BAB 7

Sudah 3 hari Laras dirawat dirumah sakit, sudah 3 hari pula ia tak pulang kerumah.

Erlangga sampai sekarang belum berhasil menembus Rian maupun Laras, padahal ia sudah mengirim banyak orang untuk mencari namun sampai sekarang belum satupun yang menemukan.

" Arrgghh kenapa kalian belum juga menemukan, apa kalian bodoh sampai belum bisa menemukan mereka " Erlangga memukul mejanya memarahi orang orang suruhannya

" Kami sudah mencari bos kami sudah berpencar namun kami belum berhasil menemukan Bu Laras " ucap salah satu orang disana

" Saya itu bayar kalian untuk mencari kenapa sampai sekarang belum ada hasilnya, kalian ga berguna pergi kalian saya ga butuh kalian lagi " Erlangga mengusir semuanya

Erlangga menjadi sangat kesal, ia hanya berharap Laras pulang dan menjelaskan apa yang terjadi dan apa yang ia inginkan.

***

Kondisi Laras kini sudah jauh lebih baik, Dokter juga sudah mengizinkan Laras untuk pulang kerumah.

" Rian kamu gausah antar yah, mba bisa naik taxi ko " ucap Laras karena ia takut Rian akan terkena masalah dari Erlangga

" Tapi mba aku takut mba..." ucapannya terpotong

" Kamu tenang aja, lebih baik kamu bantu aku untuk bercerai dengan Erlangga "

" Baik mba "

Setelah selesai mengurus semuanya, Laras dan Rian pun keluar dari rumah sakit.

Laras meminta Rian untuk hati hati, karena ia tau Erlangga pasti menyuruh orang untuk mencari mereka.

.

Saat Laras pulang kerumah disana sudah tak ada Erlangga, Naya maupun Nathan.

" Bu Laras.. gimana kondisi Bu Laras " ucap Bi Surti yang langsung menghampiri Laras

" Alhamdulillah lebih baik Bi, yaudah saya masuk ke kamar dulu yah tapi jangan bilang anak anak dan Mas Erlangga nkalau aku sudah pulang "

" Baik Bu " Bi Surti mengangguk paham

Laras naik kemarnya dengan menggunakan lift, ia merasa tubuhnya masih lemas untuk menaiki tangga.

Sesampainya dikamar Laras langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur, karena merasa kondisinya belum sehat Laras pun akhirnya tertidur.

***

Erlangga yang sudah sangat stress tak konsen dengan pekerjaannya, ia memutuskan untuk pulang kerumahnya.

Sesampainya di rumah ia melihat sudut rumah yang sangat sepi, ia merindukan Laras.

" Laras.. Aku rindu kamu " gumamnya

Sudah tiga hari Erlangga tak makan, bahkan tidurpun hanya satu jam.

Erlangga menaiki anak tangganya satu persatu dengan langkah tak semangat, ia membenci kamarnya sekarang karena disanalah ia selalu melihat bayang bayang Laras

Erlangga membuka pintu kamarnya, dan ia melihat ada sosok perempuan yang ia kenali tengah tertidur pulas diatas kasurnya.

" Laras.. Laras itu kamu " gumam Erlangga

Erlangga masuk dengan hati hati, ia tak ingin membangunkan istrinya yang sedang tertidur dengan pulas.

Ia duduk dipinggir ranjang dan menatap wajah sang istri, ia melihat wajah yang pucat dan telapak tangan yang terbalut plaster karena infusan.

" Kamu kemana sayang dan kamu kenapa.." gumam Erlangga pelan sambil mengelus kepala Laras

Laras yang merasakan sentuhan akhirnya terbangun, ia melihat Erlangga yang tengah duduk dan mengelus dirinya.

" Mas.. Mas udah pulang " Laras membuka matanya dan mencoba untuk bangun

" Maaf aku bangunin kamu " Ucap Erlangga sambil membantu Laras

" Kamu kenapa ga kerja..? Anak anak gimana."

" Kamu darimana..? Kenapa ga bisa dihubungin Laras kenapa kamu bikin aku khawatir "

Laras tak menjawab ia mengeluarkan secarik surat dari rumah sakit dan memberikan kepada Erlangga.

" Kamu..Kamu dirawat kenapa kamu ga kasih aku kabar Ras kenapa..? Siapa yang menjaga kamu..? Kenapa kamu ga bilang ke aku Laras " ucap Erlangga dengan khawatir

" Biasanya juga saat aku sakit kamu ga perduli mas, bahkan Resti yang hanya pusing kamu langsung antar kerumah sakit jadi ya buat apa aku bilang ke kamu " jawab Laras

Erlangga terdiam karena apa yang Laras ucapkan benar, dulu saat Laras sedang sakit dan Resti memberi kabar jika dirinya pusing ia langsung membawa kerumah sakit.

Saat Laras pernah jatuh dan mengalami beberapa jahitan, Erlangga lebih memilih menemani Resti yang harus periksa kondisinya kerumah sakit.

" Udah Mas aku mau istirahat " ucap Laras yang kembali merebahkan tubuhnya

" Maafinn aku Ras, aku janji ga akan mengulangi kesalahan itu " ucap

" Kalau hanya janji semua orangpun bisa mas tapi ga semua orang bisa menepatinya "

" Ya tapi aku akan menepatinya Ras "

" Hmm kita buktikan saja "

Erlangga membiarkan Laras tertidur, ia pun merebahkan tubuhnya disebelah Laras dan tangannya memeluk tubuh mungil Laras

" Aku akan menjaga kamu mulai sekarang " ucap Laras pelan

***

Sore Hari Naya dan Nathan pulang kerumah diantar oleh Resti, semenjak Laras pergi Resti mengambil kesempatan agar bisa lebih dekat dengan Erlangga.

" BI Bunda belum pulang ya " tanya Nathan dengan sendu

" Aden ganti baju dulu yah habis itu kita makan, den Nathan belum makan dari kemarin nanti sakit " ucap BI Surti

Sebenarnya Bi Surti sedih melihat Nathan yang tak seperti biasanya, berbeda dengan Naya yang justru senang karena bisa lebih lama dengan Resti.

" Engga mau Bi, Nathan mau makan kalau Bunda udah pulang " Nathan langsung berlari kedalam kamar

" Udah Bi biarin aja anak nakal kayak gitu gausah di urusin, yakan Naya sayang " ucap Resti

" Tapi Mah kasih Bang Nathan "

" Udah gausah perduliin dia, gimana kalau kita jalan jalan aja Naya mau ga..?" tanya Resti

" Mauu "

Resti tak menyadari jika Erlangga sudah berada dirumah, yang Erlangga tau pun Resti tak pernah pilih kasih kepada kedua anaknya.

Resti dan Naya pun pergi meninggalkan Nathan, sedangkan Nathan yang berada di kamar hanya menangis merindukan Laras

" Bundaa.. Bunda kemana Nathan kangen sama Bunda " Nathan menangis sambil memeluk foto Laras

.

Dikamar Laras terbangun dan merasa tangan yang berada ditubuhnya, Ia melihat Erlangga yang masih tertidur sambil memeluk dirinya.

" Kamu tampan mas masih sama seperti dulu, perasaan itu masih sama seperti pertama aku mengenal dirimu mas " gumamnya dalam hati sambil menatap Erlangga

Laras mengangkat pelan tangan Erlangga, namun Erlangga justru mempererat pelukannya.

" Mas aku mau ke kamar mandi ga tahan ini " ucap Laras merengek

" Iyah Iyah sana " terpaksa Erlangga melepaskan pelukannya dan Laras segera pergi ke kamar mandi

Erlangga melihat jam pukul 4 sore, pasti anak anaknya sudah bangun dan tanpa ia sadari ia tertidur begitu pulasnya bersama dengan Laras.

" Mas anak anak ga kamu jemput" tanya Laras melihat jam ditangannya

" Paling sudah di jemput sama Si Joko " jawab Erlangga

Laras turun kebawah untuk bertemu dengan anak tirinya, saat ia turun ia bertemu dengan Bi Surti.

" Anak anak sudah pulang Bi..?" tanya Laras

" Sudah Bu, tapi.." ucap BI Surti menggantung

" Tapi apa..?"

" Naya di ajak Bu Resti pergi, sedangkan Nathan di kamar Bu semenjak ibu pergi Nathan gamau makan Bu dan selalu menangis " ucap Bi Surti

" Naya pergi dan Nathan ga di ajak..? Keterlaluan Resti " ucap Erlangga yang mendengar

" Iyah Pak, bahkan kemarin kemarin juga Nathan tak diajak makan atau dibelikan oleh Bu Resti dan sudah beberapa hari Nathan gamau makan Pak " jelas kembali Bi Surti

" Yaudah saya ke kamar Nathan dulu ya Bi " Laras segera pergi ke kamar Nathan

Belum juga masuk kedalam kamar Laras mendengar suara Nathan yang menangis begitu kencang, entah mengapa hatinya terasa sangat sakit.

Laras mengetuk pintu kamar, ia selalu mengajari anak anaknya untuk mengetuk pintu lebih dulu sebelum masuk ke kamar atau ruangan manapun .

" Nathan gamau diganggu, Nathan maunya ketemu sama Bunda " teriak Nathan

" Nathan sayang ini Bunda, apa Bunda boleh masuk sayang..?" tanya Laras menahan tangis

Tiba tiba pintu terbuka dan terlihat Nathan yang masih menangis, matanya sangat sembab dan bibirnya pucat.

" Bundaaa " tangisan Nathan semakin kencang dan ia langsung memeluk Laras

" cuupp anak Bunda jangan nangis yah, maafin Bunda yah " Laras langsung memeluk Nathan

" Bunda kemana..? Kenapa Bunda ninggalin Nathan, Bunda udah ga sayang ya sama Nathan "

" Bunda sayang sekali sama Nathan, tapi kemarin Bunda sakit dan harus istirahat jadi Bunda gamau kasih tau Nathan takut Nathan khawatir "

" Bunda jangan bercerai sama Papah, nanti ga ada lagi yang sayang sama Nathan "

Hati Laras semakin sakit mendengar ucapan Nathan, hatinya menjadi didelam sekarang.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Laras harus menentukan pilihan nya 👍

2023-09-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!