Bab 16

Entah apa yang salah, seperti ada yang membuat Janne sakit, tidurnya tidak tenang, terus gelisah kekiru dan kekanan, keringat terus keluar dari wajahnya, Reeve yang melihat menggengam tangan Janne dan berbisik memanggil nama Janne.

"Janne...Janne..." Reeve yang mengusap keringat di kening Janne.

Dia sedang terbuai mimpi, di tengah hamparan pohon pinus yang berkabut, Janne tidak dapat melihat apa-apa, dia hanya melihat sekelilingnya, ada bayangan seorang pria yang menyeramkan, yang membuat Janne ketakutan, dia terus berlari, dia berteriak, namun suaranya tidak keluar, Janne terus berlari sambil sesekali menoleh kebelakang, tiba-tiba kakinya tersandung akar pohon, jatuh di tanah yang basah dan berlumpur, terkejut Janne melihat kedua tangannya yang dipenuhi lumpur, perlahan sebuah tangan muncul dari dalam tanah lumpur itu, merangkak perlahan hingga menarik kedua kaki Janne untuk masuk kedalam.

"Arkk tidak, tidak lepaskan, lepaskan" teriaknya dalam mimpi tersebut.

Janne terus masuk sampai yang tersisa hanya matanya, sentakan dari tarikan tangan itu membuatnya terbangun dari tidurnya malam itu.

"Hosh...hosh" nafas Janne yang terengah-engah.

Dilihatnya Reeve yang duduk di depannya, dengan wajah khawatir Reeve terus mengelus dan memeluk tubuh Janne. Dia hanya terdiam tidak berucap, Janne masih merasa ngeri dengan mimpinya, hanya bisa memeluk erat Reeve.

"Mau ku buatkan coklat hangat" ujar Reeve yang sangat perhatian akan Janne.

Namun Janne hanya menggelengkan kepalanya, Reeve pun mengerti bahwa Janne tidak menginginkannya. "Cup" Reeve memberikan kecupan di pipi Janne. Memberikan rasa sayang dan aman dari dirinya.

"Aku bertemu dengan lelaki itu, lelaki yang kalian maksud" Janne yang tiba-tiba teringat akan mimpinya tadi.

"Hans???" tanya Reeve yang kedua tangannya bertumpu pada pundak Janne.

Janne menganggung seakan mengiyakan, yang dia ingat jelas, bayangan lelaki yang mengenakan pakaian abad pertengahan, seakan berjalan melaju di depan Janne, Hans seakan melayang dari atas tanah, dari yang awalnya hanya banyangan hitam semakin mendekat Janne dapat melihat wajah vampire Hans yang membuatnya merinding. Wajah yang tidak pernah dia harapkan dapat ia lihat.

Dari kejadian tersebut, Reeve mendiskusikannya bersama keluarga Wems dan paman Jesper di ruang keluarga rumah Janne. Jesper terus berjalan mondar mandir, memikirkan apa yang sebetulnya direncakan oleh Hans dan kawanannya.

"Ah aku ingat" ujar Helen yang kemudian mencari laptopnya.

Dia teringat akan sesuatu, sebuah bab judul buku yang dia baca kala itu, Helen memeriksa beberapa file dalam sebuh buku, yang mengulas tentang vampire, ada dalam sebuah tulisan dimana seorang vampire akan mencapai level tough atau level keras. Dimana dia akan meminum dan menumbalkan seorang gadis yang menjadi pengantin seorang vampire lainnya. Yang berarti Janne adalah adalah gadis yang akan dibtumbalkan, bahkan tanpa kitab Xaffo, Hans bisa mendapatkan kekuatan yang lebih dahsyat dari sekarang.

Kekuatan yang bahkan bisa membutnya pergi dari kota atau pulau Frujkan. Memang hal itu yang sebenarnya menjadi incaran Hans. Helen yang menyadari hal itu kemudian berpikir, "benar saja jika Hans tidak memburu Helen, karena tanpa kitab xaffo dia bisa menumbalkan Janne." Ujar batin Helen yang tidak menyadari akan hal tersebut.

"Tapi aku merasakan sakit dibagian dada ku" sahut Janne yang memegang bagian dadanya. Dia merasakan ada sesuatu yang tajam menembus bagian punggung yang menembus dari belakang hingga kenbagian dadanya.

"Tanda kematian" Helen yang menemukan bab berjudul tanda kematian, disana tertulis bahwa tanda itu akan sering muncul jika si korban akan segera menikah dengan seorang vampire dan itu hanya terjadi dalam seribu tahun sekali.

Entah bagaimana Janne dan Hans dapat terhubung melalui alam bawah sadar Janne, melalui buku yang Helen foto juga hal itu memang terjadi kepada pasangan pengantin vampire dan manusia. Cara agar Janne terselamatkan dengan dia menjadi vampire. Tapi tidak semudah Reeve menghisap darah dan membuat Janne menjadi vampire, Janne dapat berubah jika cara menjadi vampirenya seperti itu.

Ada vampire yang tak lekang oleh waktu, dimana memorie ingatannya selama jadi manusia akan tetap utuh, namun ada juga vampire yang hidupnya terlahir kembali, seperti pada umumnya akan bersifat agresif dan buas.

"Apa ada cara lainya?" tany Janne penasaran.

Tidak kuasa menahan rasa takut, ibu Janne memeluk gadis malang yang dia lahirkan, walau semua ramalan nenek gulam benar adanya, ibu Janne tetap berusaha melahirkan dan membesarkannya, jikalau dia akan menjadi vampire, ibunya lah yang pertama memeluknya, dia tidak ingin puterinya itu kedinginan dan haus akan darah.

"Ibu...." ucap Janne yang sangat memahami sikap ibunya.

"Mungkin ada satu cara" ujar paman Jesper memberikan ide.

Cara yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Ethan Duke yang pertama, kakek moyang Reeve.

"Apa itu paman?" semua orang penasaran akan ide dari paman Jesper.

Paman mulai menjelaskan bahwa pangeran vampire yang sekarang terlahir dari rahim seorang manusia, nenek moyang Reeve adalah manusia yang lukisannya yang terpampang disebuah lobi castile. Nyonya Elena dortwson. Gadis bangsawan yang jatuh cinta pada Ethan Duke pertama itu memiliki hubungan terlarang, sehingga membuat Elena yang sebelumnya berstatus istri orang itu kabur bersama cintanya Ethan Duke pertama.

Pertama kalinya nyonya Elena hamil, karena sebelumnya pernikahannya tidak memberikannya seoarang anak. Namun pada kehamilannya dia menjadi sakit dan sekarat. Dia mengandung janin vampire yang digadang-gadang vampire terkuat. Karena perpaduan manusia dan vampire.

Setelah nyonya Elena melahirkan, tuan muda Ethan duke ke dua, nyonya Elena mengalami kematian, semua orang bersedih dan terpukul, dia memang dikenal sebagai wanita yang baik dan dermawan, bangsawan yang sangat menjadi favorit para rakyat saat itu.

Kematian nyonya Elena ternyata ridak berlangsung lama, hampir sepekan jasad nyonya Elena yang terus dibaringkan dalam peti mati berwarna putih itu perlahan bersemi, seperti tumbuhan yang layu kemudian bersemi kembali ketika air hujan menyirami, seperti bunga sakura yang akan bermekaran.

Dan perlahan nyonya Elena bangkit menjadi vampire yang cantik dan anggun, dia dapat merawat anaknya dan suaminya kembali, hidup bahagia menjadi vampire dengan memori yang masih sama seperti dirinya menjadi manusia dulu.

Mendegar penjelasan Jesper, Janne teringat akan lukisan yang dia lihat di pintu masuk lobi hotel castile milik Reeve, terang saja Janne seakan familiar dengan sosok wanita dalam lukisan tersebut.

"Arrkkk......" erang Janne merasa kesakitan dibagian dadanya.

"Janne...."teriak ayahnya yang berada di samping kirinya.

Dalam pandangannya yang terlihat kabur itu, tiba-tiba Janne terlihat wajah seorang lelaki yang tersenyum lebar, lelaki tinggi semampai dengan pakaian gaya abad pertengahan itu, terlihat tidak asing, lelaki itu terlihat rapi dan tampan, namun bukan Reeve. Lelaki yang tersenyum sambil memegang bunga mawar merah itu terus tersenyum.

Janne bahkan melihat bibir lelaki itu seperti berucap tapi Janne tidak dapat mendengarnya, bagaikan diam dalam riuk air yang damai, hanya ada suara deburan ombak yang terhempas akan sepinya pantai.

"Janne....Janne...." semua orang memanggil dirinya, namun Janne tidak dapat sadarkan diri.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔

☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔

ya ampun Jane kenapa ...reeve tolong selalu lindungi Jane

2023-08-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!