Membantu Seseorang

Setelah mendapatkan buku resep obat yang diberikan Mister dengan cara berhutang poin, tak lama setelah itu Bibi Qin datang dengan membawa segelas air minum.

Bibi Qin menyerahkan pada nyonyanya, membantunya duduk bersandar agar nyonya nya mudah untuk meminumnya.

"Nyonya, apa benar tidak perlu memanggil tabib. Saya lihat wajah anda begitu pucat."

"Tidak usah. Sebentar lagi aku akan baik-baik saja. Hanya butuh istirahat beberapa jam saja,"

"Baiklah jika begitu,"

Setelah istirahat beberapa jam, waktu menunjukkan sore hari. Lun xiang tidak bisa menunda lagi untuk mencari bahan obat. Sebenarnya dia bisa saja pergi ke pasar untuk membeli bahan obat, hanya saja pasti  harga nya sangat mahal, apalagi yang dibeli bukanlah obat sembarang. Dan pilihan terbaiknya adalah mencari sendiri di hutan, berharap apa yang dicari ada.

"Bibi," panggil Lun xiang yang keadaannya sudah lebih baik. Rasa sakit itu sudah mereda dan tidak terlalu membuatnya kesakitan.

"Ya, nyonya. Ada yang bisa saya bantu,"

"Bi, malam ini aku berencana untuk pergi ke hutan mencari tanaman obat-obatan.  Aku ingin bibi menemani ku, apa bibi bisa?"

"Ke hutan? Malam ini?" Lun xiang mengangguk. "Bibi bisa saka nyonya, hanya saja di hutan pastinya banyak binatang buas. Apa tidak apa-apa kita pergi kesana?"

"Tidak apa-apa, asal kita hati-hati pasti tidak akan terjadi sesuatu dengan kita,"

"Baiklah, bibi akan menemani nyonya,"

Setelah bersiap-siap, kini mereka berangkat. Tapi sebelum itu Bibi Qin meminta seorang penjaga untuk mengantarkan mereka ke hutan. Dan  kini mereka berangkat menuju hutan belakang kerajaan.

Cukup lama di perjalanan, kini mereka telah sampai. Langit sudah terlihat gelap, tanpa malam telah datang.

Bibi Qin menyalakan obor untuk di bawa mereka berdua, menerangi jalan menuju masuk kedalam hutan. Sedangkan penjaga yang mengantarkan mereka tadi menunggu di sana sampai mereka kembali. 

Lun xiang dan Bibi Qin masuk. Terlihat gelap, membuat bulu kuduk merinding. Bibi Qin yang sedikit takut menempel mendekat ke Lun xiang, takut jika tiba-tiba mereka diserang oleh binatang buas.

"Nyonya,"

"Apa bibi takut?"

"Em, tidak. Bibi hanya ngeri saja," jawab Bibi Qin berbohong.

Lun xiang tersenyum. "Jika bibi takut, bibi bisa menunggu ku di kereta. Aku akan pergi sendiri."

"Tidak, bibi tidak takut. Bibi akan menemani nyonya mencari bahan obat."

"Baiklah. Tapi jika bibi tidak yakin, bibi bisa pergi. Aku bisa menjaga diri sendiri." Bibi Qin mengangguk dan mengikuti langkah Lun xiang. 

Tapi saat berjalan sedikit jauh, suara lolongan binatang membuat Bibi Qin sangat ketakutan. Dia berlari kembali tanpa memperdulikan Lun xiang sendirian disana. Lun xiang yang melihat Bibi Qin kabur meninggalkannya menggelengkan kepala. Sudahlah, mencari sendiri malah lebih bagus. Yang terpenting Bibi Qin sudah menunjukkan jalan menuju hutan tersebut. 

Lun xiang berjalan semakin masuk. Tak lupa dia membawa keranjang untuk membawa obat-obatan yang didapat nanti. Matanya menyusuri, mencari tanaman yang diperlukan. Rumput Bulan Merah dan Bunga Lidah Api.

Fiuh….

Lun xiang mengusap keningnya, cukup melelahkan. Namun rasa lelah itu tergantung karena dia mendapatkan tanaman yang dicari.

"Aku akan semakin masuk, siapa tahu ada tanaman berharga yang bisa aku dapat."

Lun xiang semakin masuk ke dalam hutan itu. Tapi saat dia melewati suatu tempat telinganya menangkap suara aneh. Seperti suara pertarungan.

"Sepertinya ada perkelahian tak jauh dari sini. Aku akan melihatnya." Gumamnya dan pergi menuju asal suara.

Lun xiang kini mengintip tak jauh dari tempat perkelahian. Dilihatnya seorang pria sedang bertarung dengan beberapa hewan spiritual.

"Gila, hewan-hewan disini sangat mengerikan dan besar-besar. Bahkan mereka juga memiliki kekuatan. Andai aku yang bertarung disana pasti aku akan mati di cincangnya."

Lun xiang yang baru melihat Hewan Spiritual terkejut. Di dunia modern tidak ada, makanya dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya di dunia barunya ini. 

Kultivasi. Di dunia ini seseorang harus bisa berkultivasi dan memiliki kekuatan, karena kekuatan adalah hal nomor satu. Siapa yang kuat dialah yang dihormati.

Lun xiang terus memperhatikan pertarungan itu. Ledakan-ledakan kekuatan dan jurus mereka terdengar menggema, dan api berkobar saat kedua jurus saling menghantam dan meledak, membakar pohon di sekitar.

"Sungguh pertarungan yang mengerikan,"

Cukup lelah dan bosan melihat pertarungan yang cukup lama itu, sampai-sampai membuatnya menguap dan mengantuk. Tiba-tiba matanya langsung terbuka lebar, saat pria yang bertarung dengan hewan spiritual itu terpental dan jatuh tak jauh darinya.

Bug….

Tubuh pria yang tidak jelas seperti apa wajahnya kalah oleh dua hewan spiritual tingkat Epik. Bagaimana tidak kalah, dia yang seorang diri harus berhadapan dengan hewan yang memiliki kekuatan sama dengan Bumi Yuan, penciptaan bentuk. 

Uhuk…uhuk….

Pria itu memuntahkan seteguk darah dari mulutnya. Dadanya terasa sakit luar biasanya. Matanya melihat ke arah hewan spiritual tersebut yang kini mulai mendekatinya.

"Sial!"

Hewan serigala bertanduk ungu dan memiliki sayap di tubuhnya berjalan mendekat, ingin menyantap tubuh itu. Namun sebelum serigala tersebut memakan pria tersebut. Lun xiang yang sedari tadi bersembunyi muncul di depan pria itu, seolah menjadi pahlawan kemalaman. 

"Berikan aku beberapa bom dan granat," pintanya pada Mister X

"Maaf, anda tidak cukup memiliki poin,"

"Sialan kau! Berikan sekarang atau ku hancurkan kau," kesal Lun xiang pada Mister X yang masih mempermasalahkan Poin.

"Maaf permintaan tetap ditolak," 

"Kurang ajar! Tua bangka sialan, cepat berikan. Aku hutang dulu pada mu."

"Kau memiliki hutan 10 poin, di tambah ini akan menjadi…"

"Cepat berikan atau ku sumpal mulut cerewet mu itu,"

Mister X akhirnya memberikan apa yang diminta Lun xiang.  Setelah mendapat apa yang diinginkan, Lun xiang melempar granat itu ke arah dua Hewan Spiritual tingkat Epik.

Serigala bertanduk ungu yang melihat Lun xiang melempar granat hanya diam saja, mengira itu hanya sebuah batu. Tapi saat granat itu menyentuh tubuhnya.

Booom…..

Duuar…..

Ledakan besar menghantam tubuh serigala tersebut membuat tubuh itu langsung terpental. Tak berhenti sampai disitu, Lun xiang kembali melempar beberapa Granat ke arah mereka. Dan

Boom…..

Boom….

Duuar….

Duuar….

Serigala itu menggelengkan kepala terasa pusing dan tubuh mereka lemah karena mendapatkan beberapa ledakan akibat granat. 

Hehehe……

Lun xiang yang melihat tubuh sempoyongan itu, tak menyia-nyiakan kesempatan, dia kembali melempar satu bom terakhirnya. Ini tindakan terakhir, berharap dua serigala bertanduk ungu ity mati.

Dug….

Tit….tit…tit…

Booomm…..

Duuuaaar….

Tubuh kedua serigala langsung golongan akibat ledakan itu.

"Selesai," 

Lun xiang membersihkan tangannya, tanda selesai. Sia begitu puas, mudah mengalahkan dua serigala tersebut.

Pria yang ditolongnya, terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia begitu tidak percaya begitu mudahnya wanita itu mengalahkan dua serigala tersebut. Sedangkan dirinya begitu susah.

"Apa kau tidak apa-apa?"

"Hanya luka kecil saja." Jawab pria itu menatap wanita yang ada di depannya. Wanita asing baginya.

"Minumlah ini," Lun xiang memberikan sebuah pil. Pil yang didapat dengan cara menghutang. Pil yang mampu menghentikan pendarahan.

.

.

.

Bersambung 

Terpopuler

Comments

Siti Lestari

Siti Lestari

baru sebentar sudah berhutang terus.

2024-05-07

0

Septi Verawati

Septi Verawati

makin banyak hutangnya 🙈🙈🙈

2024-03-17

1

slametskc

slametskc

sistem x nxx

2024-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2 Melintasi Waktu
3 Memasuki Tubuh Selir Buangan
4 Racun Jantung Api
5 Membantu Seseorang
6 Pil Linzhu Api
7 Menagih Haknya
8 Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9 Bertemu Ibu Suri
10 Menuju Hutan Angker
11 Buah Darah
12 Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13 Body Tempering Qi tahap 5
14 Bertemu.
15 Ular Giok Putih
16 Mendapatkan Ethereal Flower
17 Berlatih Bersama Yan Chen
18 Menyembuhkan Ibu Suri
19 Membuat Keempat Selir Kesal
20 Rencana Para Selir
21 Seperti Iblis
22 Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23 Menyetujui Undangan Ibu Suri
24 Sikap Aneh Kaisar
25 Menyewa Penbunuh Bayaran
26 Perang Dingin
27 Runtuhnya Tembok Lun xiang
28 Keributan Para Selir
29 Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30 Permen Peledak
31 Makhluk Mengerikan
32 Reruntuhan Kuno
33 Memburu Lun xiang
34 Bunga Naga Terbang
35 Ular Naga Terbang.
36 Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37 Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38 Akademi Lan Jian
39 Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40 Biawak Kaca
41 Bertarung Dengan Murid Baru
42 Julukan Wanita Iblis.
43 Peningkatan Kekuatan
44 Wanita Iblis
45 Puncak Petian
46 Dewa Iblis, Su Muyu
47 Kakak Senior.
48 Misi Mencari Pedang Naga Api
49 Naga Penjaga Pedang Naga Api
50 Naga Api vs Menara Kematian
51 Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52 Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53 Meningkat dengan pesat.
54 Kedatangan Kaisar.
55 Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56 Bersama Selir Pertama
57 Reruntuhan Kuno
58 Tiga Benda Pusaka Iblis
59 Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60 Membunuh Semuanya
61 Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62 Petunjuk Kristal Klan Neter
63 Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64 Perubahan Lun xiang
65 Wajah Yang Sama
66 Menjadi Ratu Baru
67 Janji Untuk Kembali
68 Kristal Zamrud Darah
69 Warisan Dewa Shura
70 Mencari Sekutu
71 Kembali..
72 Menuju Kerajaan Tianwhu
73 Kembali Ke Istana
74 Bertemu Kembali
75 Dua Penguntit
76 Memantau Kerajaan Gu
77 Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78 Permainan Lun xiang
79 Selir Pertama Seorang Iblis
80 Membalikkan Keadaan
81 Usir Selir Mei Lin
82 Formasi Pengorbanan
83 Mengusulkan Seseorang
84 Keputsasaan Raja Gu
85 Menuju Perang
86 Perang Dimulai
87 Pantang Menyerah
88 Ujian Pedang Dewa Shura
89 Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90 Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91 Pertarungan Sengit yang membara
92 Pasukan Demon Angel Neter
93 Kemenangan Untuk Ras manusia
94 Akhir yang indah
95 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2
Melintasi Waktu
3
Memasuki Tubuh Selir Buangan
4
Racun Jantung Api
5
Membantu Seseorang
6
Pil Linzhu Api
7
Menagih Haknya
8
Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9
Bertemu Ibu Suri
10
Menuju Hutan Angker
11
Buah Darah
12
Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13
Body Tempering Qi tahap 5
14
Bertemu.
15
Ular Giok Putih
16
Mendapatkan Ethereal Flower
17
Berlatih Bersama Yan Chen
18
Menyembuhkan Ibu Suri
19
Membuat Keempat Selir Kesal
20
Rencana Para Selir
21
Seperti Iblis
22
Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23
Menyetujui Undangan Ibu Suri
24
Sikap Aneh Kaisar
25
Menyewa Penbunuh Bayaran
26
Perang Dingin
27
Runtuhnya Tembok Lun xiang
28
Keributan Para Selir
29
Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30
Permen Peledak
31
Makhluk Mengerikan
32
Reruntuhan Kuno
33
Memburu Lun xiang
34
Bunga Naga Terbang
35
Ular Naga Terbang.
36
Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37
Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38
Akademi Lan Jian
39
Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40
Biawak Kaca
41
Bertarung Dengan Murid Baru
42
Julukan Wanita Iblis.
43
Peningkatan Kekuatan
44
Wanita Iblis
45
Puncak Petian
46
Dewa Iblis, Su Muyu
47
Kakak Senior.
48
Misi Mencari Pedang Naga Api
49
Naga Penjaga Pedang Naga Api
50
Naga Api vs Menara Kematian
51
Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52
Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53
Meningkat dengan pesat.
54
Kedatangan Kaisar.
55
Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56
Bersama Selir Pertama
57
Reruntuhan Kuno
58
Tiga Benda Pusaka Iblis
59
Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60
Membunuh Semuanya
61
Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62
Petunjuk Kristal Klan Neter
63
Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64
Perubahan Lun xiang
65
Wajah Yang Sama
66
Menjadi Ratu Baru
67
Janji Untuk Kembali
68
Kristal Zamrud Darah
69
Warisan Dewa Shura
70
Mencari Sekutu
71
Kembali..
72
Menuju Kerajaan Tianwhu
73
Kembali Ke Istana
74
Bertemu Kembali
75
Dua Penguntit
76
Memantau Kerajaan Gu
77
Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78
Permainan Lun xiang
79
Selir Pertama Seorang Iblis
80
Membalikkan Keadaan
81
Usir Selir Mei Lin
82
Formasi Pengorbanan
83
Mengusulkan Seseorang
84
Keputsasaan Raja Gu
85
Menuju Perang
86
Perang Dimulai
87
Pantang Menyerah
88
Ujian Pedang Dewa Shura
89
Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90
Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91
Pertarungan Sengit yang membara
92
Pasukan Demon Angel Neter
93
Kemenangan Untuk Ras manusia
94
Akhir yang indah
95
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!