"dimana baj.... " aku membekap mulutku dengan kedua tangan, tadi itu suara siapa, kenapa suara ku berubah, lembut dan halus.
"kau ingin apa? kakak akan keluar membantu ibu. Makan dulu makanan mu. " melihat aku yang diam gadis itu kembali pergi keluar dan menutup pintu
Aku melepaskan tangan ku yang tadi menutup mulutku, aku mencoba berdehem, masih sama seperti suara yang tadi.
"hallo, tes ,tes, satu...dua...tiga wah, hahahaha, suaraku lembut sekali, oh aku ingat leher ku kan terluka karena pecahan kaca, jangan-jangan pita suara ku rusak dan di operasi terus suara ku berubah jadi lembut begini. " aku terkikik senang mendengar suaraku, tapi ketika tangan ku menyentuh leher, aku tidak menemukan perban atau tanda bahwa leherku ini habis terluka.
Aku kembali dibuat bingung ditambah tubuh ku juga sepertinya mengecil, lihatlah jari yang lentik ini, dan sejak kapan kuku ku hitam seperti cakar ayam begini. Ya ampun ada apa ini. Aku harus bertanya pada siapa?. Saat aku mengedarkan pandangan, mataku tertuju pada nampan yang dibawa anak gadis tadi. Ada sepiring nasi yang agak kuning dan terlihat keras, sayuran beberapa helai saja. Tidak ada sambel, tahu atau pun tempe tidak ada.
Aku mengambil piring yang terbuat dari kayu itu, ku cium aromanya, tidak ada aroma apapun, kuambil sebutir nasi dan kumasukan kedalam mulut. Benar, nasi ini sangat keras, kuangkat sayur dalam piring itu, entah ini sayur apa yang jelas, aku tidak bisa memakannya.
Ku letakkan kembali piring itu di atas nampan. Kuteguk air sampai habis. Aku akan kembali tidur, dan semoga saat aku bangun, aku ada dirumah sakit. Semoga saja.
****
Cahaya matahari dari luar bersinar melalui celah atap dan dinding yang berlubang, sinarnya yang terang jatuh menyinari wajahku.
Setelah aku membuka sedikit mataku. Sekelebat ingatan asing menerobos masuk ke otak ku dengan tidak sopannya seperti kilatan cahaya, adegan-adegan peristiwa seperti menonton video melintas di kepalaku seolah aku sendiri yang mengalami hal itu.
'𝘢𝘥𝘶𝘩... 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢 𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪, ' 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘮𝘢𝘴 𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘳𝘢𝘮𝘣𝘶𝘵𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢 𝘬𝘶 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘱𝘦𝘤𝘢𝘩.
Aku kembali memejamkan mata dan sebuah ingatan baru kembali menelusuk masuk kedalam otak, seakan menerima, otak ku mulai memproses potongan-potongan puzzel itu. Satu kesimpulan yang aku ambil. Saat ini aku bertransmigrasi kezaman kuno di abad 80-an.
Aku masuk kedalam tubuh seorang gadis 16 tahun bernama Siah. Gadis itu Memiliki tiga orang saudara diantaranya dua laki-laki dan satu perempuan.
Kakak laki-laki siah bernama dilang killer, kakak perempuan nya bernama elis killer, sementara adik laki-laki siah bernama dodo killer.
Ayah nya bernama anas killer ibunya bernama sena. Mereka sekeluarga tinggal bersama kedua orang tua anas.
Anas memiliki tujuh saudara semuanya laki-laki, anas merupakan putra ketiga, tidak berpendidikan dan pekerjaannya juga serabutan. Semua saudara anas sudah menikah mereka juga tinggal bersama orang tua anas.
Dalam sebidang tanah yang cukup luas, berdiri rumah-rumah kecil yang dibangun berderetan. Satu anak laki-laki satu rumah, jadi rumah itu berjumlah tujuh. Satu bangunan terlihat lebih besar dari pada bangunan lain. Bangunan itu tempat tinggal kakek dan nenek siah. Ada satu buah kamar. Ruang tamu, Ruang makan dengan meja yang cukup besar. Bagian belakang ada dapur, disini hanya ada satu dapur yaitu dirumah nenek siah, semua menantu akan memasak disana dan makan bersama.
Orang tua siah adalah yang termiskin diantara para anak-anak nenek siah. Hal itu pun yang menjadikan keluarga siah selalu direndahkan oleh paman dan bibi siah. Siah dan ketiga saudaranya selalu dihina dan dimaki oleh para sepupu mereka.
Didalam kediaman ini pun ibu siah yang paling banyak bekerja karena mereka tidak memberi uang. Setiap minggu anak laki-laki harus memberikan uang pada nenek untuk biaya hidup. Namun keluarga siah selain tenaga bapaknya tidak pernah memberi uang, sehingga jatah makan mereka pun selalu di kurangi.
Suatu hari siah dan elis disuruh oleh bibi keduanya untuk menangkap ikan kesungai, gena sepupu siah anak bibi pertamanya mendorong siah dari jembatan yang mengakibatkan siah meninggal karena tenggelam di sungai.
"hah, yang benar saja, transmigrasi? Jadi itu nyata? " aku sedikit tidak percaya dengan apa yang terjadi. Namun melihat dari semalam sampai pagi ini tidak ada yang berubah, sepertinya memang ini semua adalah nyata.
'𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘥𝘪𝘨𝘶𝘣𝘶𝘬 𝘳𝘦𝘰𝘵 𝘪𝘯𝘪, 𝘣𝘢𝘫𝘶 𝘶𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘮𝘣𝘢𝘭, 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯, 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪? '
ya tuhan, kenapa harus ditubuh bocah miskin ini, kenapa tidak jadi istri duke saja seperti dalam novel, atau istri seorang mafia, se-enggaknya jadi anak orang kaya.
Memikirkan kehidupan ku kedepan nya rasanya aku ingin menangis, aku tidak mau tinggal disini.
'𝘉𝘢𝘱𝘢𝘬, 𝘪𝘣𝘶 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶.....'
***
Tidak, tidak ada gunanya aku bersedih, aku harus bertahan hidup disini dengan caraku sendiri. Aku harus melihat seperti apa dunia yang aku tinggali ini.
"siah... Kamu sudah bangun nak? Suara seorang wanita datang dari luar pintu. Membuyarkan lamunan ku, wanita yang mungkin seusia ibu ku tapi wanita ini tampak lebih tua mungkin karena kehidupan nya yang miskin dan susah.
" sudah bu.. "aku tau dia adalah ibu siah. sekarang wanita ini sudah menjadi ibuku.
" bagaimana keadaan mu sekarang ? Kaki sudah bisa bergerak? "wanita ini hampir mirip ibuku. Sangat cerewet. Tapi aku merindukan suara ibu sekarang. Huhu.
" kaki ku masih agak sakit bu, tapi akan ku coba untuk bergerak. "
Aku turun dari ranjang mencoba berdiri, kakiku sedikit berdenyut. Rasanya seperti keseleo. Aku kembali duduk di ranjang.
"ibu bisakah ibu memijitnya sebentar. " apa aku terlihat tidak sopan jika meminta wanita ini memijit kaki ku? biasanya kan aku begitu kalau dengan ibuku. Ah ya sudah lah, mungkin dia juga kaget dengan sikap ku ini.
Ibu tersenyum dan duduk disampingku, dia mengangkat kaki sebelah kanan ku dan mulai memijit rasanya sangat sakit.
Loh, aku pikir dia akan memarahi ku, tapi ternyata tidak. Sepertinya dia menyayangi siah.
"buk coba buka perbannya, apa kaki ku ada lukanya buk, kok rasanya sakit sekali. " air mataku menetes, rasanya memang sakit.
Ibu membuka perban kaki ku hati-hati, tidak ada luka, tapi kaki ku sedikit bengkak. Aku yakin kaki ku keseleo, bukannya di pijit malah di perban pantes aja jadi bengkak.
Suara pintu dibuka dengan kasar mengejutkan kami. Seorang wanita seusia ibu masuk berkacak pinggang.
"hebat sekali kau sena, kami semua bekerja kau malah asik bersantai disini dengan putri tidak berguna mu ini. "wanita itu menatap nyalang ke arah ku dan ibu. Rasanya ingin ku congkel matanya yang melotot itu. Untung saja kaki ku sedang sakit sekarang jadi dia bisa selamat.
" kakak ipar pertama, siah baru saja siuman, kakinya bengkak aku memijitnya sebentar. "tukas ibu dengan pelan.
"oh... Begitu rupanya, biarku lapor kan pada ibu mertua, aku lihat apa kau masih berani . " bibi pertama pergi keluar dengan membanting pintu.
Kenapa bicaranya nyolot terus tuh orang, heh, itu pintu kenapa dibanting woy, astaga... Belum sehari aku disini udah bikin darah tinggi saja.
Aku menatap ibu yang menghela nafas berat. Terlihat wajah keriputnya yang lelah, begitu beratnya beban kehidupan yang wanita ini terima.
"nanti ibu pijit kan lagi kaki nya ya nak, sekarang ibu membantu bibi mu dulu. " ibu pamit pergi setelah mengelus lembut puncak kepala ku.
Aku menatap punggung ibu yang terlihat rapuh, aku bertekad akan memberikan kehidupan yang lebih layak kepada mereka.
Aku memijit kaki ku sebentar, kuputar-putar searah jarum jam, sakit dan ngilu. Setelah agak mendingan aku turun dari ranjang. aku melihat sekeliling ruangan ini hanya ada satu kamar, aku menebak itu kamar ayah dan ibu, lalu bagian luar terdapat dua ranjang, salah satunya yang aku tiduri ini.
Seluruh ruangan ini tampak kotor seperti tidak pernah dibersihkan, lantai dan meja berdebu, baju bergelantungan dan kain bertumpuk di sudut ruangan, tidak ada benda berharga satu pun di dalamnya.
Aku menyingsing lengan baju dan meregangkan tubuh ku yang sedikit terasa kaku. Pertama-tama aku harus membersihkan rumah yang yang seperti gudang ini.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
meikehans 💕💕
baru baca 2 bab, selintas keliatan mirip dgn novel salah 1 novel terjemahan... tapi sy suka, up sampai tamat ya thor 💪💪💪
2023-08-25
0
ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ
Ayo semangat buat hidup barumu di zaman old lebih menyenangkan buat para orang-orang yang suka nyinyir itu bungkam
2023-08-07
0