BAB 12

Setelah mendapatkan kabar dari Jeri, Rian bergegas meninggalkan Nathan ia sudah tak perduli yang ia pikirkan saat ini adalah Laras.

Begitu Rian membuka pintu tubuh Rian mendadak melemas, bagaimana tidak orang yang ia sayang terlihat babak belur.

" Rian duduk duduk " ucap Jeri

" Siapa yang bikin kayak gini, kasih tau gue Jer "

" Gue ga kenal siapa orangnya, tapi yang jelas dia bapa bapa tapi yang gue inget dan sepintas gue liat tadi dia sama Lo juga saat di depan IGD "

" Kamu tenang dulu, biar Laras istirahat " ucap Antoni menenangkan Rian

" Gimana saya mau tenang om, suaminya asik bersama dengan wanita lain sedangkan istrinya seperti ini om " Rian tak kuasa menahan tangisnya

" Gue titip dia Jer, gue mau hajar tuh aki aki "

Rian yang sudah emosi langsung berjalan keluar, ia tau siapa yang membuat Laras menjadi babak belur.

BRAK..!!!

Pintu dibuka dengan kencang, semua orang yang berada didalam terkejut terutama Erlangga.

" Lo ngapain disini..? Ga denger gue bilang suruh jagain Nathan, terus dimana Laras..?" tanya Erlangga

Rian tak menjawab ia menatap laki laki yang enggan menatapnya, dengan emosi Rian berjalan mendekati Pak Raka.

" Nathan jawab gue " ucap Erlangga sedikit menaiki suaranya

" ISTRI LO BABAK BELUM DI GEBUKIN SAMA DIA, SEKARANG ISTRI LO BELUM SADAR SEDANGKAN LO ASIK ASIKAN SAMA CEWE YANG JELAS JELAS UDAH KHIANATIN LO BNGST" Rian menjawab dengan nada tinggi

" Om apa yang Rian bilang itu benar..?" Erlangga menatap Pak Raka

" Ya benar, karena saya ga suka sama istri kamu yang selalu menghina Resti "

" ANDA DENGAR BAIK BAIK SAYA AKAN MENUNTUT ANDA DENGAN TINDAKAN KEKERASAN, KEBETULAN SEKALI TEMAN SAYA MEREKAM DAN SEKALIGUS PENGACARA " Ancam Rian

" Kamu pikir saya takut..? Saya tidak takut "

" Oke semua jadi saksi bahwa saya akan membawa kasus ini ke hukum "

Rian langsung keluar dan kembali keruangan Laras, Erlangga yang khawatir langsung mengikuti Rian.

" Rian tunggu " ucap Erlangga mengejar Rian

" Gausah ikutin gue, dan gue ga bakal biarin Laras tinggal dirumah Lo "

" Apa hak Lo buat ngomong kayak gitu, Lo itu cuma orang asing yang coba ikut campur keluarga gue..!!"

" Yaa emang gue orang asing, tapi gue selalu perduli sama Laras bukan kayak Lo suami tapi serasa orang asing "

Rian tak ingin berdebat lama dengan Erlangga, ia dengan cepat kembali keruangan Laras

Begitu juga dengan Erlangga yang terus mengikuti Rian, hingga di satu ruangan Rian masuk kedalam dan Erlangga mengikuti masuk.

" Laras " Erlangga tak dapat menahan air matanya, istri kini terbaring tak sadarkan dengan wajah yang babak belur

" Sepertinya pukulannya sangat kencangnya, namun syukur tak ada patah atau retakan pada tulang wajahnya" Antoni menjelaskan kondisi Laras

" Kalau anda butuh rekamannya saya ada, dan kalau anda ingin membawa ke jalur hukum saya bisa membantu " timpal Jeri

" Lo denger kan, banyak yang perduli sama Laras bukan kayak Lo suami ga becus...!!!" ketus Rian

Erlangga tak menjawab ucapan dari siapapun, pandangannya masih tertuju kepada sang istri yang tak sadarkan diri.

" Pergi Lo dari sini, mending Lo urus tuh mantan istri Lo " ucap Rian yang belum bisa mengontrol emosinya

" Lo bisa diem ga hah, Lo aja sana pergi gue mau disini jaga istri gue " jawab Erlangga dengan suara bergetar

" Istri.. Masih bisa Lo bilang dia istri hahaha ga malu ternyata " Sindir Rian

Saat Erlangga hendak mendekat, ponsel miliknya berbunyi panggilan masuk dari papahnya yang memberikan kabar jika Nathan mencari dirinya.

" Gue titip Laras " Erlangga langsung keluar dari ruangan

" Om tolong om, saya gamau liat Laras menderita" pinta Rian

Antoni menatap Jeri, dan mereka paham apa yang harus mereka lakukan.

*

" Kamu darimana sih ko malah ngilang " ucap Bu Yola

" Laras di pukuli sama Om Raka Mah Pah " ucap Erlangga

" Apa kamu bilang di pukuli, terus gimana keadaannya " ucap Toni yang khawatir

" Paling cuma memar pah ga perlu segitu khawatir " ucap Bu Yola yang tak perduli

" Laras belum sadar Pah, wajahnya babak belur " jawab Erlangga

" Lalu kamu diam saja, dasar suami ga berguna " Ucap Toni mengangkat tangannya keudara

" Paah " Bu Yola menahan tangan Toni

" Urus istri kamu dulu, Nathan biar papah yang urus "

" Iyah Pah "

Erlangga pun segera berlari pergi menuju ruangan Laras, namun begitu ia membuka pintu ruangan itu sudah kosong.

" Sial kemana Laras " Ucap Erlangga dengan kesal

Erlangga menghubungi Rian namun nomor Rian tak dapat di hubungi, begitu juga dengan nomor Laras.

" Siaaal kemana dia membawa pergi Laras "

Erlangga segera keluar untuk bertanya mengenai Laras, namun tak ada satupun perawat yang mengetahui.

Tentu saja semua perawat tak akan memberi tau, karena mereka sudah diminta untuk tutup mulut

Erlangga kembali ke tempat Nathan, kini anak itu sudah lebih baik dari sebelumnya.

" Paaahh Bunda mana Pah " tanya Nathan mencari sosok bundanya

" Ada ko ada " jawab Erlangga berbohong

" Pasti bunda pergi ya Pah " ucap Nathan dengan tatapan sendu

" Engga bunda ga pergi Nak " Erlangga memeluk Nathan

" Kenapa kamu kesini, sana sudah jaga Laras " ucap Toni

Erlangga menggelengkan kepalanya, Toni tau jika Laras sudah tidak ada disana.

****

Laras terbangun dengan rasa sakit di kepala dan wajahnya, ia melihat sekeliling dan tak mengenali dimana ia sekarang.

" Aku dimana " gumam Laras pelan

" Kamu sudah bangun cantik " ucap Fransiska

" Tante Siska " Laras hendak bangun namun Fransiska menahannya

" Istirahat dulu disini yah, kamu aman disini "

" Makasih Tante "

Jeri, Rian dan Antoni masuk ke kamar saat tau Laras sadar

" Kalau kamu mau membawa kasus ini ke hukum aku bisa membantu kamu Laras " ucap Jeri

" Tapi apa kamu punya bukti " tanya Laras dengan tatapan sendu

" Aku punya videonya " jawab Jeri

" Coba Jer, Mamah liat vidionya" ucap Fransiska

" Ini Mah " Jeri memberikan ponselnya

Fransiska, Antoni, dan Rian melihat vidio yang Jeri rekam.

Fransiska terkejut bukan main, seorang laki laki begitu ringan memukul perempuan berkali kali.

Dan Fransiska semakin terkejut oleh sosok yang memukul tersebut.

" Raka.." ucap Fransiska

" Mamah kenal sama orang ini...?" tanya Jeri

" Yaa Mamah kenal orang ini " jawab Fransiska dengan gemetar

" Kamu kenal dia Rian..?' tanya Fransiska

" Kenal Tante, dia itu orangtua Resti dan Resti itu mantan istri Erlangga"

" Kamu tau nama istri Pak Raka..?"

" Tau Tan, namanya Jeni "

Fransiska sudah menebak pasti rencana Jeni berhasil, ia membuat drama sedemikian rupa hingga akhirnya ia akan bisa mendapatkan Raka.

" Jer bawa kasus ini ke hukum, biar jera orang itu " ucap Fransiska dengan tegas

" Tantee " ucap Laras lirih

" Tante akan ada di pihak kamu sayang, Tante akan lindungi kamu " ucap Fransiska sambil mengelus rambut Laras

Gadis ini membuat Fransiska merasa nyaman, andai gadis ini adalah anaknya ia pasti akan merasa sakit sangat sakit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!