Bertemu Ibu Suri

Para selir yang masih dengan wajah bengkak dan memar karena di pukul oleh Lun xiang kini mereka berempat pergi menuju istana Linhua, dimana tempat itu adalah tempat Ibu Suri berada.

Para selir datang untuk mengadu, bahwa mereka telah dianiaya bahkan di perasaan oleh Lun xiang, selir bodoh dan lemah tak berguna itu.

Seorang penjaga yang menjaga kediaman ibu suri menghentikan mereka berempat sebelum masuk.

"Maaf selir, ada apa perlu ap anda semua datang kemari?"

"Kami ingin bertemu dengan ibu suri," jawab Mey Ling. 

"Tidak bisa, Yang Mulia Ibu Suri sedang tidak bisa diganggu. Beliau ada tamu penting. Jadi lebih baik anda semua kembali."

"Tidak! Kami harus menemuinya, ini penting."

"Maaf selir, tapi ini perintah langsung dari Ibu Suri, melarang siapapun untuk menemuinya."

"Sial! Apa yang harus kita lakukan. Ibu suri sedang tidak ingin bertemu dengan siapapun.  Jika begini kita tidak bisa melaporkan sampah itu dan tidak bisa melihat doa di hukum," ucapnya pada selir lainnya.

"Coba kita tanya lagi,"

"Akan sia-sia. Lebih baik kita menunggu saja, sampaikan tamu itu pergi,"

Mereka berempat akhirnya menunggu. Hari ini mereka harus membuat Lun xiang menderita sama seperti mereka. Dengan mencoba mencari dukungan pada ibu suri, berharap Lun xiang akan di hukum dengan tindakannya itu.

Beberapa menit kemudian, seorang pria yang menawarkan sebuah kotak keluar dari Istana Linhua. Para selir yang melihat saling pandang, siapa pria itu? Pikir mereka tidak mengenal. Dan setelah pria itu pergi, mereka berempat kembali dan meminta penjaga untuk melapor bahwa mereka akan bertemu.

"Sudah saya katakan selir, ibu suri sedang tidak ingin di ganggu."

"Cobalah dulu, siapa tahu ibu suri mau menemui kami. Kami sudah lama tidak bertemu dengan ibu suri,  jadi kami ingin menjenguknya." Ucap Luo Qingyi mendekat dan menyediakan uang di tangan penjaga itu, sebagai sogokan.

"Baiklah, anda semua tunggu disini.  Saya akan melaporkan pada Yang Mulia Ibu Suri,"

Mereka mengangguk dan menunggu penjaga itu kembali, membawa kabar mereka nanti akan diizinkan untuk bertemu.

Di dalam sebuah kamar, ibu suri duduk bersandar di sandaran ranjangnya dengan ditemani oleh kaisar. 

Saat mereka berdua mengobrol, seorang penjaga melapor di luar kamar, memberitahukan bahwa beberapa selir datang ingin berkunjung. 

"Lapor Yang Mulia Ibu Suri,  maaf mengganggu waktu anda."

"Ada apa?" Tanya kaisar. Bukankah sebelumnya sudah dikatakan bahwa tidak boleh ada yang datang. Tapi kenapa penjaga ini datang melapor, apakah ada hal yang penting. 

"Maaf Yang Mulia, " ucapnya lagi meminta maaf sebelumnya mengatakan maksud dan tujuannya, takut sang kaisar marah dan memenggal kepalanya. "Beberapa selir datang, ingin menemui Yang Mulia Ibu Suri,"

Kaisar dan ibu suri saling pandang, ada apa para selir itu datang bersama. Mungkinkah ada hal penting.

"Suruh mereka masuk," perintah ibu suri.

"Baik Ibu suri."

Penjaga itu kembali dan mengatakan bahwa Ibu suri mengizinkan mereka masuk. Para selir tentu saja bahagia, mereka pun masuk dan menemui ibu suri.

"Hormat kami Ibu suri, semoga anda diberikan kesehatan dan juga umur panjang,"

Ibu suri mengangguk, Namun matanya tak lepas dengan tampilan keempat wajah para selir itu. Bengkak dan penuh lebam. Sedangkan kaisar sendiri bersembunyi sebelum mereka masuk dalam kamar ibu suri. Ingin tahu apa yang membuat mereka datang.

"Ada apa dengan wajah kalian?" Tanya ibu suri.

Mey Ling langsung pura-pura menangis sedih dengan apa yang dialaminya. Ibu suri yang melihat bingung.

"Ada apa, katakanlah,"

"Ini, ini semua karena ulah selir pertama ibu suri. Selir Lun xiang menggila dan membuat kami seperti ini," jelas Mey Ling. 

Semua orang sudah tahu bahwa selir pertama adalah wanita yang bodoh. Mungkin kah kini menjadi gila?

"Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa sampai dia membuat kalian seperti ini?"

Mey Ling menceritakan semuanya, mulai dari Lun xiang menghajar mereka dan memeras mereka semua dengan jumlah banyak. Ibu suri yang mendengar mengerutkan kening. Jika memang Lun xiang gila tidak mungkin dia memperdulikan tentang uang. Entah kenapa ibu suri tidak bisa percaya begitu saja karena menurutnya ini sangat aneh dan tidak masuk akal. Dan bodohnya mereka mengatakan jika Lun xiang memeras mereka. Apakah mungkin jika Lun xiang gila sampai bisa memikirkan uang.

Ibu suri pun memberi perintah pada pengawal untuk memanggil Lun xiang. Mereka berempat berpikir Lun xiang akan langsung diberi hukuman oleh ibu suri, tapi ternyata tidak. Ibu suri malah mengintrogasi Lun xiang ingin tahu kebenarannya seperti apa.

"Xiang'er, apa kamu yang membantu wajah mereka seperti ini?"

"Benar, saya yang membuatnya menjadi seperti itu." Jawab Lun xiang santai, sambil matanya melirik ke arah empat selir itu. Lun xiang tersenyum menyeringai, ternyata mereka mengadu. 

"Apa alasanmu membuatnya seperti itu?" Ibu suri seakan tidak percaya dengan apa yang dilakukan Lun xiang. Bukankah Lun xiang wanita yang lemah, tapi bagaimana bisa dia membuat keempat selir babak belur seperti itu. Sepertinya selir pertama putranya tidaklah sederhana.

Lun xiang menceritakan semuanya. Tapi di dalam cerita itu menunjukkan bahwa dialah korban selama ini. Dirinya hanya ingin mendapatkan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Keempat selir yang mendengar tentu saja marah, wajah mereka sudah gelap. Ingin sekali memukul dan menjambak rambut Lun xiang.

Ibu suri mengaggukkan kepala, kini dia mengerti. Sedangkan sang kaisar yang bersembunyi, menatap selir pertamanya.  Entah apa yang dipikirkan nya melihat wajah selir yang tidak pernah ditemuinya itu. Ada rasa penasaran.

"Jadi dari penjelasan ini, Selir Lun xianglah yang benar. Kalian berempat memang salah. Apa yang menjadi haknya tentu saja tidak ada yang boleh mengambil. Bukankah kalian juga mendapatkan hak kalian masing-masing? Tapi kenapa kalian masih menginginkan milik orang lain? Apa kalian tidak malu dengan status kalian sebagai wanita bangsawan, sampai harus mengambil yang bukan miliknya."

"Dan untuk mu Xiang'er, seharusnya kamu juga tidak sampai harus melakukan itu. Kamu bisa melaporkan pada ibu, jika mereka bertindak tidak adil dengan mu,"

"Maafkan saya ibu," jawab Lun xiang mengusap air mata di sudut matanya, seolah dirinya yang paling menderita.

"Sialan!" Umpat keempat selir.

Keempat selir yang melakukan kesalahan kini mendapatkan hukuman, menyalin buku tata krama sebanyak sepuluh kali. Sedangkan untuk Lun xiang, dia hanya harus merenung tidak boleh melakukan hal itu lagi.

"Mendekatlah," pinta ibu suri.

Lun xiang berdiri, dan mendekat.

Tiba-tiba 

Ting….

Sebuah misi di berikan padanya. Misi tentang menyembuhkan penyakit Ibu suri.

Lun xiang yang mendengar bahwa ibu suri sedang sakit terkejut. 

"Ibu, apa ibu sakit?" Tanya Lun xiang membuat ibu suri terkejut. Tak hanya ibu suri, Kaisar pun juga terkejut. Karena pada kenyataannya tidak ada yang mengetahui bahwa ibu suri sakit dan memiliki penyakit aneh.

"Boleh aku memeriksanya?" 

Ibu suri tidak bertanya, dia mengulurkan tangan, membiarkan Lun xiang memeriksa denyut nadinya.

"Penyakit yang diderita ibu suri adalah penyakit hati dingin. Penyakit itu akan kambuh saat menjelang malam, tubuh akan menggigil dan meridian akan berhenti rasa saat itu tak berujung dan bisa membuat sang pemilik tubuh mati membeku." Jelas Mister X.

"Lalu bagaimana cara ku membantunya untuk menyembuhkan penyakit Ibu suri?"

"Kau harus mencari beberapa tanaman obat dan di antaranya adalah bunga Ethereal Flower,"

.

.

.

Bersambung 

Terpopuler

Comments

Septi Verawati

Septi Verawati

die yg ngadu die yg d hukum emang enak 😜😜😜

2024-03-17

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

senang krn ada keadilan di sini.. jd MC cewek gak mulu mendapatkan perundungan dan kesulitan... jd lebih manusiawi ceritanya...

2023-12-28

2

Murniasih

Murniasih

ga sia2 kepleset kulit pisang

2023-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2 Melintasi Waktu
3 Memasuki Tubuh Selir Buangan
4 Racun Jantung Api
5 Membantu Seseorang
6 Pil Linzhu Api
7 Menagih Haknya
8 Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9 Bertemu Ibu Suri
10 Menuju Hutan Angker
11 Buah Darah
12 Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13 Body Tempering Qi tahap 5
14 Bertemu.
15 Ular Giok Putih
16 Mendapatkan Ethereal Flower
17 Berlatih Bersama Yan Chen
18 Menyembuhkan Ibu Suri
19 Membuat Keempat Selir Kesal
20 Rencana Para Selir
21 Seperti Iblis
22 Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23 Menyetujui Undangan Ibu Suri
24 Sikap Aneh Kaisar
25 Menyewa Penbunuh Bayaran
26 Perang Dingin
27 Runtuhnya Tembok Lun xiang
28 Keributan Para Selir
29 Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30 Permen Peledak
31 Makhluk Mengerikan
32 Reruntuhan Kuno
33 Memburu Lun xiang
34 Bunga Naga Terbang
35 Ular Naga Terbang.
36 Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37 Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38 Akademi Lan Jian
39 Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40 Biawak Kaca
41 Bertarung Dengan Murid Baru
42 Julukan Wanita Iblis.
43 Peningkatan Kekuatan
44 Wanita Iblis
45 Puncak Petian
46 Dewa Iblis, Su Muyu
47 Kakak Senior.
48 Misi Mencari Pedang Naga Api
49 Naga Penjaga Pedang Naga Api
50 Naga Api vs Menara Kematian
51 Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52 Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53 Meningkat dengan pesat.
54 Kedatangan Kaisar.
55 Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56 Bersama Selir Pertama
57 Reruntuhan Kuno
58 Tiga Benda Pusaka Iblis
59 Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60 Membunuh Semuanya
61 Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62 Petunjuk Kristal Klan Neter
63 Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64 Perubahan Lun xiang
65 Wajah Yang Sama
66 Menjadi Ratu Baru
67 Janji Untuk Kembali
68 Kristal Zamrud Darah
69 Warisan Dewa Shura
70 Mencari Sekutu
71 Kembali..
72 Menuju Kerajaan Tianwhu
73 Kembali Ke Istana
74 Bertemu Kembali
75 Dua Penguntit
76 Memantau Kerajaan Gu
77 Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78 Permainan Lun xiang
79 Selir Pertama Seorang Iblis
80 Membalikkan Keadaan
81 Usir Selir Mei Lin
82 Formasi Pengorbanan
83 Mengusulkan Seseorang
84 Keputsasaan Raja Gu
85 Menuju Perang
86 Perang Dimulai
87 Pantang Menyerah
88 Ujian Pedang Dewa Shura
89 Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90 Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91 Pertarungan Sengit yang membara
92 Pasukan Demon Angel Neter
93 Kemenangan Untuk Ras manusia
94 Akhir yang indah
95 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2
Melintasi Waktu
3
Memasuki Tubuh Selir Buangan
4
Racun Jantung Api
5
Membantu Seseorang
6
Pil Linzhu Api
7
Menagih Haknya
8
Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9
Bertemu Ibu Suri
10
Menuju Hutan Angker
11
Buah Darah
12
Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13
Body Tempering Qi tahap 5
14
Bertemu.
15
Ular Giok Putih
16
Mendapatkan Ethereal Flower
17
Berlatih Bersama Yan Chen
18
Menyembuhkan Ibu Suri
19
Membuat Keempat Selir Kesal
20
Rencana Para Selir
21
Seperti Iblis
22
Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23
Menyetujui Undangan Ibu Suri
24
Sikap Aneh Kaisar
25
Menyewa Penbunuh Bayaran
26
Perang Dingin
27
Runtuhnya Tembok Lun xiang
28
Keributan Para Selir
29
Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30
Permen Peledak
31
Makhluk Mengerikan
32
Reruntuhan Kuno
33
Memburu Lun xiang
34
Bunga Naga Terbang
35
Ular Naga Terbang.
36
Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37
Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38
Akademi Lan Jian
39
Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40
Biawak Kaca
41
Bertarung Dengan Murid Baru
42
Julukan Wanita Iblis.
43
Peningkatan Kekuatan
44
Wanita Iblis
45
Puncak Petian
46
Dewa Iblis, Su Muyu
47
Kakak Senior.
48
Misi Mencari Pedang Naga Api
49
Naga Penjaga Pedang Naga Api
50
Naga Api vs Menara Kematian
51
Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52
Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53
Meningkat dengan pesat.
54
Kedatangan Kaisar.
55
Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56
Bersama Selir Pertama
57
Reruntuhan Kuno
58
Tiga Benda Pusaka Iblis
59
Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60
Membunuh Semuanya
61
Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62
Petunjuk Kristal Klan Neter
63
Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64
Perubahan Lun xiang
65
Wajah Yang Sama
66
Menjadi Ratu Baru
67
Janji Untuk Kembali
68
Kristal Zamrud Darah
69
Warisan Dewa Shura
70
Mencari Sekutu
71
Kembali..
72
Menuju Kerajaan Tianwhu
73
Kembali Ke Istana
74
Bertemu Kembali
75
Dua Penguntit
76
Memantau Kerajaan Gu
77
Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78
Permainan Lun xiang
79
Selir Pertama Seorang Iblis
80
Membalikkan Keadaan
81
Usir Selir Mei Lin
82
Formasi Pengorbanan
83
Mengusulkan Seseorang
84
Keputsasaan Raja Gu
85
Menuju Perang
86
Perang Dimulai
87
Pantang Menyerah
88
Ujian Pedang Dewa Shura
89
Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90
Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91
Pertarungan Sengit yang membara
92
Pasukan Demon Angel Neter
93
Kemenangan Untuk Ras manusia
94
Akhir yang indah
95
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!