Bab 10

Angin berhembus diantara Reeve dan Janne yang mematung dengan saling bertatapan, Janne yang masih heran kenapa seorang vampire memintanya untuk menikah.

Mungkinkah berdalih dengan ingin memakan ku? Pikiran Janne yang tidak karuan kemana arahnya, dia hanya berusaha tenang dengan apa yang akan terjadi.

"Kau tidak akan menjawabnya?". Tanya Reeve dengan muka yang sedih, entah itu sedih atau malu tapi itu terlihat jelas oleh Janne, membuatnya merasa tidak enak menolak Reeve.

Menikah bukan perkara mudah, bukan hanya menytukan dua insan yang saling mencinta, tapi juga dua keluarga, lalu bagaimana jika mereka menikah satunya manusia dan satunya vampire.

"Tidak usah kau jawab sekarang, aku akan kembali setelah kau punya jawabannya" ujar Reeve yang berdiri depan jendela Janne, menaikan satu kakinya di jendela kaca, kemudian seperti menekan kaki satunya untuk bersiap melompat.

Syuung!!!! Dengan cepat Reeve melesat, dari jendela kamar Janne ke pohon besar yang ada dibukit. Janne terus memperhatikan Reeve yang terus pergi dengan melompat dari pohon satu ke pohon satunya.

Perasaan kehilangan tentu wajar dialami oleh setiap orang, ketika salah satu teman pergi meninggalkan untuk selamanya. Tidak jarang, rasa rindu hadir setiap kali teringat sosok teman yang kini sudah tidak dapat lagi dilihat.

Deb, Lix maafkan segenap kesalahanku di kala kita masih dekat dan bersama-sama. Kini, esok, dan selamanya kasih kalian akan selalu ada dan dekat dengan hatiku.

Batin Janne yang masih sangat belum terima akan kepergian dua sahabatnya itu, Janne bersiap untuk pergi ke gunung atau bukit pinus yang sebelumnya akan mereka kunjungi sebelum sahabatnya meninggal.

Mengepak beberapa barang yang akan dia bawa selama beberapa hari, pergi sendiri menenangkan pikirannya, setidaknya Janne bisa sedikit menerima kepergian sahabatnya. Sesaat Janne tidak dapat menahan airmatanya, diliriknya pas foto ketika Janne berulang tahun ke 17, mereka berfoto bertiga dengan riang.

"Hai..." sapa Helen yang masuk kedalam kamar Janne.

"Hai kak" Janne yang mengusap air matanya.

Helen melihat Janne yang tengah bersiap untuk melakukan perjalanannya ke gunung pinus.

"Kakak tidak bisa membiarkan kamu pergi sendirian" Helen yang ternyata telah siap dengan ransel berwarna kahi.

Mendengar perkataan Helen, Janne langsung memeluk sang kakak, terlebih Helen ingin memastikan Janne tetap aman jika bersamanya.

Perjalanan ke gunung pinus akan lebih aman dan lancar, jika mereka pergi berdua.

Mereka memulai rute perjalanan yang akan di antar sang ayah, sampai di pos pertama, tempat dimana mereka akan memulai perjalanan menaiki gunung pinus yang berkabut. Selama di perjalanan mobil Janne hanya melihat beberapa list yang telah di tulis Deborah untuk perjalanan mereka sebelumnya.

"Yakin ayah tidak temani?" Ayah yang terus menyetir mobilnya diantara jalan perbukitan.

Mata terus melirik spion dalam mobil sambil memperhatikan Janne, sedih tentunya karena sahabat anaknya pergi dengan cara mengenaskan, bahwan orangtua mana yang membiarkan anaknya sendirian diluar sana, cemas tapi Helen yang membuat tenang si ayah.

Helen menggenggam tangan ayah angkatnya itu, dia menganggung untuk mengisyaratkan, mereka akan baik-baik saja. Ayah tersenyum kepada Helen, dia adalah anak pertama keluarga Wems yang sangat dan paling bisa diandalkan.

Setelah satu jam perjalanan mereka sampai depan tugu pertanda mereka telah sampai di kaki gunung pinus, ayah juga memberhentikan mobilnya dan membantu anak-anaknya mengeluarkan tas ranse dari bagasi mobil.

"Jangan lupa telpon ayah jika kalian sudah kembali" sahut ayah yang menyerahkan tas ransel Helen dan Janne.

"Iya yah" Helen kemudian memeluk sang ayah di barengi Janne.

Janne dan Helen kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, sedangkan ayahnya masuk kemobil dan kembali pulang.

Namun seorang vampire tengah memperhatikan mereka dari kejauhan.

Memasuki gunung pinus kabut terus berdatangan dengan rasa dingin, untungnya Helen dan Janne telah mengenakan jaket musim dingin mereka, musim panas sepertinya tidak ada di gunung pinus.

Helen terus mengawasi sekitar, dia sangat yakin ada vampire jahat yang tengah mengintai mereka.

Sedangkan ayah yang kembali menyetir seorang diri, merasa bosan ayah menyalakan radio mobil, yang awalnya terdengar suara musik dan ayah sedikit menggerakan badannya mengikuti irama musik.

Baru saja ayah menikmati irama musik, seekor kelelawar terbang diatas mobilnya, bagaikan percikan kertas yang terbakar, dengan cepat berubah menjadi sosok wanita dengan pakaian gaun serba hitam, mendaratkan badannya di atas mobil.

Bruk!!! Ayah sempat kaget dengan suara yang dibuat oleh vampire wanita itu. Radio yang tadinya memutar musik malah terdengar ksurk ksurk, seakan radio mengalami gangguan.

Dengan cepat vampire wanita itu melompat kedepan jalan, membuat ayah kaget dan membanting setirnya ke kanan, dimana kanan jalan menuju bukit pinus adalah tepian jurang yang dalamnya mencapai 7meter.

Gubrak!!! Ayah tidak dapat mengendalikan mobilnya, terbang melayang menabrak pagar pembatas, masuk kedalam jurang, membuat mobil berjenis mini jeep itu berputar sebelum jatuh.

Dengan posisi terbalik, ayah masih bisa selamat karena sabuk pengaman dan airbag yang mengembang sempurna, walau ada sedikit luka benturan, ayah berusaha membuka kunci sabuk pengamannya namun itu terhimpit sehingga ayah tidak bisa melepaskan diri dari mobilnya yang sangat remuk.

Vampir wanita itu kembali datang, dia berjalan pelan menuju mobil ayah Janne, tersenyum lebar hingga terlihat gigi taring yang menjadi ciri khas seorang vampire. Namun entah dari mana seorang dengan kecepatn ekstra menabrak vampire wanita itu.

Brakk!!! Badan vampire wanita itu terpental dan menatap batang pohon.

"Huk" vampire wanita yang tersentak kesal karena ada yang berusaha mengganggunya untuk makan malam.

Saling adu kecepatan dan kekuatan Vampire wanita itu menghampiri Lelaki yang membantu ayah Janne, dia ialah Jesper.

"Arkk!!!" teriak vampire wanita yang berusaha menyerang dengan kuku panjangnya, dia terus menyerang tanpa henti, namun Jesper juga dengan mudah menghalau setiap serangan yang dilakukan oleh vampire muda tersebut.

Sekali lagi vampire eanita muda itu mengambil ancang-ancang untuk menyerang, kedua matanya menatap kesal terhadap Jasper, lelaki itu malah santai dengan memasang pipet si mulutnya dan hendak menyalakan rokoknya, hal itu menjadi kesempatan vampire wanita itu untuk menyerang, namun baru saja melompat, Jasper mengeluarkan senjatanya, kali ini korek yang terbuat dari besi itu ternyata ada fungsi tersembunyi yaitu pistol kecil yang akan menembakan peluru perak berukuran seperti kacang tanah.

Dengan sayub-sayub samar Ayah Janne terus memperhatikan pertikaian yang terjadi, terakhir suara tembakan dari korek api yang terlah di modifikasi oleh Jesper.

Duaar!!!! Tepat mengenai kening vampire muda, peluru perak itu menembus kepala vampire wanita. Tidak bisa berkutik, badan vampire muda itu perlahan terbakar dan lenyap menjadi abu.

Setelah selesai pertarungan keduannya, Jesper menghampiri ayah Janne yang mengalami luka di bagian pelipis matanya. Walau telah berinovasi untuk semua makanan, vampire tetaplah vampire mencium bau darah manusia dia tidak bisa menahan bau wangi yang menggoda Jesper.

Terpopuler

Comments

Mimi Peri00

Mimi Peri00

Ok aku lanjut baca y marathon ka

2023-09-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!