Jodoh Tuan Vampire

Jodoh Tuan Vampire

Bab 1

Siang ini di Kota Frujkan langit biru mendadak berubah menjadi abu-abu, perkiraan cuaca akan ada badai menerjang kota, suasana kelam, mirip dalam adegan film horor. Wanita yang sedang mengerang kesakitan, wajahnya memucat dan bibirnya membiru, seorang pria berjabis tipis mengelus kepala wanita bernama Camelia, istrinya hendak melahirkan, di bantu oleh seorang Gulam atau yang di kenal sebagai orang yang ahli.

Kepulan Frujkan bukan kota yang luas, tapi kaya akan hasil alamnya, hanya ada sebuah rumah sakit dan jarak dari rumah keluarga Weems sekitar dua jam perjalanan darat, angin terus berhembus kencang, kabut pekat menghalangi cahaya Matahari. Sebenarnya tidak ada yang aneh karena siang hari di kota Frujkan hanya beberapa jam saja, suasana yang awalnya kelabu kian pekat,  gelap. Bagaikan malam, pengendara harus menyalakan lampu untuk menembus gulita.

Sebenarnya nenek Gulam pernah mengatakan bahwa kehamilan Camelia adalah kutukan untuk dirinya, suatu saat kelahirannya akan mengundang badai dan bangkitnya seorang penguasa kepulauan Frujkan ketika anaknya lahir, karena Camelia tidak percaya ramalan nenek Gulam, dia dan suaminya yang telah menanti kehadiran seorang buah hati, lima belas tahun pernikahan mereka baru kali ini Camelia hamil dan sebentar lagi dia akan melahirkan.

Nenek Gulam menyiapkan beberapa jimat juga yang dipakainya sebagai penangkal marabahaya, seperti benda tajam berukuran kecil yang terbuat dari perak di tambah beberapa kalung bawang putih yang sudah kering atau yang biasa di sebut Hugu.

"Billy, tolong jangan pernah kau buka kan pintu untuk siapa pun" ucap nenek Gulam yang sedang menyiapkan beberapa kain untuk persiapan lahiran.

"Baiklah nek" sahut Billy.

Dia terus mengelus kening istrinya, menggengam tangan wanita yang dicintainya, berharap istrinya akan baik-baik saja.

Sementara Camelia terus mengerang, dia juga tidak tahu apa yang terjadi di dalam perutnya, yang dia rasakan bukan seperti orang yang mau melahirkan pada umumnya.

Arrk!

Teriak Camelia yang merasa perutnya seperti ada yang mendorong agar si bayi cepat keluar.

Nenek Gulam yang berada tidak jauh darinya langsung mendekat, melihat apa pembukaannya sudah cukup atau belum, tapi hatinya merasa sangat cemas.

"Helen, kemari" panggil nenek Gulam kepada Helen yang baru berusia tujuh tahun.

Gadis berkulit hitam manis dan berambut keriting itu mendekat kepada neneknya, sang nenek memberikan sebuah kakung terbuat dari kulit kayu pinus dengan berbandulkan paruh elang.

"Jangan pernah lepaskan, mengerti?"

"Saat nenek berikan ari-arinya kau harus segera sembunyi di bawah sana" si nenek menunjuk sebuah meja.

Gadis kecil itu hanya mengangguk, dia seperti sudah biasa membantu sang nenek.

"Camelia dengarkan aku, kau harus menarik nafas panjang dan mengeluarkannya secara perlahan" ujar nenek yang berdiri di depan Camelia.

Camelia mendengarkan dengan cermat, Helen si gadis kecil itu terus mengamati apa yang neneknya kerjakan. Di luar rumah angin semakin kencang disertai hujan, mengakibatkan gelombang besar, sejenak Helen mengamati dan mendekati jendela kaca, dia mungkin merasa sesuatu buruk akan terjadi.

Tiba-tiba seekor kelelawar yang berukuran kecil terbang menabrak kaca jendela, membuat Helen tersentak kaget, walau tidak teriak, Helen heran banyak sekali kelelawar yang beterbangan tidak beraturan didekat jendela kamar keluarga Weems.

Camelia berusaha sangat keras agar anaknya lahir dengan selamat, terus melakukan apa yang nenek Gulam perintahkan, semakin dekat dengan lahirnya anak Camelia dan Billy semakin banyak kelelawar yang datang.

Di lain tempat sebuah castile tua yang terletak cukup jauh dari kediaman Weems, terdapat sebuah peti mati yang di dalamnya terdapat seorang tuan muda penerus kerajaan Vampire yang bernama Reeve Ethan Duke ke-4.

Walau bangunan castile terlihat tua, namun di dalamnya terlihat mewah dan modern, di sebuah kamar nan besar itu, peti mati milik tuan muda Reeve berlapis emas, selama ini dia sengaja di tidurkan oleh ayahnya agar penerus Duke bisa tetap terjaga.

Seperti di beku kan, wajah pucat dengan pakaian clasic era pertengahan abad ke-19, di tambah jas hitam yang terbuat dari bulu domba. Seorang pria yang bertubuh tinggi tengah menyalakan beberapa lilin dengan hentikan jarinya, karena keluarga Duke semua telah wafat, yang tersisa hanyalah tuan muda Reeve yang akan bangkit ketika jodoh untuknya telah lahir.

Jasper Lacsen adalah seorang pelayan yang mengabdikan dirinya kepada keluarga Duke, sebelum tanda-tanda kebangkitan tuan muda Reeve, Jasper tinggal di lingkungan manusia, beberapa hal yang dia pelajari dan amati, dia bahkan tidak menghisap darah manusia sejak ratusan tahun lalu, biasanya dia membeli darah babi yang baru atau beku.

Jasper juga sangat pintar dia membuat tabur surya yang bahanya masih alami dan tidak membuat kulitnya terbakar ketika dia berada di luar rumah. Semua yang di lakukan Jasper hanya untuk Reeve tuan muda Duke yang malang.

Setiap jeritan Camelia membuat peti mati Reeve meleleh, perlahan tapi pasti. Begitu juga dengan Camelia, yang sebentar lagi bayinya akan lahir.

Hampir setengah jam Camelia mengerang menarik nafas dan meniup-niup pelan.

Oek oek!

Bayi perempuan dengan tanda hitam di dekat jempol kirinya telah lahir, nenek segera membersihkan badan si bayi. Seperti yang di perintahkan si nenek, dengan sigap Helen yang membawa kuali kecil kemudian di isi dengan ari-ari bayi tuan Billy dan membawanya kebawah meja.

Es yang membeku itu juga telah habis meleleh, mata tuan mud Reeve mulai terbuka, bola mata yang berbeda dari manusia awam itu terlihat nampak indah, kuning ke emasan membuat wajah pucat Reeve terlihat tampan.

Badai yang terus menerpa wilayah pulau dan kota Frujkan berhenti seketika. Helen juga melihat sekawanan kelelawar pun telah pergi.

Seperti ppertanda yang nenek Gulam ceritakan sebelumnya, bayi perempuan yang telah di bersihkan itu kemudian di berikan kepad Camelia dan Billy mereka sepakat memberi nama anak perempuannya Janna Weems.

Betapa senangnya dan lengkap sudah keluarga kecil Weems, nenek Gulam masih membersihkan sisa kain yang penuh darah Camelia, di rasa cukup aman, nenek Gulam mengambil air didekat sumur.

Sshhrrtt!

Suara sekelebat bayangan hitam yang berjalan di belakang nenek Gulam, matanya seakan melihat, nenek Gulam mempersiapkan sebuah benda yang sengaja dibawanya ketika keluar rumah, belati yang terdapat permata dari Kerajaan Mordes, Kerajaan yang turun menurun memburu vampire.

"Hiaat"

Seru nenek Gulam yang hendak menikam seorang pria tapi sayang sosok bayangan pria itu melesat cepat, pria pucat itu mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan topi, dia adalah Hans Jonny Valkyrie.

"Kau masih saja lambat Elisabet"

Suara yang menggema di telinga nenek Gulam.

Walau nenek Gulam tidk melihat dimana keberadaan vampire yang dulu pernah di lawannya ketika nenek Gulam masih muda.

Nenek Gulam adalah sebutan seperti orang tetua di kota Frujkan, yang memiliki kekuatan supranatural.

Terpopuler

Comments

Revan04

Revan04

seru tuh ceritanya tentang vampire🏃‍♂️🏃‍♂️🏃‍♂️ lanjutkak semoga makin sukses karyanya

2023-08-23

454

Erni sari

Erni sari

mantap Thor, karya baru.

2023-08-13

303

🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh Ⲋᥲᥣ᥉ᥲᖯเᥣᥲួ ້さ✅

🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh Ⲋᥲᥣ᥉ᥲᖯเᥣᥲួ ້さ✅

waw jadi ini toh si jodohnya vampir, baru lahir aja udah disambut sama kelelawar gitu

2023-08-11

312

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!