“ya allah tolong lindungi aku..” kata hati rena sungguh disaat rena merasa sangat takut dan juga tertekan seperti sekarang hanya nama tuhannya lah yang sanggup menenangkan hatinya itu walaupun rasanya masih ada sekarang rena merasa lebih tenang “iya lebih baik aku banyak baca surah pendek dalam hati” rena langsung menganggukkan kepalanya saat kalimat itu tergiang di kepalanya dan kini rena berusaha focus untuk belajar di samping hatinya terus bertasbih mengingat keagungan tuhannya.
“kring kring” bel istirahat berbunyi sehingga para siswa tampak bersuka ria sedang rena hanya duduk terdiam menunggu nasibnya seperti apa karena rena terlalu takut saat keluar dari kelas mendapati kakak kelasnya tukang buli itu mencarinya “cengep” benar saja baru lima menit berlalu pintu kelas sudah di buka oleh lili dan teman temannya pun masuk kedalam sehingga rena mulai ketakutan.
“ayo ikut kami?” pinta lili tidak ada ramahnya sama sekali sehingga rena langsung berdiri dan mengikuti mereka pergi “kalian mau kemana?” Tanya seorang guru yang kebetulan berpapasan dengan rena dan yang lainnya “ke gudang pak, yuli ingin main sama anak ini” jawab lili santai sehingga sang guru sekilas menatap wajah rena yang sudah muram itu seolah memohon kepadanya supaya rena bisa di tolongnya “oh ya sudah jangan sampai ada keributan, karena dokter tiba tiba pingsan tadi jadi guru guru dan siswa lain pada heboh” sahut guru itu yang membuat rena terkejut namun saat ingin bertanya guru itu sudah berlalu begitu saja sehingga lili kembali melangkah kan kakinya di ikuti oleh rena dan teman temannya.
“apa yang terjadi pada dokter? Semoga dia baik baik saja” kata hati rena mencemaskan sang dokter pasalnya bukan hanya rena yang melihat sosok siswa itu tapi juga dokter yang mengobatinya tadi “cengep” lili membuka pintu gudang itu dan mendapati sosok yuli sedang duduk di matras “ini bocahnya” kata lili sehingga mendorong punggung rena supaya lebih dekat kearah yuli.
“hmm wajahmu sudah lucu duluan pahadal aku belum mulai bermain” kata yuli tampak senang saat matanya menatap wajah rena yang sudah muram itu “kalian boleh pergi” kata yuli namun di tujukan kepada teman temannya sehingga lili dan yang lainnya keluar dari gudang itu “sekarang tinggal kita berdua” guma yuli lirih lalu tersenyum manis.
“kalo kau jujur aku akan melepasmu?” tentu rena terkejut mendengar perkataan yuli barusan namun kepalanya masih tertunduk Karena takut melihat ekspresi gila di wajah yuli lagi “apa kau memelihara iblis?” Tanya yuli yang berhasil membuat rena terperanjat sehingga kepalanya langsung terangkat dan matanya menatap wajah yuli yang berekpresi datar itu.
“apa maksud kakak..” kata rena menunjukan ekspresi marahnya sehingga yuli tersenyum lalu kakinya melangkah mendekati rena sehingga saat rena hendak melangkah mundur tangan yuli langsung menarik lengan kiri rena lalu memegangnya erat erat “Ahh..” desis rena kesakitan sehingga yuli tersenyum manis lalu tangan kirinya memegang rahang rena.
“kali ini aku biarkan kau bernapas dulu, lagi pula sayang kalo tangan kirimu hilang dengan cepat” selesai mengatakan itu yuli langsung melepas lengan rena lalu meninggalkannya begitu saja sehingga rena merasa bersyukur “ya allah terimakasih banyak” kata hati rena senang walaupun rasa sakit di lengannya bertambah namun hal itu bukan masalah karena rena masih bisa menahannya dan yang lebih penting rena tidak mendapat luka baru di tubuhnya sehingga rena bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
Rena kini sudah sampai di uks dan langsung masuk kedalamnya karena ingin mengetahui kondisi sang dokter yang di kabarkan pingsan “kamu kenapa kemari?” Tanya dokter karena merasa heran sehingga rena tersenyum “dokter saya dengar dari guru anda pingsan, apa anda baik baik saja?” kata rena memberitahu maksud dari kedatangannya.
“saya tidak apa apa kok jadi kau tidak perlu kuatir” jawab sang dokter sehingga kepala rena manggut manggut lalu kembali menatap wajah dokter yang tampak sehat itu “dokter apa saya boleh Tanya sesuatu?” kata rena hati hati sehingga dokter keheranan namun kepalanya mengangguk sehingga rena tampak senang.
“kau ingin bertanya tentang apa?”
“saya ingin tahu apa pas dokter sadar anda mengingat sesuatu alasan gitu kenapa anda bisa sampai pingsan?” Tanya rena sehingga sang dokter kembali menatapnya hanya saja tatapannya penuh selidik karena merasa curiga namun rena tetap tenang “hmm sejujurnya aku tidak mengingat apa pun, bahkan aku gak tahu alasan kenapa bisa pingsan padahal tubuh sehat” jawab sang dokter yang membuat rena terkejut namun wajahnya kini tampak gelisah sehingga dokter keheranan.
“kau kenapa?” Tanya dokter serius yang langsung di respon gelengan kepala oleh rena “dokter gak ingat tadi pagi anda mengobati luka saya?” Tanya balik rena yang membuat sang dokter tampak tersentak “apa benar? Hmm kenapa aku juga tidak ingat hal itu ya?” jawab sang dokter sehingga rena tersenyum ketir.
“ya sudah dokter istirahat saja, mungkin anda lelah kalo begitu saya pergi dulu dok sudah mau masuk jam ke dua ini?” pamit rena sehingga sang dokter kembali menatapnya “ah baik lah, terimakasih sudah datang” sahut dokter yang membuat rena tersenyum ramah sebelum keluar dari uks.
“ini berarti kasusnya sama seperti saat aku mendapat luka ini, ingatan kami seperti sengaja di hapus. Tapi kenapa bisa begitu?” kata rena dalam dirinya lalu menatap perban yang ada di tangan kirinya “apa mahluk itu yang melakukannya ya?” tiba tiba kalimat itu terbersit di otaknya sehingga tubuh rena bergidik ngeri “ah lupakan saja, aku berpikir keras pun diriku ini gak akan bisa menjawabnya” ya, rena lebih untuk menyerah karena merasa lelah lalu rena segera berlari menuju kelasnya.
“pak saya boleh tidak izin, karena saya sedang sakit” kata rena saat melihat sang guru olahraga masuk ke kelas lalu menunjukan perban lukanya “hmm ada ada saja kau ini, iya sudah kau gak usah ikut pelajaran tapi tetap ikut kelapangan ya biar kau tahu materi pelajaran hari ini” sahut guru sehingga rena merasa senang dan ikut teman temannya pergi ke lapangan sepak bola.
Sedang di kelas tepatnya di 11 ipa 1 yuli tampak melamun saat pelajaran berlangsung “harusnya tadi aku kasih dia luka kecil dulu ya gak main aku lepas begitu saja” kata hati yuli yang merasa kecewa karena hari ini membiarkan rena bebas tanpa ada luka baru di tubuhnya “tapi aku takut juga kalo terlalu kasar tiba tiba iblis itu datang lagi” yuli langsung membuang napas dengan berat sehingga lili yang duduk di sampingnya langsung menatapnya heran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments