Pertama kali makan kenyang

      Dodo mengikuti langkah ku sambil terus memegangi ujung baju ku, sepertinya dia benar-benar takut karena tidak pernah naik gunung.

      Sebuah pohon rindang yang tidak terlalu besar menjadi pilihanku untuk beristirahat. Aku mengambil ranting dan daun-daun kering, kemudian menyalakan korek api yang memang tadi ku ambil didapur nenek. Catet! Aku mengambilnya bukan mencuri.

      Setelah menghidupkan api, aku membuat tungku dengan pecahan batu yang tadi sempat kubawa, satu batu yang agak lebar aku letakan diatas batu yang jadi tungku.

      Aku mulai menata ikan diatas batu yang sudah panas. Dodo duduk menjaga api. Aku berdiri dan memperhatikan sekeliling, saat ini kami ada digunung, jadi aku tidak boleh lengah apa lagi hutannya lebat seperti ini, jaga-jaga kalau ada hewan buas yang datang.

      Saat asik melihat-lihat, pandanganku terhenti pada satu titik, aku menyipitkan mata agar sedikit jelas apa yang ada didepanku, aku merasa seperti mengenal tumbuhan itu, perlahan aku berjalan mendekat, hanya beberapa langkah, mata ku langsung berbinar ketika aku sudah berdiri tepat di depan tanaman yang aku lihat tadi.

      Dengan batu runcing ditangan ku, segara aku menggali tanah. Dan benar dugaan ku, aku menemukan ubi jalar.

      Aku menggali lagi untuk mendapatkan beberapa ubi, aku hanya akan mengambil untuk kami makan saja. Tidak jauh dari tanaman ubi itu ada sebuah pohon yang sudah patah dan lapuk, pohon itu ditumbuhi jamur kuping yang sangat banyak dan besar-besar. Dengan semangat aku memetiknya sembari menoleh kearah dodo memastikan bocah itu masih ada disana.

      Selesai memetik jamur dan menggali ubi aku kembali menghampiri dodo. Anak itu menatap kearah baju ku yang penuh dengan ubi dan jamur.

      Ku jatuhkan ubi dan jamur itu tepat didepan dodo. Bocah itu langsung terbelalak melihat apa yang ada didepannya, dodo mengambil satu ubi dengan ukuran yang paling besar, dia melihatnya sambil membolak-balik kan ubi itu. Aku hanya diam sembari membalikan ikan-ikan yang kami bakar.

      Aku membuat api lagi untuk membakar ubi pengganti nasi, setidaknya ada karbohidrat yang masuk jadi perut kami akan kenyang sampai sore nanti.

      "kakak ketiga, ini benaran ubi? " tanya dodo tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, bahkan ubi itu sekarang ada ditangannya. Apa lagi yang dipertanyakan, tapi ya sudah lah, karena aku orang yang sabar dan baik hati, jadi boleh lah.

      "menurut kau itu ubi apa batu? " alih-alih menjawabnya aku malah balik bertanya, padahal tinggal jawab iya atau tidak saja, tapi entah kenapa aku suka sekali berputar-putar dan membuat orang kesal.

      "ini pasti ubi, aku pernah melihat nenek memakannya, tapi tidak sebesar ini. "

      "dan sekarang ubi yang besar itu adalah milik mu. " ujar ku melirik nya dari sudut mata. karena aku sibuk dengan ikan bakar ku.

      "yang benar? " tanya nya antusias. Aku menggangguk mengiyakan seraya tersenyum.

      "kakak ketiga memang paling sayang padaku. " ucapnya berteriak dengan gembira, bocah itu memeluk ku dengan kuat. Aku menepuk-nepuk kepalanya pelan.

      Aku mulai membakar tiga buah ubi di kayu yang tadi sudah menjadi bara. Selagi menunggu ubi bakarnya

      Ikan yang sudah matang, kami makan bersama. Walaupun tanpa bumbu tapi rasanya masih enak meskipun ada sedikit bau amis.

      "daging ikan nya lembut dan sangat manis. " kata dodo dengan senyum manis yang tidak pudar di bibir kecilnya itu.

      Aku tersenyum sembari menyuapinya ikan yang sudah kubuang tulangnya. "makan lebih banyak. " ucap ku. Di lidah ku ikan ini, sungguh aku tidak ingin mengatakan nya, tapi..aku tidak pernah memakan ikan seperti ini.

      Beberapa menit ubi bakar pun siap untuk kami santap, ketika ubi itu aku belah dua, tercium aroma manis yang sangat mengiurkan. Dodo sampai meneteskan air liur melihat ubi berwarna kuning itu, asap yang masih mengepul, warna dagingnya yang kuning pekat, begitu masuk mulut rasa lembut dan manis bercampur jadi satu. Aku baru tau kalau ubi dibakar bisa se enak ini.

       "hiks... hiks... Ini sangat enak, hiks.. Enak sekali. " dodo memakan ubi itu sambil menangis, aku sangat paham dengan perasaan anak ini. Sengaja aku tidak memeluknya, karena aku tau, begitu aku memeluknya pertahanannya akan runtuh, dia pasti akan menangis lebih kencang lagi.

      Dalam ingatan siah yang asli, sejak kecil mereka selalu makan makanan yang sama tiap hari, itu pun dengan porsi yang sangat sedikit, mereka tidak pernah makan dengan kenyang. Dan jika mendapat makanan dari luar harus diserah kan kepada nenek.

      "kalau kamu dapat makanan enak diluar kamu tidak boleh memakannya, harus berikan kepada nenek, sebagai anak dan cucu, kalian harus berbakti kepada yang lebih tua. " begitu katanya tiap kali diantara kami membawa makanan pulang, entah itu buah, daging atau ikan.

*****

      Tidak terasa makan siang kali ini sangat istimewah, dodo sudah bersandar di bawah pohon sambil mengusap perutnya yang kenyang. Dia menghabis kan dua buah ubi dengan ukuran besar, belum lagi ikan bakar habis tiga ekor. Benar-benar pembalasan dendam terbaik.

      Sejujurnya aku ingin membawa ubi-ubi itu pulang agar ayah, ibu juga kakak bisa memakannya, tapi mengingat keluarga ayah yang lain aku jadi urung, entah nanti kami dikasihnya atau tidak, cukup jamur ini yang kubawa. lain kali ubi bakarnya saja yang aku bawa untuk keluarga ku.

      Aku melirik ke arah dodo yang terlihat mulai mengantuk, mungkin efek perut yang sudah kenyang. Aku mengajak dodo turun gunung, jangan sampai kami ketiduran ditengah hutan ini, bisa-bisa kami jadi santapan hewan buas.

      Aku dan dodo berjalan dengan santai, aku terus mewanti-wanti dodo agar tidak memberitahu siapapun tentang kegiatan kami hari ini. Jika sampai ketelinga nenek tua itu bisa mengamuk lagi dia, bukannya takut, aku hanya merasa belum waktunya memulai perang.

      Begitu sampai rumah, halaman tampak kosong, aku menyuruh dodo masuk kedalam rumah, sementara aku pergi kedapur membawa jamur yang tadi kupetik di gunung.

      Di dapur aku melihat para bibi-bibi kesayangan ku itu sedang memasak bersama, ada ibu dan juga elis.

      "hei siah, kemana saja kamu baru pulang. "gena berteriak dengan keras, tampak sekali dia sengaja agar nenek tua itu mendengarnya.

      Aku tidak menghiraukannya, aku berjalan melewati gadis itu dan mendekat ke arah ibu dan elis.

      tampak nya gena masih tidak menyerah, dia mendekat kearah ku. " sejak kau sakit sampi hari ini, kau tidak membantu pekerjaan rumah sekalipun. "dia terus mengomeli ku.

      Aku terus mengabaikan nya, dan mengambil air minum lalu meminumnya beberapa gelas, rasanya haus sekali, karena memang tadi aku tidak minum sehabis makan.

      Namun gena masih tidak menyerah, di menarik lengan ku sedikit keras, sehingga jamur dalam baju ku jatuh berhamburan kelantai. Semua orang yang ada didapur terkejut melihat apa yang ada didepan mereka. Bersamaan dengan nenek yang baru datang, matanya terbelalak melihat lantai dipenuhi jamur kuping dengan ukuran yang cukup besar.

      "Bajiingan mana yang membuang jamur ini? " teriak nenek cukup keras. Dengan cepat aku menunjuk ke arah gena. Orang yang aku tunjuk, wajahnya langsung memucat.

      Nenek melotot kearah gena dengan kesal. "Kau anak siaalaan berani sekali membuang makanan di depan ku. " Bentak nenek dengan keras. Kalau soal makanan nenek tua ini memang sedikit sensitif, mungkin efek keluarga besar nya, ditambah cucu juga sangat banyak. Jadi agak kesulitan mendapat makanan.

      Gena meringsut dengan wajah pucat, dia menggeleng kan kepala dengan cepat.

      "Nenek bukan aku, tapi siah nek, dia menyembunyikan jamur ini dalam pakaian nya. " Elak gena. Sekarang dia malah menuduh ku. Kau mau main-main dengan ku ya. Baiklah, Kau jual aku beli.

****

Terpopuler

Comments

@ꪶꫝ༄Cherry🍒Chubby༄💕🇵🇸

@ꪶꫝ༄Cherry🍒Chubby༄💕🇵🇸

ya dah, terserah kau saja 😏😏😏😏

2023-08-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!