Dan hari itu pun tiba, terlepas dari kejadian beberapa hari lalu, Reeve seakan percaya bahwa itu hanyalah mimpi, yang dia nikahi sekarang adalah Janne. Berdiri di depan cermin yang besar, Janne nampak cantik dengan gaun putih nan sederhana, gaun yang sudah disiapkan oleh ibunya, gaun pernikahan ibunya dengan ayahnya.
Gadis bertinggi sedang itu bahkan mengenakan heels bermotif bunga yang Helen beli khusus, walau persiapan tidak banyak tapi semua sudah sesuai dengan list ibunya yang Helen, Elegan dan sederhana nampak berkesan di hati orang yang melihat Janne hari ini.
Sedangkan Reeve hanya mengenakan tuksedo yang biasanya dia kenakan pertama kali dia terbangun dari tidurnya, dia hanya merapikan rambutnya dan menambah setelan bunga pada kantung tuksedo.
"Anda tampak gagah dan tampan" ujar Jesper yang menemani Reeve dalam kamarnya.
Sedangkan ayah Janne terus menunggu kehadiran puterinya, di aula yang memang dipersiapkan untuk acara pernikahan Janne dan Reeve, Hamparan karpet merah menuju altar, setiap sudut biasa dengan mawar putih bunga kesukaan Janne, Hanya beberapa kursi tamu undangan yang nampak diatasi dengan kain putih berbalut dengan bunga. Aula yang menghadap langsung dengan laut hal itu menambah kesan estetik.
Dengan mengusung konsep beach wedding, Janne menginginkan bisa menuangkan dekorasi pernikahan vintage, seperti memadukan warna yang disukai serta menambahkan hiasan bunga dan beberapa lampu yang akan menyatukan keintiman selama acara pernikahan.
Sebelum acara dimulai ayah Janne tidak sabar untuk melihat Janne, dia pun menghampiri sang puteri di kamarnya, matanya berkaca-kaca dengan wajah yang sangat bahagia menyaksikan puterinya menikah dengan orang yang dia cintai, begitu pula dengan Janne dia tidak dapat menahan air matanya, namun ibu sigap memberikan tisu untuk Janne.
"Kau sangat cantik Janne" ujar Billy memuji puterinya dengan nada tertahan.
"Helen kau harus segera menyusul" tambah ayah yang kemudian tidak tahan, dia meneteskan air mata bahaginya.
Janne dan Helen pun memeluk ayah mereka, Real tangis bahagia mengiringi keduanya ini adalah momen yang memang membuat mereka menjadi lebih dekat dalam sebuah keluarga.
"Ayo..." ayah menggandeng tangan putrinya untuk berjalan menuju altar.
Janne kemudian mengangguk dan menggandeng tangan ayahnya, ditemani Helen dan ibu yang berada di belakang mereka Janne bahkan tidak dapat menahan rasa sesak akibat menahan air matanya.
Di depan altar telah berdiri Jesper dan Reeve, Janne tambah kagum akan penampilan Reeve yang begitu rapi, menawan dan tampan, Begitu pula dengan Reeve yang begitu kagum akan kecantikan Janne, sampai ayah mengantarkan putrinya kepada Reeve ayah berkata.
"Aku percayakan puteri ku kepada mu, jangan pernah kau sakitinya, itu pintaku sebagai ayah Janne" kemudian ayah jangan menyerahkan tangan putrinya kepada Reeve, bagai untaian kata tangan mereka saling bersambut, mata mereka saling bertatapan dan berkaca-kaca, dia tidak menyangka bahwa akhirnya dia bisa menikah dengan lelaki yang disebutnya si tuan pucat.
"Saya memanggil kau menjadi suami istri, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya, kalian bersedia" ucap Jesper yang menjadi pemberkat pernikahan Janne dan Reeve.
"Saya bersedia" ucap keduanya yang menandakan keduanya sah untuk menjadi suami istri.
"Pada hari ini kalian telah resmi menjadi suami istri kalian dipersilahkan saling mencium pasangan kalian" Jesper yang memberkati pernikahan mereka.
Reeve kemudian membuka penutup kepala mempelai pengantin yang memang terbuat dari kain tile berwarna putih, keduanya tersenyum bahagia akhirnya perjalanan mereka menjadi suami istri telah resmi, Reeve mengecup bibir Jane dengan mesra.
Semua orang kemudian bersorak bahagia, ayah dan ibu ujian sangat bahagia, apalagi Helen, dia tidak menyangka bahwa dia, didahului oleh sang adik namun tidak mengapa semua demi kebaikan keluarga Wems.
Jasper memberikan sebuah hadiah bulan madu untuk Reeve dan Janne, sebuah vila di pulau utara milik keluarga Reeve, yang selama ini Jasper tidak pernah ungkapkan kepada siapa pun.
Pulau yang hanya bisa di akses melalui perjalanan laut melalui bawah castile, merupakan sebuah gua bawah laut yang memang dirancang khusus oleh Ethan Duke, agar tempat itu aman dan tidak pernah ditemukan orang lain.
Setelah menikah keduanya melakukan sesi foto pernikahan, walau sebenarnya di foto pernikahan itu bayangan Reeve dan Jasper sedikit samar, namun karena kecanggihan teknologi jaman sekarang foto itu bisa saja dicuci kembali dan dibuat visual Reeve.
"Ini...selamqt berbulan madu" ujar Jesper yang mengantar Reeve dan Janne ke ruangan bawah tanah yang terdapat garasi air menuju ke laut dan beberapa perahu cepat yang disiapkan oleh Jesper.
"Kunci perahu?" tanya Reeve yang sudah berganti pakaian santai.
Jasper mengangguk mengiyakan perkataan Reeve, ayah dan ibu Jenny juga sangat bahagia dengan apa yang mereka rasakan pada anak mereka, tidak lupa Helen juga memberikan sesuatu untuk Janne. Sebuah kalung yang bertahtakan permata berwarna merah delima, batu yang merupakan pecahan dari batu peninggalan nenek gulam, batu yang ditakuti oleh vampire Hans dan kawanannya.
"Bawa ini bersama mu, patikan kau menggantungnya" ucap Helen yang kemudian memeluk Janne.
"Terimakasih kakak" Janne yang mengenakan kalung yang sangat elegan.
Mereka pun berpamitan dan melaju pergi ke pulau yang memang tidak terdapat penghuni lainnya, sebuah vila sederhana yang memang dibangun oleh Ethan Duke ke tiga sebagai tempat persembunyiannya. Perjalanan menuju pulau itu satu jam melalui jalur laut, pulau itu masih area pulau Frujkan, namun tempat itu sangat terpencil dan belum ada orang yang pernah ke sana.
Sesampainya di pulau tidak berpenghuni itu Janne merasa tenang dan damai, ini bahkan dia tidak teringat tentang Elena sedikit pun. Reeve turun pertama dari perahu, karena tempat sandar perahu hanya sebuah jembatan yang terbuat dari kayu, Reeve harus mengikat kuat agar perahunya tidak terbawa ombak.
"Janne,,,ayo masuk" Reeve yang mengulurkan tangannya agar istrinya itu tidak terjatuh ketika melangkahkan kakinya dari perahu ke jembatan.
"Iya" sahut Janne dengan wajah kemerahan.
Cup!!! Reeve mendaratkan kecupan di pipi Janne yang merona merah, Lalu Reeve membawa sebuah koper berisi beberapa pakian mereka.
Di castile, ayah Janne tidak hentinya memandang foto keluarga mereka yang di letakan ibu di sebuah meja di samping kasur mereka, Helen sangat iri akan hal tersebut tapi dia tahu posisi Janne dan dirinya memanglah berbeda, walau Helen juga mendapatkan perlakuan yang sama terkadang Helen ingin menjadi anak kandung mereka.
"Helen, maafkan ayah jadi cengeng begini" ujar ayah mengusap air matanya.
"Tidak ayah, aku sangat iri dengan Janne, tapi aku tahu, kalian sangat menyayangi ku" peluk Helen terhadap ayahnya.
"Jangan berkata begitu Helen sayang, kau juga puteri kami, jangan sampai kau berpikir kami tidak menyayangi mu, kau salah" ucap ayahnya mengelus pundak Helen.
"Walau kami tidak pernah tahu siapa orang tua mu, tapi kami yakin mereka adalah orang tua yang hebat" tambah ibu yang juga mengelus anak angkatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Abang Raul
Ajojing 😂
2023-09-04
0
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
akhirnya menikah uhhuy...
ayah dan ibu jane memang baik banget ya gak beda2kan antara Helen dan Jane padahal Helen anak angkat mereka
2023-08-29
1