BAB 4

Rian dan Laras mengantar Naya dan Nathan bersama, kedua anak tersebut tampak senang.

" Oiya Ian gimana yang kemarin jadi kan kamu mau bantu...? " tanya Laras kepada Rian

" Jadi dong mba, justru aku juga mau sampein ke mba hari ini sih temanku ngajak ketemu " jawab Rian

" Oke boleh setelah mengantar Naya dan Nathan yah "

" Siap mba "

Laras merasa sedikit lega karena rencananya berhasil, ia tak ingin Erlangga menghalangi rencananya.

.

.

Erlangga datang ke kantor dengan raut wajah kesal, ia tak habis pikir jika Rian masih saja mendekati Laras

Erlangga menghubungi seseorang untuk membantu mengawasi Laras dan Rian.

" Kamu pikir aku akan tinggal diam Laras, sampai kapanpun kamu akan tetap menjadi milikku " gumam Erlangga

..

Setelah selesai mengantar Laras dan Rian segera melanjutkan perjalanan mereka menuju sebuah mall, Rian sengaja memilih disana agar Erlangga tak curiga.

" Dimana Ian..?" tanya Laras karena sejak tadi mereka terus berjalan

" Sabar mba " jawab Rian

Mereka masuk kesebuah tempat makan, dan disana sudah ada teman Rian yang membantu mereka

" Jer sory lama " ucap Rian kepada temannya bernama Jery

" Santai kayak sama siapa aja " Jawab Jery

" Oiya Mba kenalin ini Jery orang yang akan bantu mba, Jer ini Laras tolong bantuin yah " Ucap Rian

" Kamu beneran ingin pisah dengan Pak Erlangga..?' tanya Jery memasang

" He em saya sudah mantap ingin berpikir " jawab Laras tegas

Jery menjelaskan agar Laras dan Erlangga bisa berpisah, dan Laras pun mengerti.

" Kalau kamu sudah ada bukti bisa kirim ke saya atau Rian ya " ucap Jery

" Oke siap " jawab Laras

Saat Laras tengah sibuk membahas, diam diam orang suruhan Erlangga memberikan kabar kepada Erlangga.

" Sebenarnya saya pikir menjadi istri seorang Erlangga itu sangat menyenangkan, ternyata engga yah " ucap Jery tak percaya mendengar cerita Laras

" Hmm begitulah Jer " gumam Laras

" Kalau Laras pisah dengan Erlangga berarti bisa dong gue nikahin Laras " ucap Rian

" Ga bisa, biar sama gue aja Lo itu masih anak anak " ucap Jery

Laras hanya bisa tertawa mendengar ucapan keduanya, entah mengapa ia merasa ada yang tengah mengawasi mereka.

" Kayaknya kita diikuti " bisik Laras

" Jangan melirik " Bisik Jery melarang

Merekapun memulai rencana dengan bertingkah seperti biasa saja, mereka tak ingin ada yang tau tentang renca mereka.

..

Erlangga yang mendapatkan kabar dari orang suruhannya langsung menyusun rencananya sendiri, ia pun langsung memanggil pengacaranya.

" Ada apa pak Erlangga, apa ada yang bisa saya bantu " ucap Johni pengacara Erlangga

" Istri saya akan mengajukan cerai kepada saya, dan saya tidak mau tapi saya lihat dia sudah bertemu dengan pengacaranya " jelas Erlangga

" Hmm apa permasalahannya sehingga istri ada ingin mengajukan cerai..? " tanya Johni

" Saya sendiri juga tidak tau, apa ada cara agar permohonan istri saya di tolak..? " ucap Erlangga

" Hmm ada pak " jawab Johni

Johni mulai menjelaskan kepada Erlangga, dan Erlangga juga menjelaskan semuanya kepada Johni.

" Gimana Pak ...? " tanya Johni

" Yaa saya paham dan saya mengerti " jawab Erlangga

" Yaa anda ikuti saja dramanya dulu, jangan sampai anda melakukan kesalahan yang dapat menjadikan anda bersalah " Johni terus memperingati Erlangga

" Baik terimakasih " jawab Erlangga tersenyum puas

...****...

Laras pulang kerumah dengan rasa sedikit lega, rencananya untuk berpisah dengan Erlangga akan segera terlaksana.

Baru saja Laras ingin bersantai, ia melihat Erlangga yang pulang dengan membawa boneka besar.

" Kamu ngapain pulang jam segini ..?" tanya Laras bingung

" Buat kamu " Erlangga memberikan kepada Laras

" Ada apa tiba tiba ngasih Boneka..?" tanya Laras yang bingung melihat Erlangga

" Ya masa suami ga boleh ngasih hadiah buat istrinya " jawab Erlangga menggoda

" cih suami " gumam Laras menahan senyum

" Ya setidaknya ada ucapan terimakasih atau ..." Erlangga menujuk pipinya seakan memberi kode

" Gamau " jawab Laras

" Mumpung kamu udah pulang, yaudah kamu jemput Naya sama Nathan yah kamu harus biasain karena setelah kita pisah nanti kamu akan antar jemput mereka " ucap Laras

" Kenapa sih harus bahas pisah pisah terus, berapa kali aku bilang aku gamau pisah sama kamu " jawab Erlangga

" Ya aku cape selama ini aku udah banyak sabar ngadepin kamu sikap dingin kamu cuek kamu, bahkan status aku cuma istri tapi aku ga dapat perlakuan layaknya seorang istri terlebih sekarang Resti sering nemuin kamu. " ucap Laras dengan emosi

" Yaudah beri aku kesempatan kedua untuk perbaiki semuanya yah, kita mulai semuanya dari awal dan aku ga akan lagi kayak kemarin " ucap Erlangga memohon

" Aku udah ga percaya ucapan kamu, udah sana kamu jemput Naya dan Nathan aku ingin istirahat "

Saat Laras hendak pergi, Erlangga lebih dulu menggendong Nayla

" Anak anak biar aku supir jemput " ucap Erlangga

" Turunin " jawab Laras

" Iyah aku turunin nanti setelah di kamar " ucap Erlangga

Erlangga menggendong Laras hingga kamar, sesampainya dikamar ia langsung menurunkan Laras di atas kasur besarnya.

" Ma..mau ngapain " ucap Laras terbata

" Mumpung Naya dan Nathan belum pulang " jawab Erlangga

" Engga aku gamau " tolak Laras

Baru saja Erlangga ingin mencium Laras, terdengar suara kedua anaknya yang memanggil Laras.

" Bundaaaa " panggil Nathan dari bawah

" Iyah sayang " Laras mendorong Erlangga namun Erlangga menahan

" anak anak ada dibawah kasian " ucap Laras

" Ada bibi " jawab Erlangga

" Yaudah aku lepasin tapi dengan syarat " ucap Erlangga

" Apa..?" tanya Laras singkat

Erlangga menepuk pipinya dengan jarinya, dan akhirnya Laras pun mengikuti kemauan Erlangga.

" Cupp " Laras mencium pipi Erlangga

" Oke " Erlangga pun melepaskan Laras

Dengan segera Laras turun kebawah menemui Naya dan Nathan, ia merasakan jantungnya berdebar karena tadi.

" Ahh ga boleh gini ga boleh " gumam Laras

Erlangga didalam kamar tersenyum bangga, satu demi satu rencananya berhasil.

.

.

" Bunda darimana ko ga ikut Om Ian jemput kita " ucap Nathan dengan sedih

" Iya tadi Om Ian beliin kita es krim bunda " timpal Naya

" Makasih ya Ian, tadi aku udah suruh Mas Erlangga jemput tapi dia malah suruh supir " ucap Laras

" Loh emang ada Mas Erlangga mba dirumah tumben udah pulang jam segini " ucap Rian terkejut

" Engga tau tuh " jawab Laras singkat

" Bundaa hari ini ko Mamah ga kesini yaa " tanya Naya mengenai Resti

" Mamah kamu lagi pergi sama cowoknya Naya " ucap Rian dan Laras memukulnya

" Jangan dengerin Om Ian, mungkin Mamah lagi ada urusan " Laras menatap Rian

" Ooo " gumam Naya kecewa

" Gimana kalau kita nonton film aja mau gaa..?" tanya Rian menghibur

" Mauu " ucap Naya dan Nathan dengan gembira

" Oke Let's go... " Rian langsung menggandeng Naya dan Nathan sedangkan Laras membuatkan minuman di dapur

Erlangga turun ke bawah menghampiri Laras didapur, ia juga mencari kedua anaknya.

" Kemana Nathan dan Naya " tanya Erlangga

" Lagi nonton sama Rian " jawab Laras

" Rian..? Dia disini..? " ucap Erlangga dengan ketus

Rian menghampiri Naya dan Nathan yang tengah berdua.

" Mas Lo harus liat, perempuan yang masih Lo belain itu kayak gimana " Ucap Rian memberikan ponselnya kepala Erlangga

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

ngeselin emang kalau laki kurang tegas sama mantan 😌

2023-09-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!