rena membelalak tidak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments