Part 3 ~ Rahasia Besar

Setelah berhasil mengusir Yolanda dari rumahnya sendiri, Keinna akhirnya kembali menemui anggota keluarga dan bersikap seolah-olah dia lah Yolanda yang asli. Gadis itu akan menggunakan kesempatan ini untuk membalas semua orang-orang yang telah menindasnya dulu.

"Apa pengemis itu udah pergi? Dia nggak nyentuh kamu kan, Sayang?" tanya Niken pada Keinna.

"Nggak Mom, banyak pengawal yang melindungi Yolanda. Kalau gitu Yola ke kamar dulu," sahut Yolanda dan dijawab anggukan oleh wanita paruh baya berparas cantik tesebut.

Saat akan menuju kamar, Keinna tidak sengaja berpapasan dengan Leon di anak tangga, tetapi pria itu lewat begitu saja seakan tidak melihat keberadaan Keinna.

"Kayaknya hubungan Yolanda sama kakanya kurang baik," batin Keinna. Gadis itu melanjutkan langkahnya hingga sampai di kamar. Tatapan gadis itu tertuju pada buku yang tergeletak di atas ranjang. Buku yang tadinya tidak ada di sana saat dia meninggalkan kamar.

Mata Keinna mengerjap perlahan ketika buku itu terbuka dengan sendirinya dan mengeluarkan cahaya cukup terang. Cahaya yang sama dia temui sebelum jiwanya tertukar. Keinna mengambil buku tersebut. Membaca halaman yang terbuka.

Rahasia besar ada di rumah ini

"Rahasia?" gumam Keinna, ketika akan melihatnya kembali, tulisan itu telah hilang dan tergantikan dengan yang baru.

Berikan keadilan pada orang-orang yang kau temui! Maka kau akan hidup bahagia selamanya. Jika kau melanggar dan jatuh cinta pada seorang pria, jiwamu akan kembali.

"Kaadilan?" gumam Keinna. Buku usang itu hanya memberikan kalimat-kalimat samar yang sulit Keinna cerna. Tepat saat cahaya itu menghilang, buku itupun tertutup kembali. Buku usang yang tidak mempunyai tulisan perhalamannya tetapi sangat tebal.

Keinna meletakkan buku usang tersebut di dalam laci, membaringkan tubuhnya di ranjang empuk yang sangat nyaman. Menatap langit-langit indah yang enak dipandang mata.

"Rahasia besar di rumah ini?" gumam Keinna. "Apa itu juga misi buat aku?"

***

Pagi menyapa begitu cepat, semua orang yang ada di rumah Yolanda tampak terkejut melihat Yolanda bergabung di meja makan dengan seragam lengkap dan rambut diikat ekor kuda.

"Kamu benar gadis angkuh itu?" tanya Leon.

Bagaimana semua orang tidak heran melihat Yolanda telah rapi. Biasanya jika pagi-pagi seperti ini, Yolanda akan menyusuhkan beberapa pelayan hanya untuk melayaninya. Entah buku, menata rambut, seragam dan yang lainnya. Tetapi hari ini semunya siap tanpa ada drama pagi.

"A-aku benar Yolanda, kenapa kakak bertanya?"

Leon tertawa mendengar jawaban Keinna. "Sejak kapan panggilan kamu berubah?"

"Leon, berhentilah mengejek adikmu. Dia mau berubah itu sangat baik," tegur Niken. Menarik kursi untuk Keinna duduk.

Sarapan mewah penuh kasih sayang telah Keinna dapatkan di kediaman Yolanda, berbeda dengan Yolanda sendiri yang tampak tidak suka berada di tubuh Keinna dan harus tinggal di rumah kumuh yang kotor.

"Ah sial, aku kira pertukaran jiwa hanya ada di drama," umpat Yolanda tidak suka. Kamar yang seluas kamar mandi itu sangat menyiksanya. Belum lagi tidak ada barang-barang mewah di rumah Keinna.

"Liat aja apa yang bakal aku lakuin di sekolah." Yolanda mengerai rambut panjang Keinna sehingga menambah kecantikan gadis itu. "Ternyata dia cantik juga." Sinis Yolanda.

Tidak mempunyai ponsel dan Tv di rumah sungguh membuat Yolanda hampir gila. Gadis yang biasanya hidup bergelimang harta, kini tidak ada artinya di mata orang-orang.

***

"Turun! Aku hampir telat!" perintah Leon pada Keinna.

"Ah iya." Keinna buru-buru membuka pintu mobil, tetapi gadis itu tidak tahu harus membukanya seperti apa. "Ak-aku ...."

"Entah kamu kejedot di mana sampai bertingkah aneh." Leon membuka pintu mobil untuk Keinna, tidak lupa menarik ikat rambut yang menjerat surai indah itu. "Jangan pernah ikat rambut kamu."

Keinna mengangguk dan segera turun dari mobil, bertepatan Yolanda melintasi pagar tinggi the immortal. Dia menyeringai melihat Yolanda menatapnya sinis. Hari ini Keinna akan membuat semuanya berbeda. Tidak akan ada lagi pembulian di sekolah dan dia akan memberi pelajaran pada orang-orang yang telah membulinya menggunakan kekuasaan Yolanda.

Keinna berjalan mendekati Yolanda dengan gaya angkuh seperti yang gadis itu lakukan setiap harinya. Dagu terangkat dan tatapan lurus ke depan.

"Berani-beraninya lo ngerebut semua yang ...." Tangan Yolanda melayan di udara karena cekalan seseorang saat akan menampar Keinna.

"Ya! Gadis miskin! Bisa-bisa nya lo mau nampar Yolanda!" bentak Alin, menghampaskan tangan Yolanda cukup keras, sementara Olive memainkan rambut Yolanda yang tergerai indah.

"Lo mau nyaingin kencatikan Yolanda hah? Lo kira gerai rambut kayak gini semua orang bisa lupa sama video lo yang tersebar?" ucap Olive.

Tangan Keinna seketika mengepal mendengar ucapan itu keluar dari mulut Olive. "Hapus video itu dan pastikan nggak ada yang bisa liat lagi!" ucap Keinna dan berlalu pergi.

Sedangkan Alin dan Olive masih menatap Yolanda penuh permusuhan. "Lo, liat aja nanti apa yang bakal Yola lakuin ...."

"Dia bukan Yolanda, Alin. Gue Yolanda yang asli, gadis miskin itu gunain sihir biar ...."

"Kayaknya lo udah gila setelah video itu tersebar," potong Alin cepat.

"Lo Yolanda yang asli? Lo kira cerita dongen." Olive tertawa mengejek, kedua gadis itu meninggalkan Yolanda yang tampak menahan amarah. Ingin rasanya gadis itu membunuh semua orang karena memihak Keinna. Mempercayai Keinna dan membuli dirinya.

"Yola, tungguin gue!" teriak Olive dan Alin. Kedua gadis itu menyeimbangkan langkahnya dengan Keinna yang berjalan tanpa arah. Memperhatikan semua siswa yang mungkin mendapatkan pembulian dari siswa yang lebih berkuasa.

"Lo udah hapus videonya?" tanya Keinna.

"Ah gue hampir lupa." Alin lantas mengotak-atik ponselnya, sementara Olive menyipitkan mata sambil menatap Yolanda heran.

"Kok dihapus sih? Harusnya dibiarin gitu aja, biar tuh gadis miskin jera dan nggak buat lo ...."

"Lo nggak dengar gue bilang apa?"

Olive seketika bungkam mendapatkan tatapan tajam dari Keinna. Keduanya tidak akan berani untuk melawan Yolanda sebagai penguasa di sekolah. Terlebih gadis itu adalah primado the immortal. Selain cantik dan kaya, kepintaran Yolanda hanya bisa dikalahkan oleh Keinna.

"Udah," seruh Alin.

"Bagus."

Keinna tersenyum lega, satu masalahnya telah selesai, yaitu menghapus video dirinya yang tersebar kemarin. Yang harus gadis itu lakukan sekarang hanya memberi keadilan pada orang-orang yang diremehnya oleh orang berkuasa. Berlaku baik agar posisinya tetap bertahan di tempat.

Satu lagi, Keinna harus mencari tahu rahasia apa yang sebenarnya tersembunyi di dalam rumah besar itu. Kenapa buku itu memilihnya untuk bertanggung jawab pada keadilan manusia? Padahal di luar sana ada banyak manusia yang lebih hebat darinya.

"Kantin kuy!" ajak Alin.

"Go!" seru Olive, sementara Keinna hanya mengangguk tanda setuju. Ah sepertinya gadis itu akan melakukan sesuatu di kantin.

Terpopuler

Comments

Narimah Ahmad

Narimah Ahmad

seru 😁

2024-06-04

0

Teh Yen

Teh Yen

ada rahasia besar apa yah d rmh besar itu???

2023-08-21

2

Yunia Afida

Yunia Afida

jadi kepo rahasia apakah itu

2023-08-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!