Memukau

Mika bersama Naima tampak sibuk mempersiapkan pesta penyambutan Direktur utama mereka yang baru.

"Mi, apa kamu sudah memberitahu pada media untuk memakai kartu nama mereka nanti malam?" tanya Naima setelah memastikan dekorasi ruangan yang akan mereka gunakan selesai.

"Sudah Bu!"

"Baguslah! Oh, ya kamu bisa pulang lebih awal hari ini, karena nanti malam kamu bantu saya untuk menyambut tamu-tamu penting"

"Saya Bu?" tanya Mika yang tidak yakin akan diberikan tugas menyambut tamu penting.

"Tentu saja!" ucap Naima dengan tersenyum.

Mika hanya mengangguk kepalanya sambil berpikir baju apa yang akan digunakan nanti malam.

Seperti yang dikatakan Naima, setelah memastikan apa yang mereka butuhkan selesai, Mika dan Naima pulang. Sesampainya di apartemennya, Mika langsung membersihkan tubuhnya. Setelah itu Mika membongkar lemarinya untuk mencari baju yang cocok untuk dipakainya nanti malam.

Dari sekian banyaknya baju yang dibongkarnya, Mika belum juga menemukan baju yang cocok yang akan dipakainya . Saat Mika ingin merapikan baju yang berantakan dikasur, Sonia tiba-tiba masuk kedalam kamar Mika dan langsung rebahan di kasur Mika.

"Sonia..." gumam Mika dengan terkejut saat melihat Sonia pulang dan langsung rebahan.

"Semuanya tadi disuruh pulang karena semuanya harus hadir di acara nanti malam. Mi, Kamu pakai apa nanti?" Sonia sambil menatap langit-langit kamar.

"Tidak tahu! Aku lagi bingung mau pakai apa. Kamu tahu sendiri aku tidak ada gaun. Huff, apa yang harus kulakukan? Bu Naima memintaku untuk membantunya mengurus tamu penting nanti malam" ucap Mika dengan lesu.

"Wah, bagus dong!" ucap Sonia dengan antusias.

Sonia pun langsung bangkit berdiri dan menarik Mika ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Sonia langsung mengeluarkan semua gaunnya yang ada didalam lemari.

"Baiklah, saatnya Sonia yang ambil ahli!" ucap Sonia sambil mengedipkan matanya pada Mika.

"Jangan yang aneh-aneh, Son..." ucap Mika sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya sebagai tanda menolak Sonia.

"Tenang saja aku tidak akan membuat mu malu! Aku ahlinya, aku akan membuat mu cantik dan menjadi primadona di acara nanti malam!" ucap Sonia sambil mencari baju yang cocok untuk Mika.

"Ini dia..." ucap Sonia sambil mengangkat gaun biru yang cocok untuk Mika.

"Sekarang kamu coba ini..." ucap Sonia sambil memberikan gaunnya pada Mika.

Mika langsung memperhatikan gaun yang ditangannya dengan lesu.

"Ayo coba sana!" ucap Sonia dengan semangat.

"Apa tidak ada yang lain, Son? Aku tidak suka dengan model yang seperti ini." ucap Mika sambil menatap baju yang diberikan Sonia.

"Memang kenapa? Percayalah kamu pasti sangat cantik memakainya" ucap Sonia sambil mendorong Mika ke toilet untuk Menganti bajunya.

Beberapa menit Mika keluar dari toilet

"Wah.... Aku yakin para pria yang hadir pasti akan tergila-gila pada mu!" ucap Sonia dengan bangga saat melihat tampilan Mika yang begitu sangat cantik.

"Son, aku benar-benar tidak nyaman dengan baju ini. bagian lehernya terlalu v banget! Kamu tahu sendiri aku tidak nyaman dengan baju yang sedikit terbuka."

"Astaga Mika, baju ini tidak terlalu terbuka, ini masih normal Mika! Ayolah, kamu itu nanti bertemu dengan tamu penting. Kamu sangat cocok pakai baju ini." ucap Sonia sambil menarik Mika untuk duduk di depan kaca.

"Sekarang waktunya untuk memoles wajah mu sedikit!" sambung Sonia lagi sambil menatap Mika dari cermin.

"Baiklah, tapi ingat aku lebih suka dengan natural!"

"Ia aku tahu!"

Dengan telaten Sonia mendadani Mika. Setelah setengah jam, Mika benar-benar tampak sangat berbeda. Melihat hasil dari karyanya, Sonia langsung tersenyum bahagia.

"Aku yakin kalau Jefri melihat mu seperti ini, dia pasti akan kelepek-kelepek" ucap Sonia.

"Haruskah kamu menyebutkan namanya?" tanya Mika dengan kesal.

"CK... Tidak perlu kesal! Aku tahu di hatimu masih ada namanya. Aku punya firasat kalian akan bertemu kembali " ucap Sonia sambil menepuk pundak Mika sambil menatap Mika dari cermin.

......................

Sesampainya di hotel tempat dimana acara diadakan, Mika tampak sangat gugup saat keluar dari dalam mobil.

"Son, kenapa aku gugup begini ya? Dan perasaanku benar-benar tidak enak " ucap Mika sambil menatap Sonia yang terus menatap dengan tersenyum.

"Itu hanya perasaan mu saja! Sudah ayok masuk! Atasan mu sudah menghubungi mu dari tadi!" ucap Sonia.

Sebelum keluar dari dalam mobil Mika nafasnya dalam-dalam lalu mengeluarkannya untuk mengurangi rasa gugupnya saat ini. Seperti yang dikatakan Sonia, Saat Mika dan Sonia melangkahkan kakinya masuk kedalam hotel, mereka jadi pusat perhatian.

Mika jadi semakin tampak gugup karena tatapan orang-orang padanya. Sonia yang benar-benar sangat mengenal Mika langsung menggenggam tangan Mika.

"Abaikan tatapan mereka, Mi! Mereka menatap mu, karena kamu benar-benar sangat cantik" ucap Sonia.

Mendengar ucapan Sonia membuat Mika sedikit lega. Saat mereka ingin masuk kedalam lift, Naima langsung memanggil Mika.

"Mika..." panggil Naima sambil menatap Mika dengan tersenyum.

"Bu Naima..." gumam Mika sambil sedikit menundukkan kepalanya, begitu juga dengan Sonia.

"Kamu sangat cantik..." puji Naima saat melihat penampilan Mika yang benar-benar sangat memukau.

"Terimakasih Bu, ibu juga cantik..." ucap Mika.

Mereka bertiga bersama-sama masuk kedalam ruangan acara. Saat masuk kedalam hall semua mata tertuju pada mereka tiga.

"Mika, kamu ikut dengan saya ya..." ucap Naima dengan lembut pada Mika.

"Baik Bu. Son, kamu tidak apa-apa sendiri kan?"

"Iya, tidak apa-apa. Aku cari Sarah dulu!" ucap Sonia.

Mika dan Sonia benar-benar sangat sibuk untuk mengatur tempat duduk tamu-tamu yang sangat penting. Mika sebenarnya sangat lelah karena harus mondar-mandir dengan mengunakan sepatu heels.

"Mika, kamu sebentar lagi Presdir dan keluarga nya akan tiba. Apa MC nya sudah siap? Kenapa dari tadi dia tidak terlihat? Coba hubungi dia..." ucap Naima yang sangat cemas karena yang bertugas sebagai MC acara belum terlihat.

Dengan tenang Mika langsung menghubungi MC acara. Sudah tiga kali Mika mencoba menghubunginya tapi tidak juga diangkat.

"Ayolah angkat..." ucap Mika saat dia mencoba keempat kalinya.

"Halo, nona Michelle..." ucap Mika dengan tersenyum saat teleponnya di angkat.

"Maaf, saya Ibu dari Michelle. Michelle nya mengalami kecelakaan saat pulang dari kantor tadi siang"

Mendengar ucapan ibu dari Michelle membuat Mika langsung menatap Naima yang lagi sibuk mengatur para tamu. Mika pun langsung melirik ke jamnya. Setelah melihat waktu yang tidak cukup banyak, Mika langsung menghampiri Naima.

Naima jadi sangat kebingungan saat mendengar penjelasan dari Mika kenapa MC nya belum datang.

"Waktu kita tidak banyak, Mika kamu yang ambil ahli untuk jadi MC" ucap Naima dengan cepat.

"Saya Bu? Tapi, Bu saya..." Mika tidak setuju dengan keputusan yang diambil Naima. Bukan karena tidak mampu, tapi Mika benar-benar sangat tidak nyaman saat orang-orang menatapnya.

"Saya tahu ini mendadak! Saya yakin kamu pasti bisa." ucap Naima sambil menarik kedua tangan Mika untuk digenggamnya.

Melihat tatapan Naima yang begitu sangat berharap padanya membuat Mika langsung mengangguk kepalanya. Setelah Mika menyetujuinya, Naima langsung memeluk Mika dengan bahagia.

Sebelum Mika naik ke atas panggung, Mika menutup matanya dan setelah itu menghembus nafasnya untuk mengurangi rasa gugupnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

miyura

miyura

next othor semangat

2023-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!