Ritual

“ah sepertinya aku memang gak bermimpi, tapi ini dimana ya?” kata hati rena lalu rena menatap di samping guling ada plastik putih berlogo ayam kfc “eh bukan kah ini ayam goring yang katanya enak itu ya?” karena rena tidak ingin menerka nerka akhirnya rena membuka plastic itu dan matanya berbinar saat melihat di dalamnya ada nasi dan ayam goring berserta minuman cup kola “ini tapi punya siapa ya?” rena memang sangat lapar namun dirinya takut makanan ini bukan untuknya.

“wus”

Sehingga tiba tiba ada semilir angin lembut yang membuat suasana kamar ini menjadi mencekam “deg” mata rena membelalak saat melihat sosok opelia yang berdiri di hadapannya “ka kau..” kata rena gagu karena merasa sangat ketakutan bahkan kini jantungnya berdebar kencang sampai telinga opelia bisa mendengarnya dengan jelas “makan lah daging itu” kata opelia sehingga rena terkejut “kau beli ini? Tapi memang orang orang gak takut melihat mu?” Tanya opelia sedikit bodoh atau lebih tepatnya jiwa polosnya muncul sehingga opelia hanya terdiam.

“kau makan lah daging itu dan berhenti bertanya” pinta opelia sehingga rena segera melakukannya karena aora kegelapan di kamar ini semakin besar menunjukan bahwa opelia sedang marah “deg” mat arena berbinar saat menatap paha ayam goring itu karena ini kali pertama dalam hidupnya akan makan enak “masya allah ternyata enak banget” kata hati rena begitu menyukai rasa lezat ini sehingga opelia keheranan saat menatap wajah rena yang kini tampak bahagia saat melahap makanan itu.

“apa kau juga yang mengobati aku?” Tanya rena setelah selesai makan “aku tidak bisa menyentuhmu kalau aku menyetuh tubuhmu maka aka nada luka lebam yang membiru di tubuhmu” jawab opelia sehingga rena tampak terkejut lalu matanya berani menatap wajah opelia dengan tajam “jadi kau adalah siswa yang mengajakku ke uks kau juga mahluk yang memelukku saat mati lampu?” Tanya rena sehingga opelia tersenyum “deg” kini rena semakin ketakutan karena telah mengetahui dari awal opelia memang selalu mengawasinya.

“kenapa wajahmu murung?” Tanya opelia karena dirinya penasaran dengan pikiran rena “kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau menolongku tapi kau juga suka menggangguku?” kata rena lalu matanya kembali menatap wajah opelia yang pucat itu “sudah aku bilang karena ada sesuatu yang aku inginkan darimu” jawab opelia sehingga rena tampak marah “kau inginkan jiwa ku tapi maaf jika aku berikan artinya aku sama saja bunuh diri” kata rena tiba tiba matanya membelalak karena teringat sesuatu “sudah berapa lama aku di sini?” Tanya rena tampak panic “kau sudah 2 hari di rumah ku” jawab opelia dengan jujur sehingga rena tersentak kaget.

“aku harus pulang, ibuku pasti mencariku..” kata rena mencoba beranjak dari tempat tidurnya namun langsung di tahan oleh aora kegelapan opelia sehingga rena tidak bisa bergerak “kau sudah lupa ya? Siapa pun yang berhasil masuk kedalam rumah ku dia akan keluar dalam keadaan mati” selesai mengatakan itu opelia langsung terbang “gratisius osporagus ta” tiba tiba mata rena langsung terasa berat dan tubuhnya melemas saat mendengar opelia mengucapkan kalimat itu tepat di kedua telinganya.

Kini rena sudah tertidur dalam mimpi yang bisa di kendalikan oleh nya karena opelia telah menyegel kesadaran tubuhnya dengan kekuatannya lalu tangan opelia menyingkirkan poni rambutnya kesamping keningnya sehingga kini kedua mata yang berwarna hitam gelap itu menatap rena dengan sadis “kau tidak perlu kuatir dengan ibumu, karena kekuatanku bisa memanipulasi pikirannya supaya ibumu seolah sudah melihatmu nyatanya itu hanyalah bayangan ku yang bisa menyerupai dirimu. Dan sekarang kau tidurlah sampai luka di tubuh mu sembuh baru aku akan membangunkan mu lalu pura pura melepas mu..” kata opelia lalu bibirnya tersenyum lebar sehingga gigi taringnya terlihat jelas begitu tajam dan runcing.

“jika membunuh mentalmu adalah satu satunya cara agar kau menyerah, aku akan melakukannya” kata opelia “hihihi” lalu dirinya tertawa lepas karena 2 tahun lagi opelia membutuhkan wadah baru untuk tubuhnya yang hanya terbuat dari aora kegelapan sehingga itulah alasan opelia begitu menginginkan tubuh rena dan juga jiwanya karena selain opelia yang penasaran dirinya juga ingin mencoba tubuh manusia yang beraura putih seperti yang terpancar dalam tubuh rena.

Hari yang opelia tunggu tunggu akhirnya datang, ya kini sudah pukul 00:00 hari sehingga opelia sudah duduk di singgah sananya “amoe kretus oh my opelia” seorang pria menyebutkan mantra sehingga pintu rumah ini terbuka dan dirinya masuk kedalam dan langsung berjalan menuju ruang tengah kini semua lampu telah menyala sehingga membuat rumah ini tampak terang benderang.

“pria atau wanita?” Tanya opelia saat melihat sosok manusia di tutupi kepalanya dengan kain hitam dan pria itu langsung berlutut di hadapannya setelah meletakan manusia itu di lantai “dia adalah anak perempuan saya yang sudah berumur 18” jawab pria itu sehingga mata opelia membelalak karena merasa terkejut namun juga sangat senang “joleto aspurga tranose” kata opelia sehingga tubuh manusia yang terbaring tadi langsung terbang “kreaekk” tiba tiba dari bawah lantai itu tumbuh pohon beringin yang sangat rindang “sss” tiba tiba manusia yang sudah terbang itu langsung di kerumuni oleh akar pohon itu yang mengikat tubuhnya dengan erat.

“ospo runa felus luna astra o bilis.. mehana kameo la oh my opelia del kartos” kata pria itu berulang ulang seperti sedang menyebutkan mantra sehingga opelia kini di kelilingi oleh aora kegelapan yang sangat besar “wuss..” mata yang berwarna hitam itu menyala berwarna merah pekat “wuss..” kini di atas telinga opelia muncul dua tanduk berwarna hitam dan kuku kaki dan tangannya memanjang.

Tiba tiba sang pria itu langsung membuka kain yang menutupi kepala anaknya itu sehingga mata gadis yang kini sedang di sandera itu menangis saat melihat sosok opelia yang sepenuhnya sudah menjadi sosok iblis “wus” perlahan opelia pun terbang menghampiri gadis yang sudah terisak itu “ayah tolong aku” pinta gadis itu namun ayahnya tidak bergeming bahkan enggan melihat wajahnya yang sudah kacau itu.

“kau adalah makanan ku malam ini” kata opelia lalu tersenyum sadis saat matanya yang berwarna merah menyala seperti menunjukan api neraka sehingga sang gadis pun meronta ronta namun apa adanya memohon pun adalah hal yang sia sia memang pria itu adalah seorang ayah yang sangat biadab dan kejam.

“omeo larifosona my soul” selesai mengatakan itu mulut opelia langsung terbuka begitupun dengan mulut sang gadis “wus..” entah itu cahaya atau aora tiba tiba mulai di tarik oleh aora kegelapan opelia sehingga setitik benda bercahaya itu mulai keluar dari mulut sang gadis dan kini mulai masuk kedalam mulut opelia sehingga kulit gadis itu langsung berkeriput dan kering saat semua setitik cahaya habis di telah oleh opelia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!