ketemu lagi

“byur Burr” rena segera membilas tubuhnya karena merasa jantungnya ingin lepas karena mulai ketakutan “wa..” selesai membalut tubuhnya dengan handuk rena langsung keluar dari kamar mandi dan langsung berlari menuju rumahnya karena kamar mandi berada di belakang rumahnya “brakk” ibunya tersentak kaget saat mendengar suara pintu di tutup dengan keras.

“rena kau kenapa?” Tanya ibunya panic saat menatap wajah rena yang tampak pucat “hehehe ibu ternyata mandi di waktu magrib menakutkan ya” jawab rena sehingga ibunya tertawa kecil “hmm padahal sudah berumur 16 tahun tapi kenapa kau masih takut, jangan takut kalo kau takut nanti malah di ganggu hantu loh” kata ibunya bercanda namun hal itu membuat rena terperanjat bukan main.

“ah ibu jangan membuatku tambah takut” sahut rena menunjukan rasa tidak sukanya “hehehe iya sayang, ya sudah sana gantilah baju nanti kau masuk angin” pinta ibunya sehingga rena pergi ke kamarnya dan langsung berpakaian baju tidur yang sudah lusuh “ha ah hari ini bentar lagi berakhir, besok aku sudah sekolah lagi” kata hati rena merasa takut namun juga tidak berdaya “rena..” mata rena membelalak mendengar suara memanggil namanya.

“ibu apa kau memanggilku?” Tanya rena saat keluar dari kamarnya dan mendapati ibunya sedang menyajikan makanan di meja “eh ibu baru mau memanggil mu?” kata ibunya yang membuat jantung rena kembali berdebar dan raut wajah rena memucat “sayang kau kenapa?” Tanya ibunya merasa keanehan pada rena sejak pulang dari tempat pembuangan sampah tadi.

“ibu aku dengar tadi ada yang memanggil namaku” jawab rena sehingga ibunya terkejut lalu mendekati rena yang masih berdiri itu “mungkin kau lelah jadi berhalusinasi, sekarang mari kita makan dulu” pinta ibunya sehingga rena menganggukkan kepalanya akhirnya mereka pun makan bersama dengan ber lauk kan tempe goring dan nasi.

Selesai makan rena kembali ke kamarnya untuk belajar “aku harus focus” kata rena lalu segera mengerjakan pr nya tiba tiba lampu plentong penerang kamarnya semakin kehilangan cahaya “ini apa karena udah tua jadi cahayanya makin redup ya, hmm kalo gini besok bisa bisa mati beneran” kata rena tidak bisa melihat sekelilingnya dengan jelas karena kurangnya pencahayaan di kamarnya tiba tiba rena langsung keluar dan berlari menuju kamar ibunya.

“ibu aku boleh gak tidur dengan ibu?” Tanya rena berharap lebih sehingga ibunya tersenyum “baik lah kau tidur lah sama ibu ya” jawab ibunya sehingga hati rena bergembira dan mereka pun akhirnya tidur bersama “hihihi” tiba tiba terdengar suara tawa yang menggelitik saat rena kembali menangis dalam tidurnya sedang ibunya tampak seperti orang mati tidak merasa terganggu dengan suara rintihan rena.

“rena bangunlah sayang” suara ibu terdengar samar namun berhasil membuat rena membuka matanya secara perlahan “ah sudah pagi ya bu?” kata rena lirih tiba tiba ibunya mengusap pipinya “sayang kau habis nangis?” tentu pertanyaan ibu berhasil membuat rena terkejut namun kepalanya langsung menggeleng “ibu tenang saja aku bermimpi buruk jadi mungkin aku menangis saat tidur” sahut rena berusaha menenangkan hati ibu.

“sayang kalo kau bermimpi buruk jangan lupa berdoa sebelum kau tidur” pinta ibunya sehingga rena tersenyum lalu mendudukkan diri “ya sudah sana mandi lalu bersiap siap berangkat sekolah” kata ibu sehingga rena melaksanakan perintahnya dan kini rena sudah berangkat ke sekolahnya dengan berjalan kaki.

“tadi malam aku mengingat semua tapi kenapa kalo aku nangis ibu tidak bangun apa ibu terlalu lelah ya?” rena masih kepikiran lalu matanya membelalak saat bermimpi semalam tepatnya saat rena di siksa oleh teman temannya telinganya mendengar suara tawa yang mengerikan namun anehnya rena tidak tahu siapa pemilik suara itu.

“ah sampai tidak sadar kalo udah sampai” kata rena saat keasikan melamun kini dirinya sudah masuk kedalam gerbang sekolah “dia datang tuh?” kata seorang siswa yang ikut menggerombol sehingga temannya yang paling manis tersenyum sadis menatap rena yang sudah masuk kekelas “biarkan dia bernapas dulu, baru kalo udah istirahat seret di kehadapanku aku tunggu di gedung rooftop” kata siswa yang tadi tersenyum sadis pada teman temannya.

“rena kenapa buku mu rusak gini?” kata guru saat melihat buku sampulnya tidak ada dan tertulis nama rena asmiranda “maaf bu buku saya rusak karena adik saya tidak sengaja memainkannya saat saya sedang membantu ibu masak” sahut rena membuat alasan diatas kebohongan sehingga guru pun menggelengkan kepalanya “jawaban mu benar semua tapi saya karena bukumu rusak jadi kau di kurangi nilainya” rena hanya mengangguk samar untuk merespon perkataan sang guru.

“sebenarnya mereka yang merusaknya” kata hati rena sungguh jika ingat bagaimana kejamnya teman sekelasnya yang bersengkongkol dengan yuli ketua osis di sekolah ini maka mat arena menjadi berkaca kaca karena ingin menangis.

“kring kring” bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba sehingga para siswa bergembira kecuali rena yang memilih tinggal di kelas karena merasa takut jika bertemu dengan geng tukang buli terlebih tak ada uang jajan sehingga lengkap sudah alasan rena untuk tetap duduk di bangkunya ini.

“brak” rena tersentak kaget saat sedang membaca buku tiba tiba pintu kelasnya di buka paksa “deg” dan jantung rena kembali berdebar saat segerombol kakak kelas menghampirinya “ayo ikut..” pinta lili siswa paling sadis kedua setelah yuli pasalnya mereka ada siswa paling berkuasa di sekolah ini “saya masih belajar” sahut rena lirih sehingga lili memutar bola matanya lalu tangannya dengan cepat menyambar buku yang di pegang tangan rena lalu melemparkan ke sembarang arah.

“ayo ikut” pinta lili sekali lagi sehingga rena segera menganggukan kepalanya dan langsung berdiri ikut para kakak kelasnya itu pergi “deg deg deg” jantung rena rasanya ingin meledak saat para siswa menatapnya sinis belum lagi rena juga di giring ke rooftop padahal rena phobia ketinggian.

“yul ini bocah cupunya udah datang” kata lili pada temannya sehingga yuli tersenyum lalu tangannya menyuruh mereka semua meninggalkan mereka berdua sehingga rena hanya berdoa dalam hatinya semoga tuhan menyelamatkan nya dari yuli ketos yang terkenal ramah namun di belakang yuli seperti iblis yang kejam.

“kenapa kau kemarin gak sekolah?” Tanya yuli masih duduk di pembatas gedung dengan santai “saya membantu ibu saya cari uang” jawab rena lirih sehingga yuli menatap wajahnya yang sudah pucat itu lalu tersenyum sadis “mana uangnya?” pinta yuli yang membuat rena terperanjat karena rena tidak memiliki uang sekarang.

“sudah habis untuk beli sarapan bersama ibu” kata rena serak bahkan bibirnya sampai bergetar karena yuli mulai beranjak dari tempat duduknya dan kini melangkah mendekati rena yang sudah ketakutan setengah mati “hmm kenapa wajahmu itu lucu banget sih, aku jadi bersemangat untuk merusaknya” kata yuli yang membuat jantung rena serasa ingin lepas dari tubuhnya sedang yuli langsung tersenyum manis karena begitu bahagia melihat ekspresi wajah rena yang sudah berputus asa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!