Keberhasilan Mika

Sudah seminggu ini Mika selalu lembur, mungkin karena pegawai baru atasannya ingin melihat kemampuan Mika saat ini. Seperti biasanya di semua tempat pasti ada saja yang tidak suka dengan kehadiran orang baru. Mika memakluminya dan dia tidak ingin ambil pusing setiap orang yang menggosipkan dirinya.

"Mika apa sudah selesai? Besok kita ada rapat!" ucap Naima yang sangat kuatir karena pekerjaan Mika belum sempurna.

"Sepuluh menit saya akan memberikannya pada ibu..."

"Baik, saya tunggu..."

Seperti yang dikatakannya, Mika menyelesaikan pekerjaannya dan langsung memberikannya pada atasannya. Mika tampak sangat tegang saat atasannya memeriksa pekerjaannya.

"Saya tidak menyangka kamu dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. Saya harap kamu bisa mempresentasikannya dengan baik besok " ucap Naima dengan tersenyum karena puas dengan hasil kerja Mika.

"Saya Bu?" cicit Mika dengan tidak percaya.

"Tentu saja, ini semua hasil kerja mu. Jadi kamu yang mempresentasikannya besok"

"Baik Bu." Naima hanya mengangguk kepalanya dengan tersenyum.

Saat keluar dari ruangan Naima, Mika menatap seluruh ruangan yang gelap dan tampak sepi.

"Akhirnya aku bisa tidur nyenyak malam ini" gumam Mika dengan tersenyum

Mika selalu mengunakan bus untuk pulang dan selalu duduk di bangku paling belakang. Dia merasa duduk di paling belakang adalah tempat yang nyaman.

"Son, belum tidur?" tanya Mika, saat melihat Sonia masih sibuk dengan tontonannya.

"Oh, ya Mi tadi ada paket untuk mu..." ucap Sonia sambil menunjukkan meja yang tidak jauh darinya.

"Dari siapa?" tanya Mika sambil berjalan ke arah meja.

"Aku tidak tahu...."

Mika membawa paket untuknya ke dalam kamarnya. Mika lebih dulu membersihkan tempat tubuhnya lebih dulu. Setelah itu Mika membuka paketnya dan Mika mendapatkan hadiah boneka Teddy bear dan ada tulisan "Semangat untuk mu".

Mika benar-benar sangat bingung dia sudah mendapatkan dua kali bingkisan tanpa ada nama.

"Siapa ya?" Mika bertanya-tanya pada dirinya siapa yang mengirimkan hadiah untuknya.

......................

Kini Mika mempresentasikan hasil kerjanya semalam. Naima dan para petinggi perusahaan tampak sangat kagum dengan saat Mika persentasi. Ide-ide yang dituangkan Mika dalam persentasi nya sangat brilian, selama ini belum ada satupun yang memberikan ide seperti Mika.

Karena ide yang diberikan Mika sangat bagus, kali ini team Mika yang mendapatkan proyek. Naima dan seluruh team Mika sangat senang karena mereka berhasil mendapatkan proyek, karena team siapa yang berhasil mendapatkan proyek akan mendapatkan bonus.

"Baiklah, mari kita lakukan dengan baik sekarang!" ucap Naima pada semua teamnya.

Hanya dalam tempo enam bulan Mika sudah membuat Naima kagum padanya. Meskipun Mika pegawai baru tapi Mika sudah seperti pengalaman dalam bidang mereka.

"Mika boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Naima saat mereka dalam perjalanan untuk menemui klien mereka.

"Tentu saja, Bu..."

"Apa kamu mengenal Presdir kita dan putranya?" tanya Naima sambil melirik Mika.

"Em, Saya hanya mengenal Presdir Bu. Itupun saya mengenalnya karena beliau pernah memberikan seminar di kampus saya. Saat itu saya yang mengurus acara seminarnya "

"Jadi putranya?"

"Putranya? Saya tidak kenal sama sekali Bu. Beliau juga tidak pernah memperkenalkan putranya"

Melihat reaksi Mika, Naima percaya apa yang dikatakan Mika. Naima sangat pintar untuk melihat kepribadian seseorang hanya dari wajahnya, maka karena itu Naima sangat terkenal dengan mata elang. Setiap pegawai baru yang masuk dalam Teamnya banyak tidak bertahan lama karena Naima selalu memberikan pekerjaan yang banyak. Bukan karena tidak suka dengan kehadiran mereka, Naima ingin melihat kemampuan mereka.

Naima dan Mika kini berada di hotel tempat klien mereka menginap. Saat mereka menunggu kedatangan klien mereka, Mika seperti melihat seseorang yang sangat dia kenal.

"Tidak mungkin itu dia....." gumam Mika dalam hatinya

"Mika, kamu kenapa?" tanya Naima karena melihat Mika yang tampak sangat terkejut.

"Ah, tidak Bu. Mungkin saya salah orang..."

"Maksudnya? Kamu melihat teman mu?"

"Saya pikir tadi saya melihat teman saya. Tapi, tidak mungkin dia disini..."

"Oh..." jawab Naima singkat.

Mika dan Naima langsung bangkit berdiri karena melihat kedatangan klien mereka. Naima dan Mika langsung memperkenalkan diri mereka.

......................

Karena pekerjaan Mika yang cepat selesai, Mika pulang bersama dengan Sonia. Sebelum pulang mereka memilih singgah ke supermarket untuk membeli bahan makan mereka yang sudah habis.

"Mi, besok hari weekend kak Boy ngajak kita makan bareng. Kamu bisa kan?" tanya Sonia sambil mendorong troli belanja mereka.

"Boleh, kak Boy lagi cuti?"

"Ya, begitulah."

"Oh, ya Son tadi siang saat aku ketemu klien aku seperti melihat Jefri. Kamu yakin Jefri ada di Amerika?"

"Kata mereka Jefri keluar negeri untuk melanjutkan kuliahnya."

"Mereka tahu dari mana?"

"Kamu masih ingat dengan Mesya? Perempuan sok cantik itu?" Mika hanya mengangguk kepalanya.

"Dia kemarin ke Amerika untuk melanjutkan kuliahnya dan dia bertemu dengan Jefri. Mereka juga foto bareng "

"Oh...." jawab Mika dengan singkat.

"Mi, kamu yakin perasaan mu untuk Jefri hilang?" tanya Sonia sambil menatap sahabatnya dengan serius.

"Yakin..." jawab Mika dengan gugup.

"CK... Kalau kamu yakin tidak memiliki perasaan pada Jefri lagi, seharusnya kamu pasti menerima perasaan dari salah satu cowok yang ada di perusahaan" ucap Sonia yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan sahabatnya.

"Kamu tahu sendiri kan mereka mau mendekati ku, sejak aku mengubah penampilan ku." ucap Mika dengan tersenyum.

Mika sangat ingat bagaimana pegawai cowok tempat dia bekerja tidak pernah memandangnya sekalipun. Tapi sejak Mika mengubah penampilannya dua bulan ini, banyak pegawai cowok ingin mendekatinya.

"Mika, namanya cowok pasti mereka suka dengan cewek cantik..." ucap Sonia.

......................

Karena hari weekend Mika dan Sonia bersama-sama membersihkan apartemen mereka. Saat mereka lagi membersihkan apartemen, pintu mereka diketuk. Sonia langsung berlari untuk melihat siapa yang datang bertamu pagi-pagi ketempat mereka.

"Kak Boy..." Sonia sangat terkejut melihat kedatangan kakaknya.

Boy hanya mengangkat bungkusan plastik yang dibawanya pada Sonia dengan tersenyum. Tanpa permisi Boy langsung masuk begitu saja.

"Kak Boy..." cicit Mika yang juga terkejut melihat kedatangan Boy.

"Hai, Mi..." sapa Boy, setelah itu Boy langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa.

"Kak Boy, ngapain ke apartemen kami?" tanya Sonia dengan mengerutkan keningnya.

Ini pertama kalinya Boy datang ke apartemen mereka, karena selama Sonia tidak mengijinkan Boy untuk masuk ke dalam apartemen mereka. Sonia tidak ingin kakaknya membuat apartemennya berantakan.

"Tentu saja berkunjung..." ucap Boy dengan santai.

"Itu apa?" tanya Sonia sambil menunjukkan bungkus yang dibawa Boy.

"Tenang saja aku tidak membawa minuman, itu hanya buah-buahan..."

"Tapi tunggu dulu, bukannya kak Boy harusnya menemuinya?" tanya Sonia, yang baru teringat dengan apa yang dikatakan mamanya semalam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!