Berlatih Bersama Yan Chen

Hari ini Lun xiang menghabiskan waktunya di kediamanya. 

Seperti pagi ini, setelah membersihkan tubuhnya, Lun xiang memulai olahraga paginya. Olahraga seperti yang di lakukan di dunia modernnya. 

Sebelum itu dia berlari mengitari halaman tempatnya tinggal, keringat membasasi tubuhnya, beberapa kali dia menyeka keringat yang jatuh di keningnya.

Hos….Hos….

Bibi Qin melihat Nyonya nya begitu giat dan semangat tersenyum. Bibi Qin meletakkan nampan berisi cemilan dan air minum untuk nyonyanya di meja. 

"Nyonya minum dulu,"

Lun xiang menoleh dan tersenyum. Setelah itu menghampiri Bibi Qin mengambil air minum yang di berikan Bibi Qin. 

Glek….Glek….

Dalam sekejap air itu langsung lantas di teguknya.

"Ah segarnya. Apakah Bibi sudah selesai memasak?"

"Sudah nyonya. Apa anda ingin sarapan?"

"Nanti saja. Aku masih ingin olah raga dulu. Oh ya bi, bisa Bibi panggilkan penjaga itu, aku ingin berlatih dengannya menggunakan pedang."

"Baik nyonya, Bibi akan panggilkan dia," Bibi itu pergi dan memanggil penjaga yang selalu menjaga mereka, mengantarkan mereka kemana pun mereka pergi.

Penjaga dan Bibi itu pun datang. Lun xiang yang melihat langsung melempar pedang kayu yang di buat sebelumnya.

"Temani aku berlatih pagi ini. Oh ya, kamu berada tingkat apa?" Tanya Lun xiang.

"Saya hanya seorang penjaga, tingkatan saya tidak lah tinggi nyonya. Saya hanya berada di Body Tempering Qi tahap 7." 

"Baiklah. Kekuatan mu tidak jauh dari ku, maka ayo kita berlatih. Jangan tahan kekuatan mu, karena aku tidak akan segan menghajar mu jika kau mencoba mengalah dari ku."

Penjaga itu hanya mengangguk. Dia memegang pedang kayu yang di beri Lun xiang barusan. Setelah Lun xiang maju lebih dulu, menyerang penjaga itu.

"Jangan menahannya. Jika kau tidak ingin babak belur di tangan ku,"

Tang….

Pedang kayu itu saling beradu. Lun xiang menekan dan setelah itu melompat. Tak lupa kakinya mencoba menendang tubuh penjaga itu. Beruntung penjaga itu menyadari dan langsung mundur menghindari tendangan itu. 

Senyum seringai muncul di bibir Lun xiang. Dan setelah kembali menyerang. Lun xiang menggunakan seragan silat di dunia modernnya, membuat penjaga bingung dengan gerakan aneh itu. Dan akhirnya penjaga itu di buat babak belur oleh Lun xiang.

Bug…..

Tubuh penjaga itu terpelanting saat Lun xiang menarik tangan itu dan menanyingnya dengan kuat. Tak hanya itu yang di lakukan lun xiang, Lun xiang menjepit leher itu dengan kedua kakinya membuat penjaga itu tidak bisa bergerak dan memohon untuk di lepaskan.

"Nyonya, ampuni hamba. Jangan bunuh hamba."

Bagaimana penjaga itu tidak memohon, sedikit saja kepalanya di pelintir, pasti leher itu akan patah dan dirinya akan mati.

Lun xiang yang mendengar langsung melepas. Dia beranjak dan mengambil air minum lagi. 

"Kau terlalu lemah untuk menemani ku berlatih." Ucapnya dan setelah itu mengeluarkan pisau pendeknya, melempar ke arah pohon yang berada tak jauh dari nya. Entah kenapa Lun xiang merasa sejak tadi ada yang mengawasinya.

Pisau melayang tepat ke arah orang yang sedang bersembunyi. Dan ternyata memang ada yang mengamatinya sedari tadi.

"Keluar kau!"

"Ternyata insting selir pertama benar-benar tajam." 

Seorang pria turun dari pohon dan berdiri tepat di depan Lun xiang.

"Maaf menganggu waktu anda selir pertama,"

Lun xiang menyipitkan mata pernah melihat, tapi siapa? Pria yang tak lain adalah Yan Chen kesal karena selir kaisarnya itu sudah melupakannya. Padahal baru kemaren dia mengantarkannya kembali dari hutan.

"Apa anda melupakan saya selir?"

Lun xiang masih menyipitkan mata, memutar otaknya yang lupa siapa pria tampan di depannya. Bibi Qin yang melihat nyonya nya bingung, berbisik.

"Nyonya, dia adalah Yan Chen, orang kepercayaan kaisar yang kemaren mengantarkan anda pulang,"

Lun xiang mengangguk, sekarang dia tahu siapa pria itu. "Oh, jadi kau itu kusir yang mengantarkan ku kemaren."

Uhuk….

Yan Chen langsung berbatuk.  Kenapa yang diingat tenrang dirinya adalah kusir. Sungguh kusir adalah hal paling rendang untuk julukan nya,  padahal dirinya adalah seorang kaki tangan Kaisar langsung.

"Terserah anda mengingat saya sebagai apa." Jawab Yan Chen sedikit kesal.

"Kenapa kau berada di tempat ku? Apa kau mematai ku dan kaisar yang memberi perintah?" Lun xiang bersedekap dada, tidak suka jika benar seperti dugaannya.

"Saya hanya tidak sengaja lewat dan mendengar pertarungan. Saya ingin melihat apa yang terjadi, dan ternyata anda sedang berlatih dengan penjaga itu," jawab Yan Chen bohong. 

Padahal sudah jelas itu adalah perintah kaisar. Tidak mungkin dirinya ada waktu untuk melihat selir kaisar padahal pekerjaannya begitu banyak selain ini. Dan jika pun dia melihat untuk keinginan sendiri, dan kaisar tahu akan hal itu, sudah pasti dirinya akan langsung di bunuh oleh kaisar nya itu.

"Oh, benarkah?" Entah kenapa Lun xiang tidak percaya.

"Jika anda tidak percaya tidak masalah." Jawab Yan Chen tidak ingin menjelaskan lagi.

"Baiklah. Tapi sebagai gantinya kau mematai ku, kau harus mau menjadi teman berlatih ku. Aku yakin kekuatan mu tidak lah rendah, maka kau harus menerima, jika tidak aku akan membunuh mu," ucapnya dengan nada terakhir mengancam di sertai tatapan tajam.

Yan Chen yang melihat terkejut, saat mata itu menatapnya tajam. Kenapa tatapan itu seperti milim kaisar yang mengerikan. Sungguh hal yang menakutkan.

Yan Chen mengangguk dan akhirnya Lun xiang dan Yan Chen berlatih bersama. Perbedaan kekuatan yang di miliki membuat Lun xiang susah hanya untuk menyentuh tubuh Yan Chen. Padahal Yan Chen hanya diam di tempat, mengerikan satu tangannya saja untuk melawannya.

Lun xiang yang melihat begitu kesal. Seperti ini lah orang yang memiliki kekuatan tinggi, susah di hadapi langsung hanya menggunakan kekuatan dan tenaganya. Jika dia melawan musuh asli, pasti akan lebih mudah, karena dia memiliki barang-barang aneh yang bisa membunuh lawannya dalam sekejap. Tapi ini hanya berlatih, tidak mungkin dia menggunakan barang itu, bisa-bisa hancur tempat tinggalnya.

"Selir pertama seperti nya anda harus bekerja keras mulai sekarang untuk bisa melawan saya. Jika kekuatan anda hanya seperti ini, yakinlah jika ada musuh yang ingin membunuh anda, pasti anda akan langsung mati di tangannya."

"Aku tidak akan semudah itu mati. Jika kau musuh ku sungguhan, aku bisa membunuh mu sekarang juga,"

Yan Chen langsung teringat dengan benda-benda aneh yang di miliki selir pertama. Ya, jika dia memang musuh, pasti dirinya akan mati oleh benda luar biasanya itu, benda yang memiliki ledakan besar.

Setelah berlatih beladiri, Lun xiang berlatih hal lain, membuat pil dengan di temani oleh pria tua. Dia harus bisa sampai dirinya siap membuatkan obat untuk ibu suri. 

Terpopuler

Comments

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Gpp hancurin aja 😭😭

2024-02-06

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kaisar mulai tertarik dgn selir pertama dan memandang keberadaannya... sehingga mengutus Yan Chen utk mengawasinya.. 🤔🤔🤔

2023-12-28

2

Mujibur Rohman

Mujibur Rohman

lantas // tandas (koreksi)

2023-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2 Melintasi Waktu
3 Memasuki Tubuh Selir Buangan
4 Racun Jantung Api
5 Membantu Seseorang
6 Pil Linzhu Api
7 Menagih Haknya
8 Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9 Bertemu Ibu Suri
10 Menuju Hutan Angker
11 Buah Darah
12 Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13 Body Tempering Qi tahap 5
14 Bertemu.
15 Ular Giok Putih
16 Mendapatkan Ethereal Flower
17 Berlatih Bersama Yan Chen
18 Menyembuhkan Ibu Suri
19 Membuat Keempat Selir Kesal
20 Rencana Para Selir
21 Seperti Iblis
22 Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23 Menyetujui Undangan Ibu Suri
24 Sikap Aneh Kaisar
25 Menyewa Penbunuh Bayaran
26 Perang Dingin
27 Runtuhnya Tembok Lun xiang
28 Keributan Para Selir
29 Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30 Permen Peledak
31 Makhluk Mengerikan
32 Reruntuhan Kuno
33 Memburu Lun xiang
34 Bunga Naga Terbang
35 Ular Naga Terbang.
36 Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37 Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38 Akademi Lan Jian
39 Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40 Biawak Kaca
41 Bertarung Dengan Murid Baru
42 Julukan Wanita Iblis.
43 Peningkatan Kekuatan
44 Wanita Iblis
45 Puncak Petian
46 Dewa Iblis, Su Muyu
47 Kakak Senior.
48 Misi Mencari Pedang Naga Api
49 Naga Penjaga Pedang Naga Api
50 Naga Api vs Menara Kematian
51 Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52 Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53 Meningkat dengan pesat.
54 Kedatangan Kaisar.
55 Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56 Bersama Selir Pertama
57 Reruntuhan Kuno
58 Tiga Benda Pusaka Iblis
59 Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60 Membunuh Semuanya
61 Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62 Petunjuk Kristal Klan Neter
63 Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64 Perubahan Lun xiang
65 Wajah Yang Sama
66 Menjadi Ratu Baru
67 Janji Untuk Kembali
68 Kristal Zamrud Darah
69 Warisan Dewa Shura
70 Mencari Sekutu
71 Kembali..
72 Menuju Kerajaan Tianwhu
73 Kembali Ke Istana
74 Bertemu Kembali
75 Dua Penguntit
76 Memantau Kerajaan Gu
77 Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78 Permainan Lun xiang
79 Selir Pertama Seorang Iblis
80 Membalikkan Keadaan
81 Usir Selir Mei Lin
82 Formasi Pengorbanan
83 Mengusulkan Seseorang
84 Keputsasaan Raja Gu
85 Menuju Perang
86 Perang Dimulai
87 Pantang Menyerah
88 Ujian Pedang Dewa Shura
89 Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90 Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91 Pertarungan Sengit yang membara
92 Pasukan Demon Angel Neter
93 Kemenangan Untuk Ras manusia
94 Akhir yang indah
95 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2
Melintasi Waktu
3
Memasuki Tubuh Selir Buangan
4
Racun Jantung Api
5
Membantu Seseorang
6
Pil Linzhu Api
7
Menagih Haknya
8
Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9
Bertemu Ibu Suri
10
Menuju Hutan Angker
11
Buah Darah
12
Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13
Body Tempering Qi tahap 5
14
Bertemu.
15
Ular Giok Putih
16
Mendapatkan Ethereal Flower
17
Berlatih Bersama Yan Chen
18
Menyembuhkan Ibu Suri
19
Membuat Keempat Selir Kesal
20
Rencana Para Selir
21
Seperti Iblis
22
Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23
Menyetujui Undangan Ibu Suri
24
Sikap Aneh Kaisar
25
Menyewa Penbunuh Bayaran
26
Perang Dingin
27
Runtuhnya Tembok Lun xiang
28
Keributan Para Selir
29
Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30
Permen Peledak
31
Makhluk Mengerikan
32
Reruntuhan Kuno
33
Memburu Lun xiang
34
Bunga Naga Terbang
35
Ular Naga Terbang.
36
Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37
Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38
Akademi Lan Jian
39
Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40
Biawak Kaca
41
Bertarung Dengan Murid Baru
42
Julukan Wanita Iblis.
43
Peningkatan Kekuatan
44
Wanita Iblis
45
Puncak Petian
46
Dewa Iblis, Su Muyu
47
Kakak Senior.
48
Misi Mencari Pedang Naga Api
49
Naga Penjaga Pedang Naga Api
50
Naga Api vs Menara Kematian
51
Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52
Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53
Meningkat dengan pesat.
54
Kedatangan Kaisar.
55
Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56
Bersama Selir Pertama
57
Reruntuhan Kuno
58
Tiga Benda Pusaka Iblis
59
Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60
Membunuh Semuanya
61
Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62
Petunjuk Kristal Klan Neter
63
Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64
Perubahan Lun xiang
65
Wajah Yang Sama
66
Menjadi Ratu Baru
67
Janji Untuk Kembali
68
Kristal Zamrud Darah
69
Warisan Dewa Shura
70
Mencari Sekutu
71
Kembali..
72
Menuju Kerajaan Tianwhu
73
Kembali Ke Istana
74
Bertemu Kembali
75
Dua Penguntit
76
Memantau Kerajaan Gu
77
Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78
Permainan Lun xiang
79
Selir Pertama Seorang Iblis
80
Membalikkan Keadaan
81
Usir Selir Mei Lin
82
Formasi Pengorbanan
83
Mengusulkan Seseorang
84
Keputsasaan Raja Gu
85
Menuju Perang
86
Perang Dimulai
87
Pantang Menyerah
88
Ujian Pedang Dewa Shura
89
Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90
Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91
Pertarungan Sengit yang membara
92
Pasukan Demon Angel Neter
93
Kemenangan Untuk Ras manusia
94
Akhir yang indah
95
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!