Bertemu kembali

Saat Mika mulai menyapa para tamu, semuanya langsung menatap kearah Mika. Mika pun langsung gugup karena tatapan semua orang padanya.

Sonia dan Sarah sangat terkejut saat melihat Sonia yang menjadi MC. Melihat Mika langsung diam saat semua pandangan orang Padanya, Sonia dan Sarah langsung berjalan ke paling depan. Mereka memberikan Mika semangat dan memberikan kode supaya Mika melanjutkan acaranya.

Mendapatkan semangat dari kedua sahabatnya, Mika pun kembali melanjutkan ucapannya. Mika tampak sangat lancar, sampai di mana saat Naima memberitahu kalau Presdir mereka tiba.

Dari depan panggung, Mika tampak sangat jelas siapa yang berjalan di samping Presdir mereka. Jantungnya kembali berdetak kencang. Naima yang melihat Mika tampak diam saja, langsung berlari kedepan untuk meminta Mika melanjutkan acaranya.

Akhirnya Mika langsung sadar dari lamunannya dan melanjutkan acaranya. Tidak hanya Mika yang terkejut, Sonia juga sangat terkejut. Mika dan Sonia tidak menyangka kalau Jefri adalah putra dari Presdir mereka. Padahal selama mereka kuliah, Jefri tidak tampak anak konglomerat selama mereka kuliah dulu.

Jefri dan seluruh keluarganya duduk di bangku paling depan, bangku yang sudah dipersiapkan untuk mereka.

"Jefri, kemana Bibi Iyem bawa Arkan?" tanya Maura karena cucunya belum juga datang.

"Arkan tadi minta ke toilet ma..." jawab Jefri.

Setelah menjawab pertanyaan mamanya, Jefri menatap Mika yang begitu sangat memukau di depan panggung. Dari awal Jefri masuk Jefri sudah terpesona dengan Mika. Pandangannya tidak lepas dari wajah cantik Mika sampai dia sadar saat Doni menyenggol lengannya.

Jefri melihat sekelilingnya dan melihat tatapan para pria yang ada didalam menatap Mika dengan kagum. Jefri mengepalkan tangannya, dia tidak suka ada pria lain yang menatap Mika, apalagi nalurinya sebagai pria mengatakan kalau tatapan mereka bukan hanya kagum tapi juga ingin memiliki Mika.

"Kenapa Mika yang menjadi MC?" tanya Jefri pada Doni.

Doni yang dari tadi memperhatikan Jefri, sangat menyadari kalau saat ini Jefri sedang cemburu.

"Aku tidak tahu! Kenapa? Apa nona Mika melakukan kesalahan? Tanya Doni yang pura-pura tidak mengerti pertanyaan Jefri.

"Sial..." gumam Jefri dengan kesal.

Doni hanya senyum-senyum saja melihat tingkah Jefri yang begitu cemburu karena tatapan para pria pada Mika.

Saat Ridwan mengumumkan pada semua tamu kalau Jefri yang akan menjadi penerusnya, awak media yang hadir langsung mengabadikannya. Sedangkan pemegang saham dan para pegawai yang hadir tampak langsung bertepuk tangan.

Hanya ada satu meja yang tampak tidak suka dengan apa yang dikatakan Ridwan. Mereka menatap Jefri dengan tatapan kebencian.

Saat acara perjamuan makan satu persatu tamu menghampiri Jefri untuk memberikan ucapan selamat pada Jefri dan mereka langsung mencoba mencari perhatian Jefri.

"Jadi kalian satu kampus dengan pak Jefri?" tanya Sarah dengan terkejut saat mendengar dari Sonia kalau Mika dan Sonia pernah satu kampus.

"Sttt... Jangan sampai ada yang tahu!" ucap Sonia sambil melirik ke sekelilingnya. Sarah pun langsung mengangguk kepalanya.

"Aku tidak melihat Mika dari tadi, aku cari dia dulu!" ucap Sonia yang sangat mengkuatirkan Mika.

"Aku ikut!" ucap Sarah yang juga ingin mencari Mika.

Setelah Mike turun dari panggung, Mika memilih keluar dari ruangan. Mika kini berada di toilet, dia menatap wajahnya. Saat mengetahui kalau Jefri adalah putra dari pemilik tempat dia bekerja, Mika merasa kalau dirinya memang ditakdirkan tidak berjodoh. Jarak antara status mereka begitu sangat jauh.

"Mika, kamu baik-baik saja?" tanya Sonia setelah menemukan Mika didalam toilet sedang berdiri menatap kaca.

Mika menatap Sonia dan Sarah dari kaca yang kini berada berdiri di belakangnya. Lagi-lagi Mika menarik nafas panjang lalu membuangnya. Setelah mulai merasa tenang, Mika menoleh kebelakang dan memberikan senyumnya pada Sonia dia Sarah.

"Kenapa kalian disini?" tanya Mika.

"Habisnya kamu tidak terlihat dari tadi. Mi, kamu baik-baik saja kan?" tanya Sonia sekali lagi.

"Tentu saja! Ayok kita masuk lagi. Sayang makanannya tidak kita nikmati..." ucap Mika sambil mendorong kedua sahabatnya untuk keluar dari dalam toilet.

Saat ketiganya ingin masuk kedalam ruangan, seorang anak kecil menarik baju Mika sambil memanggil Mika mama.

......................

Arkan yang baru saja selesai jalan-jalan dengan pengasuhnya mengelilingi hotel, Arkan langsung tersenyum bahagia saat melihat Mika. Dengan wajah bahagia Mika berlari untuk mengejar Mika.

"Tuan muda hati-hati! Jangan berlari!" teriak bibi Iyem, pengasuh Arkan.

"Mama..." teriak Arkan dengan bahagia.

Karena tidak ingin kehilangan Mika, Arkan langsung menarik baju Mika dari belakang.

"Mama..." panggil Arkan lagi.

Mika langsung menoleh kebelakang dan sangat terkejut melihat Arkan. Begitu juga dengan Sonia. Mika langsung mensejajarkan dirinya pada Arkan.

"Arkan sama siapa disini?..." tanya Mika sambil menatap Arkan dengan tersenyum.

Melihat Mika dihadapannya, Arkan langsung memeluk Mika dengan erat.

"Mama..." panggil Arkan sekali lagi.

Sarah sangat terkejut karena Arkan memanggil Mika dengan sebutan mama. Karena dia sangat tahu kalau Mika belum pernah menikah.

"Mama? Son, anak itu?" tanya Sarah pada Sonia dengan suara pelan.

"Nanti aku jelasin!" ucap Sonia.

"Tuan muda..." panggil bibi Iyem dengan bingung karena melihat Arkan memeluk seorang wanita.

Mika dan yang lainnya langsung menoleh ke arah bibi Iyem. Mika memperhatikan bibi Iyem yang tampak sangat lelah. Meskipun bibi Iyem memanggil Arkan, Arkan tidak mau melepaskan pelukannya. Arkan tidak ingin Mika pergi.

"Maaf kan saya bi, apa bibi orang tua Arkan?" tanya Mika.

"Maaf nona, saya bi Iyem pengasuh dari tuan muda Arkan."

"Tuan muda, yuk kita menemui nenek tuan muda. Tuan muda sudah di tunggu didalam" bujuk bibi Iyem.

Tapi Arkan tetap tidak ingin melepaskan pelukannya, malahan Arkan semakin erat memeluk Mika.

"Tidak mau! Arkan mau sama dengan mama!" ucap Arkan.

"Tapi tuan muda, itu bukan mama tuan muda" ucap bibi Iyem yang tidak merasa enak dengan Mika.

"Bibi, salah! Ini mama Arkan" teriak Arkan dengan kesal.

"Arkan sayang jangan berteriak seperti itu!" ucap Mika untuk menenangkan Arkan.

"Bi, maaf saya mau bertanya apa keluarga Arkan ada didalam?" tanya Mika sambil mengelus-elus rambut coklat Arkan dengan lembut.

"Betul nona. Apa nona juga mau kedalam?" Mika pun langsung mengangguk kepalanya.

"Kalau begitu kita sama-sama saja masuk kedalam. Saya bantu bawa Arkan"

"Terimakasih nona, Maaf merepotkan."

"Tidak bi, saya tidak merasa repot. Saya merasa gemas dengan Arkan sejak pertama bertemu "

"Nona pernah bertemu dengan tuan muda Arkan sebelumnya?"

"Benar bi. Saya tidak sengaja melihat Arkan menangis sendirian di Mall"

"Jadi nona, yang menyelamatkan tuan muda? Dan juga nona yang membuat kotak makanan untuk tuan muda?" tanya bibi Iyem dengan terkejut.

Mika hanya mengangguk kepalanya dengan tersenyum menjawab pertanyaan bibi Iyem. Dalam hati bi Iyem, kalau pertemuan Arkan dan Mika kembali sudah ditakdirkan. Apalagi bibi Iyem dapat melihat ketulusan hati dari Mika dan ini pertama kalinya Arkan langsung lengket dengan orang lain. Biasanya Arkan akan diam saja setiap dekat dengan orang lain.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

miyura

miyura

semangat ya othor

2023-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!