Mengenal keluarga siah

   Agak kesal sebenarnya, saat nenek tua itu memanggil ku bajiingaan kecil, dan sekarang berubah jadi setaan kecil pula. Sebenarnya, nama siah yang asli yang mana sih?kok nenek ini se-enaknya saja mengganti nama ku.

   "maaf nenek bagaimana mungkin aku yang kecil ini mengajari nenek. " jawab ku sambil menunduk kan kepala. tentu saja aku tidak takut, aku hanya ingin mengenal karakter mereka saja, jadi aku harus pura-pura polos bukan!.

     Brakk. . .

    Kakek mengebrak meja dengan keras, "tidak bisa kah sehari saja kalian tidak ribut, mau makan saja tidak bisa tenang. "

   Dia mengatakan kalian tapi matanya hanya menatap pada ku saja. Kakek tua ini benar-benar pandai membuat orang tertekan.

  "maaf kakek. " aku semakin menunduk kan kepala ku. Samar-samar aku mendengar suara cekikikan, aku menoleh kesamping kanan ku disana ada dua orang gadis seumuran ku, mereka berbisik sambil terkikik, sesekali mereka melirik kearah ku.

   Salah satu dari gadis itu tersenyum licik, bibirnya terangkat keatas, seperti wanita jahat di film ikan terbang yang sering ditonton ibuku.

   Ah, jadi itu dia, sepertinya aku sudah ingat, gadis itu adalah gena, anak yang sudah mendorong siah di jembatan hingga gadis itu meninggal. Bagus, aku sudah mengingat wajahmu gena.

   Aku membalas senyumnya dengan menyeringai ala-ala cewek antagonis dalam novel yang ku baca, didalam hati aku sudah terkikik geli membayangkan ekspresi ku, aku harus melihatnya di cermin nanti pikirku.

   Gena membuang muka saat aku membalas tatapannya, sesekali dia masih melirik ke arah ku, mungkin dia merasa heran dengan perubahan siah. Ini masih permulaan, kau akan melihat banyak kejutan setelah ini.

   "hem... Semuanya sudah boleh makan. " kakek membuka suara setelah semua makanan terhidang.

    Kakak dan ibu duduk disamping ku. Bibi pertama dan bibi kedua membagikan makanan ke atas piring kami. saat tiba giliran ku dan dodo bibi pertama memberikan satu sendok nasi, dan sedikit sambal dan beberapa sendok kuah sayur, tidak ada lauk ataupun sayur, aku menoleh kepiring sepupu ku yang lain mereka makan dengan lauk dan sayur yang lengkap.

   Aku menatap bibi pertama yang juga menatap ku dengan wajah kesal. Seolah paham dengan tatapan ku bibi pertama mendengus dan berkata. "minggu ini ayah mu tidak memberikan uang makan keluarga kalian. "ucapnya kemudian dia melewati ku dan lanjut membagikan makanan pada ibu dan elis.

   Ibu mengelus punggung ku pelan memberikan ketenangan, bibirnya tersenyum tapi sorot matanya yang penuh kesedihan tidak bisa membohongiku.

   "jika kau tidak ingin makan, berikan pada sepupumu, sudah untung kau masih diberi makanan, jangan berlagak manja. " cetus nenek sambil mengunyah makanan nya.

   Aku mengepalkan tinju kuat. Aku menyuap nasi dengan air mata berlinang, aku rindu sambal terasi ibu, rindu tempe penyet buatan oma yang sangat pedas itu. Aku terisak dalam diam. Mengunyah nasi yang terasa hambar, namun harus ku telan, agar perut ku tidak kosong.

   Hanya kali ini, aku tidak akan membiarkan nya lagi. Aku janji ibu, aku putri kuat ibu meta simamora tidak akan menangis lagi, aku akan jadi penguasa dunia ini. Aku menyeka air mataku lalu membusung kan dada menguatkan hati, besok aku akan makan dengan kenyang sampai tidak sanggup lagi untuk berdiri, tekad ku dalam hati.

   Selesai makan malam, aku membantu ibu dan kakak mencuci piring kotor yang sangat banyak, hanya kami bertiga, karena yang lainya sudah pergi kerumah mereka untuk beristirahat.

   "makan paling sedikit, bekerja paling banyak. " aku terus saja menggerutu sambil terus menata piring bersih dirak bambu dapur.

   "sstt, diamlah siah, kalau nenek mendengarmu, dia akan memukulmu dengan tongkat kayunya. " ucap ibu dengan wajah cemas dan lelah.

   "pergilah istirahat kalau kau lelah, sisanya biar kakak dan ibu yang menyelesaikannya. " kata elis yang melihat ku masih cemberut.

   Aku tidak lelah, aku hanya kesal, piring sebanyak ini mereka cuci berdua setiap hari, dan ini baru makan malam, belum sarapan pagi dan makan siang, aku melirik tangan ibu dan elis, pucat pasi dan mengkerut.membuat ku semakin kesal.

      Tes...

      Tes...

      Tes..

  Tanpa sadar air mataku menetes, betapa sabarnya mereka, mereka bertahan dalam ketidakadilan ini, mereka pasti bertahan karena kehidupan mereka yang miskin.

   Ibu, kakak bersabar lah sebentar lagi! Sebentar lagi saja!

   Melihat aku menangis elis yang ada di sebelahku langsung memeluk ku erat. tubuhnya bergetar, aku yakin dia pasti juga menangis, aku membalas pelukannya dan menepuk-nepuk punggungnya pelan, kulihat jejak basah di pipi ibu, dengan cepat ibu menyekanya saat sadar kalau aku melihat ke arahnya.

   Setelah selesai mencuci piring dan membersih kan meja makan, kami bertiga kembali kerumah, kulirik dodo diatas ranjang, bocah itu sudah tertidur pulas dengan mulut menganga, disamping dodo seorang pemuda yang tak lain adalah dilang kakak laki-laki siah duduk dengan kaki menapak ke lantai. Ayah, aku tidak melihat batang hidungnya mungkin sudah tidur dalam kamar karena lelah seharian diladang.

   Aku memandangi pria yang ada didepan ku, wajahnya terlihat tampan meskipun kulitnya agak gelap, ada bulu halus di dagunya, hidungnya mancung, bibir agak berisi alias sedikit tebal. Jika di dunia ku dulu mungkin dia mirip dengan artis giorgino abraha.

   "kenapa belum tidur? " ibu menghampiri simon yang masih melamun. dia menatap ibu dengan senyum lelah.

   "sebentar lagi bu, ingin duduk dulu sebentar. " jawab dilang dengan suara bas nya yang terdengar seksi ditelinga ku. Aku menggelengkan kepala cepat, ku ketuk kepala ku dengan tangan, agar otak mesum ku ini tidak menguasai pikiran konyol ku. aku harus sadar, pemuda yang ada didepan ku ini adalah kakak kandung siah, yang itu artinya dia adalah kakak ku juga.

   Elis memegangi tangan ku ketika aku akan memukul kepala ku lagi.

   "ada apa denganmu adik? Kau akan semakin bodoh jika terus memukul kepala kecil mu itu? " ucap elis terkekeh seraya membentangkan selimut dan berbaring diranjang.

   Aku mendengus kesal mendengar ucapan elis, semakin bodoh katanya, jika aku yang seorang sarjana ini di panggil bodoh, maka tidak ada lagi orang pintar di dunia ini. Huh.

    Aku ikut membaringkan tubuh diatas dipan, kulirik elis yang masih terkekeh sampai bahunya bergetar, kali ini aku biarkan dia menertawaiku, karena dimasa depan dia hanya akan mengagumi ku. Lihat saja.

    Aku memejamkan mata dan menguap beberapa kali, hari pertama terlewati dengan cukup lancar. Suara jangkrik yang saling bersahutan, seperti lagu pengantar tidur, sebentar saja aku sudah tertidur menyelami alam mimpi.

***

    Hari ini aku bangun lebih pagi, sangat pagi malah, bahkan mentari saja masih bersembunyi di ufuk timur. Namun rasa penasaran membuat ku tidak sabar untuk menjelajahi desa ini. Aku juga ingin melihat kehidupan penduduk desa, apakah sama seperti kehidupan dikampung ku.

   Aku melihat sekeliling ruangan hanya ada dodo yang masih tertidur. kemana semua orang di pagi buta seperti ini.

      Krieett. . .

   Pintu belakang rumah terbuka, nampak dilang keluar menyandang cangkul di pundaknya, matahari belum keluar, tapi dia akan mulai bekerja ke ladang? Yang benar saja.

   "kakak pertama, dimana ibu dan kakak kedua? " aku penasaran kemana mereka sepagi ini.

   "ibu dan adik pertama pasti sedang mencuci baju sekarang. Kau pergilah tidur lagi. Ini masih sangat pagi." ucap dilang kemudian beranjak pergi keluar rumah.

   Benar ini masih sangat pagi, lalu apa yang kau lakukan?

   "mencuci baju sepagi ini? ck..ck..kalian ini sedang bersaing dengan matahari ya. " aku segera membuka pintu, seketika hawa dingin langsung menyeruak menusuk ke tulang-tulang ku.

****

Terpopuler

Comments

momi

momi

suka aku kalau punya tekad gini,jadi ikutan semangat ayo meta buktikan kamu bisa

2025-02-12

0

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

pupuklah keinginanmu semakin tinggi agar kamu bisa mencapai cita-cita menjadi orang sukses dan mampu mengangkat derajat keluargamu

2023-08-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!