Chapter 10 : Dylan vs Oscar part 2.

Di luar dinding.

Pertarungan antara Dylan, Filaret dan Hyoga melawan Oscar dimulai.

Selama pertarungan itu, terbukti Oscar bukan lawan yang biasa dianggap enteng. Sudah berkali-kali mereka bertiga melancarkan berbagai serangan. Tetapi, tidak ada satupun yang berhasil mengenainya.

"Dasar lambat".

Bahkan Oscar masih bisa berkomentar tentang serangan mereka.

Mulai merasa jengkel, Dylan dan Hyoga mulai berpindah tempat dan melancarkan serangan dari dua arah yang berlawanan untuk melukai Oscar.

Namun, itu juga gagal.

Oscar dengan mudahnya menghindar dengan melompat keatas.

(Sialan.... Dia berhasil menghindar).

Di dalam hati Dylan mengumpatkan kekesalan karena gagal menyerang Oscar.

Sementara itu, Oscar memutar badannya sambil mengayunkan pedangnya dengan tujuan menebas punggung Dylan.

Untungnya, Dylan segera memutar badannya dan berhasil menangkis serangan Oscar. Melihat Oscar yang kembali mendarat, Dylan memanfaatkan itu untuk menebasnya.

"Oh.... Reflek mu bagus juga".

Sayangnya, Oscar berhasil menghindar dengan menundukkan badannya dan bersiap memberikan sebuah tendangan ke bagian ulu hati.

Dylan yang sadar segera melompat mundur ke belakang yang sekaligus membuatnya bisa terhindar dari serangan kejutan Oscar.

"Nii-san...... DASAR BAJINGAN!!!".

"TUNGGU FIRA!!!!".

Mengira Kakak laki-laki nya di tendang mundur, membuat Filaret marah dan mulai menyerang secara asal-asalan.

Dylan yang melihat itu mencoba untuk menghentikannya.

Tapi, terlambat.

Tanpa pikir panjang Filaret mengayunkan sabitnya ke arah Oscar. Namun, tebasan itu tidak pernah mecapai Oscar.

Karena sebelum mengenainya, dalam sekejap mata Oscar berhasil menghindar dan sekarang muncul di belakangnya bersiap untuk menebas.

Filaret sadar bahwa hal ini tidak bisa dia hindari. Dan Dylan tidak punya banyak waktu untuk mencegahnya.

Tapi, saat Oscar mengayunkan pedangnya, badan Filaret seperti di dorong kesamping oleh seseorang. Dan orang itu adalah Hyoga terkena tebasan Oscar menggantikan Filaret.

""AYAH"".

"UGH".

Melihat Hyoga yang terkena serangan membuat Filaret langsung panik dan mulai membopong Hyoga.

"Ayah... Maafkan aku. Karena aku sangat ceroboh dan membuat Ayah sampai terluka".

"Tenang, Fira. Tebasan nya tidak terlalu dalam".

Filaret dengan meneteskan air mencoba meminta maaf. Dan Hyoga mencoba untuk menenangkan putrinya itu.

Ada kesempatan di depan mata Oscar hendak menebas Hyoga dan Filaret sekaligus.

Sayangnya, dia gagal karena Dylan tiba-tiba muncul didepannya dan tanpa ragu langsung mengayunkan pedangnya ke Oscar.

Oscar berhasil menahan tebasan itu dengan pedang nya. Tapi, kekuatan ayunan pedang Dylan terlalu kuat.

Sehingga membuat Oscar tidak bisa menahannya lebih lama. Akibatnya, Oscar sempat terpental mundur beberapa meter.

"Oh, lumayan juga ayunan pedangmu".

Mengabaikan Oscar, Dylan segera berlari kearah Filaret yang sedang menjaga Hyoga yang terluka.

"Fira, bagaimana kondisi ayah?".

"Ayah terkena serangan telak. Kita harus mengobatinya".

"Tenanglah kalian berdua, ini bukan luka yang parah. Aku masih bisa bertarung".

Melihat ketiga bercengkrama di tengah pertarungan membuat Oscar berkomentar.

"Hei, Hyoga.... Aku tidak menyangka kalau orang yang lembek. Kau sudah tahu akan terluka karena terkena tebasan ku. Tapi, kau masih saja mencoba melindungi anakmu, ya!! Dasar payah. Inilah orang yang mendapatkan gelar "Pendeta Pedang Es dan Cahaya, itu?".

"Tidak usah banyak omong kau itu, pengecut. Aku sudah lama membuang gelar itu".

Hyoga mencoba berdiri dan melangkahkan ke depan.

"Sekarang ini, aku hanya seorang ayah yang melindungi anak-anak. Tidak lebih dan kurang".

"Haaaa..... Aku sama sekali tidak paham akan hal itu. Yah, terserahlah. Ngomong-ngomong gadis kecil".

"Eh?".

"Kenapa kau dan Ayahmu itu tidak belajar dari bocah pedang anehnya itu. Saat aku mencoba menyerangnya, dia bisa menghindar dengan melompat ke belakang".

Oscar menenggang dagunya dan kembali berbicara.

"Namun, ini cukup mengejutkanku. Kalau di sini ada seorang bangsawan muda yang sudah biasa dengan pertarungan. Apa ini di sebut "bakat alami"? Atau ini karena faktor "keturunan"?..... Yah, manapun itu tidaklah masalah. Bertarung dengan monster-monster itu. Aku sangat kagum dengan kalian yang masih punya kekuatan tersisa. Terlepas dari kondisimu. Kondisi adik perempuan, dan Ayahmu itu benar-benar sudah tak sanggup".

"Brengsek..... KAMI MASIH SANGGUP BERTARUNG TAHU!!!".

"Fira, tenangkan dirimu".

"Dia sedang mencoba memprovokasi kita".

Filaret terprovokasi dengan ucapan Oscar, Dylan dan Hyoga mencoba untuk menenangkan nya.

"Hahaha...... Adik mu ternyata cuma gadis labil, ya?.... Kalau begitu biar aku tes, sampai mana "kesanggupan" kalian".

Sekumpulan energi sihir muncul di sekitar Oscar, dia mulai memasang kuda-kuda untuk bersiap menyerang dan menggenggam pedangnya dengan sangat kuat.

(Sihir.... Jangan-jangan....).

Dylan segera merasa sesuatu bahaya akan datang menyerang mereka.

"AYAH, FIRA. SEGERA MENGHINDAR DENGAN MELOMPAT KE SAMPING!!!!".

Dylan segera memberikan instruksi agar Filaret dan Hyoga untuk menghindar dengan melompat ke samping.

"CEPATLAH!! KALAU KALIAN TIDAK INGIN MATI!!! HINDARILAH INI SESEGERA MUNGKIN!!!".

(Sialan ini).

"Holy Shade Sword".

Oscar tanpa ragu dan menahan diri segera mengayunkan pedangnya yang sudah dilapisi oleh sihir.

Sebuah serangan yang sangat acak segera menyerang mereka bertiga. Sangking kuatnya, serangan itu dapat menghancurkan tanah di sekitarnya. Untungnya serangan itu tidak sampai menghancurkan dinding yang menutup gerbang kota.

"Sialan, serangan macam apa itu? Oh, ya... Ayah dan Fira bagaima-".

Dylan yang berhasil menghindar segera mengalihkan pandangannya untuk memeriksa keadaan Hyoga dan Filaret.

Ketika pandangan menemukan di mana Ayahnya dan Adiknya itu, Dylan seketika mematung.

Apa yang dia lihat adalah pemandangan di mana Hyoga dan Filaret yang terkapar sambil menahan rasa saki akibat terkena serangan Oscar.

(----------)

Tanpa, pikir panjang Dylan kembali berdiri dan berjalan perlahan-lahan dengan ekspresi yang gelap. Setelah sampai Dylan berdiri sesaat sambil terus menatap keduanya.

"Nii-san".

Filaret yang masih terkapar memanggil Kakaknya itu. Dylan segera berjongkok lalu meminumkan 2 Exilir terakhir yang dia bawa pada Hyoga dan Filaret.

Kemudian, Dylan mengarahkan tangan kirinya yang diliputi sihir ke gerbang kota. Secara ajaib dinding yang menutup gerbang segera menghilang dan sebuah jembatan muncul di atas parit.

Filaret yang kebingungan mencoba bertanya.

"Nii-san.. Apa yang kau-".

"Fira, tolong pergi dan bawa ayah kembali masuk kedalam. Sementara Oscar biar aku yang mengurusnya".

"Eh?".

"Kau bisa sihir penyembuh yang diajarkan ibu, kan? Jika iya, maka aku ingin kau menyembuhkan Ayah. Soalnya, Exilir yang aku berikan tidak akan menyembuhkan secepat yang kita kira. Tapi, jangan lakukan disini. Karena jika Oscar tahu, maka kau yang akan dia incar".

Filaret sempat melirik kearah Oscar sebentar lalu kembali berbicara dengan Dylan.

"Tapi, bagaimana dengan Nii-san? Kau bahkan memberikan 2 Exilir kepada kami. ".

"Aku tidak apa-apa. Lakukan saja perintahku".

Filaret kebingungan dengan tingkah kakaknya yang entah mengapa menurutnya sangat aneh. Di dalam hati ini pertama kali baginya melihat kakaknya yang seperti ini.

(Ini benar-benar diluar perkiraan ku. Jumlah sihir dan yang digunakan Oscar sangat tinggi..... Lebih tinggi daripada milik Ayah dan Fira...... Tapi, aku tahu sebagian besar kekuatannya berasal dari pedang yang dia bawa...... Pedang yang terbuat dari besi Mitril..... Ukiran rune kuno.... Tidak salah lagi itu memang Artefak...... Andai dia menggunakan sekali lagi Lupakan soal kondisiku. Aku yakin, baik Ayah dan Fira tidak akan selamat..... Bagaimanapun juga aku harus mengirim Filaret dan Ayah kembali ke dalam).

Sementara itu, Oscar tertawa terbahak-bahak melihat Hyoga dan Filaret yang terluka akibat serangannya.

"Hahahaha...... Dasar keluarga payah. Hampir saja, ya. Padahal tinggal sedikit lagi kalian bisa menghindar. Tapi, nyatanya kalian malah kesusahan. Dan yang paling lucu adalah melihat si "Pendeta Pedang Es dan Cahaya" terkapar di tanah karena "melindungi" anaknya. Hahahaha..... Ini benar-benar lucu, melihat kalian yang terluka parah mencoba melawan dan jatuh lagi adalah adegan yang paling lucu yang pernah aku lihat. Hahahaha.....".

Oscar terus tertawa tanpa sadar bahwa Dylan sudah memperhatikannya dengan ekspresi yang sangat gelap.

Kemudian sekumpulan energi sihir kembali muncul di sekitar Oscar, dari tekniknya sepertinya dia akan melakukan serangan yang sama.

"Hihihi..... Ya ampun. Melihat perjuangan kalian membuatku tertawa sampai sakit perut.... Nah, sekarang. Biar aku akhiri penderitaan kalian. HIDARILAH INI SEKALI LAGI.....

......... HOLY SHADE SWORD".

Serangan yang sama sekali lagi menerjang mereka. Tapi, yang membedakan adalah Dylan tidak menghindar dan tetap diam di tempat.

Melihat kakaknya hanya diam saja membuat Filaret panik dan Oscar malah tersenyum lebar karena mengira Dylan berniat mati.

"INI AKHIRNYA TERIMALAH KEMATIAN MU, BOCAH TENGIK".

"NII-SAN!!!".

Dengan sangat cepat serangan itu mulai mendekat ke Dylan. Baik Oscar dan Filaret merasa bahwa ini sudah terlambat bagi Dylan untuk menghindar.

Namun, hasilnya di luar perkiraan.

Dalam keheningan jeda waktu antara dirinya dan serangan itu Dylan mengayunkan pedang katana nya dengan lebih dari kecepatan suara.

Lalu sebuah mantar yang sangat pelan diucapkan oleh Dylan dan sangking pelannya hanya dia yang bisa mendengar nya sendiri.

*Shield Impluse*.

Setelah mengatakan itu, serangan dari Holy Shade Sword milik Oscar langsung terhempas ke arah lain dan menghilang begitu saja.

"Eh?".

Kejadian ini tentu saja membuat bukan hanya Oscar saja tapi Filaret juga ikutan terkejut. Butuh beberapa waktu bagi mereka untuk mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Eh? A-apa-apaan itu?.... Bocah tengik. Apa yang baru-".

Belum selesai dengan perkataannya. Oscar di buat tersentak dan terdiam. Dan juga badan Oscar tiba-tiba reflek melompat mundur dan memasang kuda-kuda bertarungnya.

Entah mengapa dia merasakan merinding yang luar biasa dan rasa dingin menjalar di tulang punggungnya. Bahkan sampai meneteskan keringat dingin di wajah.

Kedua matanya terbelalak, tubuhnya tidak bisa bergerak, tangannya bergetar.

(Apa-apaan ini? Kenapa aku jadi merinding? Kenapa badan ku juga gemetar? Kenapa keringat dingin ini juga terus mengalir? Apa aku takut? Memangnya, apa yang membuat ku sampai ke takutan begini?)

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

Semua yang Oscar rasakan sekarang ini. Terjadi karena dia merasakan sosok Dylan yang sangat berbeda jauh dengan sosoknya yang sebelumnya.

Dylan yang sekarang mengeluarkan aura teror yang sangat kuat dan sangat mencekam. Dan saat dia mengangkat wajahnya dan menatap Oscar.

"Bisa diam apa ngak? Dasar Bajingan".

Oscar sudah tidak bisa lagi menyembunyikan rasa ketakutan dari raut wajahnya.

Apa yang Oscar lihat dan dengar adalah Dylan yang menatapnya dengan matanya yang berubah menjadi merah menyala seperti mata Iblis, suara sumbang, nada bicara berat dan aura yang teror menakutkan.

Hanya dengan intimidasi yang sepeti itu Oscar menjadi sangat ketakutan.

Seolah-olah dia sedang berhadapan dengan makhluk yang paling mengerikan yang ada di dunia ini.

(------------)

Di satu sisi.

Ternyata bukan Oscar saja yang merasakan hal aneh ini. Filaret yang ada didekat Dylan juga merasakan apa yang dirasakan Oscar.

Dalam ketakutan, Filaret bertanya-tanya kenapa Kakaknya sekarang tampak berbeda. Sekalipun dia sangat penasaran, bibirnya tidak bisa bergerak dan suaranya tidak mau keluar.

Lalu, Dylan melirik kearah Filaret, mengabaikan ketakutan adik nya itu Dylan mulai berbicara.

"Fira..... Aku tidak akan mengulangi untuk kedua kalinya,.... Kau mengerti, kan?".

Karena terus didesak, Filaret tidak punya pilihan selain mengikuti saran dari Dylan.

Filaret mulai berdiri dan membopong Ayahnya dan berjalan perlahan-lahan memasuki dinding kota.

Saat sampai di tengah jembatan, Filaret sempat menengok kebelakang melihat punggung Dylan untuk sesaat. Dan sambil menggigit bibirnya hingga berdarah dan meneteskan air mata. Filaret kembali berjalan masuk

(Nii-san. Semoga kau selamat).

Di dalam hati Filaret berdoa agar Dylan bisa selamat dan berhasil mengalahkan Oscar.

Merasa sosok Filaret sudah menghilang dan masuk kedalam kota. Dylan akhirnya bisa bernafas lega. Tapi, entah mengapa dia menutup wajahnya dengan tangan nya dan mulai bergumam.

"Ya ampun, aku lepas kendali lagi. Ini sudah ke 3 kalinya. Kurasa aku masih belum bisa benar-benar mengendalikan kekuatan "dia" dan "skill" ku".

Oscar yang mendengar gumaman Dylan hanya bisa menaikkan salah satu alisnya sebagai tanda kebingungan.

Tapi, yang pasti dia tahu bahwa sekarang aura mengerikan yang di pancarkan Dylan sudah menghilang dan dia sudah bisa menggerakkan badannya lagi.

"Sial, yang tadi itu benar-benar mengejutkanku. Saat kau mengeluarkan teknik dan aura mencekam mu itu. Entah kenapa aku jadi ingin ngobrol sebentar dengan mu".

"Hmmm..... Memangnya apa yang ingin kau obrolkan?".

"Tidak usah setegang itu... Pertama, berapa usiamu?".

"14 tahun".

Oscar sempat terkejut sesaat kemudian kembali bertanya.

"14 tahun, ya!!! Ini benar-benar mengejutkanku... Lalu, bagaimana kau bisa jadi sekuat ini di usia yang masih belia?.... Teknik pedang aneh macam apa yang pakai?.... Siapa yang mengajarimu?.... Dan yang terakhir, semua yang kau lakukan sampai detik ini. Bahkan serangan yang baru saja kalau keluarkan itu. Bukanlah hal yang bisa langsung dipraktekkan setelah kau mempelajari nya?.... Ini semua tidak masuk akal".

"Huh?.... Buat apa aku menjawabnya? Daripada mempertanyakan soal diriku. Bukanya kau itu lebih tidak masuk akal dari pada aku".

"Heeee...".

Bukannya menjawab pertanyaan Oscar, Dylan malah balik bertanya hal yang hampir sama ditanyakan Oscar kepada dirinya.

Kemudian keheningan diantara mereka mulai terjadi, tak berselang lama baik sosok Oscar dan sosok Dylan tiba-tiba menghilang di saat yang bersamaan.

Lalu sebuah benturan pedang terjadi yang ternyata mereka mencoba untuk saling menyerang satu sama lain hingga terjadi bentrokan antar kekuatan.

Di susul dengan banyaknya ayunan pedang yang saling bertabrakan dalam jumlah tak terhitung lagi. Adu pedang mereka sangatlah intens, dimana baik Dylan dan Oscar sama-sama tidak mau mengalah dan menahan diri.

Sampai mereka akhirnya bentrok lagi dan mencoba saling dorong. Ditengah adegan itu Oscar mulai berbicara.

"Asal, kau tahu saja. Di dunia manapun pasti ada orang yang dianggap "jenius" dalam berbagai hal. Bahkan seorang pendekar pedang sekalipun. Tapi, biar aku beri tahu kau satu hal..... Semahir apapun dan sejenius apa orang itu, dia tidak akan bisa melakukan apapun jika tidak "berpengalaman". Apalagi di dunia yang penuh peperangan seperti ini".

"Apa maksudmu?".

"Hei, Dylan..... Aku mencium "bau" yang sama sepertiku darimu. Aku tahu itu.... Demi mencapai tujuanmu, membunuh orang pun tidak akan segan kau lakukan.... Jadi, berapa banyak yang sudah kau bunuh sampai saat ini?".

Kemudian keduanya melompat mundur untuk mengambil jarak, tapi Oscar masih terus berbicara.

"Etto... Maaf, maaf. Bodoh sekali pertanyaan ku itu. Tentu saja kau tidak menghitung jumlahnya, kan?".

"Jangan asal menuduhku kalau kau tidak mengerti apapun".

"Yah, tidak perlu semarah itu.... Lagian, aku hanya "mencoba" membeli kekuatanmu".

"Huh?".

"Jadi, ayo kita buat ini lebih jelas.....Ahem. Dylan van Arcadia... Maukah kau bergabung dengan kami dan menjadi bagian dari Kerajaan Rachael. Dengan bakat mu itu, aku jamin. Kau akan sangat cepat meraih posisi yang hebat dan setara dengan kami para 10 Ksatria suci".

"Huh?".

Secara mengejutkan, Oscar mengajak Dylan untuk menjadi bagian dari Kerajaan Rachael. Tawaran ini tentu saja membuat Dylan terkejut bukan main sampai dia tidak bisa berkata-kata apa-apa.

Sekarang, langkah apa yang akan dia ambil Dylan? Apakah dia akan menerima? Atau menolaknya?

Terpopuler

Comments

Nino Ndut

Nino Ndut

dah gw tebak, bokap ama adeknya g ada gunanya malah bikin repot..ditambah mc jg blom bisa ngendaliin kekuatannya..hadehh

2024-03-07

3

Blue

Blue

kebanyakan bacot-_ Padahal udh jelas niat nya mau ngehancurin wilayah mc tpi malah mikirin tawaran bergabung

2024-01-25

3

Frando Kanan

Frando Kanan

ckckck 🙄...inilh lo sgt suka meremehkn musuh lo dsr tua bangka busuk

2023-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Terlahir Sebagai Penjahat.
2 Chapter 2 : Menolak Pertunangan Dengan Putri Raja.
3 Chapter 3 : Metode Pertanian BMF.
4 Chapter 4 : Menangani Kenangan Pahit Dan Kesedihan Firalet.
5 Chapter 5 : Hari Yang Tenang.
6 Chapter 6 : Dylan vs Fafnir part 1.
7 Chapter 6 : Dylan vs Fafnir part 2.
8 Chapter 6 : Dylan vs Fafnir part 3 (Final).
9 Chapter 7 : Unique Skill.
10 Chapter 8 : Sebelum "Insiden Monster Panik".
11 Chapter 9 : Monster Panik part 1.
12 Chapter 9 : Monster Panik part 2.
13 Chapter 10 : Dylan vs Oscar part 1.
14 Chapter 10 : Dylan vs Oscar part 2.
15 Chapter 10 : Dylan vs Oscar part 3.
16 Chapter 10 : Dylan vs Oscar part 4.
17 Chapter 11 : Alur Cerita Game Berubah Drastis.
18 Chapter 12 : Tamu Dari Ibu Kota Dan Undangan Pesta Ball Kerajaan.
19 Chapter 13 : Algrand, Ibukota Kerajaan Ingrid.
20 Chapter 14 : Hubungan Yang Erat Untuk Kedepannya.
21 Side Story 1 : POV Vanessa Sera Ingrid.
22 Side Story 2 : POV Filaret van Arcadia
23 Chapter 15 : Tawaran Dylan Dan Situasi Kerajaan Rachael.
24 Chapter 16 : Jalan-jalan Dan Kembali Belajar.
25 Chapter 17 : Pesta Ball part 1.
26 Chapter 17 : Pesta Ball part 2.
27 Chapter 17 : Pesta Ball part 3.
28 Chapter 18 : Shadow Crow Dan Hadiah Ulang Tahun.
29 Chapter 19 : Pesta Ulang Tahun Pavline part 1.
30 Chapter 19 : Pesta Ulang Tahun Pavline part 2.
31 Chapter 20 : Tekad Baru Dan Keberangkatan.
32 Chapter 21 : Tes Ujian Masuk Akademi Estonia part 1.
33 Chapter 21 : Tes Ujian Masuk Akademi Estonia part 2.
34 Chapter 21 : Tes Ujian Masuk Akademi Estonia part 3.
35 Chapter 22 : Pengumuman Hasil Tes Dan Penculikan.
36 Chapter 23 : Munculnya Masalah Baru.
37 Chapter 24 : Bisnis Dan Hari Pertama part 1.
38 Chapter 24 : Bisnis Dan Hari Pertama part 2.
39 Chapter 25 : Pesta Penyambutan Dan Pertemuan.
40 Chapter 26 : Pembicaraan Dan Percobaan Pembunuhan.
41 Chapter 27 : Masa Lalu Oscar part 1.
42 Chapter 27 : Masa Lalu Oscar part 2.
43 Chapter 28 : Tanggung Jawab Bersama.
44 Chapter 29 : Camping.
45 Chapter 30 : Pelajaran Dan Pelatihan Di Mulai.
46 Chapter 31 : Pertemuan Tak Terduga.
47 Chapter 32 : Trail Running Yang Kacau part 1.
48 Chapter 32 : Trail Running Yang Kacau part 2.
49 Chapter 32 : Trail Running Yang Kacau part 3.
50 Chapter 33 : Kesedihan Dan Rasa Frustasi Ritzia.
51 Chapter 34 : Kembali Dan Hasil Penyelidikan.
52 Chapter 35 : Tak Tahu Diri.
53 Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 1.
54 Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 2.
55 Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 3.
56 Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 4.
57 Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 5.
58 Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 6.
59 Chapter 36 : Ekspresi Dungeon part 7.
60 Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 8.
61 Chapter 37 : Kembali Dengan Selamat.
62 Chapter 38 : Hasil Dan Rekaman.
63 Chapter 39 : Perjalanan Menuju Resort Akademi.
64 Chapter 40 : Ayo Kita Santai Sejenak.
65 Chapter 41 : Musemum Lazarus.
66 Chapter 42 : Latihan "Kemaritiman" Hanyalah Kedok.
67 Chapter 43 : Misi Penyelidikan Yang Berubah Menjadi Misi Penyelamatan.
68 Chapter 44 : Penyergapan.
69 Chapter 45 : Rencana Vanessa Dan Permintaan Reiner
70 Chapter 46 : Keputusan Lafia.
71 Chapter 47 : Ritzia vs Mereleona part 1.
72 Chapter 47 : Ritzia vs Mereleona part 2.
73 Chapter 47 : Ritzia vs Mereleona part 3.
74 Chapter 47 : Ritzia vs Mereleona part 4.
75 Chapter 48 : Arnold vs Hendry part 1.
76 Chapter 48 : Arnold vs Hendry part 2.
77 Chapter 48 : Arnold vs Hendry part 3.
78 Chapter 48 : Arnold vs Hendry part 4.
79 Chapter 49 : Filaret vs Tanifa.
80 Chapter 50 : Alasan Yang Tak Masuk Akal.
81 Chapter 51 : Orang Bodoh.
82 Chapter 52 : Pertarung Yang Tak Seimbang.
83 Chapter 53 : Seorang Penjahat Yang Juga Seorang Malaikat Kematian.
84 Chapter 54 : Istirahat Dengan Bermain Basket Dan Pesta Barbeque.
85 Chapter 55 : Pembicaraan Seorang Ayah Dan Putrinya.
86 Chapter 56 : Rencana Ratu Celestine Dan Curhat Vanessa.
87 Chapter 57 : Hadiah Kecil.
88 Chapter 58 : Pahlawan Dan Penjahat.
89 Chapter 59 : Niat Jahat Nelson.
90 Chapter 60 : Balasan Dari Kesombongan.
91 Side Story 3 : POV Claudia von Ritzburg.
92 Chapter 61 : Kebetulan Dan Salah Paham.
93 Chapter 62 : Persiapan Festival Akademi.
94 Chapter 63 : Festival Akademi.
95 Chapter 64 : Amarah Conrad.
96 Chapter 65 : Penyerang Misterius.
97 Chapter 66 : "Aku Menolak".
98 Chapter 67 : Monster Panggilan.
99 Chapter 68 : Kebencian Solaris.
100 Chapter 69 : Akan Aku Hancurkan Dunia Ini.
101 Chapter 70 : Orang Yang Tidak Seperti Itu.
102 Chapter 71 : Penilaian Dan Terpaksa Ikut.
103 Chapter 72 : Rapat Penting Kemiliteran.
104 Chapter 73 : Pemanggilan Familiar.
105 Chapter 74 : Tugas Resmi.
106 Chapter 75 : Masalah Baru.
107 Chapter 76 : Putri Dan Pangeran Dari Kerajaan Edelweis.
108 Chapter 77 : Badai Laut.
109 Chapter 78 : Penyelamatan Korban.
110 Chapter 79 : Bendera Putih.
111 Chapter 80 : Tantangan Raja Christopher.
112 Chapter 81 : Dylan vs Chris (Pertarungan Kecepatan).
113 Chapter 82 : Sejarah Naga Laut, Leviathan.
114 Chapter 83 : Ucapan Terima Kasih Dan Keberangkatan.
115 Chapter 84 : Kota Rondine.
116 Chapter 85 : Heroine Elf Sang Pahlawan.
117 Chapter 86 : Desa Para Elf.
118 Chapter 87 : Cerita Seorang Elf Yang Bernyanyi Dibawah Sinar Rembulan.
119 Chapter 88 : Gunung Asthe.
120 Chapter 89 : Undangan Black Dragon.
121 Chapter 90 : Cinta Yang Membawa Obsesi.
122 Chapter 91 : Suasana Di Mansion Cylde.
123 Chapter 92 : Dunia segel "Realm Between Realm".
124 Referensi Karakter (Fix)
125 Referensi Karakter Ke 2
126 Chapter 93 : Serangan Desa Elf.
127 Chapter 94 : Diskusi Dan Keputusan.
128 Chapter 95 : Alex Dan Identitas Nameless.
129 Chapter 96 : Teleportasi.
130 Chapter 97 : Serangan Awal.
131 Chapter 98 : Tepat Waktu.
132 Chapter 99 : Rute Lain Dan Persiapan.
133 Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 1.
134 Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 2.
135 Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 3.
136 Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 4.
137 Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 5.
138 Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 6.
139 Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 7.
140 Chapter 100: Pertempuran Hutan Beltram part 8.
141 Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 9.
142 Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 10.
143 Chapter 101 : Menuju Akhir Pertempuran (Dylan vs Viola) part 1.
144 Chapter 101 : Menuju Akhir Pertempuran (Dylan vs Viola) part 2.
145 Chapter 101 : Menuju Akhir Pertempuran (Dylan vs Viola) part 3.
146 Chapter 101 : Akhir Dari Pertempuran (Dylan vs Viola) part 4.
147 Chapter 101 : Menuju Akhir Pertempuran (Dylan vs Viola) part 5.
148 Chapter 102 : Bala Bantuan Datang.
149 Chapter 103 : Situasi Yang Berbalik.
150 Chapter 104 : "Kelemahan Dari Unique Skillmu adalah....".
151 Chapter 105 : Blasted Of Yggdrasil Magic Tree.
152 Chapter 106 : Pengkhianat Dan Alasan Dibalik Kebencian Heroine.
153 Side Story : "Reputasi ku bisa hancur...".
154 Chapter 107 : Pasca Event Hutan Beltram.
155 Chapter 108 : Frustasi.
156 Chapter 109 : Pentas Seni Drama.
157 Chapter 110 : Kegelisahan Filaret.
158 Chapter 111 : Heroine Untuk Ornest.
159 Chapter 112 : Lantunan Panggilan Ocarina.
160 Chapter 113 : Vanessa, Flora dan Alasan Luke.
161 Chapter 114 : Keinginan Reiner, Kekhawatiran Olga, Kembalinya Seseorang.
162 Chapter 115 : "Aku sudah bukan bawahan mu....".
163 Chapter 116 : Munculnya Pasukan Laut Leviathan.
164 Chapter 117 : "Naga Laut" Leviathan.
165 Chapter 118 : Aqua Breath Dan Serangan Langsung.
166 Side Story : "Kembalikan bantal ku, bangsat!!!" part 1.
167 Chapter 119 : Pertarungan Ditengah Badai Lautan.
168 Chapter 120 : Pertolongan.
169 Chapter 121 : Kebenaran Dibalik Sosok Sang Dalang.
170 Chapter 122 : ".... Bolehkan, aku hajar adik mu ini?".
171 Chapter 123 : Ratu Naga Mear Dan Balasan Awal Untuk Rafen.
172 Chapter 124 : *.... Maka, biar aku saja yang mati*.
173 Chapter 125 : Magic Disrupting Mist.
174 Chapter 126 : Malapetaka Yang Kembali.
175 Chapter 127 : Akhir sang "Naga Laut" dan Kebenaran Fafnir.
176 Chapter 128 : Rahasia dan Kesepakatan Bersama.
177 Chapter 129 : Undangan Dan Aula Sidang.
178 Chapter 130 : Percobaan Pembunuhan Dan Rumor "Pengintai Malam".
179 Side Story : Elsa, Guru Seksi Otak Otot.
180 Chapter 131 : Persidangan.
181 Chapter 132 : Rafen.
182 Chapter 133 : Hell Mimic.
183 Chapter 134 : Serangan Hell Mimic.
184 Chapter 135 : Kenangan Ruvick dan Serangan Multistrike.
185 Chapter 136 : Penghargaan.
186 Chapter 137 : Pulang Dan Sedikit Masalah Di Kapal Terbang.
187 Chapter 138 : Laporan Dan Obrolan Para Gadis.
188 Chapter 139 : Senior Yang Kesusahan Dan Permintaan Annastasia-sensei (Fix).
189 Chapter 140 : Tuduhan Palsu.
190 Side Story : Ritzia vs Tugas Melukis Alberto-sensei.
191 Chapter 141 : Perdebatan Tidak Penting.
192 Chapter 142 : Kualitime Ayah, Anak Dan Hasil Otopsi.
193 Chapter 143 : "Hukuman" Olga untuk Frey Dan Gadis Pencuri Ikan.
194 Chapter 144 : Heroine Baru Dari Ras Beastkin.
195 Chapter 145 : Kenangan Ratu Iblis, Hasil Koroner, Dan Permintaan Risu.
196 Chapter 146 : Alasan Risu.
197 Chapter 147 : Sejarah Kerajaan Ingrid dan Kerajaan Shiledwelt.
198 Chapter 148 : The Oracle's.
199 Chapter 149 : Cerita Tina.
200 Chapter 150 : Bantuan Dylan Untuk Tina.
201 Chapter 151 : Kunjungan Mentri Pendidikan Dan Latihan Luke.
202 Chapter 152 : Metri Pendidikan Dan Pembicaraan Di Taman Akademi.
203 Chapter 153 : Panggilan Protas Dari Aria.
204 Chapter 154 : Memulai Perselisihan Dengan Ketua OSIS.
205 Chapter 155 : Berbelanja Bersama Dan Benih Kebencian.
206 Chapter 156 : Bersembunyi Dibalik Bilik Ganti.
207 Chapter 157 : Pikiran Jahat Dylan Alias Ritsuka.
208 Chapter 158 : Ketahuan.
209 Chapter 159 : Undang Pesta Ulang Tahun.
210 Chapter 160 : POV Chef Joseph Dan Tatapan Dari Jarak Jauh.
211 Chapter 161 : Keengganan Untuk Hadir.
212 Chapter 162 : Teriakan Di Dalam Kegelapan Malam.
213 Chapter 163 : Menemukan Sarang Vampir.
214 Chapter 164 : Tujuan Desmond.
215 Chapter 165 : Vampir.
216 Chapter 166 : Ledakan Dari Bawah Tanah.
217 Chapter 167 : Menerima Konsekuensi Dan Pertemuan Rahasia Bangsawan.
218 Chapter 168 : Menghadiri Pesta Ulang Tahun Ratu Celestine Di Istana.
219 Chapter 169 : Sambutan Keluarga Kerajaan Dan 2 Diplomat Baru.
220 Chapter 170 : Kerajaan Yaegashi Dan Duduk Bersama Di Satu Meja.
221 Chapter 171 : (DASAR BANGKE!!!! KENAPA AKU MALAH KECEPLOSAN....).
222 Chapter 172 : Tamu Tak Di Undang.
223 Chapter 173 : Manuver Rahasia.
224 Chapter 174 : Kekacauan Di Pesta Kerajaan.
225 Chapter 175 : Tim Gabungan Melawan "Grim Ripper".
226 Chapter 176 : Pertarungan Sengit.
227 Chapter 177 : Vampir Dengan 2 Artefak "Master Canes".
228 Chapter 178 : Peningkatan Unique Skill Dan Penentuan.
229 Chapter 179 : Falma Yang Kesulitan.
230 Chapter 180 : Rasa Bersalah Falma.
231 Chapter 181 : Sebuah "Janji" Dan Reuni Saling Benci.
232 Chapter 182 : Terlepas Dari Rasa Bersalah Dan Dendam.
233 Chapter 183 : Rencana Awin.
234 Chapter 184 : Masa Lalu Demiurge Dan Kutukan Dewa Iblis (part 1).
235 Chapter 184 : Masa Lalu Demiurge Dan Kutukan Dewa Iblis (part 2).
236 Chapter 185 : "Explotion Chaos" Dan "Penjahat" Yang Kembali.
237 Chapter 186 : Dylan vs Para Saudari Kembar Succubus.
Episodes

Updated 237 Episodes

1
Chapter 1 : Terlahir Sebagai Penjahat.
2
Chapter 2 : Menolak Pertunangan Dengan Putri Raja.
3
Chapter 3 : Metode Pertanian BMF.
4
Chapter 4 : Menangani Kenangan Pahit Dan Kesedihan Firalet.
5
Chapter 5 : Hari Yang Tenang.
6
Chapter 6 : Dylan vs Fafnir part 1.
7
Chapter 6 : Dylan vs Fafnir part 2.
8
Chapter 6 : Dylan vs Fafnir part 3 (Final).
9
Chapter 7 : Unique Skill.
10
Chapter 8 : Sebelum "Insiden Monster Panik".
11
Chapter 9 : Monster Panik part 1.
12
Chapter 9 : Monster Panik part 2.
13
Chapter 10 : Dylan vs Oscar part 1.
14
Chapter 10 : Dylan vs Oscar part 2.
15
Chapter 10 : Dylan vs Oscar part 3.
16
Chapter 10 : Dylan vs Oscar part 4.
17
Chapter 11 : Alur Cerita Game Berubah Drastis.
18
Chapter 12 : Tamu Dari Ibu Kota Dan Undangan Pesta Ball Kerajaan.
19
Chapter 13 : Algrand, Ibukota Kerajaan Ingrid.
20
Chapter 14 : Hubungan Yang Erat Untuk Kedepannya.
21
Side Story 1 : POV Vanessa Sera Ingrid.
22
Side Story 2 : POV Filaret van Arcadia
23
Chapter 15 : Tawaran Dylan Dan Situasi Kerajaan Rachael.
24
Chapter 16 : Jalan-jalan Dan Kembali Belajar.
25
Chapter 17 : Pesta Ball part 1.
26
Chapter 17 : Pesta Ball part 2.
27
Chapter 17 : Pesta Ball part 3.
28
Chapter 18 : Shadow Crow Dan Hadiah Ulang Tahun.
29
Chapter 19 : Pesta Ulang Tahun Pavline part 1.
30
Chapter 19 : Pesta Ulang Tahun Pavline part 2.
31
Chapter 20 : Tekad Baru Dan Keberangkatan.
32
Chapter 21 : Tes Ujian Masuk Akademi Estonia part 1.
33
Chapter 21 : Tes Ujian Masuk Akademi Estonia part 2.
34
Chapter 21 : Tes Ujian Masuk Akademi Estonia part 3.
35
Chapter 22 : Pengumuman Hasil Tes Dan Penculikan.
36
Chapter 23 : Munculnya Masalah Baru.
37
Chapter 24 : Bisnis Dan Hari Pertama part 1.
38
Chapter 24 : Bisnis Dan Hari Pertama part 2.
39
Chapter 25 : Pesta Penyambutan Dan Pertemuan.
40
Chapter 26 : Pembicaraan Dan Percobaan Pembunuhan.
41
Chapter 27 : Masa Lalu Oscar part 1.
42
Chapter 27 : Masa Lalu Oscar part 2.
43
Chapter 28 : Tanggung Jawab Bersama.
44
Chapter 29 : Camping.
45
Chapter 30 : Pelajaran Dan Pelatihan Di Mulai.
46
Chapter 31 : Pertemuan Tak Terduga.
47
Chapter 32 : Trail Running Yang Kacau part 1.
48
Chapter 32 : Trail Running Yang Kacau part 2.
49
Chapter 32 : Trail Running Yang Kacau part 3.
50
Chapter 33 : Kesedihan Dan Rasa Frustasi Ritzia.
51
Chapter 34 : Kembali Dan Hasil Penyelidikan.
52
Chapter 35 : Tak Tahu Diri.
53
Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 1.
54
Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 2.
55
Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 3.
56
Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 4.
57
Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 5.
58
Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 6.
59
Chapter 36 : Ekspresi Dungeon part 7.
60
Chapter 36 : Ekspedisi Dungeon part 8.
61
Chapter 37 : Kembali Dengan Selamat.
62
Chapter 38 : Hasil Dan Rekaman.
63
Chapter 39 : Perjalanan Menuju Resort Akademi.
64
Chapter 40 : Ayo Kita Santai Sejenak.
65
Chapter 41 : Musemum Lazarus.
66
Chapter 42 : Latihan "Kemaritiman" Hanyalah Kedok.
67
Chapter 43 : Misi Penyelidikan Yang Berubah Menjadi Misi Penyelamatan.
68
Chapter 44 : Penyergapan.
69
Chapter 45 : Rencana Vanessa Dan Permintaan Reiner
70
Chapter 46 : Keputusan Lafia.
71
Chapter 47 : Ritzia vs Mereleona part 1.
72
Chapter 47 : Ritzia vs Mereleona part 2.
73
Chapter 47 : Ritzia vs Mereleona part 3.
74
Chapter 47 : Ritzia vs Mereleona part 4.
75
Chapter 48 : Arnold vs Hendry part 1.
76
Chapter 48 : Arnold vs Hendry part 2.
77
Chapter 48 : Arnold vs Hendry part 3.
78
Chapter 48 : Arnold vs Hendry part 4.
79
Chapter 49 : Filaret vs Tanifa.
80
Chapter 50 : Alasan Yang Tak Masuk Akal.
81
Chapter 51 : Orang Bodoh.
82
Chapter 52 : Pertarung Yang Tak Seimbang.
83
Chapter 53 : Seorang Penjahat Yang Juga Seorang Malaikat Kematian.
84
Chapter 54 : Istirahat Dengan Bermain Basket Dan Pesta Barbeque.
85
Chapter 55 : Pembicaraan Seorang Ayah Dan Putrinya.
86
Chapter 56 : Rencana Ratu Celestine Dan Curhat Vanessa.
87
Chapter 57 : Hadiah Kecil.
88
Chapter 58 : Pahlawan Dan Penjahat.
89
Chapter 59 : Niat Jahat Nelson.
90
Chapter 60 : Balasan Dari Kesombongan.
91
Side Story 3 : POV Claudia von Ritzburg.
92
Chapter 61 : Kebetulan Dan Salah Paham.
93
Chapter 62 : Persiapan Festival Akademi.
94
Chapter 63 : Festival Akademi.
95
Chapter 64 : Amarah Conrad.
96
Chapter 65 : Penyerang Misterius.
97
Chapter 66 : "Aku Menolak".
98
Chapter 67 : Monster Panggilan.
99
Chapter 68 : Kebencian Solaris.
100
Chapter 69 : Akan Aku Hancurkan Dunia Ini.
101
Chapter 70 : Orang Yang Tidak Seperti Itu.
102
Chapter 71 : Penilaian Dan Terpaksa Ikut.
103
Chapter 72 : Rapat Penting Kemiliteran.
104
Chapter 73 : Pemanggilan Familiar.
105
Chapter 74 : Tugas Resmi.
106
Chapter 75 : Masalah Baru.
107
Chapter 76 : Putri Dan Pangeran Dari Kerajaan Edelweis.
108
Chapter 77 : Badai Laut.
109
Chapter 78 : Penyelamatan Korban.
110
Chapter 79 : Bendera Putih.
111
Chapter 80 : Tantangan Raja Christopher.
112
Chapter 81 : Dylan vs Chris (Pertarungan Kecepatan).
113
Chapter 82 : Sejarah Naga Laut, Leviathan.
114
Chapter 83 : Ucapan Terima Kasih Dan Keberangkatan.
115
Chapter 84 : Kota Rondine.
116
Chapter 85 : Heroine Elf Sang Pahlawan.
117
Chapter 86 : Desa Para Elf.
118
Chapter 87 : Cerita Seorang Elf Yang Bernyanyi Dibawah Sinar Rembulan.
119
Chapter 88 : Gunung Asthe.
120
Chapter 89 : Undangan Black Dragon.
121
Chapter 90 : Cinta Yang Membawa Obsesi.
122
Chapter 91 : Suasana Di Mansion Cylde.
123
Chapter 92 : Dunia segel "Realm Between Realm".
124
Referensi Karakter (Fix)
125
Referensi Karakter Ke 2
126
Chapter 93 : Serangan Desa Elf.
127
Chapter 94 : Diskusi Dan Keputusan.
128
Chapter 95 : Alex Dan Identitas Nameless.
129
Chapter 96 : Teleportasi.
130
Chapter 97 : Serangan Awal.
131
Chapter 98 : Tepat Waktu.
132
Chapter 99 : Rute Lain Dan Persiapan.
133
Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 1.
134
Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 2.
135
Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 3.
136
Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 4.
137
Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 5.
138
Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 6.
139
Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 7.
140
Chapter 100: Pertempuran Hutan Beltram part 8.
141
Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 9.
142
Chapter 100 : Pertempuran Hutan Beltram part 10.
143
Chapter 101 : Menuju Akhir Pertempuran (Dylan vs Viola) part 1.
144
Chapter 101 : Menuju Akhir Pertempuran (Dylan vs Viola) part 2.
145
Chapter 101 : Menuju Akhir Pertempuran (Dylan vs Viola) part 3.
146
Chapter 101 : Akhir Dari Pertempuran (Dylan vs Viola) part 4.
147
Chapter 101 : Menuju Akhir Pertempuran (Dylan vs Viola) part 5.
148
Chapter 102 : Bala Bantuan Datang.
149
Chapter 103 : Situasi Yang Berbalik.
150
Chapter 104 : "Kelemahan Dari Unique Skillmu adalah....".
151
Chapter 105 : Blasted Of Yggdrasil Magic Tree.
152
Chapter 106 : Pengkhianat Dan Alasan Dibalik Kebencian Heroine.
153
Side Story : "Reputasi ku bisa hancur...".
154
Chapter 107 : Pasca Event Hutan Beltram.
155
Chapter 108 : Frustasi.
156
Chapter 109 : Pentas Seni Drama.
157
Chapter 110 : Kegelisahan Filaret.
158
Chapter 111 : Heroine Untuk Ornest.
159
Chapter 112 : Lantunan Panggilan Ocarina.
160
Chapter 113 : Vanessa, Flora dan Alasan Luke.
161
Chapter 114 : Keinginan Reiner, Kekhawatiran Olga, Kembalinya Seseorang.
162
Chapter 115 : "Aku sudah bukan bawahan mu....".
163
Chapter 116 : Munculnya Pasukan Laut Leviathan.
164
Chapter 117 : "Naga Laut" Leviathan.
165
Chapter 118 : Aqua Breath Dan Serangan Langsung.
166
Side Story : "Kembalikan bantal ku, bangsat!!!" part 1.
167
Chapter 119 : Pertarungan Ditengah Badai Lautan.
168
Chapter 120 : Pertolongan.
169
Chapter 121 : Kebenaran Dibalik Sosok Sang Dalang.
170
Chapter 122 : ".... Bolehkan, aku hajar adik mu ini?".
171
Chapter 123 : Ratu Naga Mear Dan Balasan Awal Untuk Rafen.
172
Chapter 124 : *.... Maka, biar aku saja yang mati*.
173
Chapter 125 : Magic Disrupting Mist.
174
Chapter 126 : Malapetaka Yang Kembali.
175
Chapter 127 : Akhir sang "Naga Laut" dan Kebenaran Fafnir.
176
Chapter 128 : Rahasia dan Kesepakatan Bersama.
177
Chapter 129 : Undangan Dan Aula Sidang.
178
Chapter 130 : Percobaan Pembunuhan Dan Rumor "Pengintai Malam".
179
Side Story : Elsa, Guru Seksi Otak Otot.
180
Chapter 131 : Persidangan.
181
Chapter 132 : Rafen.
182
Chapter 133 : Hell Mimic.
183
Chapter 134 : Serangan Hell Mimic.
184
Chapter 135 : Kenangan Ruvick dan Serangan Multistrike.
185
Chapter 136 : Penghargaan.
186
Chapter 137 : Pulang Dan Sedikit Masalah Di Kapal Terbang.
187
Chapter 138 : Laporan Dan Obrolan Para Gadis.
188
Chapter 139 : Senior Yang Kesusahan Dan Permintaan Annastasia-sensei (Fix).
189
Chapter 140 : Tuduhan Palsu.
190
Side Story : Ritzia vs Tugas Melukis Alberto-sensei.
191
Chapter 141 : Perdebatan Tidak Penting.
192
Chapter 142 : Kualitime Ayah, Anak Dan Hasil Otopsi.
193
Chapter 143 : "Hukuman" Olga untuk Frey Dan Gadis Pencuri Ikan.
194
Chapter 144 : Heroine Baru Dari Ras Beastkin.
195
Chapter 145 : Kenangan Ratu Iblis, Hasil Koroner, Dan Permintaan Risu.
196
Chapter 146 : Alasan Risu.
197
Chapter 147 : Sejarah Kerajaan Ingrid dan Kerajaan Shiledwelt.
198
Chapter 148 : The Oracle's.
199
Chapter 149 : Cerita Tina.
200
Chapter 150 : Bantuan Dylan Untuk Tina.
201
Chapter 151 : Kunjungan Mentri Pendidikan Dan Latihan Luke.
202
Chapter 152 : Metri Pendidikan Dan Pembicaraan Di Taman Akademi.
203
Chapter 153 : Panggilan Protas Dari Aria.
204
Chapter 154 : Memulai Perselisihan Dengan Ketua OSIS.
205
Chapter 155 : Berbelanja Bersama Dan Benih Kebencian.
206
Chapter 156 : Bersembunyi Dibalik Bilik Ganti.
207
Chapter 157 : Pikiran Jahat Dylan Alias Ritsuka.
208
Chapter 158 : Ketahuan.
209
Chapter 159 : Undang Pesta Ulang Tahun.
210
Chapter 160 : POV Chef Joseph Dan Tatapan Dari Jarak Jauh.
211
Chapter 161 : Keengganan Untuk Hadir.
212
Chapter 162 : Teriakan Di Dalam Kegelapan Malam.
213
Chapter 163 : Menemukan Sarang Vampir.
214
Chapter 164 : Tujuan Desmond.
215
Chapter 165 : Vampir.
216
Chapter 166 : Ledakan Dari Bawah Tanah.
217
Chapter 167 : Menerima Konsekuensi Dan Pertemuan Rahasia Bangsawan.
218
Chapter 168 : Menghadiri Pesta Ulang Tahun Ratu Celestine Di Istana.
219
Chapter 169 : Sambutan Keluarga Kerajaan Dan 2 Diplomat Baru.
220
Chapter 170 : Kerajaan Yaegashi Dan Duduk Bersama Di Satu Meja.
221
Chapter 171 : (DASAR BANGKE!!!! KENAPA AKU MALAH KECEPLOSAN....).
222
Chapter 172 : Tamu Tak Di Undang.
223
Chapter 173 : Manuver Rahasia.
224
Chapter 174 : Kekacauan Di Pesta Kerajaan.
225
Chapter 175 : Tim Gabungan Melawan "Grim Ripper".
226
Chapter 176 : Pertarungan Sengit.
227
Chapter 177 : Vampir Dengan 2 Artefak "Master Canes".
228
Chapter 178 : Peningkatan Unique Skill Dan Penentuan.
229
Chapter 179 : Falma Yang Kesulitan.
230
Chapter 180 : Rasa Bersalah Falma.
231
Chapter 181 : Sebuah "Janji" Dan Reuni Saling Benci.
232
Chapter 182 : Terlepas Dari Rasa Bersalah Dan Dendam.
233
Chapter 183 : Rencana Awin.
234
Chapter 184 : Masa Lalu Demiurge Dan Kutukan Dewa Iblis (part 1).
235
Chapter 184 : Masa Lalu Demiurge Dan Kutukan Dewa Iblis (part 2).
236
Chapter 185 : "Explotion Chaos" Dan "Penjahat" Yang Kembali.
237
Chapter 186 : Dylan vs Para Saudari Kembar Succubus.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!