Algrand, Ibukota Kerajaan Ingrid, di Kastil mewah milik keluarga Kerajaan.
"DIA TIDAK MEMBALASNYA, LAGIII!!!".
Seorang gadis tiba-tiba saja berteriak sekeras-kerasnya saat mendapatkan kabar dari pelayannya.
"Selama 2 Tahun Ini!? Aku Sudah Mengiriminya Hampir Sekitar lebih dari 1000 Surat!?..... Tapi, TIDAK ADA SATUPUN YANG DIA BALAS!? APA-APAAN DIA ITU, SIH? KENAPA DIA ITU SANGAT MENYEBALKAN BEGINIIIIII".
Gadis itu mengeluarkan semua keluh kesahnya dengan emosi yang meledak-ledak. Dan para pelayan yang berada disekitar sangat ketakutan.
"Te-tenanglah, Nona Vanessa!? Tenanglah.... Mu-mungkin Tuan Dylan sedang banyak urusan.... Ja-jadi, beliau tidak bisa membalas surat dari anda, Nona".
"HUUUUUHH!!!! BANYAK URUSAN, KATAMU?!!!!! SESIBUK APAPUN ORANG ITU!? PASTI ADA KALANYA DIA PUNYA WAKTU LUANG!!!!! TAPI, PRIA BRENGSEK INI TETAP TIDAK MEMBALAS SATUPUN SURAT DARIKU!!!! DAN KAU BERANI MEMBELANYA DENGAN DALIH "BANYAK URUSAN"? OMONG KOSONG MACAM APA ITU?".
Salah satu pelayan mencoba menenangkan majikannya. Namun, dia justru berbalik memarahi pelayan itu.
Majikan yang dimaksud adalah Vanessa Sera Ingrid, putri ke-2 Raja Ingrid. Dan seorang gadis yang pernah di tolong Dylan 2 tahun yang lalu.
Saat ini dia sedang emosi dan penuh dengan kejengkelan adalah karena Dylan yang terus-menerus mengabaikan semua surat yang ditulisnya.
Sejak Dylan menyelamatkannya 2 tahun yang lalu, Vanessa mulai penasaran dengan sosok pria itu, penyebabnya adalah karena menurut firasatnya Dylan van Arcadia berbeda dari para bangsawan yang dia kenal.
Karena dia adalah Putri Raja tentu saja banyak proposal pertunangan dari berbagai bangsawan di dalam Kerajaan Ingrid dan dari Kerajaan lain.
Meski semua lamaran pertunangan itu untuk hubungan politik semata, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa Putri Vanessa memiliki kecantikan yang luar biasa yang dapat membuat hati para pria luluh saat melihatnya.
Tapi, entah mengapa itu tidak berlaku pada sosok pria yang bernama Dylan van Arcadia.
Orang normal atau bangsawan normal akan merasa tersanjung saat mendapatkan surat dari keluarga Kerajaan, apalagi dari seorang Putri yang katanya tercantik di seluruh Kerajaan Ingrid. Terlebih sang Putri itu sendiri yang mengajukan proposal pertunangan.
Namun, Dylan justru menolak mentah-mentah proposal yang diberikan langsung sang Putri.
Belum lagi, dengan sikap kurang ajarnya Dylan mengabaikan semua surat yang dikirim oleh Vanessa.
Awalnya, Vanessa menganggap bahwa Dylan yang tidak membalas suratnya karena dia gugup, tapi seiring berjalannya waktu dia sadar alasan Dylan tidak membalas semua suratnya adalah karena dia memang tidak peduli dan tertarik dengan Vanessa.
"Baiklah, jika itu mau mu!? Lihat saja dia acara pesta Ball keluarga Kerajaan yang akan datang, akan aku permalukan dia di depan banyak orang. Heee.....".
Vanessa tersenyum jahat menghilangkan citra Putri Raja yang anggun dan membuat para pelayanan yang ada di sana merinding ketakutan.
Entah apa yang dilakukan Vanessa kedepannya, tapi, apapun yang dia lakukan itu tidak akan merubah sikap Dylan padanya.
Mungkin dia tanpa sadar, Vanessa sebenarnya mulai tertarik oleh sosok pria yang bernama Dylan van Arcadia.
(----------)
Meski kemampuan Dylan sudah dianggap mumpuni oleh banyak orang bahkan para Ksatria.
Dylan tetap tidak melupakan satu hari pun untuk melatih teknik pedang dan fisiknya.
Namun, tidak seperti biasanya. Dylan hari ini memutuskan untuk berlatih di luar kota atau lebih tepatnya di hutan sebelah timur pusat kota Arcadia.
Di Hutan.
Dylan saat ini sedang mengayunkan pedang dengan kecepatan tinggi. Badannya saat ini basah karena banyaknya keringat yang dia keluarkan.
Setelah beberapa saat, Dylan memutuskan untuk istirahat sejenak dan meminum air yang dia bawa.
"....... Aneh?.... Seharusnya ini adalah musim kawin para monster yang ada di hutan ini!?..... Tapi, sejak ekspedisi terakhir jumlah monster malah berkurang drastis?..... Menurut di Gamenya, Insiden Monster Panik baru akan terjadi sekitar 3 bulan sebelum event Pesta Ball Kerajaan...... Berarti ada yang tidak beres......Hmm...... ?".
Saat Dylan sedang merenung tentang situasi di hutan ini, kemudian dia tiba-tiba terkejut saat mendengar suara gemuruh dari langit.
"..... Suara apa itu?..... Asalnya dari sana..... Lebih baik aku periksa... ".
Dylan yang penasaran segera pergi menuju kearah sumber suara.
Berjalan beberapa saat menembus lebatnya hutan, Dylan menjadi penasaran saat dia melihat secerah cahaya yang ada didepannya.
Dan dia memutuskan untuk mendekat.
".... Eh...?".
Betapa terkejutnya Dylan saat dia melihat apa yang ada disekitarnya, Dylan yakin beberapa saat yang lalu dia ada di dalam hutan yang penuh dengan pepohonan yang rimbun.
Tapi, sekarang dia berada di sebuah padang rumput antah berantah yang sangat luas.
"..... Ini.... Di mana....?".
(---------)
Di saat Dylan, kebingungan dengan apa yang terjadi.
Tiba-tiba ada sekelebat bayangan yang sangat besar melintas di atasnya.
Sangking besarnya bayangan itu sampai sanggup menutupi sinar matahari. Karena tampak gelap Dylan yang berada di bawah tidak jelas melihatnya.
Kemudian, bayangan besar itu segera mendarat tepat di depan Dylan.
Saat bayangan itu mendarat tercipta hembusan angin yang sangat kuat dan banyak debu juga berterbangan sampai membuat Dylan harus menghalaunya dengan kedua tangannya.
Ketika, hembusan angin dan debu itu perlahan-lahan mulai menghilang. Dylan menurunkan lengannya yang digunakan untuk dan melihat apa yang baru saja mendarat.
Dan berapa terkejut nya Dylan saat tahu apa itu.
Yang mendarat adalah sesosok monster dengan tinggi lebih dari 20 meter, memiliki badan besar dan ekor yang dipenuhi sisik yang keras seperti seekor reptil berwarna hitam di atas dan putih di bagian bawah tubuhnya, memiliki moncong yang panjang dan mulut yang berisi banyak gigi taring, mata yang sangat tajam berwarna merak menyala, memiliki sayap yang sangat besar berjumlah 6 buah dan tanduk besar yang melingkar seperti gabungan tanduk Domba dan Tanduk Rusa.
Makhluk itu memancarkan 7 warna yang sangat besar dan memiliki aura mengintimidasi yang luar biasa.
Siapa pun yang melihat makhluk itu pasti tidak akan pernah bisa bergerak karena sangking takutnya.
Sama hal dengan apa yang Dylan rasakan sekarang, keringat dingin terus bercucuran tanpa henti dan bahkan dirinya yang tidak menunjukkan ekspresi apapun sampai dibuat terkejut dan mematung saat melihatnya.
"Kenapa?..... Kenapa?..... Bagaimana bisa.... Seharusnya.... Makhluk ini..... Muncul..... Diakhir game...... Terus.... Kenapa dia muncul sekarang.... Dan tepat didepan ku..... ".
Dylan sepertinya tahu makhluk apa yang ada didepannya.
"..... Kenapa alurnya jadi kacau begini...... Seharusnya kau menjadi salah satu dari 3 Bos akhir di Game dan berhadapan dengan Pahlawan dan party nya..... Terus?..... KENAPA KAU MUNCUL LEBIH AWAL DARI YANG SEHARUSNYA.... RAJA DEWA NAGA, FAFNIIIIIIRR!!!!".
"ROAAAAAARRR!!!!".
Teriakan Dylan di tanggapi dengan auman yang sangat keras.
Ya, yang muncul di hadapan Dylan adalah Raja Dewa Naga Fafnir.
(----------)
Raja Dewa Naga, Fafnir.
Adalah Roh Iblis Kuno berbentuk Naga raksasa yang akan menjadi salah satu dari 3 Bos terakhir di game "Long Life Braver".
Sering disebut dengan "sang Kiamat" atau "sang Malapetaka".
Tentu saja sebagai bos akhir, Fafnir memiliki kekuatan di atas semua bos yang ada. Di dalam Game nya Fafnir sering menyebarkan teror dan kekacauan di manapun dia berada.
Bahkan di kabarkan bahwa dia pernah memusnahkan 1 Kerajaan dan memakan sesamanya.
Sang Pahlawan bertarung dengan Fafnir bersamaan dengan anggota party nya yang semua anggotanya adalah para gadis yang menjadi minat cintanya.
Namun, untuk bisa mengalahkan monster ini sang Pahlawan harus lebih dahulu memancing nya kesebuah jebakan yang dapat menyegel kekuatan dari sang Fafnir.
Begitu sang Fafnir terjebak dan kekuatannya tersegel.
Sang Pahlawan dan party nya segera menyerang sang Fafnir.
Meski sudah tersegel, kekuatan murni dari fisik Fafnir sangatlah kuat, sehingga mereka membutuhkan banyak waktu dan perjuangan untuk mengalahkan.
Dan setelah memakan waktu yang sangat lama, akhirnya sang Naga berhasil dikalahkan.
Dengan tewasnya sang Naga Fafnir, sang Pahlawan dianggap sebagai penyelamat Dunia.
Setelah mengalahkan 2 Bos terakhir yang tersisa, game berakhir dengan Pahlawan yang diangkat menjadi Raja dan menikahi semua gadis yang menjadi minta cintanya.
Tapi, itu hanya terjadi di akhir cerita pada gamenya.
Sekarang sang Naga yang mendapatkan gelar sebagai "sang Kiamat" dan "Malapetaka" itu ada dihadapan Dylan.
Dylan tahu, untuk melarikan diri dari makhluk ini sangatlah mustahil, dan mau tidak mau dia harus melawan Naga ini.
Meski hanya seorang diri.
(---------)
"Sial, aku tidak bisa melawan makhluk ini sendiri".
Dalam upayanya untuk melarikan diri, untungnya di setiap latihan Dylan selalu membawa beberapa barang selain air minum dan handuk di dalam item box miliki nya.
Memasukkan kedua tangannya kedalam item box, Dylan mengambil beberapa Bola berwarna hitam pekat.
Lalu dia melemparkannya ke arah Fafnir.
Saat bola-bola itu menyentuh kulit Fafnir, bola-bola itu meledak menciptakan kepulan asap yang pekat yang menutupi pengelihatan dari Fafnir.
Memanfaatkan kepulan asap itu Dylan segera berlari ke arah tempat di mana dia datang dengan sekuat tenaga.
Sayangnya, Fafnir langsung mengeluarkan auman nya yang sangat keras, sangking kencangnya auman itu sampai membuat rerumputan, tanah, dan Dylan juga itu terbang.
Sesaat kemudian, semua suara yang ada di dunia ini seolah-olah menghilang.
Dan kemudian Fafnir, mengeluarkan hembusan nafas yang berupa sebuah gumpalan bola api yang sangat besar melesat menyerang Dylan.
Untung, meski tertatih akibat terhempas auman Fafnir.
Dylan berhasil menghindar dan bola api itu melesat mengarah ke bukit yang ada berjarak puluhan kilo di belakang nya.
Meski sangat jauh hembusan ledakan itu sampai membuat Dylan terpental dan berguling-guling beberapa kali.
Setelah ledakan yang sangat besar yang dahsyat terjadi, Dylan melihat ke tempat ledakan yang dia lihat adalah bukit itu yang berubah menjadi kawah yang sangat besar dalam sekejap mata.
Untuk mengobati luka yang dia terima, Dylan segera mengambil dan meminum sebotol Obat Penyembuh yang ada di dalam Item Box nya.
Belum bisa bernafas lega, Dylan terkejut saat Fafnir membentangkan sayapnya.
Lalu sekumpulan cahaya menyelimuti seluruh ke-6 sayap Fafnir tersebut.
Kemudian, dari tiap sayap itu muncul sebuah cahaya dalam jumlah banyak yang langsung melesat seperti hujan tembakan laser yang membabi buta ke arah Dylan.
Dylan yang sadar sudah tidak bisa lari lagi, segera berdiri dan menarik salah satu pedang Katana nya dan berlari sambil terus menghindari setiap serangan lacer sihir Fafnir itu.
Terkadang beberapa serangan lacer sihir itu hampir mengenainya, untungnya Dylan berhasil menangkis dengan Katana nya.
Sayangnya, meski Dylan sudah berusaha keras untuk menangkis semuanya, serangan itu terlalu kuat untuknya sehingga dia terkena dan terpental sampai berkali-kali dan badannya menghantam tanah.
Setelah berhenti berguling-guling, Dylan mencoba berdiri.
Kemudian Dylan mengalami muntah darah yang luar biasa akibat Dylan yang mengalami luka yang fatal.
"Ugh.... Sial..... Aku... Terlalu naif.... Mana bisa manusia normal..... Sepertiku.... Bisa melawan..... Anomali.... Seperti dirinya.... Tapi....meski...... Begitu...... Aku....".
Fafnir mendekati Dylan yang membungkuk, bersiap untuk menginjak nya.
"..... Aku..... ".
Dylan dengan keras menggenggam pedangnya sekuat-kuatnya.
Dan dalam sekejap mata, kaki dari Fafnir itu segera mendarat untuk menginjak dan menghancurkan Dylan.
Sangking kerasnya hentakan kaki Fafnir langsung menghancurkan tanah.
Saat kaki itu diangkat, mayat Dylan tidak ada di sana.
Secara ajaib Dylan berhasil menghindar dari pijakan Fafnir.
"Meski aku bukan Pahlawan..... MANA MUNGKIN AKU MAU BERAKHIR SEPERTI INI!!!!!!!".
Dan dengan tekad yang kuat Dylan memutuskan untuk berdiri lagi dan melawan Fafnir meski dia bukan sang Pahlawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
the Amay one
👍🏿👍🏿
2023-08-19
2