Kedatangan Boy

Sonia mendapatkan kabar dari mamanya semalam kalau kakaknya akan dijodohkan dan akan ketemuan dengan calon kakak iparnya besok. Tapi kini kakaknya datang ke apartemennya dan santainya langsung rebahan.

"Jangan bilang kakak mau menghindari perempuan yang mau di jodohkan mama?" tanya Sonia sambil menatap kakaknya dengan tajam.

"Aku tidak suka dengan perempuan yang centil..." ucap Boy dengan santainya.

"CK... Memangnya kakak sudah menemuinya?" tanya Sonia lagi sambil berjalan untuk duduk di samping Boy.

"Sudah, tapi aku langsung memintanya untuk membatalkan perjodohan kami"

"Wah, kak Boy hebat!" ucap Mika sambil memberikan jempolnya pada Boy.

"Aku yakin mama pasti akan marah besar!" ucap Sonia.

Selang tidak lama, Boy mendapatkan telepon dari mamanya. Seperti yang diduga Sonia, mama Susan marah karena ulah Boy membuat mama Susan dimarahi temannya.

Setelah mendapatkan omelan mama Susan, Boy mengajak Mika dan Sonia untuk makan siang di luar.

"Kak, apa kita bisa ke mall dulu sebelum makan siang?" tanya Sonia sambil melirik Boy yang sangat serius menyetir.

"Aku mengajakmu makan siang bukan untuk menemani mu belanja!" ucap Boy.

"Aku tahu, kak. Tapi ada yang ingin aku beli dan lagian kita bisa makan di mall" Sonia berusaha untuk membujuk Boy untuk ke mall.

"Baiklah, terserah mu aja! Tapi ada imbalannya"

"Harus, tidak mau! Lagian aku hanya minta ke mall aja harus seperti itu!"

"Ya sudah kalau begitu!"

Sonia langsung melihat ke ponselnya dan ternyata Sonia melihat tas yang diincar nya sedang promo. Sonia tampak sangat bimbang, jika dia tidak beli sekarang mungkin dia tidak akan memiliki kesempatan untuk mendapatkannya lagi.

"Baiklah, tapi hanya satu!"

"Oke, deal!"

"Katakanlah!"

"Setiap mama ingin menjodohkan kamu harus bisa membantu ku untuk menggalakkan nya! Bagaimana?"

"Kya.... Kalau aku membantu kakak pasti mama juga ikut marah sama ku!"

"Aku tidak mau tahu, sekarang bisa apa tidak?"

"Baiklah! Apa sih susahnya untuk ikut perjodohan?" ucap Sonia dengan kesal.

"Aku mau cari sendiri! Memang sekarang jaman Siti Badriah?"

"Siti Nurbaya loh kak..." ucap Mika dengan tertawa karena melihat perdebatan kakak beradik dihadapannya.

"Pokoknya itulah..." ucap Boy.

Kini ketiganya sampai di mall yang ingin dikunjungi Sonia. Mika dan Boy memilih menunggu Sonia selesai belanja.

"Kak, aku ke toilet bentar, ya..." ijin Mika pada Boy.

"Jangan lama-lama!"

"Iya, bawel..."

Setelah keluar dari toilet Mika melihat anak laki-laki menangis. Mika pun langsung menghampiri anak kecil tersebut.

"Hai, adik kecil. Kenapa menangis? Mamanya mana sayang?" tanya Mika sambil mengambil tisu untuk menghapus air mata anak-anak laki-laki itu.

Anak kecil itu langsung menghentikan tangisannya saat Mika menghampirinya. Anak kecil itu terus menatap Mika dan dia membiarkan Mika untuk menghapus air matanya.

"Nama kamu siapa? Kakak akan bantu kamu mencari mama kamu..." ucap Mika dengan tersenyum sambil mengelus-elus rambut anak laki-laki itu.

Melihat perlakuan Mika yang lembut, anak laki-laki itu langsung memeluk Mika dengan erat.

"Mama...." cicit anak laki-laki itu sambil Mika.

"Ia, kakak akan bantu kamu mencari mama kamu...." ucap Mika lagi karena anak itu memanggil mamanya.

"Mi, siapa anak itu?" tanya Sonia yang terkejut melihat anak laki-laki memeluk sahabatnya.

Sonia dan Boy datang menghampiri Mika karena Mika belum kembali juga. Saat mereka ingin menyusul Mika, mereka melihat Mika dipeluk dengan anak laki-laki.

"Anak ini tersesat, dia tidak tahu mamanya dimana. Aku mau bantu anak ini dulu mencari mamanya..." ucap Mika

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!