Sementara di belahan bumi yang lain, seorang CEO muda sedang duduk di kursi kebanggaannya.
"Kusut banget muka lu bro, lo masih menyimpan perasaan buat gadis khayalan lo, dianya sekarang entah sudah menikah atau punya kekasih di luaran sana aja lo nggak tau, udahlah Bro lu cari aja cewek yang lain, kayak nggak ada cewek lain aja deh." Kata Alex kepada Aqiel.
"Lo bisa diam gak sih, kalau lo datang ke sini cuman buat merecoki gue Mending lo Cabut deh dari hadapan gue," berang Aqiel kepada Alex.
Ya, yang menjabat sebagai CEO muda tersebut adalah Aqiel, seorang penerus perusahaan terbesar saat ini di Korea.
Sedangkan Alex Adalah sahabat Aqiel, mereka pertama kali bertemu di saat Alex dikeroyok oleh gerombolan preman tak jauh dari tempat tinggal Aqiel, Sejak saat itulah Aqiel dan Alex menjadi dekat bak saudara. Alex juga orang Indonesia sama dengan Aqiel.
"Santai bro, galak amat, lagi pms lu bro, masih pagi udah marah-marah aja lo sama gue," alex bersungut-sungut menahan geram dengan Aqiel.
Bagaimana Tidak, sudah bertahun-tahun lamanya Aqiel memendam perasaannya kepada seorang gadis yang tidak tahu saat ini entah ada di mana. Ya, gadis yang dicintai oleh Aqiel adalah Alesha.
Beberapa kali Alex mencoba untuk mengenalkan beberapa gadis kepada Aqiel, tapi Aqiel sama sekali tidak tertarik kepada salah satu gadis tersebut. Bagaimana tidak sejak duduk di bangku SMA aqiel telah mempunyai perasaan kepada Alesha hingga saat ini.
"Terus lo mau ngelakuin apa sekarang, lo aja buat datang ke Indonesia untuk jumpai gadis impian lo aja nggak berani," kata Alex kepada Akil.
"Lu nggak usah sok tahu deh, gue udah punya rencana kok kapan gue mau jumpai dia." Serius Aqiel berkata.
"Nah gitu dong, gue tunggu kabar baik dari lo Bro, apapun yang bakal lo lakuin, gue bakal dukung lo." Serius Alex berkata kepada Aqiel.
Tak berselang lama mereka mengobrol, terdengar dari luar sebuah ketukan pintu.
Tok... Tok... Tok... !!
"Permisi tuan, Saya ingin menyampaikan jadwal untuk minggu depan." Kata Rafa sekretaris pribadi Aqiel.
"Apa ada jadwal penting minggu depan raf? " Kata Aqiel kepada Rafa.
"Betul tuan, minggu depan ada meeting penting dengan perusahaan Mega Bisnis tuan, dan harus Tuan langsung yang menghandle nya," jawab Rafa
"Bukankah perusahaan tersebut berada di Indonesia?" tanya Aqiel kepada Rafa
"Benar tuan, apa Tuan ada agenda minggu depan? Kalau memang ada Saya coba atur jadwal pertemuan dengan mereka."
"Oh tidak perlu, Kamu urus dari sekarang tiket penerbangan untuk minggu depan, sekaligus Letakkan semua file yang perlu saya periksa untuk seminggu ke depan di atas meja Saya, Saya akan menyelesaikan semuanya secepat mungkin." Kata Aqiel dengan semangat
"Semua tuan?" Beo Rafa
Aqiel menganggukkan kepalanya, memandang ke arah luar jendela, entah apa yang dipikirkannya saat ini, yang pasti Aqiel sedang mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan alesha gadis pujaan hati nya yang selama ini selalu didoakannya di sepertiga malam.
"Kalau gadis pujaan hati lo udah nikah Gimana Bro? Gue jadi kasihan sama lo kalau seandainya dia udah nikah." Kata Alex dengan serius sambil mengetuk-ngetuk dagunya.
Aqiel tak menanggapi perkataan Alex, dia berjalan melewati Alex dengan raut wajah yang tak bisa dibaca.
***
Setelah pulang dari mengajar, alesha dan Alena langsung menuju mall terbesar yang ada di Jakarta.
"Akhirnya setelah sekian lama nggak ke sini, gue bisa menginjakkan kaki di sini juga, kangen banget tau nggak sih sha bisa shopping lagi setelah sekian lama." Kata Alena dengan semangat.
"Yee..kamu aja kali, aku mah nggak suka shopping, mending tidur di rumah atau nulis,,," Alesha langsung men jeda perkataannya, hampir saja mulut Alesha mengatakan yang sebenarnya bahwa ia adalah penulis novel.
"Nulis apa Sha?" Kata Alena penuh selidik
"Eemm,,enggak itu maksud aku nulis soal untuk ujian semester depan, kan sebentar lagi anak-anak mau ujian Na." Alesha menjawab dengan tergagap
"Kerajinan lo, nggak usah rajin-rajin banget lah, Kita juga sama-sama tahu kali, rajin-rajinnya kita ngajar di sekolah itu, tetap aja tuh gaji kita dipotong terus, uuppsss! Kan hampir aja gue keceplosan, nggak ada yang dengar omongan gue kan Sha? Bisa mampus gue kalau ada yang dengar." Alena langsung membungkam mulutnya takut ada yang mendengar perkataannya.
"Siapa juga yang dengar Na, nggak mungkin juga kali guru di sekolah sampai ke sini, ini kan mall yang paling jauh dari sekolah, kalau ada yang dengar pun emang kenapa sih? Kan emang kenyataannya seperti itu, kalau aku punya kuasa udah aku cabut tuh jabatan Pak Chandra sebagai pemilik sekolah, Dengan polosnya Alesha berkata, terlihat semakin menggemaskan Alesha dengan bibir mengerucut.
"Kayak berani aja lo Sha," kata kata Alena tak percaya dengan perkataan Alesha.
"Ya beranilah, jawab Alesha tanpa ekspresi.
"Iyaa..iyaa...yang paling berani," Alena menepuk-nepuk bahu Alesha.
Setelah sekian lama mereka mengelilingi seluruh area mall terbesar di Jakarta itu, Alena mengajak Alesha untuk makan di salah satu restoran Korea di dekat mall tersebut.
"Aduh gua lapar, kita makan dulu deh di restoran Korea, udah lama juga kan kita nggak ke sana," ajak Alena kepada Alesha.
"Kamu yang traktir kan Na?" Cicit alesha.
"Lo kalau traktiran aja baru cepat," kata Alena bersungut-sungut.
"Iya dong, yang namanya ditraktir ya harus cepat, hehehe!!!! Alesha nyengir kuda, terlihatlah deretan gigi putihnya dan menampakkan lesung pipinya yang dalam, sedalam cinta aku kepadamu, aciat....ciat... ciat.... Jadi baper Author.
"Ya udah yuk besti, mumpung hari ini lo udah baik sama gue mau nemenin gue shopping dan nginap di rumah gue, lo bebas mau pesan apa aja, gue yang traktir." Sombong Alena kepada alesha sambil menepuk-nepuk dadanya.
Setelah sampai di restoran, mereka segera memesan makanan yang ada di sana. Alesha dengan lahapnya memakan makanan yang ia pesan.
"Buju buset, badan lo kecil makan lo banyak bener Sha, cacingan lo?" Canda Alena kepada Alesha.
"Sembarangan aja kamu Na, kayak baru kenal aja deh," Alesha berkata sambil bersungut-sungut, terlihat semakin menggemaskan.
"Ya gue heran aja sampai sekarang sama Lo, kok bisa lo makan banyak tapi badan lo segitu-segitu aja, lah gue makan banyak aja timbangan gue langsung nambah, beruntung banget sih lo Sha." Kata Alena dengan serius.
Alesha tak menanggapi perkataan Alena.
Tak lama setelah mereka keluar dari restoran, Alesha dan Alena tak sengaja berpapasan dengan Cakra anak seorang pemilik sekolah. Namun ia tidak sendirian, dia bersama seorang gadis cantik berpakaian seksi.
"Hai..Sha, hai..Na, kalian di sini juga?" Tanya Cakra kepada Alesha dan Alena.
"Iya Pak, baru aja mau pulang? Kalau gitu kami duluan ya pak." Jawab Alena
"Tunggu dulu dong, kita bisa kali ngobrol-ngobrol santai dulu, nggak usah panggil bapak lah, kita cuma beda 2 atau 3 tahun doang." Jawab Cakra sambil melirik ke arah Alesha, sedangkan yang dilirik mengalihkan perhatian nya ke arah lain.
"Kita buru-buru pak, Maaf ya Pak kalau gitu kita duluan." Jawab Alesha segera menarik tangan Alena.
Alesha dan Alena meninggalkan Cakra begitu saja. Sedangkan yang ditinggalkan tak lepas perhatiannya kepada Alesha hingga punggung wanita tersebut menghilang dari pandangannya.
"Siapa sih beb, kayaknya kamu akrab banget dengan mereka?" Tanya gadis yang ada di samping Cakra. Ya, dia adalah kekasih baru Cakra, namanya Sintia.
"Bukan siapa-siapa kok, hanya para pengajar di sekolah milik papa," jawab Cakra apa adanya.
"Kalau bukan siapa-siapa kok kayaknya kamu perhatian banget, aku perhatiin dari tadi kamu juga melirik gadis yang pakai hijab yang sok kecantikan itu." Kata Sintia sambil bersungut-sungut menghentakkan kakinya lalu berjalan meninggalkan Cakra.
"Beb tunggu dong, nggak dapat jatah nih gue kalau kayak gini ceritanya gerutu Cakra," Cakra melebarkan langkahnya untuk mengejar Sintia.
***
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu oleh Aqiel datang juga, hari ini adalah hari keberangkatan Aqiel ke Indonesia, selain ingin bertemu dengan rekan bisnisnya, Aqiel juga berniat untuk menemui alesha gadis pujaan hatinya.
Entahlah Alesha masih ingat sama Dia atau enggak Aqiel pun tak tahu, yang pasti perasaan ini tidak bisa lagi ditahan olehnya. Dadanya pun berdebar-debar menanti perjumpaan mereka.
Setelah sampai di bandara, Aqiel langsung disambut oleh beberapa orang kepercayaan dari rekan bisnisnya, karena Aqiel harus langsung menghadiri meeting tersebut di sebuah restoran yang tak jauh dari bandara.
Setelah menyelesaikan meeting tersebut, Aqiel segera pamit dan merasakan jantungnya semakin berdebar saja, saking tak sabarnya ia berjumpa dengan gadis pujaan hatinya yang selalu ia doakan di sepertiga malam. Mungkin beginilah rasanya jatuh cinta
Awas loh jangan senyum-senyum sendiri, author perhatiin loh...hehe!!
Sebelum keluar dari restoran, Aqiel mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, mengenakan masker serta kacamata hitam dan tak lupa memakai topi.
Ya Aqiel hanya berniat ingin memperhatikan Alesha dari jauh, mencari tahu seperti apa dan apa yang dilakukan gadis tersebut saat ini. Sebelum sampai di bandara, salah satu orang kepercayaannya telah memberitahukan informasi tentang Alesha.
Di sinilah Akil sekarang, di seberang sekolah tempat Alesha mengajar, Ia hanya memantau dari kejauhan. Tak berselang lama akhirnya para guru dan siswa pun berhamburan keluar dari gerbang sekolah tersebut.
Aqiel tak sabar untuk segera bisa melihat gadis pujaan hatinya, tak jauh dari tempat Aqiel berada, sosok netranya memperhatikan gadis di seberang yang sedang berbicara dengan seorang pria, sesak rasanya melihat gadis pujaan hatinya sedang bersama laki-laki lain. Tapi Aqiel tak ingin langsung mempercayai apa yang ia lihat sekarang, mungkin saja Alesha hanya berbicara biasa dengan orang tersebut.
Aqiel hanya memperhatikan gelagat Alesha serta orang yang berbicara dengan gadis itu. Sepasang netra Aqiel menangkap sesuatu yang mencurigakan dari gerak gerik lelaki itu, tangannya mendekat ke arah tas yang sedang disandang oleh Alesha.
Benar saja tak berselang lama lelaki itu mengambil tas yang ada di bahu Alesha dan lari begitu saja, Alesha yang tasnya diambil oleh copet tersebut, refleks berteriak minta tolong.
"Tolong.....tolong.....! Tas saya di jambret". Teriak Alesha
Aqiel yang tak jauh dari sana langsung keluar dari mobilnya dan mengejar jambret tersebut.
Beruntungnya Aqiel rajin olahraga serta menguasai berbagai macam ilmu beladiri, sehingga jambret tersebut dengan mudahnya dikejar oleh Aqiel dan berhasil menumbangkan jambret itu serta merebut tas milik Alesha.
Setelah mendapatkan tas milik Alesha, Aqiel kembali menuju ketempat alesha berada dan menyerahkan tas miliknya.
Alesha yang menerima tas itu netranya tak sengaja menatap sepasang mata coklat milik Aqiel, Alesha tertegun dan tak bisa berkata, seolah ia terhipnotis oleh sepasang bola mata indah milik Aqiel.
Astaghfirullahaladzim, sebut Alesha dalam hati.
Alesha segera mengalihkan pandangannya ke bawah, Ia tak bermaksud berlama-lama memandang mata lelaki yang membantu mendapatkan tasnya itu.
"Eehheemm,," Aqiel berdeham untuk memecah keheningan di antara mereka.
"Terima kasih sudah membantu saya untuk mendapatkan tas ini kembali," kata Alesha kepada Aqiel.
"Sama-sama, Kamu nggak ingat sama saya?" Tanya Aqiel.
"Yaaa?" Beo Alesha.
"Lupakan, next kita pasti bertemu kembali, kalau begitu Saya pamit." Pamit Aqiel kepada Alesha.
Di saat langkah kaki Aqiel mulai menjauh, Dia berbalik lagi ke arah Alesha.
"Oh iya, lain kali hati-hati, jangan mudah percaya sama orang di sekitar kamu." Aqiel kembali melangkahkan kakinya dengan badan yang tegap bak seorang model.
Alesha yang tertegun di saat ia di depan Aqiel tadi, mengerjap-ngerjap kan matanya, iya tersadar bahwa Aqiel sudah menjauh.
Aqiel melangkah masuk ke dalam mobilnya dan mulai menjalankan kendaraan roda empat itu hingga tak terlihat lagi oleh netra Alesha.
"Terima kasih orang baik," hati Alesha berkata. Ia hanya merasa sudah lama mengenal lelaki yang telah menolong nya itu, tapi entah dimana.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
User Minor
terus semangat menulis kk
2023-10-07
1
Gagah Gue
Awal petemuan tokoh utama. Semangat Author, aku pada mu😘
2023-09-22
1
Ainun Humaira
Masuk daftar cerita favorite saya ni thor, semangat thor:)
2023-09-22
3