Membuat Keempat Selir Kesal

Kaisar menghancurkan Ular tersebut, jelmaan dari racun hati dingin. Semua ruangan yang tadi tertutup oleh es kini menghilang dan kembali seperti semula.

Lun xiang yang di pinggangnya di peluk, mendongak menatap siapa orang tersebut. Pria yang beberapa hari lalu bersama di hutan untuk mencari Ethereal Flower. 

"Kau..!"

Kaisar menunduk menatap wanita yang ada di dalam pelukannya, diam dan tidak ingin menjawab.

Lun xiang langsung melepaskan diri, menghindar dan menghampiri ibu suri yang lemah, memeriksa. Untuk pria itu dia akan bertanya lagi setelah urusan dengan ibu suri selesai.

"Sepertinya penyakit nya sudah berhasil di singkirkan. Tinggal pemulihan tubuh."

Yu Zhun yang mendengar langsung mendekat. Dia tidak percaya bahwa penyakit Ibu nya berhasil di sembuhkan,  dan itu berkat Selir Pertama kakaknya yang di anggap bodoh dan tidak berguna.

"Apa yang kau katakan benar?"

"Tentu saja. Aku sudah memeriksanya. Sekarang angkat ibu dan aku akan memberi perawatan terakhir agar kondisinya lebih baik lagi."

Tubuh ibu suri begitu lemah, Lun xiang berencana memberikan cairan infus untuknya agar tubuhnya kembali kuat dan bertenaga.

Yu Zhun mengangkat tubuh ibu suri, sedangkan kaisar duduk di kursi membiarkan adiknya melakukan hal itu sambil matanya tak lepas menatap apa yang akan di lakukan selir bodohnya itu.

Lun xiang mengeluarkan sebuah infus, dan setelah itu menancapkan jarum tersebut di tangan ibu suri. Yu Zhun mengerutkan kening melihat benda aneh yang belum pernah di lihatnya, sama saat melihat bom dan juga granat waktu itu Lun xiang membantunya.

Begitupun dengan kaisar yang tidak tahu apa itu. Sebenarnya benda apa itu? Dan dari mana selirnya memilikinya. Karena di kerajaannya seperti tidak ada barang seperti itu. 

"Biarkan ibu beristirahat, dan jangan ganggu dia."  Ucapnya selesai dan memberikan peringatan pada Yu Zhun dan juga pria yang tak lain adalah kaisar.

Yu Zhun mengangguk,  berbeda dengan kaisar yang tetap diam. 

Lun xiang beralih dan mendekat ke arah kaisar, menatapnya dan bertanya. "Siapa anda ini? Kenapa ada disini?"

Yu Zhun yang mendengar, ingin menjawab. Tapi kaisar menahannya untuk diam. Biarkan ini menjadi urusannya.

"Apa kau tidak mengenalku?" Tanya kaisar menatap wajah ayu selirnya.

"Tentu saja saya mengenal anda. Anda pria yang ada di hutan itu,"

"Hanya itu saja?" Lun xiang mengerutkan kening, apa maksudnya.

Melihat wajah bingung Lun xiang, Yu Zhun begitu gemas. Dia tidak tahan untuk mengatakan bahwa pria di hadapannya adalah kaisar, suami Lun xiang.

"Kakak ipar, apa kau benar-benar tidak mengenalnya?"

"Aku hanya mengenal dia pria yang ada di hutan itu. Itu pun aku tidak tahu siapa namanya."

"Hahahaha…..kau sungguh lucu sekali. Baru kali ini aku melihat ada yang tidak mengenali nya. Kak, sepertinya pesona mu telah hilang di depan istri mu, sampai dia melupakan mu."

Kaisar yang mendengar langsung memberikan tatapan pada adiknya dan membuat Yu Zhun langsung bungkam. Begitu mengerikan.

Lun xiang bingung. Apa tadi yang di katakan Yu Zhun, Istri? Lun xiang menatap kaisar dan entah kenapa dia memiliki pemikiran bahwa pria itu mungkin saja suaminya yang berarti kaisar kerajaan tempat tinggalnya. 

"Apa kau kaisar, suami ku?" Tanya Lun xiang tapi tidak di jawab membuat Lun xiang kesal.

Tiba-tiba pria tua muncul dan berbicara. "Bukankah dia pria yang waktu itu,"

"Maksud mu?"

"Dia pria yang pernah datang membantu mu saat diri mu menyerap buah darah." Jelas pria tua.

"Benarkah?"

"Aku tidak akan salah mengenali orang."

"Berarti dia mengikuti cukup lama saat itu. Dasar suami sialan! Awas kau ya,"

Lun xiang bersedekap dada, menunjukkan wajah marahnya. "Kenapa tidak mengatakan jika kau adalah suami ku?" Kesalnya dengan wajah tidak bersahabat.

"Kau tahu sedang berbicara dengan siapa?"

"Tentu saja dengan kaisar kerjaaan ini."

"Kalau kau tahu siapa aku, tidak seharusnya berbicara seperti itu. Dimana etika mu."

"Aku tidak peduli. Yang ku tahu kau adalah suami ku, bukan kaisar." 

Senyum kecil muncul di bibir kaisar, hanya saja tidak terlihat oleh Lun xiang.

.

.

Lun xiang merajuk, dia kesal karena kaisar tidak mengatakan jujur padanya bahwa dia adalah suaminya. Bibir nya cemberut entah kenapa dia begitu kesal dengan suaminya itu, dan itu  membuat kaisar begitu gemas. 

Lun xiang pergi meninggalkan kaisar. Sedangkan kaisar langsung menyusul setelah Yu Zhun memberi perintah untuk menyusul dan menenangkan selirnya itu. Sebelumnya kaisar tidak mau, tapi Yu Zhun memaksa mengingatkan bahwa Lun xiang baru saja menyelamatkan ibunda mereka. Dan kaisar tidak boleh membuat Lun xiang marah. Jika ibunda mereka tahu, pasti kaisar akan mendaotakka hukuman telah membuat Lun xiang kesal.

Lun xiang yang melihat kaisar menyusulnya tersenyum menyeringai. Dia memiliki rencana. Memang marah dan kesalnya di buat-buat olehnya agar kaisar menyusulnya. 

Dia ingin membuat selir lain panas melihat kaisar yang memperhatikan dan dekat nya. Dia ingin membuat mereka tahu bahwa walaupun dia selir buangan, kini kaisar mulai memperhatikannya, tidak seperti mereka yang di abaikan.

Kaisar berjalan di belakang Lun xiang, masih dengan wajah dingin dan datarnya. Sebenarnya dia enggan tapi tidak ingin ibunda nya tahu tentang semua ini. Jika ibu suri tahu sudah pasti dia akan mendapatkan amukan. 

"Lihatlah wajahnya yang dingin, aku ingin tertawa melihatnya seperti itu. Dia sepertinya terpaksa mengikuti mu,"

"Biarkan saja. Aku ingin melihat bagaimana dia mencoba menenangkan ku."

Namun sebelum mereka sampai di kediaman istana dingin, Lun xiang dan Kaisar bertemu dengan empat selir lainnya. Dan itu membuat seringai licik Lun xiang muncul. Dan otaknya langsung berputar, bagaimana cara membuat mereka kesal dan marah.

Dengan cepat, Lun xiang membalikkan tubuh dan mendekati Kaisar, merangkul lengan itu posesif, menunjukkan bahwa kaisar miliknya.

"Sayang, kenapa repot-repot harus mengantarkan ku. Padahal aku bisa kembali sendiri. Aku sungguh tidak enak dengan mu, apalagi aku takut di lihat selir lainnya, takut mereka marah dan menyiksa ku," ucapnya begitu manja, memeluk erat sambil menyandarkan kepalanya di lengan itu.

Kaisar mengerutkan keningnya. Ada apa dengan selirnya ini, kenapa menjadi aneh.

Pria tua yang melihat itu tertawa terbahak-bahak,  sungguh Lun xiang tidak cocok melakukan hal itu, menggelikan.

"Diam kau tua sialan!"

"Hahaha…..wajah mu benar-benar menggelikan,"

"Diam! Atau ku sumpal dengan sandal ku,"

"Lakukan jika kau bisa,"

"Sialan! Awas saja kau."

Namun tak lama kaisar kini mengerti kenapa selir pertama nya melakukan itu, ternyata karena ada keempat selirnya.

"Hormat hamba Yang Mulia," sapa mereka memberi hormat. Sungguh mereka begitu sopan dan anggun. Berbeda dengan Lun xiang yang tidak memberi hormat padanya. Malah sebaliknya, memarahinya.

Kaisar mengangguk. Para selir melihat ke arah Lun xiang yang masih betah menempel di lengan kaisar. 

"Selir pertama, apa yang anda lakukan? Kenapa anda bertingkah seperti itu kepada kaisar di luar seperti ini. Apa anda tidak tahu sopan santun?" Ucap Mey Ling dan di angguki semuanya. 

Dalam hati mereka begitu geram, ingin menarik tubuh itu dan menjambak serta menampar wajah Lun xiang. Tapi mereka tidak berani karena disana ada kaisar, dan hanya bisa menahan dan mengumpat kekesalan mereka dalam hati.

"Apa ada yang salah? Dia suami ku, maka tidak masalah aku melakukan ini. Lagian tidak ada yang berhak melarang. Bukankah begitu suami ku?" Tanya Lun xiang mendongak, menatap kaisar karena tingginya hanya sebatas dada kaisar.

Kaisar hanya diam, tidak menyahut dan itu membuat Lun xiang kesal. Dia mencubit lengan itu, memintanya menjawab iya, masih dengan memberikan tatapan kesal.

Hm…..

Jawabnya hanya seperti itu, tapi sukses membuat ke empat selirnya mengepalkan tangan, marah.

Terpopuler

Comments

Septi Verawati

Septi Verawati

🤭🤭🤭🥰🥰🥰

2024-03-17

1

Karil Laviqne

Karil Laviqne

oho......

2024-02-07

0

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Bibit2 bucin

2024-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2 Melintasi Waktu
3 Memasuki Tubuh Selir Buangan
4 Racun Jantung Api
5 Membantu Seseorang
6 Pil Linzhu Api
7 Menagih Haknya
8 Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9 Bertemu Ibu Suri
10 Menuju Hutan Angker
11 Buah Darah
12 Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13 Body Tempering Qi tahap 5
14 Bertemu.
15 Ular Giok Putih
16 Mendapatkan Ethereal Flower
17 Berlatih Bersama Yan Chen
18 Menyembuhkan Ibu Suri
19 Membuat Keempat Selir Kesal
20 Rencana Para Selir
21 Seperti Iblis
22 Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23 Menyetujui Undangan Ibu Suri
24 Sikap Aneh Kaisar
25 Menyewa Penbunuh Bayaran
26 Perang Dingin
27 Runtuhnya Tembok Lun xiang
28 Keributan Para Selir
29 Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30 Permen Peledak
31 Makhluk Mengerikan
32 Reruntuhan Kuno
33 Memburu Lun xiang
34 Bunga Naga Terbang
35 Ular Naga Terbang.
36 Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37 Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38 Akademi Lan Jian
39 Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40 Biawak Kaca
41 Bertarung Dengan Murid Baru
42 Julukan Wanita Iblis.
43 Peningkatan Kekuatan
44 Wanita Iblis
45 Puncak Petian
46 Dewa Iblis, Su Muyu
47 Kakak Senior.
48 Misi Mencari Pedang Naga Api
49 Naga Penjaga Pedang Naga Api
50 Naga Api vs Menara Kematian
51 Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52 Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53 Meningkat dengan pesat.
54 Kedatangan Kaisar.
55 Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56 Bersama Selir Pertama
57 Reruntuhan Kuno
58 Tiga Benda Pusaka Iblis
59 Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60 Membunuh Semuanya
61 Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62 Petunjuk Kristal Klan Neter
63 Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64 Perubahan Lun xiang
65 Wajah Yang Sama
66 Menjadi Ratu Baru
67 Janji Untuk Kembali
68 Kristal Zamrud Darah
69 Warisan Dewa Shura
70 Mencari Sekutu
71 Kembali..
72 Menuju Kerajaan Tianwhu
73 Kembali Ke Istana
74 Bertemu Kembali
75 Dua Penguntit
76 Memantau Kerajaan Gu
77 Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78 Permainan Lun xiang
79 Selir Pertama Seorang Iblis
80 Membalikkan Keadaan
81 Usir Selir Mei Lin
82 Formasi Pengorbanan
83 Mengusulkan Seseorang
84 Keputsasaan Raja Gu
85 Menuju Perang
86 Perang Dimulai
87 Pantang Menyerah
88 Ujian Pedang Dewa Shura
89 Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90 Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91 Pertarungan Sengit yang membara
92 Pasukan Demon Angel Neter
93 Kemenangan Untuk Ras manusia
94 Akhir yang indah
95 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2
Melintasi Waktu
3
Memasuki Tubuh Selir Buangan
4
Racun Jantung Api
5
Membantu Seseorang
6
Pil Linzhu Api
7
Menagih Haknya
8
Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9
Bertemu Ibu Suri
10
Menuju Hutan Angker
11
Buah Darah
12
Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13
Body Tempering Qi tahap 5
14
Bertemu.
15
Ular Giok Putih
16
Mendapatkan Ethereal Flower
17
Berlatih Bersama Yan Chen
18
Menyembuhkan Ibu Suri
19
Membuat Keempat Selir Kesal
20
Rencana Para Selir
21
Seperti Iblis
22
Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23
Menyetujui Undangan Ibu Suri
24
Sikap Aneh Kaisar
25
Menyewa Penbunuh Bayaran
26
Perang Dingin
27
Runtuhnya Tembok Lun xiang
28
Keributan Para Selir
29
Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30
Permen Peledak
31
Makhluk Mengerikan
32
Reruntuhan Kuno
33
Memburu Lun xiang
34
Bunga Naga Terbang
35
Ular Naga Terbang.
36
Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37
Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38
Akademi Lan Jian
39
Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40
Biawak Kaca
41
Bertarung Dengan Murid Baru
42
Julukan Wanita Iblis.
43
Peningkatan Kekuatan
44
Wanita Iblis
45
Puncak Petian
46
Dewa Iblis, Su Muyu
47
Kakak Senior.
48
Misi Mencari Pedang Naga Api
49
Naga Penjaga Pedang Naga Api
50
Naga Api vs Menara Kematian
51
Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52
Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53
Meningkat dengan pesat.
54
Kedatangan Kaisar.
55
Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56
Bersama Selir Pertama
57
Reruntuhan Kuno
58
Tiga Benda Pusaka Iblis
59
Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60
Membunuh Semuanya
61
Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62
Petunjuk Kristal Klan Neter
63
Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64
Perubahan Lun xiang
65
Wajah Yang Sama
66
Menjadi Ratu Baru
67
Janji Untuk Kembali
68
Kristal Zamrud Darah
69
Warisan Dewa Shura
70
Mencari Sekutu
71
Kembali..
72
Menuju Kerajaan Tianwhu
73
Kembali Ke Istana
74
Bertemu Kembali
75
Dua Penguntit
76
Memantau Kerajaan Gu
77
Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78
Permainan Lun xiang
79
Selir Pertama Seorang Iblis
80
Membalikkan Keadaan
81
Usir Selir Mei Lin
82
Formasi Pengorbanan
83
Mengusulkan Seseorang
84
Keputsasaan Raja Gu
85
Menuju Perang
86
Perang Dimulai
87
Pantang Menyerah
88
Ujian Pedang Dewa Shura
89
Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90
Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91
Pertarungan Sengit yang membara
92
Pasukan Demon Angel Neter
93
Kemenangan Untuk Ras manusia
94
Akhir yang indah
95
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!