Tak di Duga

Setelah Aqiel berhasil membuat para preman itu terkapar tak berdaya, Dia segera menghampiri Alesha dan Aldi.

"Abang kok bisa di sini?" Tanya Aldi dengan wajah kagetnya. Ya, Aldi adalah Adik kandung Aqiel. Selama ini Aldi memang tinggal di Indonesia dengan pamannya, sedangkan Aqiel di Korea meneruskan perusahaan orang tuannya.

"Kamu nggak apa-apa kan Al? Sha kamu oke?" Tanya Aqiel kepada Aldi dan Alesha secara bergantian, tanpa menjawab pertanyaan Aldi.

Alesha yang kaget dengan kehadiran Aqiel hanya bisa terdiam. bagaimana tidak, sudah bertahun-tahun mereka tidak pernah bertemu, hari ini dipertemukan tanpa disengaja, terlebih Aqiel adalah Kakak dari Aldi salah satu murid nya disekolah yang telah lama Ia kenal.

Penampilan Aqiel sendiri pun sungguh berbeda sejak terakhir kali ia bertemu. Sosok Aqiel yang sekarang terlihat berwibawa, dengan badan yang tegap serta tinggi, bak seorang model terkenal.

"Abang kenal sama Miss Alesha?" Tanya Aldi penuh selidik.

"Kamu anak kecil nggak usah kepo, Abang ada perlu sama Alesha. Sana Kamu langsung pulang, lain kali hati-hati, kalau ada yang berhentikan Kamu di jalanan sepi, jangan pernah mau." Aqiel memberitahu bak seorang Kakak yang khawatir kepada Adiknya.

"Abang belum jawab pertanyaan Aku, kok Abang bisa kenal Miss Alesha? Tanya nya sekali lagi.

Dalam hitungan ketiga kamu masih dihadapan Abang, Abang nggak akan transfer lagi uang saku buat Kamu." Ancam Aqiel dengan muka datar nya.

Yyee,,beraninya ngancam, iya-iya Aku pulang, tapi nanti Abang harus jelasin semuanya sama Aku, kenapa sekarang Abang tiba-tiba ada di Indonesia. Oiya, awas Abang macam-macam sama Miss Alesha." Kata Aldi sambil bersungut-sungut.

Aldi meninggalkan abangnya dengan Alesha. Melangkahkan kakinya dengan gontai menuju kendaraan roda dua nya, sambil melirik sesekali ke arah dua orang manusia yang sedang terlihat canggung itu, lalu melajukan kendaraannya meninggalkan sepasang manusia itu.

Hheemm..!! Aqiel berdeham sebelum mulai pembicaraan dengan Alesha.

"Kamu masih ingat aku kan?" Tanya Aqiel sambil menatap manik Alesha yang indah dengan penuh kelembutan.

"Ya?" Beo Alesha.

"Maaf, gak baik hanya berdua disini, terlebih jalanan sepi," Alesha memberitahu tanpa menatap Aqiel.

"Oh,,maaf, iya Kamu benar, bagaimana kalau kita cari cafe terdekat, ada yang ingin Aku beritahu sama Kamu." Jawab Aqiel.

"Maaf Aku gak bisa, bukan nya bermaksud menolak ajakan Kamu, Aku benar-benar ada urusan penting setelah ini." Kata Alesha merasa tak enak.

Ya, Alesha memang sudah ada janji untuk pergi pengajian dengan teman-teman pengajian nya.

Oke, Aku ngerti kok. Oiya, nomor Kamu masih yang lama kan?" Tanya Aqiel memastikan.

"Iya masih, Aku gak pernah ganti nomor dari dulu." Jawab Alesha.

Ya, selama ini Aqiel masih menyimpan nomor milik Alesha, walaupun Ia tak pernah menghubunginya. Karena menurutnya tak baik komunikasi dengan lawan jenis terlalu sering tanpa ada ikatan.

Oke, lain kali kalau aku ajak kamu bertemu bisa kan? Ada yang mau Aku omongin sama Kamu, penting. Enggak berdua kok, Aku paham Kamu pasti nggak nyaman kalau Kita bertemu hanya berdua saja, Aku juga mengerti tidak baik berduaan dengan yang bukan mahramnya, Kamu bisa mengajak teman Kamu atau pun orang terdekat Kamu," Aqiel menjelaskan dengan kehati-hatian.

Alesha hanya menganggukkan kepalanya dengan tersenyum tanpa melihat ke arah Aqiel.

"Oiya, terimakasih sudah menolong Aku dan Aldi.  Yaudah, kalau gitu Aku duluan ya," pamit Alesha.

"Sama-sama Sha, hati-hati," kata Aqiel mengingatkan.

"Assalamu'alaikum," salam Alesha sambil menundukkan pandangannya dan melangkahkan kakinya menuju mobil miliknya.

"Wa'alaikumsalam," jawab Aqiel sambil menatap punggung Alesha yang mulai menjauh.

Melaju lah kendaraan roda empat milik Alesha hingga tak terlihat lagi oleh sepasang netra Aqiel.

Setelah kendaraan Alesha tak terlihat lagi, Aqiel pun melajukan kendaraan roda empat nya menuju apartemen miliknya.

***

"San, kamu hari ini mau kemana lagi?" Setiap hari keluyuran nggak jelas, anak Kamu ini di urus, Dia perlu Kamu ibunya." Tegas Rio suami Sandra.

Kamu kan ada Mas, Aku capek, Aku juga perlu refreshing untuk jernih kan otak Ku, setiap hari hanya ngurusin ini bayi, belum lagi aku harus bekerja, mana waktu untuk diriku sendiri," jawab Sandra dengan geram.

"Kamu sekarang sudah mulai berani melawan Aku suamimu? Lagian Aku sudah berkali-kali menyuruh Kamu untuk segera berhenti bekerja, fokus untuk mengurus anak kita, Kamu nya saja yang tidak mau mendengarkan Aku." Jelas Rio dengan nada tinggi sambil menatap tajam ke arah sang istri.

Terserah, pokoknya Aku mau keluar, Aku udah ada janji dengan teman-teman Ku," jawab Sandra tidak mempedulikan kemarahan sang suami, Ia melewati suami nya dan berjalan sambil melenggak-lenggok kan badannya tanpa beban dan rasa bersalah sedikitpun, karena telah meninggalkan sang suami dan anaknya.

Rio hanya menarik nafas nya dalam-dalam, tak habis fikir dengan kelakuan istrinya. Dia fikir setelah mereka punya anak, Sandra akan berubah, nyatanya kelakuan nya lebih parah lagi, Dia lebih sering mengabaikan anaknya dan menyerahkan begitu saja tugas nya sebagai seorang Ibu kepada baby sitter.

Ya, Sandra dan Rio dijodohkan oleh kedua orang tua mereka. Diawal pertemuan Sandra tidak bersikap semena-mena, Dia kelihatan berbeda, terlihat perhatian, baik, penuh kelembutan kepada Rio. Nyatanya setelah menikah, Sandra memperlihatkan sikap aslinya kepada sang suami. Entah kenapa Sandra bisa berubah begitu saja. Dan kenapa dia menerima perjodohannya dengan Rio jika pada akhirnya dia bersikap semena-mena, hanya Sandra dan keluarganya yang tau.

***

Assalamualaikum,, Maaf ya Bu, Ayah Alesha baru pulang, tadi ada insiden kecil di jalan. Kata Alesha kepada kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menyalami kedua orang tuanya dengan penuh takzim.

"Insiden apa nak? Kamu nggak papa kan?" Tanya sama ibu penuh perhatian.

"Alesha nggak papa Bu, tadi salah satu murid Alesha ada yang di hadang oleh preman di jalanan yang sepi, kebetulan Alesha lewat di situ, jadi tanpa berpikir panjang Alesha langsung menghampiri mereka. Sewaktu salah satu preman itu ada yang ingin mendekati Alesha, Alhamdulillah tiba-tiba ada yang bantuin Kita. Ternyata orang yang bantuin Kita, Kakak dari murid Alesha itu." Jelas Alesha kepada kedua orang tuanya tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Ada-ada aja toh kelakuan orang-orang jaman sekarang, Alhamdulillah ya nak Kamu sama murid Kamu nggak papa, lain kali kalau ada kejadian seperti itu Kamu jangan asal ambil tindakan Sha, cari bantuan dulu atau kalau perlu teriak yang kencang." Jelas Ayah Alesha dengan penuh kekhawatiran.

"InsyaaAllah siap Ayah, Ibu. Alesha akan lebih hati-hati lagi dalam mengambil tindakan." Jawab Alesha.

Ya udah, kalau gitu Alesha ke kamar dulu ya Bu, Ayah, gerah banget mau mandi," jawab Alesha.

Di saat Alesha ingin melangkahkan kakinya menuju kamarnya, perkataan Ibunya menghentikan langkah kakinya.

"Kapan kamu mau jumpa sama nak Dion Sha? Ibu juga sudah membicarakan hal ini sama Ayah, dan Ayah juga setuju dengan pendapat Ibu, benarkan Yah? Jelas sang Ibu meyakinkan Alesha.

"Apa yang dibilang sama Ibu Kamu benar nak, coba dulu untuk kenal Nak Dion, mana tahu dia cocok sama Kamu. Ayah juga udah sempat jumpa sama nak Dion waktu Ia datang ke toko kita. Ayah lihat Dia anaknya cukup baik dan sopan. Jelas sang Ayah meyakinkan sang anak.

"Atur aja deh sama Ayah dan Ibu, yang jelas Alesha nggak mau berjumpa hanya berdua saja dengan Dia." Jawab Alesha dengan pasrah.

"Kalau Kamu sudah setuju, nanti Ibu coba hubungi nak Dion kapan Dia bisa datang ke sini untuk berjumpa sama Kamu dan Ayah Ibu juga." Jelas Ibunya Alesha dengan semangat.

Alesha hanya menganggukkan kepalanya dengan lesu. Dia hanya tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, dengan terpaksa Alesha mengiyakan keinginan kedua orang tuanya.

"Oh iya Bu, Ibu ada punya foto Dion? Alesha mau lihat dong gimana orangnya, mana tau aja Alesha pernah kenal atau jumpa sama dia dimana gitu." Jelas Alesha.

"Oke sebentar, Ibu kirim aja ya ke nomor kamu, Ibu sempat minta foto nak Dion untuk ditunjukin ke kamu." Kata sang ibu dengan antusias.

Setelah itu Alesha langsung menuju kamar miliknya, Dia segera bersiap-siap untuk pergi ke pengajian bersama temannya.

***

"Assalamualaikum ukhti, Masya Allah Kamu kelihatan makin cantik aja deh Kak." Kata Naura teman pengajian nya Alesha.

Ya, Alesha sekarang berada di Masjid Jami' Al Badar, masjid terbesar yang ada di Jakarta, tak jauh dari rumahnya.

"Waalaikumsalam ukhti, Kamu juga cantik Nau. Oh ya Nau, mana Parisya? Kamu nggak berangkat bareng Parisya? Biasanya kan kalian selalu nempel seperti perangko. Kata Alesha sambil meledek Naura.

"Nah, tuh Dia orangnya, panjang umur juga dia Kak." Jawab Naura

"Assalamualaikum Kak Alesha, Naura." Salam Parisya kepada dua orang gadis cantik itu sambil cipika-cipiki.

"Waalaikumsalam," jawab Alesha dan Naura bersamaan.

"Ya udah yuk kita langsung masuk masjid, keburu mulai acara tabligh Akbar nya." Ajak Alesha kepada dua orang temannya itu.

Sebelum tabligh akbar dimulai, semua jama'ah melaksanakan salat isya berjama'ah terlebih dahulu, lanjut dengan pembukaan ayat suci Al-Qur'an oleh qori ternama, dan dilanjutkan dengan melantunkan sholawat yang dipimpin oleh salah satu santri yang telah diundang oleh ketua masjid itu, lalu melakukan penyambutan untuk kedatangan ustadz kondang yang akan mengisi kajian dengan diiringi rebana serta sholawat.

Mereka mendengarkan kajian dengan tenang dan fokus, menyimak setiap apa yang disampaikan oleh ustad kondang itu, hingga pengajian pun berakhir, mereka langsung keluar dari masjid dengan tertib.

Setelah Alesha dan kedua temannya keluar dari masjid, tanpa disengaja Alesha menginjak kulit pisang dan hampir saja terjatuh jika tidak ada yang menarik tangannya, entah siapa yang membuang kulit pisang itu sembarangan. Untung saja ada yang menarik tangan Alesha, sehingga Alesha tidak terjatuh.

"Astaghfirullahaladzim," Alesha beristighfar karena ternyata yang memegang pergelangan tangan Alesha adalah lelaki yang bukan mahramnya, Walaupun tidak langsung menyentuh kulitnya dan terhalang oleh lengan bajunya yang panjang, tetap saja itu bukan mahramnya.

Lelaki itu segera melepaskan tangannya dari Alesha.

"Kamu nggak papa?" Tanya lelaki yang menolong Alesha itu.

Di saat Alesha membalikkan badannya menghadap ke arah lelaki itu, dia pun terkejut.

"Aqiel?" Beo Alesha.

Ternyata yang menolong Alesha adalah Aqiel, lelaki yang selama ini selalu berdoa di sepertiga malamnya untuk dipersatukan dengan Alesha sebagai kekasih halalnya.

"Ternyata dunia ini sempit ya Sha, kita ketemu untuk yang ketiga kalinya," jelas Aqiel.

"Kamu nggak papa kan Sha? Tanya Aqiel kembali, karena tadi pertanyaannya tidak dijawab oleh Alesha.

"Iya Aku nggak papa kok, terima kasih ya udah nolongin." Jawab Alesha sambil menundukkan pandangannya.

"Iya sama-sama Sha," senyum Aqiel, kelihatan lebih tampan karena senyumannya yang menawan.

Para wanita yang ada di sekitar mereka, tak berkedip melihat ketampanan seorang Aqiel, apalagi dengan badannya yang tegap dan tinggi bak seorang model, dengan wajah blasteran Indonesia-Turki.

Sedangkan orang yang diperhatikan, tak memperdulikan pandangan para wanita yang ada di sekitarnya.

Naura dan Parisya yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua, refleks bertanya kepada Alesha.

"Hhheemm..!! Siapa cowok tampan itu Kak?" Tanya parisya sambil berdeham.

"Oh iya kenalin, Saya Aqiel teman Alesha di bangku SMA, Aqiel memperkenalkan dirinya dengan menautkan kedua tangannya di depan dada.

Naura dan Parisya melakukan hal yang sama, menautkan kedua tangannya di depan dada.

"Saya Parisya, yang ini Naura," jawab Parisya mewakilkan Naura.

"Kalian kelihatan cocok deh," kata Naura berkata kepada Alesha dan Aqiel.

"Ya?" beo Alesha.

"Benarkah?" Tanya Aqiel kepada Naura.

"Iya Kak, kalian kelihatan cocok, yang satu cantik dan yang satu tampan. Bakalan jadi couple goals ini." Sambung Parisya.

"Kalian jangan ngomong yang aneh-aneh deh, Maaf ya Qiel teman aku memang suka nggak jelas." Jawab Alesha merasa tak enak dengan Aqiel. Mana tahu saja lelaki itu sudah memiliki istri, kata Alesha dalam hatinya.

"Iya nggak papa kok Sha, santai aja," jawab Aqiel sambil tersenyum. Membuat lelaki itu makin tampan dengan senyumannya yang menawan.

"Kalian habis ini langsung pulang?" Tanya Aqiel memecah kecanggungan di antara mereka.

"Iya Kak kami mau pulang, tapi kalau Kak Aqiel perlu waktu lebih lama dengan Kak Alesha juga nggak papa kok." Jawab Naura sambil cengengesan.

"Naura," tegur Alesha sambil menatap tajam ke arah Naura.

"Piiiss, iya-iya maaf deh kak," kata Naura sambil membuat sudut v dengan tangannya.

"Kalau gitu kita bertiga pamit ya Qiel," Kata Alesha kepada Aqiel merasa tak enak.

"Iya Sha, hati-hati ya," kata Aqiel sambil tersenyum.

Mereka bertiga pun melangkahkan kakinya meninggalkan Aqiel yang masih berdiri di halaman masjid itu.

.

.

To be Continued

Terpopuler

Comments

Gagah Gue

Gagah Gue

Nggak apa diperhatikan dari jauh, nanti kalau sudah sah diintilin kemana-mana yak😅😂

2023-09-22

3

Ainun Humaira

Ainun Humaira

Bakalan menarik ni ceritanya. ayo semangat aqiel untuk kejar calon kekasih halal mu

2023-09-22

3

YLR

YLR

jangan lama-lama up nya ya Thor, aku akan selalu menunggu setiap karya dari mu🤗😘

2023-08-13

5

lihat semua
Episodes
1 Kesabaran Alesha
2 Perdebatan Kecil
3 Pertemuan Singkat
4 Kekalutan Alesha
5 Tak di Duga
6 Terciduk
7 Sedikit Perhatian
8 Tersudut
9 Kabar Bahagia
10 Khitbah (1)
11 Khitbah (2)
12 Biarkan Mereka Berkata
13 Kisah Alesha
14 Akhirnya
15 Hari Bahagia Alesha Chayanika & Aqiel Afdal Zafi
16 Keluarga Cemara
17 Pasutri Baru
18 Saling Menerima
19 Ternyata...
20 Dua Insan
21 Cemburu (1)
22 Rumah Baru (1)
23 Rumah Baru (2)
24 Kedatangan Mama Selly & Papa Roy
25 Syukuran Rumah Baru
26 Tersebarnya Rumor
27 Istirahat Total
28 Ikhtiar
29 Sidang (1)
30 Sidang (2)
31 Kerumah Ayah & Ibu
32 Tetangga Julit
33 Menggapai Ridho Suami
34 38 Derajat Celcius
35 Resmi Bercerai
36 Selalu Ingin Bermanja
37 Praduga
38 Sudah Empat Minggu
39 Siapa Wanita Itu?
40 Morning Sickness
41 Penjelasan (1)
42 Penjelasan (2)
43 Mengidam (1)
44 Mengidam (2)
45 Jatuh Pingsan
46 Hamil Kembar
47 Pernyataan Alex
48 Kepulangan Alesha
49 Graduation (1)
50 Graduation (2)
51 Sebuah Kejutan
52 Pertemuan Pertama
53 Cemburu (2)
54 Mohon Perlindungan
55 Pertama Kali Datang Kekantor
56 Seperti Penguntit
57 Kelakuan Sang Suami
58 Kedatangan Karin
59 Kemarahan Aqiel
60 Mempertimbangkan
61 Grand Opening
62 Pertemuan
63 Berpamitan
64 Pembicaraan Empat Sahabat
65 Lamaran Dadakan
66 Jawaban Parisya
67 Keinginan Baby Twins
68 Lamaran Resmi
69 Notifikasi Email
70 Balasan Email
71 Rumah Produksi Film
72 Terkenal
73 Wedding Day (1)
74 Wedding Day (2)
75 Kelahiran Bayi Amora
76 Azlan Zaydan Hidayat
77 Taman
78 Sah...
79 Gagal Malam Pertama
80 Firasat
81 Pendarahan
82 Kecelakaan Tunggal
83 Ujian Terberat
84 Flashback
85 Kerumah Nenek & Kakek
86 Minta Adek
87 Penuh Syukur (Tamat)
88 PENGUMUMAN (Novel Hidayah Terindah)
89 PENGUMUMAN (Novel Kau Hanya Untukku)
90 PENGUMUMAN (Novel Mengobati Hati Yang Terluka)
91 Shanum: SAMUEL & HANUM
92 Novel "Ours Time"
93 Novel: Takdir di Ujung Waktu
94 Novel: Jodoh Jalur Ummi
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Kesabaran Alesha
2
Perdebatan Kecil
3
Pertemuan Singkat
4
Kekalutan Alesha
5
Tak di Duga
6
Terciduk
7
Sedikit Perhatian
8
Tersudut
9
Kabar Bahagia
10
Khitbah (1)
11
Khitbah (2)
12
Biarkan Mereka Berkata
13
Kisah Alesha
14
Akhirnya
15
Hari Bahagia Alesha Chayanika & Aqiel Afdal Zafi
16
Keluarga Cemara
17
Pasutri Baru
18
Saling Menerima
19
Ternyata...
20
Dua Insan
21
Cemburu (1)
22
Rumah Baru (1)
23
Rumah Baru (2)
24
Kedatangan Mama Selly & Papa Roy
25
Syukuran Rumah Baru
26
Tersebarnya Rumor
27
Istirahat Total
28
Ikhtiar
29
Sidang (1)
30
Sidang (2)
31
Kerumah Ayah & Ibu
32
Tetangga Julit
33
Menggapai Ridho Suami
34
38 Derajat Celcius
35
Resmi Bercerai
36
Selalu Ingin Bermanja
37
Praduga
38
Sudah Empat Minggu
39
Siapa Wanita Itu?
40
Morning Sickness
41
Penjelasan (1)
42
Penjelasan (2)
43
Mengidam (1)
44
Mengidam (2)
45
Jatuh Pingsan
46
Hamil Kembar
47
Pernyataan Alex
48
Kepulangan Alesha
49
Graduation (1)
50
Graduation (2)
51
Sebuah Kejutan
52
Pertemuan Pertama
53
Cemburu (2)
54
Mohon Perlindungan
55
Pertama Kali Datang Kekantor
56
Seperti Penguntit
57
Kelakuan Sang Suami
58
Kedatangan Karin
59
Kemarahan Aqiel
60
Mempertimbangkan
61
Grand Opening
62
Pertemuan
63
Berpamitan
64
Pembicaraan Empat Sahabat
65
Lamaran Dadakan
66
Jawaban Parisya
67
Keinginan Baby Twins
68
Lamaran Resmi
69
Notifikasi Email
70
Balasan Email
71
Rumah Produksi Film
72
Terkenal
73
Wedding Day (1)
74
Wedding Day (2)
75
Kelahiran Bayi Amora
76
Azlan Zaydan Hidayat
77
Taman
78
Sah...
79
Gagal Malam Pertama
80
Firasat
81
Pendarahan
82
Kecelakaan Tunggal
83
Ujian Terberat
84
Flashback
85
Kerumah Nenek & Kakek
86
Minta Adek
87
Penuh Syukur (Tamat)
88
PENGUMUMAN (Novel Hidayah Terindah)
89
PENGUMUMAN (Novel Kau Hanya Untukku)
90
PENGUMUMAN (Novel Mengobati Hati Yang Terluka)
91
Shanum: SAMUEL & HANUM
92
Novel "Ours Time"
93
Novel: Takdir di Ujung Waktu
94
Novel: Jodoh Jalur Ummi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!