Ular Giok Putih

Kaisar dengan mudah membunuh hewan spiritual tingkat epik itu. Semakin mereka pergi jauh semakin banyak pula hewan spiritual disana memiliki tingkatan lebih tinggi. 

Lun xiang mengucapkan terimakasih karena tadi sempat di tolongnya. Kaisar mengangguk, ingin sekali dia memberitahu bahwa dirinya adalah suaminya. Namun saat melihat sikap Lun xiang yang sedikit aneh, mengacuhkannya membuatnya mengurungkan niatnya.

Sebenarnya apa yang dipikirkan selirnya itu. Lun xiang mengacuhkan dan tidak ingin terlalu akrab karena dia memikirkan suaminya. Dia tidak ingin di tuduh selingkuh, yah walaupun dia sendiri ragu bagaimana rupa suaminya, tampan atau jelek. Kuat atau lemah. Tapi demi menjaga nama baik, lebih baik menjaga jarak dengan orang lain.

"Tuan, terimakasih karena sudah menolong saya berulang kali. Jika boleh saya minta, lebih baik anda pergi. Saya bisa pergi sendiri. Lagian apa anda tidak ada kerjaan lain selain mengikuti saya?"  Ucap Lun xiang yang tidak ingin dekat dengan pria tampan itu, takut tidak kuat dan terpesona dengan pria asing yang belum diketahui siapa namanya.

"Waktu saya begitu langgang, tidak masalah pergi bersama." Ucapnya seolah Lun xiang tidak boleh protes lagi untuk mengusirnya. 

"Terserah anda," kesal Lun xiang terus berjalan semakin masuk kedalam hutan tersebut. Untuk mencari obat yang dicarinya.

Kaisar tidak peduli Lun xiang marah atau tidak. Dia hanya ingin melihat dengan dekat seperti apa selirnya itu, sifat dan sikapnya. Kenapa seakan beda dengan rumor yang beredar.

Lun xiang mendongak, menatap langit. Sudah hampir gelap. Telinganya juga menangkap suara aliran air tak jauh darinya.

"Sepertinya itu suara air di sungai. Ku harap apa yang ku cari ada disana." Gumam Lun xiang dalam hati.

Lun xiang pergi ke arah suara air sungai tersebut. Dan benar saja di sana ada sungai. 

"Kita istirahat disini saja, aku sudah sangat lelah. Apa kau punya tenda?" Tanya pada Pria tua 

"Tentu saja, aku mempunyai segalanya."

"Berapa harganya?"

"Cuman 20poin,"

"Berikan pada ku,"

Dalam sekejap tenda kemah itu berdiri di depan Lun xiang. Kaisar yang melihat benda berbentuk aneh mengerutkan kening, dia belum pernah melihat tenda  seperti itu. 

Lun xiang tidak peduli dengan tatapan itu, dia mencari ranting untuk membuat api. Tak lupa mencari ikan di sungai untuk makan malam.

Lun xiang membakar ikan itu dua. Satu untuknya dan satu untuk kaisar. Lun xiang tidak tega harus membiarkan pria itu kelaparan saat melihatnya makan.

"Ini untuk anda,"

Kaisar menatap ikan itu dan mengambilnya.

"Apa kau tidak ada tenda lain untuk ku?"

"Tidak ada," jawab Lun xiang tanpa menatap kaisar, masih sibuk dengan ikan bakarnya.

Setelah malam semakin larut, Kaisar terbang dan duduk di pohon, menyandarkan tubuhnya disana.  Lun xiang yang melihat acuh, dia masuk dalam tenda. Rasanya begitu lelah dan membuatnya dalam sekejap langsung tidur. 

Kaisar yang mendengar nafas Lun xiang stabil, tahu Lun xiang sudah tidur menatap langit dengan banyak bintang. Entah apa yang di pikirannya, hanya author dan kaisar yang tahu.

Pagi sekali, Lun xiang bangun. Karena saat waktu ini lah bunga itu akan muncul dan mekar. Rasa dingin membuat bunga itu akan terlihat. Lun xiang menatap sungai itu, dimana bunga itu berada, mencarinya.

"Apa kau melihatnya?"

"Tidak, hanya saja aku mencium harum wangi bunga itu," jawab pria tua sambil menunjuk arah wangi itu berasal.

"Sepertinya bunga itu ada disana. Aku harus mencarinya."

"Kau harus hati-hati.  Aku yakin bunga itu tidak sembarang tumbuh. Pasti ada yang menjaganya," Lun xiang mengangguk dan langsung masuk dalam sungai, mencari bunga itu.

Namun baru saja mencari, air bergerak sesuai sesuatu yang berjalan di air itu, mendekati Lun xiang.

Dan tiba-tiba sebuah Ular Giok Putih muncul dan mendesis, membuka mulutnya lebar-lebar dan menyerang Lun xiang.

Pria tua yang melihat langsung memberitahukan untuk menghindar.

Lun xiang dengan cepat melompat saat mulut lebar itu hendak menelannya.

Lun xiang mengeluarkan pisau pendeknya untuk melawan Ular Giok Putih. Dia melompat dan menyerang Ular tersebut.

Cras….

Satu tebasan mengenai perut Ular. Namun anehnya Ular itu sama sekali tidak terluka sedikitpun. 

Ular itu kembali mendesis. Dan menyerang Lun xiang karana berani ingin mengambil barang yang dijaganya. 

Pertarungan itu sangat sengit. Lun xiang yang hanya berada di Body Tempering Qi tahap 5 kewalahan melawan Ular Giok Putih tingkat Legenda. Tubuhnya terpental saat mendapatkan sabetan dari ekor Ular tersebut.

Syut

Bug

Tubuh itu menghantam tanah, darah keluar dari sudut bibirnya. Lun xiang mengusapnya dengan lengan, sambil matanya menatap tajam binatang sialan itu.

Ular Giok tidak melepaskan kesempatan saat Lun xiang terluka. Dia menyembuhkan kekuatannya, kekuatan es yang mampu membekukan apapun yang ada di depannya.

Wuuus…..

Tanah itu langsung membeku. Banyak bongkahan es runcing disana, beruntung Lum xiang bergerak cepat. Jika tidak tubuhnya pasti akan terbungkus oleh bongkahan es tersebut.

"Dasar Ular sialan! Mentang-mentang memiliki kekuatan besar kau seenaknya saja menyerang dan menyudutkan ku. Lihat saja setelah ini akan ku cincang tubuhmu dan ku panggang daging mu," Kesal Lun xiang tidak akan melepaskan Ular itu. Apapun yang terjadi Lun xiang harus membunuhnya.

Kaisar Yu Feng yang melihat dari atas pohon hanya diam. Dia ingin melihat bagaimana cara selirnya itu menghadapi hewan yang sangat kuat itu. Dia ingin melihat apa ada yang istimewa dengan selirnya itu atau tidak.

Lun xiang terus menyerang, berbagai benda seperti Bom dan granat dilempar ke arah Ular Giok itu. Tapi semuanya sia-sia, semuanya di bekukan oleh kekuatan Ular itu hingga membuat senjatanya tidak ada yang berguna sedikitpun.

"Sial!" Kesalnya bingung bagaimana cara membunuh Ular itu. Mungkinkah dia harus meminta pria asing itu menolongnya. "Tidak, tidak. Aku tidak boleh mengandalkannya, apapun yang terjadi aku harus melakukannya sendiri."

Sedangkan kaisar berharap Lun xiang meminta bantuan padanya. Namun kenyataannya di tunggu sampai lama, selirnya itu tidak meminta bantuan padanya dan malah terus bertarung sendiri. Padahal sudah jelas, selirnya itu tidak akan mampu mengalahkan Ular Giok Putih. 

Lun xiang yang kesal bertanya pada Pria tua, apakah di Sistem ada menjual benda yang kuat dan tajam mampu memotong benda yang keras. 

"Tunjukkan pada ku senjata yang kuat untuk memotong sesuatu yang keras." 

Pria tua menjauhkan barang yang ada di sistem untuk Lun xiang memilih beda mana yang diinginkannya.

Lun xiang menggeser layar itu, memilih benda yang cocok untuk membunuh Ular Giok Putih. Dan pandangannya jatuh pada sebuah benda berbentuk piringan. Benda itu bernama Piringan Arc, sebuah benda yang dilempar akan berputar dengan cepat jika sang pengguna mengalirkan kekuatan nya.

"Aku memilih ini,"

"Harga piringan ini tidak murah. Piringan ini memerlukan 70 poin."

"Aku tidak peduli, berikan pada ku karena nyawa ku taruhannya."

"Baiklah."

Lun xiang kini sudah memegang Piringan Arc, namun dia bingung cara menggunakannya.

"Bagaimana cara menggunakannya?"

"Kau bertanya, maka aku akan menjawab, tapi itu memerlukan 5 poin,"

"Sialan! Itu pemerasan namanya."

"Terserah kau mau atau tidak."

"Cepat katakan!" Kesal Lun xiang. Padahal dirinya sedang sangat genting, tapi pria tua malah begitu menyebalkan, menguras emosinya saja.

.

.

.

Selamat membaca, semoga kalian semua terhibur.

 

Terpopuler

Comments

Septi Verawati

Septi Verawati

💪💪💪😎😎😎

2024-03-17

1

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Kisi2 dong

2024-02-06

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

semakin seru...

2023-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2 Melintasi Waktu
3 Memasuki Tubuh Selir Buangan
4 Racun Jantung Api
5 Membantu Seseorang
6 Pil Linzhu Api
7 Menagih Haknya
8 Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9 Bertemu Ibu Suri
10 Menuju Hutan Angker
11 Buah Darah
12 Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13 Body Tempering Qi tahap 5
14 Bertemu.
15 Ular Giok Putih
16 Mendapatkan Ethereal Flower
17 Berlatih Bersama Yan Chen
18 Menyembuhkan Ibu Suri
19 Membuat Keempat Selir Kesal
20 Rencana Para Selir
21 Seperti Iblis
22 Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23 Menyetujui Undangan Ibu Suri
24 Sikap Aneh Kaisar
25 Menyewa Penbunuh Bayaran
26 Perang Dingin
27 Runtuhnya Tembok Lun xiang
28 Keributan Para Selir
29 Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30 Permen Peledak
31 Makhluk Mengerikan
32 Reruntuhan Kuno
33 Memburu Lun xiang
34 Bunga Naga Terbang
35 Ular Naga Terbang.
36 Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37 Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38 Akademi Lan Jian
39 Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40 Biawak Kaca
41 Bertarung Dengan Murid Baru
42 Julukan Wanita Iblis.
43 Peningkatan Kekuatan
44 Wanita Iblis
45 Puncak Petian
46 Dewa Iblis, Su Muyu
47 Kakak Senior.
48 Misi Mencari Pedang Naga Api
49 Naga Penjaga Pedang Naga Api
50 Naga Api vs Menara Kematian
51 Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52 Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53 Meningkat dengan pesat.
54 Kedatangan Kaisar.
55 Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56 Bersama Selir Pertama
57 Reruntuhan Kuno
58 Tiga Benda Pusaka Iblis
59 Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60 Membunuh Semuanya
61 Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62 Petunjuk Kristal Klan Neter
63 Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64 Perubahan Lun xiang
65 Wajah Yang Sama
66 Menjadi Ratu Baru
67 Janji Untuk Kembali
68 Kristal Zamrud Darah
69 Warisan Dewa Shura
70 Mencari Sekutu
71 Kembali..
72 Menuju Kerajaan Tianwhu
73 Kembali Ke Istana
74 Bertemu Kembali
75 Dua Penguntit
76 Memantau Kerajaan Gu
77 Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78 Permainan Lun xiang
79 Selir Pertama Seorang Iblis
80 Membalikkan Keadaan
81 Usir Selir Mei Lin
82 Formasi Pengorbanan
83 Mengusulkan Seseorang
84 Keputsasaan Raja Gu
85 Menuju Perang
86 Perang Dimulai
87 Pantang Menyerah
88 Ujian Pedang Dewa Shura
89 Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90 Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91 Pertarungan Sengit yang membara
92 Pasukan Demon Angel Neter
93 Kemenangan Untuk Ras manusia
94 Akhir yang indah
95 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Mati Gara-Gara Kulit Pisang
2
Melintasi Waktu
3
Memasuki Tubuh Selir Buangan
4
Racun Jantung Api
5
Membantu Seseorang
6
Pil Linzhu Api
7
Menagih Haknya
8
Memberi Pelajaran Pada Keempat Selir
9
Bertemu Ibu Suri
10
Menuju Hutan Angker
11
Buah Darah
12
Membunuh Gorila Api dan Beberapa Pendekar
13
Body Tempering Qi tahap 5
14
Bertemu.
15
Ular Giok Putih
16
Mendapatkan Ethereal Flower
17
Berlatih Bersama Yan Chen
18
Menyembuhkan Ibu Suri
19
Membuat Keempat Selir Kesal
20
Rencana Para Selir
21
Seperti Iblis
22
Selir Pertama Bukanlah Selir Pertama
23
Menyetujui Undangan Ibu Suri
24
Sikap Aneh Kaisar
25
Menyewa Penbunuh Bayaran
26
Perang Dingin
27
Runtuhnya Tembok Lun xiang
28
Keributan Para Selir
29
Beberapa Orang Berpakaian Hitam
30
Permen Peledak
31
Makhluk Mengerikan
32
Reruntuhan Kuno
33
Memburu Lun xiang
34
Bunga Naga Terbang
35
Ular Naga Terbang.
36
Gumpalan Kekuatan Dari Tubuh Tengkorak
37
Menara Kematian Dan Seruling Iblis
38
Akademi Lan Jian
39
Xing'er, Aku Membutuhkan Mu
40
Biawak Kaca
41
Bertarung Dengan Murid Baru
42
Julukan Wanita Iblis.
43
Peningkatan Kekuatan
44
Wanita Iblis
45
Puncak Petian
46
Dewa Iblis, Su Muyu
47
Kakak Senior.
48
Misi Mencari Pedang Naga Api
49
Naga Penjaga Pedang Naga Api
50
Naga Api vs Menara Kematian
51
Menjadi Tuan Pedang Naga Api
52
Menjalin Kontrak Dengan Naga Api
53
Meningkat dengan pesat.
54
Kedatangan Kaisar.
55
Menyingkirkan Utusan Dewa Iblis
56
Bersama Selir Pertama
57
Reruntuhan Kuno
58
Tiga Benda Pusaka Iblis
59
Tingkat Manifestasi VS Tingkat Yuan Dan
60
Membunuh Semuanya
61
Rahasia Lembar Kitab Pusaka Iblis
62
Petunjuk Kristal Klan Neter
63
Serangan Di Wilayah Klan Neter.
64
Perubahan Lun xiang
65
Wajah Yang Sama
66
Menjadi Ratu Baru
67
Janji Untuk Kembali
68
Kristal Zamrud Darah
69
Warisan Dewa Shura
70
Mencari Sekutu
71
Kembali..
72
Menuju Kerajaan Tianwhu
73
Kembali Ke Istana
74
Bertemu Kembali
75
Dua Penguntit
76
Memantau Kerajaan Gu
77
Kedatangan Dewa Iblis Su Muyu
78
Permainan Lun xiang
79
Selir Pertama Seorang Iblis
80
Membalikkan Keadaan
81
Usir Selir Mei Lin
82
Formasi Pengorbanan
83
Mengusulkan Seseorang
84
Keputsasaan Raja Gu
85
Menuju Perang
86
Perang Dimulai
87
Pantang Menyerah
88
Ujian Pedang Dewa Shura
89
Kedatangan Lun xiang di Medan Perang
90
Pertarungan Lun xiang dan Dewa Iblis
91
Pertarungan Sengit yang membara
92
Pasukan Demon Angel Neter
93
Kemenangan Untuk Ras manusia
94
Akhir yang indah
95
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!