siapa?

“ini beneran ibu kan?”

“iya sayang ini ibu..” kata sang ibu lembut sehingga rena kembali memeluk tubuhnya “syukurlah kalo ibu baik baik saja” kata rena lagi lalu menahan diri supaya tidak menangis lagi “sayang bisa nanti lagi gak memeluknya, ibu mau mandi dulu?” Tanya ibunya hati hati sehingga rena melepas tubuhnya “iya ibu tapi jangan lama lama ya?” pinta rena sehingga ibunya tersenyum lalu meninggalkan rena di ruang tamu.

“bukk” tubuh rena langsung terduduk di lantai dan air asin ini kembali keluar dari matanya karena begitu ketakutan nya dirinya “kalo itu adalah ibu, lalu siapa dia tadi?” Tanya hati rena merasa hampir gila karena lagi lagi kejadian di luar nalar ini terjadi “ya allah lindungilah aku” pinta rena pada tuhannya sungguh rena bisa benar benar menjadi gila menghadapi keadaan yang semakin rumit setiap harinya tiba tiba rena langsung mengusap air matanya lalu tersenyum “jangan sampai ibu tahu aku harus pura pura baik baik saja” kata rena menyemangati dirinya sendiri lalu rena menarik bajunya yang panjang itu supaya luka di lengan kirinya tertutupi dan segera mengusap sisa air asin di matanya dengan baju nya.

“pokoknya ibu harus tetap tenang dan aku gak boleh menunjukan keanehan apapun, kasih ibu kalo harus terbebani oleh masalah ku lagi” ya itulah tekad kuat rena yang berhasil membuatnya merasa lebih tenang karena jika tentang sang ibu rena yang tidak baik baik saja akan berusaha tetap baik bagaimana pun sulitnya hal itu terealisasikan.

Rena kini kembali ke kamarnya untuk belajar mengerjakan tugas sekolahnya dan lampu pelentong nya juga sudah di ganti sehingga kini ruangan kamar begitu cerah dan bercahaya terang “aku besok pelajaran olahraga dan habis itu belajar kesenian” kata rena masih berpikir untuk hari esok yang sepertinya akan lebih melelahkan dari pada hari biasanya.

“rena..” tentu rena terperanjat saat ibunya memanggil namanya sehingga kepala rena langsung menoleh ke sumber suara itu “ah ibu membuatku terkejut saja” kata rena sedikit ketakutan sehingga ibunya tersenyum “kau bilang kalo ibu udah gak sibuk ingin di temani belajar?” sahut ibunya sehingga rena tertawa canggung.

“hehehe iya bu habis aku takut kalo sendirian” kata rena jujur mengingat kejadian aneh tadi magrib yang membuatnya menangis karena sangat ketakutan “tumben banget kau takut biasanya sendirian malah senang?” sahut ibunya penasaran sehingga rena tampak kelabakan.

“ah ibu maafkan aku, habis aku masih merasa ketakutan ibu apa rumah tua yang ada di dekat ibu berkerja itu memang angker?” Tanya rena hati hati sehingga ibunya menatapnya heran “kenapa tiba tiba bertanya hal itu sayang?” Tanya balik ibunya sehingga kepala rena langsung menggeleng lalu tersenyum.

“maaf bu, hehehe habis aku Cuma penasaran?” kata rena lirih sehingga ibunya menatapnya kembali hanya saja tatapan matanya begitu sayu entah mungkin karena sang ibu sedang lelah “sayang rumah itu adalah rumah peninggalan warga belanda dan tidak ada yang menghuni rumah itu setelah keluarga warga belanda itu meninggal” jawab ibunya sehingga rena semakin penasaran.

“maaf ibu tahu dari mana tentang cerita itu?”

“bos ibu, si tengkulak tempat ibu menjual hasil memulung plastic”

“ah begitu..” kata rena lirih sehingga ibunya menghampirinya lalu tangannya mengelus rambut rena yang berwarna hitam itu dengan lembut “pokoknya kau jangan sampai masuk kedalam rumah itu ya karena banyak teman kerja ibu bilang kalo sudah masuk di sana maka mustahil akan kembali dengan selamat” pinta ibunya yang berhasil membuat rena seolah mati berdiri namun kepalanya segera mengangguk.

“ibu tenang saja aku juga gak mau masuk ke rumah itu huhu memikirkannya aja aku sudah ketakutan bu makanya aku sekarang ingin di temani ibu dan pingin tidur sama ibu” kata rena sehingga ibunya merasa curiga namun juga merasa sangat kuatir kepada anaknya itu “sayang jika terjadi sesuatu kepadamu tolong beri tahu ibu ya?” pinta ibunya yang membuat hati rena terasa nyeri namun bibir rena langsung tersenyum manis dan ekspresi wajahnya menunjukan keceriaan.

“iya ibu pokoknya ibu tenang saja, aku akan selalu baik baik saja” kata rena lalu memeluk tubuh ibunya sehingga sang ibu merasa lega “ya sudah sana kau lanjutkan belajarnya ibu akan istirahat dulu” sahut ibunya lalu mereka berhenti berpelukan dan sang ibu membaringkan tubuhnya di tempat tidur sedang rena kembali focus belajar.

“alhamdulilah akhirnya selesai” kata rena setelah hampir 40 menit belajar ilmu fisika dan kimia lalu kepala rena menoleh kearah tempat tidur bibirnya langsung tersenyum saat matanya menatap ibunya sudah terlelap “aku juga ikut tidur lah, tapi lampunya gak usah aku matikan ya biar kalo ada apa apa aku bisa lihat dengan jelas” kata rena dalam hatinya sungguh biasanya rena sangat suka tidur gelap gelapan sekarang rena akan berusaha membiasakan diri tidur tanpa lampu di matikan karena rasa takutnya yang kini semakin membesar itu membuatnya terus waspada.

“ya allah aku mohon tidurkan aku sekarang aamiin” itulah kalimat yang di ucapkan oleh hati rena selesai rena membaca doa tidur “hihihi” tiba tiba suara tawa itu kembali terdengar saat rena sudah menyusul ibunya ke dunia mimpi “wus” angin yang begitu lembut itu menyapa tubuh rena tepatnya di kakinya sehingga rena merasa ada yang meraba kaki kanannya.

“Mmm..” rena bergumam namun tidak membuatnya tersadar sepenuhnya sehingga rena kembali melanjutkan mimpinya hingga fajar tiba “rena..” suara samar itu berhasil membuat rena membuka matanya perlahan “ibu emang udah subuh?” kata rena seolah ingin melanjutkan tidurnya lagi karena masih mengantuk “rena..” panggilnya sekali lagi sehingga kini rena membuka matanya sepenuhnya “deg” mata rena membelalak saat membuka mata dirinya tidak melihat siapapun ada di kamarnya.

“ibu” teriak rena sehingga ibunya tersentak karena sedang di dapur sehingga sang ibu langsung segera ke kamar anaknya itu “rena kau kenapa sayang?” Tanya ibunya panic saat melihat rena menangis sambil menutupi telinga nya “ibu..” suara rena lirih sehingga ibunya langsung memeluk tubuhnya yang gemetar itu “tenang lah ibu disini” kata sang ibu menenangkan rena yang sudah terisak itu.

“ini jam berapa ibu?” Tanya rena saat merasa lebih tenang “ini masih jam 5:30 sayang” jawab ibunya sehingga rena langsung mengangguk samar “ibu aku ingin solat subuh dulu” pinta rena sehingga ibunya melepas tubuhnya “ya sudah sana wudu lah, apa kau ingin ibu temani ke kamar mandi?” Tanya ibunya sehingga kepala rena langsung mengangguk “baik lah ayo” ajak ibunya sehingga mereka berdua pun ke kamar mandi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!