Akhirnya saat makan siang tiba, Nino sensei keluar dari ruangan. Melihat Nino sensei keluar, Ryuto langsung berdiri dan mengejarnya keluar. Dia melihat pria itu masih mengikuti Nino sensei di belakangnya, kemudian dia berlari menyusul sensei,
“Sensei....Nino sensei.....tunggu...” Teriak Ryuto.
Mendengar namanya di panggil, Nino sensei berbalik, dia berhenti dan menunggu Ryuto menghampiri dirinya,
“Ada apa Ryuto kun ?” Tanya Nino sensei.
“Um...anoo.....Nino sensei kenal dengan Yoshida san ?” Tanya Ryuto.
“Hah...dia tunangan ku....tunggu, kok kamu bisa bertanya soal Yoshida san ? kamu kenal dia ?” Tanya Nino sensei.
“Um...begini, aku dapat pesan dari dia, katanya dia sangat mencintai sensei...” Ujar Ryuto.
“Hah...dia titip pesan begitu padamu ? hahaha ada ada saja....kamu ketemu dia dimana ? sekarang kan dia sedang di luar kota....” Ujar Nino sensei.
“Um....pokok nya begitu sensei...sudah ya sensei, aku hanya menyampaikan saja. Permisi sensei...” Balas Ryuto yang langsung berlari pergi.
“Heeei....makasih ya, jangan berlari di lorong...” Teriak Nino sensei.
Tiba tiba terdengar suara smartphone berbunyi, Ryuto menoleh dan melihat Nino sensei sedang menelpon, Ryuto berhenti sesaat dan berbalik, dia melihat smartphone Nino sensei jatuh karena Nino sensei menutup mulutnya dengan kedua tangan nya dan wajah nya terlihat sangat kaget, sampai akhirnya sensei jatuh lemas terduduk.
Ryuto berlari kembali menghampiri sensei yang duduk di lantai sambil menangis meraung raung, begitu sampai, Ryuto jongkok dan memungut smartphone sensei, “Dling.” Sebuah pesan masuk ke smartphone sensei, tidak sengaja Ryuto membacanya, ternyata pesan dari adik tunangan Nino sensei yang mengatakan kalau kakak nya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di jalan tol yang menghubungkan antar kota dan meminta Nino sensei tabah. Ryuto mengembalikan smartphone nya dan Nino sensei langsung memeluk nya sambil menangis tersedu sedu. Ryuto hanya bisa memeluk Nino sensei kembali tanpa bisa berkata apa apa, sedangkan pria yang berwajah hancur itu masih berdiri di belakang sensei.
Barulah beberapa sensei keluar dari ruang staff menghampiri Ryuto yang sedang memeluk Nino sensei. Ryuto ikut mengantar Nino sensei yang di papah oleh para sensei lain sambil membawakan buku buku nya yang berserakan di lantai, tas dan smartphone nya. Ryuto sama sekali tidak menyadari kalau dia di awasi oleh seseorang dari balik tangga turun ke bawah,
“Menarik....ternyata benar ya yang di katakan orang itu....” Ujar seorang gadis di balik tangga yang sedang mengamati Ryuto.
*****
Di dalam ruang staff, Ryuto tidak bisa keluar karena di tahan para sensei yang menginterogasinya dengan segala macam pertanyaan. Ryuto menjawab sebisanya saja, dia juga sedikit khawatir melihat kondisi Nino sensei yang duduk dan terus menangis sambil memegang gelas berisi teh hangat sambil di hibur oleh para sensei wanita yang lain. Tiba tiba pintu ruang staff di buka, ternyata Hige datang, dia masuk menghampiri Ryuto.
“Um...ada apa Ryuto ? ada masalah ?” Tanya Hige.
Ryuto membisiki Hige menjelaskan apa yang terjadi, Hige langsung terkesiap dan mengerti, kemudian dia mengajak Ryuto pergi diam diam keluar dari ruang staff tanpa terlihat Nino sensei yang sedang berkabung. Ryuto menegur seorang sensei dan mengatakan ingin kembali ke kelas, sensei mengijinkan nya. Tapi ketika mau keluar,
“Te...ri...ma......ka...sih......Ryuto....kun...” Terdengar lagi suara lirih dan mengerikan persis di belakang nya.
Ryuto menoleh karena reflek dan wajah hancur pria itu berada persis di depan wajahnya lagi. Dengan sekuat tenaga, dia menahan dan berusaha supaya tidak teriak, kemudian menarik tangan Hige keluar ruangan.
“Ampuuuun....lama lama bisa copot jantung ku.” Pikirnya dalam hati.
“Oi Ryuto, kenapa kamu menggandeng tangan ku....” Ujar Hige dengan wajah merah.
“Ah maaf, loh kenapa wajah mu merah.......” Balas Ryuto yang melepaskan tangan Hige.
“Hehehe.....” Balas Hige tertawa.
Keduanya berjalan kembali menuju kelas sambil bercanda canda. Tiba tiba, lengan Ryuto di tarik oleh seseorang,
“Waaaaaa....” Teriak Ryuto sambil menarik pakaian Hige yang ada di sebelahnya.
“Oi Ryuto....” Teriak Hige yang di tarik Ryuto.
“Akhirnya kamu keluar, sudah lama aku menunggu di sini....payah...” Ujar gadis yang berada di balik dinding.
Ryuto melihat seorang gadis cantik yang tingginya hampir sama dengan nya, rambutnya yang panjang di kepang dua dan memakai kacamata sama seperti dirinya. Ryuto dan Hige saling menoleh satu sama lain karena tidak mengenal gadis itu, tapi mereka tahu kalau gadis itu adalah senior mereka dari pita di seragam nya,
“Anoo....senpai siapa ?” Tanya Ryuto.
“Kenalkan, namaku Shinsudo Keiko, kelas 3-3, ikut aku....” Ujar Keiko.
“Eh kemana senpai ?” Tanya Ryuto.
“Ke atas....” Jawab Keiko.
“Aku juga senpai ?” Tanya Hige.
“Ya sekalian saja.....” Jawab Keiko.
Keiko menarik lengan Ryuto naik ke atas menuju jembatan penghubung yang menuju gedung sekolah lama. Melihat dia mau di ajak ke gedung sekolah lama yang banyak hal hal yang tidak mau dia lihat dan merasakan ada hawa yang mencekam di dalam, Ryuto akhirnya berhenti, diam tidak bergerak.
“Senpai, maaf kalau kesana aku tidak bisa....” Ujar Ryuto.
“Hahaha sudah ku duga, berarti kamu melihat semua yang ada di sini kan ?” Tanya Keiko.
“Eh....maksudnya apa senpai ? aku tidak mengerti.” Tanya Hige.
“Tidak apa apa....tenang saja, ada aku...ayo yang lain sudah menunggu.” Ujar Keiko.
“Hah yang lain ?” Tanya Ryuto.
“Iya yang lain....ayo cepat...nanti keburu bel masuk lagi.” Tarik Keiko.
Karena tidak punya pilihan dan juga karena penasaran, Ryuto dan Hige akhirnya pasrah di tarik oleh Keiko masuk menelusuri jembatan penghubung antar gedung. Jantung Ryuto berdegup kencang, dia menoleh melihat Hige yang terlihat santai saja. Begitu keluar di lantai 3 sekolah lama, Keiko langsung mengajak nya turun tangga menuju lantai 2, kemudian mereka masuk ke ruangan persis di depan tangga, yaitu laboratorium biologi yang sudah tidak terpakai. Keiko membuka pintunya,
“Halooo semua, aku datang membawa anggota baru....” Teriak Keiko.
“Hah...memang ini club apa senpai ?” Tanya Ryuto.
“Club penelitian hal gaib dan paranormal....” Jawab Keiko.
“Apa ? maaf, aku tidak mau bergabung, permisi.....” Balas Ryuto yang berbalik.
“Whooops...tidak bisa, dengarkan dulu....” Ujar Keiko yang menghalangi Ryuto di depan pintu.
Ryuto terpaksa berbalik, dia melihat ada dua orang di dalam, satu adalah pria bertubuh besar berwajah garang, berambut pirang cepak, memakai anting dengan seragam yang asal asalan sedang duduk di atas meja. Sedangkan seorang lagi adalah seorang wanita yang berambut pendek yang cantik dan Ryuto mengenal nya.
“Um...Megumi san ?” Tanya Ryuto.
“Ah....eh....halo Ryuto kun...Hige kun.” Jawab Megumi malu malu.
“Wah bagus...sudah ada yang dia kenal rupanya, oh ya, kenalkan, yang ini bernama Godou Jirou, teman masa kecil ku dan keturunan oni (demon)...” Ujar Keiko sambil memegang pundak laki laki besar yang sedang duduk melihat keluar jendela.
“Oi Kei, perkenalan yang benar, lagipula ngapain kita di sini.....aku mau beli roti.” Protes Jirou.
“Ah...aku sudah bawakan kamu bento, jangan bawel...” Balas Keiko.
“Um...sebenarnya ada satu orang lagi.....tapi sepertinya dia tidak hadir ya....” Ujar Megumi.
“Yup, dia tadi sudah mengirim pesan padaku, kalau hari ini dia ada keperluan...tapi nanti juga ketemu.” Ujar Keiko.
“Anoo....memang aku harus bergabung ya ?” Tanya Ryuto.
“Tentu saja.....” Jawab Keiko.
“Alasan nya apa ? Memang senpai tahu aku ? Ini bukan club asal asalan kan ?” Tanya Ryuto.
“Yap, aku tahu kamu dan aku tahu kamu punya kemampuan khusus, kita semua di sini serius karena ada tujuan dan kebetulan kekurangan anggota, aku dan Jirou sedang mencari hantu yang membawa roh kakak perempuan Jirou pergi, sedangkan Megumi chan juga sedang mencari seorang pria yang belum ketahuan manusia atau bukan karena membunuh papa mama nya untuk membalas dendam, jadi tidak ada satu orang pun yang main main di sini, kalian mau kan bantu kami ?” Tanya Keiko.
Ryuto menoleh melihat Hige yang juga melihat nya, keduanya bingung harus menjawab apa.
“Um....sebenarnya aku ingin mencari roh adik perempuan ku dan membebaskan nya dari pria berpakaian ksatria yang berlumuran darah....tapi terus terang saja, aku takut.” Ujar Ryuto.
“Wah kalau aku hanya ikut menemani dia.....tapi kalau dia bergabung, aku juga akan bergabung.” Ujar Hige.
Mendengar jawaban Ryuto, Jirou langsung menoleh, dia melihat Ryuto dengan lirikan tajam,
“Hah...takut ? kalau kamu memang mau mencari adikmu, atasi ketakutan mu...kalau tidak bisa, jangan ikut campur. Keluar saja, buang buang waktu.” Celetuk Jirou dengan tajam.
“Hoooi Jirou.....” Tegur Keiko.
Ryuto diam, dia tahu persis perkataan Jirou benar walau dia merasa kata kata itu benar benar menusuk hatinya. Mungkin kalau dia bergabung, keinginan di dalam hatinya bisa terwujud, rasa takutnya masih sangat besar ditambah dia sedikit kesal, karena kata kata yang di lontarkan Jirou membuat seakan akan dia yang mau bergabung dengan mereka, akhirnya dia berkata kepada Keiko,
“Maaf senpai, boleh aku pikirkan dulu untuk bergabung ?” Tanya Ryuto.
Keiko menoleh melihat Megumi, sedangkan Jirou terlihat acuh saja dan terlihat tidak perduli sama sekali,
“Hmm.....ya sudah, tapi aku yakin kok kalian akan bergabung....” Ujar Keiko.
“Iya Ryuto kun, tidak apa apa, pikirkan saja dulu....maaf, aku sebenarnya sudah lama ingin mengajak mu, tapi aku tidak punya keberanian untuk bicara dengan mu, aku malah kabur kalau melihat mu....” Ujar Megumi menunuduk.
“I..iya Megumi san....aku mengerti....baiklah, Keiko senpai, Jirou senpai, Megumi san, aku permisi dulu, nanti ku kabari....” Ujar Ryuto.
Kemudian Ryuto dan Hige keluar dari ruangan, mereka berjalan kembali menuju gedung sekolah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Takahashi HitomiLửa
Aku nggak sabar menunggu update selanjutnya, semangat terus thor!
2023-08-09
0
Bea Rdz
Bikin baper tapi senang bacanya.
2023-08-09
0