Menagih Haknya

Setelah berhasil membuat Pil Linzhu, Lun xiang langsung meminumnya. Dan setelah itu berkultivasi seperti yang diajarkan pria tua. Fokuskan pikiran dan lihat saluran Qi yang ada di dalam tubuh, mendobrak aliran yang tersumbat menuju jantung.

Rasa panas di tubuh dia rasakan, membuat tubuh Lun xiang berkeringat banyak hingga pakaiannya pun basah akibat keringat yang bercampur racun keluar dari tubuhnya.

Huh, bau tubuh Lun xiang menyengat tidak enak karena racun Jantung Api perlahan keluar dari tubuh.

Lun xiang mengerutkan kening, rasa panas di dada masih dirasakannya. Sungguh suatu yang sangat menyakitkan.

Lun xiang menahannya, terus menahan. Pria tua tak henti-hentinya memberikan petunjuk. Jangan menyerah hingga rasa sakit itu hilang. Karena saat pengeluaran racun, maka rasa sakit di tubuh akan 10 kali lipat sakitnya. Seolah jantungnya di robek dengan paksa dan dadanya dibelah dengan pisau.

Hampir dua jam, Lun xiang merasakan rasa sakit yang amat-amat sakit, rasa sakit yang baru kali ini dirasakan seumur hidup. Walaupun beberapa kali dulu dia pernah ditembak, tapi rasa sakit ini melebihi semuanya.

Brug….

Tubuh Lun xiang jatuh, pingsan karena lelah. Tubuhnya basah kuyup. 

Setelah setengah jam tiba, Bibi Qin yang mengira Lun xiang tidur ingin membangunkan nya. Bibi Qin mengetuk pintu, tapi karena tidak ada yang menyahut dan takut terjadi sesuatu yang buruk, Bibi Qin masuk begitu saja. Dan benar sekali ternyata Nyonyanya sedang tak sadarkan diri di lantai.

"Nyonya,"

Bibi Qin menepuk pipi itu dengan pelan, tapi tetap saja tidak sadarkan diri. Dan akhirnya bibi Qin memandikan Lun xiang di dalam sebuah bak besar karena tubuhnya begitu kotor dan bau. 

Bibi Qin keluar untuk menyiapkan pakaian, saat Bibi pergi, perlahan Lun xiang membuka matanya, sadar.

Uh, 

Lun xiang melihat tubuh nya, ternyata saat ini dirinya sedang berendam, mungkin Bibi Qin yang melakukannya, pikirnya. 

Bini Qin masuk dan ingin membantu. Saat disana dia melihat nyonyanya telah siuman. Bibi Qin begitu senang kamunya nyonya nya tidak kenapa-napa. 

"Nyonya, akhirnya anda siuman juga,"

"Apa yang terjadi dengan ku," Lun xiang tidak ingat bahwa dirinya pingsan setelah mengeluarkan racun di tubuhnya. Dia hanya ingat dengan rasa sakit yang luar biasa itu.

.

.

Lun xiang yang telah berhasil menyingkirkan racun di tubuhnya kini berniat memberi pelajaran pada selir kedua karena berani mengambil haknya. Dia berencana hari ini akan mendatangi tempat tinggal Selir Mey Ling. 

Dengan di temani oleh Bibi Qin kini Lun xiang telah berada di depan pintu istana anggrek. Lun xiang yang tidak ingin basa-basi dengan kasar menendang pintu itu hingga terbuka. 

Brak….

Bibi Qin yang melihat terkejut, bagaimana bisa nyonyanya bertindak kasar seperti itu. Padahal seorang selir harusnya memiliki etika yang baik sebelum bertemu. Tapi ini tidak. Bibi Qin hanya bisa menghela nafas. Setelah saat kejadian nyonyanya tenggelam, sikap dan sifat selir pertama memang berubah. Atau mungkin sebenar inilah sikap asli putri seorang jenderal.

Mey ling yang sesungguhnya santai di bawah sebuah pohon tentu saja terkejut saat mendengar suara keras dari arah depan.

Dia meminta satu pelayan nya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Saat pelayan itu sampai di depan, ternyata selir pertama lah yang membuat keributan itu.

"Selir pertama, apa yang kau lakukan?" Tanyanya langsung memberikan pertanyaan dengan tatapan tidak suka. Menurutnya selir pertama begitu lancang dan berani.

Lun xiang yang melihat pelayan itu tidak menghormatinya tentu saja tersenyum menyeringai. Tangannya begitu gatal, sudah lama dia tidak membunuh seseorang.

Plak…

Tampaknya dengan keras sampai membuat pelayan itu tersungkur dengan wajah lebam.

Lun xiang menatap dengan tatapan tajam, tatapan yang selalu di miliki saat dirinya benar-benar marah dan ingin membunuh.

"Kau!" Tunjuknya sama sekali tidak memiliki rada hormat. Seolah Lun xianb adalah orang yang lebih rendah darinya.

Lun xiang yang di tunjuk seperti itu tidak senang. Dia menendang tubuh itu hingga membuatnya kembali tersungkur.

"Beraninya kau menunjuk ku! Dimana rasa hormat mu pada ku," 

Bugh

Lun xiang kembali menendang tubuh itu berulang kali, membuat pelayan itu tergeletak tak berdaya. 

Selir Mey Ling yang tidak melihat pelayan nya kembali penasaran. Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa dia juga seperti mendengar keributan.

"Sebenarnya ada apa? Kenapa dia tidak kembali?"

"Hamda tidak tahu yang mulia. Mungkin saja ada sesuatu yang terjadi."

"Ayo kita lihat. Aku ingin tahu ada apa sebenarnya?"

Mey Ling berjalan dengan anggun, menuju dimana Lun xiang berada. Saat sampai disana, Mey Ling begitu terkejut melihat pelayannya tersungkur di tanah dan punggungnya sedang di injak oleh Lun xiang.

"Apa yang kau lakukan, sampah sialan!" 

Mey Ling menghampiri dan mencoba memberi pelajaran pada Lun xiang. Ingin mendorongnya. Namun sebelum tangan itu berhasil menyentuh tubuhnya, dengan gerakan cepat Lun xiang menepis dan tak lupa menampar wajah itu hingga membuatnya ikut tersungkur di samping pelayan tadi.

"Nyonya!" Teriak satu pelayan yang datang bersama Mey Ling. 

Mey Ling yang mendapatkan perlakuan itu tentu saja marah. Bereninya sampah sialan itu menamparnya. Dengan raut wajah tidak anggun lagi, Mey Ling berdiri dan mencoba membalas. Tapi sebelum itu terjadi, Lun xiang mengangkat kakinya dan menendang perut itu dengan kuat, membuat Mey Ling kembali tersungkur dengan rasa nyeri di perut.

"Ja-lang sialan! Beraninya kau!"

"Tentu saja aku berani," 

Plak….

Tampar Lun xiang kesal melihat wajah jelek itu.

Plak…

Plak…

Plak…

Beberapa tamparan di layangkan ke wajah Mey Ling membuat wajah itu bengkak layaknya wajah babi.

"Beraninya kau melakukan ini pada ku sialan!"

"Kenapa tidak berani?" Jawanya santai dengan seringainya.

"Bibi Qin seret pelayan itu. Aku akan menyeret wanita tak tahu diri ini,"

"Baik nyonya,"

Bibi Qin menarik paksa pelayan yang tak berdaya tadi. Sedangkan Lun xiang menarik rambut Mey Ling dan membawanya ke tempat dimana Mey Ling tadi bersantai.

Brug.

Tubuh itu di lempar membuat Mey Ling mengumpat. Sungguh berani sampah ini padanya, seolah menganggap dirinya seekor binatang.

Lun xiang duduk di kursi, bersedekap dada, menatap tajam Mey Ling ada di hadapannya.

"Sekarang berikan uang yang kau ambil dari ku. Aku tidak akan berasa-basi. Aku tahu kau yang selama ini mengambil hak ku. Jika kau tidak mengembalikan nya, aku akan membuat wajah mu lebih dari ini,"

"Kau mengancam ku? Apa kau pikir aku akan takut. Jika kau berani melakukannya aku akan melaporkan nya pada kaisar bahwa kau sudah gila,"

"Laporkan saja, aku tidak takut. Tapi sebelum mulut mu mengatakannya aku sudah lebih dulu merobeknya. Sekarang kembalikan semuanya atau tangan ini tidak segan membuat wajah mu semakin menjadi babi,"

"Aku tidak akan mengembalikannya. Itu adalah uang ku. Kau tidak berhak memintanya. Jika kau melakukan hal buruk pada ku, aku benar-benar akan mengatakan pada kaisar," Tantang Mey Ling berpikir Lun xiang tidak akan berani padanya. 

"Benar-benar wanita menyebalkan. Sudah tahu aku tidak takut dengan kaisar itu. Tapi tetap saja dia mengancam ku," kesal Lun xiang dalam hati.

"Bibi Qin, ambilkan aku rotan."

"Baik nyonya," 

Bibi Qin berlari masuk ke tempat Selir Mey Ling mencari sebuah rotan. Dan setelah menemukannya, Bibi Qin menyerahkan rotan tersebut.

Dengan seringai menyeramkan nya, Lun xiang memukulkan pelan rotan itu ditangan nya.

Mey Lin menelan ludah. Tidak mungkin Lun xiang benar-benar melakukannya bukan? 

Tiba-tiba….

Bug….

Bug….

Bug….

Aaarh…….

.

.

.

Terpopuler

Comments

yudi

yudi

❤️❤️❤️

2024-05-02

0

Septi Verawati

Septi Verawati

hajar👊👊👊

2024-03-17

1

GuGuGaGa_90

GuGuGaGa_90

sorry Thor,aku terlalu lama cuti utk membaca...kira² dh 2 bulan nie..haha...maklumlah sekejap drama China,kejap Korea🤣🤣🤣🤣

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2 Melintasi Waktu
3 Memasuki Tubuh Selir Buangan
4 Racun Jantung Api
5 Membantu Seseorang
6 Pil Linzhu Api
7 Menagih Haknya
8 Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9 Bertemu Ibu Suri
10 Menuju Hutan Angker
11 Buah Darah
12 Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13 Body Tempering Qi tahap 5
14 Bertemu.
15 Ular Giok Putih
16 Mendapatkan Ethereal Flower
17 Berlatih Bersama Yan Chen
18 Menyembuhkan Ibu Suri
19 Membuat Keempat Selir Kesal
20 Rencana Para Selir
21 Seperti Iblis
22 Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23 Menyetujui Undangan Ibu Suri
24 Sikap Aneh Kaisar
25 Menyewa Penbunuh Bayaran
26 Perang Dingin
27 Runtuhnya Tembok Lun xiang
28 Keributan Para Selir
29 Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30 Permen Peledak
31 Makhluk Mengerikan
32 Reruntuhan Kuno
33 Memburu Lun xiang
34 Bunga Naga Terbang
35 Ular Naga Terbang.
36 Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37 Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38 Akademi Lan Jian
39 Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40 Biawak Kaca
41 Bertarung Dengan Murid Baru
42 Julukan Wanita Iblis.
43 Peningkatan Kekuatan
44 Wanita Iblis
45 Puncak Petian
46 Dewa Iblis, Su Muyu
47 Kakak Senior.
48 Misi Mencari Pedang Naga Api
49 Naga Penjaga Pedang Naga Api
50 Naga Api vs Menara Kematian
51 Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52 Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53 Meningkat dengan pesat.
54 Kedatangan Kaisar.
55 Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56 Bersama Selir Pertama
57 Reruntuhan Kuno
58 Tiga Benda Pusaka Iblis
59 Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60 Membunuh Semuanya
61 Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62 Petunjuk Kristal Klan Neter
63 Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64 Perubahan Lun xiang
65 Wajah Yang Sama
66 Menjadi Ratu Baru
67 Janji Untuk Kembali
68 Kristal Zamrud Darah
69 Warisan Dewa Shura
70 Mencari Sekutu
71 Kembali..
72 Menuju Kerajaan Tianwhu
73 Kembali Ke Istana
74 Bertemu Kembali
75 Dua Penguntit
76 Memantau Kerajaan Gu
77 Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78 Permainan Lun xiang
79 Selir Pertama Seorang Iblis
80 Membalikkan Keadaan
81 Usir Selir Mei Lin
82 Formasi Pengorbanan
83 Mengusulkan Seseorang
84 Keputsasaan Raja Gu
85 Menuju Perang
86 Perang Dimulai
87 Pantang Menyerah
88 Ujian Pedang Dewa Shura
89 Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90 Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91 Pertarungan Sengit yang membara
92 Pasukan Demon Angel Neter
93 Kemenangan Untuk Ras manusia
94 Akhir yang indah
95 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2
Melintasi Waktu
3
Memasuki Tubuh Selir Buangan
4
Racun Jantung Api
5
Membantu Seseorang
6
Pil Linzhu Api
7
Menagih Haknya
8
Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9
Bertemu Ibu Suri
10
Menuju Hutan Angker
11
Buah Darah
12
Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13
Body Tempering Qi tahap 5
14
Bertemu.
15
Ular Giok Putih
16
Mendapatkan Ethereal Flower
17
Berlatih Bersama Yan Chen
18
Menyembuhkan Ibu Suri
19
Membuat Keempat Selir Kesal
20
Rencana Para Selir
21
Seperti Iblis
22
Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23
Menyetujui Undangan Ibu Suri
24
Sikap Aneh Kaisar
25
Menyewa Penbunuh Bayaran
26
Perang Dingin
27
Runtuhnya Tembok Lun xiang
28
Keributan Para Selir
29
Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30
Permen Peledak
31
Makhluk Mengerikan
32
Reruntuhan Kuno
33
Memburu Lun xiang
34
Bunga Naga Terbang
35
Ular Naga Terbang.
36
Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37
Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38
Akademi Lan Jian
39
Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40
Biawak Kaca
41
Bertarung Dengan Murid Baru
42
Julukan Wanita Iblis.
43
Peningkatan Kekuatan
44
Wanita Iblis
45
Puncak Petian
46
Dewa Iblis, Su Muyu
47
Kakak Senior.
48
Misi Mencari Pedang Naga Api
49
Naga Penjaga Pedang Naga Api
50
Naga Api vs Menara Kematian
51
Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52
Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53
Meningkat dengan pesat.
54
Kedatangan Kaisar.
55
Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56
Bersama Selir Pertama
57
Reruntuhan Kuno
58
Tiga Benda Pusaka Iblis
59
Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60
Membunuh Semuanya
61
Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62
Petunjuk Kristal Klan Neter
63
Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64
Perubahan Lun xiang
65
Wajah Yang Sama
66
Menjadi Ratu Baru
67
Janji Untuk Kembali
68
Kristal Zamrud Darah
69
Warisan Dewa Shura
70
Mencari Sekutu
71
Kembali..
72
Menuju Kerajaan Tianwhu
73
Kembali Ke Istana
74
Bertemu Kembali
75
Dua Penguntit
76
Memantau Kerajaan Gu
77
Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78
Permainan Lun xiang
79
Selir Pertama Seorang Iblis
80
Membalikkan Keadaan
81
Usir Selir Mei Lin
82
Formasi Pengorbanan
83
Mengusulkan Seseorang
84
Keputsasaan Raja Gu
85
Menuju Perang
86
Perang Dimulai
87
Pantang Menyerah
88
Ujian Pedang Dewa Shura
89
Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90
Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91
Pertarungan Sengit yang membara
92
Pasukan Demon Angel Neter
93
Kemenangan Untuk Ras manusia
94
Akhir yang indah
95
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!