“wus..” tiba tiba hembusan angin yang lembut itu membuat lampu lampu menyala terang “datang lah kepadaku” suara itu terdengar di telinga pria itu sehingga dirinya melangkah menuju ruang tengah “akhirnya kau datang pelayan ku yang setia” kata opelia yang sudah duduk di singgah sananya yang terbuat dari emas dan permata namun aora gelap ini selalu mengelilinginya sehingga sang pria itu berlutut kepadanya.
“katakan apa permintaan mu?” Tanya opelia sehingga kepala pria itu terangkat dan kini bisa melihat wajah cantik opelia namun mata hitam telah menunjukan kekuatannya sehingga kepala pria itu kembali menunduk “saya ingin anda memberikan kekayaan lagi?” pinta pria itu sehingga opelia tersenyum “wahai pelayan ku, bukan kan aku sudah memberikan harta yang berlimpah sampai kau punya tuju keturunan pun harta itu tidak akan habis?” kata opelia merasa sangat murka dengan manusia tamak seperti yang ada di hadapannya kini.
“my opelia bukan kan tidak ada yang sulit bagi anda untuk memberikan harta dunia ini, lagi pula saya sudah menyiapkan tumbal untuk harta itu” ah ternyata pria ini tidak ingin menyerah sehingga opelia tersenyum namun kali ini senyumannya begitu sadis beruntung sang pria tidak melihatnya “baik lah tapi sebelum aku memberi apa yang kau ingin kan berikan aku tumbal yang lebih besar berikan aku jiwa manusia yang paling kau cintai?” tentu perkataan opelia barusan telah membuat sang pria terkejut namun tidak berselang lama kepala pria itu langsung mengangguk sehingga mata opelia membelalak karena merasa senang dengan senyuman yang merekah.
“hahaha.. baik lah pelayanku sebelum kau pulang aku ingin kau besok datang kembali kemari bawalah dokter” pinta opelia sehingga sang pria terkejut “baik my opelia” sebenarnya sang pria penasaran namun jika bertanya lagi dirinya takut hal itu membuat opelia marah dan akan membunuhnya sehingga sang pria pun pergi dari rumah ini tepat pukul 4 dini hari.
“dasar manusia bodoh” kata opelia sungguh sebagai seorang iblis dirinya di berikan banyak kelebihan salah satunya menyesatkan manusia dari jalan yang benar dengan harta yang sejatinya hal itu hanyalah sebuah dilusi yang jika mereka melanggar janji harta itu akan hilang dan yang lebih parahnya lagi para manusia pemuja iblis itu akan menjadi budaknya untuk selama lamanya.
“wus” tiba tiba opelia sudah berada di kamarnya namun rena tetap tidak sadarkan diri sehingga opelia memperhatikan seluruh tubuhnya yang kurus itu “sebenarnya tidak ada yang aneh dengan dirinya, tapi kenapa aku tidak bisa merasuk kedalam tubuhnya dan kekuatanku juga hanya berpengaruh sesaat di tubuhnya belum lagi kenapa aku tidak bisa masuk kedalam mimpinya?” opelia bertanya dengan dirinya sendiri karena ini kali pertamanya dirinya menemukan sosok manusia seperti rena gadis kecil ini tidak bisa di ganggu oleh iblis manapun bahkan dengan opelia padahal opelia adalah salah satu keturunan iblis paling kuat di dunia ini.
“ibu..” mata opelia membelalak saat mendengar suara rena yang serak itu memanggil sang ibu tiba tiba air asin keluar dari kedua matanya padahal rena sedang tertidur “ah kenapa aku tidak bisa masuk kedalam mimpinya padahal aku ingin melihat apa yang dia pikirkan?” opelia merasa kesal karena kekuatan yang sangat besar ini tidak berpengaruh untuk rena “apa dia bukan keturunan manusia biasa?” tiba tiba kalimat itu terbersit di pikiran opelia sehingga opelia langsung pergi ke rumah rena.
“wuss..” suara angin yang semilir seolah masuk dalam sela sela bolongan yang ada di rumah ini sehingga opelia kini bisa melihat ibu rena terlelap di tempat tidurnya “dia hanya wanita tua biasa bahkan aoranya juga sama sama putih seperti rena, apa aku harus masuk kedalam tubuhnya?” kata opelia namun saat opelia mencoba masuk kedalam tubuh sang ibu mata opelia membelalak saat mendengar suara azan sehingga opelia segera kembali ke rumahnya.
“ofkreto debusaa” kata opelia sehingga ruangan di seluruh rumahnya di penuhi aora kegelapan opelia melakukan hal itu supaya setiap manusia yang penasaran dengan rumah tua ini akan pergi karena aura ini bisa memberikan rasa takut di hati manusia “aku tidak boleh tergesa gesa, lambat laun aku pasti tahu kenapa dia tidak bisa aku kendalikan” kata opelia saat melihat rena yang masih terlelap itu.
“amoe kretus oh my opelia” pria itu kembali mengucapkan mantra sehingga pintu terbuka sendiri dan opelia sudah menunggunya di ruang tamu “tenang lah dia sudah berada di bawah kendaliku” kata opelia saat pelayannya itu tampak takut sang dokter akan pingsan saat melihat opelia “kau bisa pulang sekarang dan tiga hari kemudian kau harus datang dengan membawa tumbalnya” pria itu langsung menganggukkan kepalanya untuk merespon perkataan opelia lalu pria itu pun segera keluar dari rumah ini.
“kau periksa keadaanya?” pinta opelia pada sang dokter sehingga dokter pun memeriksa tubuh rena “nona kecil ini telah mengalami dehidrasi parah belum lagi tubuhnya yang penuh luka telah membuatnya sekarat, saya harus memberinya infus dan beberapa obat untuk meredakan rasa sakitnya namun saat nona ini sudah bangun dari tidurnya anda harus memberinya makan” kata sang dokter sehingga opelia hanya terdiam saat memperhatikan dokter mulai memberikan pengobatan pada tubuh rena.
“makanan?” kata opelia merasa heran karena dirinya tidak pernah melihat makanan manusia kecuali buah apel yang ada di kebunnya yang ada di belakang rumah “kau harus belikan dia makan” kata opelia sehingga sang dokter hanya mengangguk dan setelah mengobati luka rena dokter itu pun pergi untuk membeli makanan kesukaannya yang ternyata adalah ayam goring dan kola sehingga saat dokter itu meletakan makanan itu di hadapan opelia “ah jadi manusia memakan daging juga ini menarik” kata opelia lalu tersenyum penuh makna.
“baik lah kau keluarlah dari rumah ini..” pinta opelia lalu sang dokter pun benar benar pergi namun setelah keluar dari gerbang tiba tiba sang dokter itu langsung kehilangan kesadaran sehingga tubuhnya tersungkur di tanan “saat kau bangun kau akan lupa dengan semuanya” kata opelia saat dari jendela yang ada di kamarnya matanya menatap sang dokter yang sudah pingsan itu lalu yang opelia lakukan hanya lah menungguh rena sadar lalu membujuknya kembali untuk menjadi pelayannya yang memberikan jiwanya secara Cuma Cuma kepada opelia.
Rena perlahan membuka matanya saat merasakan denyutan nyeri di tangan kanannya “Aah..” rena berdesis karena mencoba menggerakan tangan kirinya tubuhnya terasa berat namun rena tidak menyerah karena obat di infus ini sudah habis sehingga rena segera mencabut jarum yang menusuk tangan kanannya itu supaya rasa nyerinya hilang “aw..” rena merasakan kesakitan saat berhasil mencabut jarumnya.
Lalu setelah beberapa saat rena pun tampak memperhatikan sekelilingnya “ini di kamar siapa?” kata rena pada dirinya sendiri lalu rena mencoba menduduk kan diri “apa ini di mimpi?” rena merasa ling lung karena tidak tahu kenapa rena bisa terbaring di tempat tidur yang empuk ini namun tubuhnya terluka parah “kruk krucuukk” rena langsung tersenyum canggung saat mendengar suara bunyi perutnya yang lapar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments