BAB 5

Erlangga menatap foto Resti yang tengah bermesraan dengan pria lain, walaupun saat ini ia bukanlah suami Resti kembali namun disana Resti terlihat sehat sehat.

" Orang sakit mana ada yang jalan jalan begini Mas " ucap Rian

" Udah Ian percuma bagi dia Resti itu segalanya " Laras menarik tangan Rian untuk pergi meninggalkan Ares sendiri

Erlangga yang di perlakukan seperti itu merasa kesal, sejujurnya ia sendiri juga sudah tidak perduli dengan Resti

Erlangga ikut menonton bersama yang lainnya, ia duduk di sebelah Laras

" Tumben kamu mau ikut nonton " gumamnya pelan

" Memangnya ga boleh..?" tanya Erlangga sambil tangannya diletakkan dipinggang Laras

" Kamu ngapain sih mas" ucap Laras terkejut

" Kenapa..? Kamu kan istri aku masa ga boleh " jawab Erlangga tak perduli

Laraspun mencoba tak memperdulikan Erlangga, namun tangan Erlangga semakin naik dan mengelus tubuh Laras

" Bundaa Nathan laper " ucap Nathan manja

" Naya juga Bundaa " Naya ikut merengek seperti Nathan

" Yaudah Bunda ambilin dulu yah, kalian nonton dulu aja okee " ucap Laras

" Oke Bundaa " jawab keduanya bersamaan

Laras bangun dari tempat duduknya dan diikuti oleh Erlangga yang mengekor

" Apasih Mas kamu ikutin aku " gumamnya melihat Erlangga yang terus mengikuti

" Ras kamu kenapa sih dingin banget, ayolah kita berdamai " ucap Erlangga

" Apanya yang berdamai sih, udah mending sekarang nih kamu belajar buat urus Nathan dan Naya biar ga kewalahan " ucap Laras

Erlangga yang merasa diabaikan langsung menggendong Laras ke atas meja, ia pun menahan Laras agar tak bisa turun.

" Mas Angga nanti anak anak nungguin " ucap Laras

" Aku akan lepasin asalkan ... " ucap Erlangga menggantung

" Asalkan apa..? " tanya Laras penasaran

" Mas mau kamu tuh apa..? selama ini aku cape mas, ternyata jatuh cinta itu tuh ga enak mas " ucap Laras

" Ras maafin aku yah, Iyah aku yang salah ras tolong maafin aku yah " ucap Erlangga

Laras menatap wajah Erlangga yang kini berada dihadapannya, entah siapa yang memulai tiba tiba kedua bibir mereka sudah bersatu.

Rian yang menunggu bersama Nathan dan Naya penasaran mengapa Laras belum juga kembali, ia pun pergi ke dapur untuk bertanya kepada Laras.

Ia terdiam dengan apa yang ia lihat, entah mengapa hatinya merasa sakit melihat hal tersebut ia pun dengan segera kembali ke Nathan dan Naya.

Erlangga melepaskan ciumannya dan menatap wajah Laras.

" Aku mau siapin makan untuk anak anak Mas " ucap Laras pelan

" Iyah sayang " Erlangga menuruni Laras

Saat Laras ingin membawa dua piring nasi, Erlangga meraih piring tersebut dan ia membawanya

Rian menatap sinis kearah Erlangga, ia tau persis jika Erlangga berlaku seperti ini agar Laras tak menceraikannya.

.

.

" Mba, Bang gue pulang dulu yah " ucap Rian berpamitan

" Makasih yah Ian udah jemput anak anak sampe akhirnya Lo juga yang kelonin " ucap Laras

" Santai mba itung itung latihan ehehe " jawab Rian

Rian pun segera pergi meninggalkan rumah Erlangga, setelah Rian pergi Erlangga mengajak Laras untuk masuk.

" Contoh Rian Mas " gumam Laras

" Buat apa mencontoh dia ga penting " jawab Erlangga dengan kesal

" Ya setidaknya kamu kan bisa latihan menjadi ayah yang baik untuk Nathan dan Naya, jadi setelah kita cerai nanti kamu tau bagaimana cara merawat anak yang baik " ketus Laras

" LARAS BERHENTI MENGATAKAN CERAI " ucap Erlangga membentak

Laras terdiam karena bentakan Erlangga, ia langsung berlari ke kamar untuk menghindari Erlangga.

Tanpa mereka sadari sejak tadi Nathan mendengarkan apa yang mereka katakan, entah mengapa ia merasa sedih mendengar ucapan Laras

...***...

Keesokan Laras mencoba berlaku seperti biasanya, ia melakukan aktivitas nya sebagai Istri dan Ibu dari Naya dan Nathan.

" Mas bangun " Laras menggoyangkan perlahan tubuh Erlangga

" Hmm 5 menit lagi " jawab Erlangga yang masih ingin tertidur

" Yasudah aku tinggal ya " saat Laras hendak bangun Erlangga menarik tangannya

" Mau kemana buru buru banget " ucap Erlangga sambil mata terpejam

" Ya mau bikin sarapan lah mas " jawab Laras

Erlangga membuka matanya dan melihat Laras yang membelakangi dirinya.

" maaf semalam aku bentak kamu " ucap Erlangga merasa bersalah

" Hmm " gumam Laras yang enggan membahas masalah semalam

" Kamu masih marah sama aku..?" tanya Erlangga

" Udah ya mas, masih pagi aku ga ingin berdebat jadi mending mas siap siap sekarang aku mau bangunin anak anak " ucap Laras sambil menarik tangannya

Setelah berhasil melepaskan genggamannya, Laras langsung turun kebawah untuk membangunkan kedua anak tirinya.

Tiba tiba ia melihat Resti yang sudah berdiri seperti menyambut dirinya, karena malas berdebat ia pun mengabaikan kehadiran wanita itu.

" Hari ini biar aku yang antar anak anakku " ucap Resti dengan ucapan sombongnya

" Oo bagus lah silahkan " ucap Laras

Resti menghampiri Laras yang sedang mengambil minum di dapur, ia langsung menampar Laras secara tiba tiba

Plak

Satu tamparan berhasil Resti berikan kepada pipi kanan Laras

" Apasih mau mu hah..!!" Laras memegang pipinya yang sakit karena tamparan Laras

" Sakit yahh, perempuan kayak kamu itu cocok ngerasain kayak gitu " ucap Resti

" Dasar wanita gila " ucap Laras

" Apa kamu bilang tadi, berani kamu ngomong kayak gitu " ucap Resti yang emosi ia pun kembali ingin menampar namun Laras menahan tangannya

" Resti Resti kamu terlalu banyak membuang energi pagi pagi gimana biar otak kamu ga panas aku siram air dingin dulu " Laras langsung menyiram Resti dengan air dingin yang baru saja ia tuang

" Kamuuu berani sama aku Laras " Resti mengangkat tangannya namun saat ia mendengar langkah kaki turun ia pun mencoba membuat drama lain

" Kamu jahat Laras nyiram aku kayak gini, aku cuma mau ketemu Nathan sama Naya " Drama Resti pun dimulai

" Ada apa ini " tanya Erlangga melihat kegaduhan di dapur

" Ini Mas , Laras nyiram aku katanya pagi pagi udah ganggu rumah tangga orang " jawab Resti melebihkan

" Wihh bagus sekali aktingnya kenapa gajadi pemain film aja mba, untung aja aku udah pasang cctv jadi kamu bisa kasih bukti siapa yang memulai sejak awal " ucap Laras berbohong tentang cctv

Resti langsung melihat sekitar ia takut jika Erlangga mengetahui kejadiannya

" Sejak kapan Ras kamu pasang cctv..?' tanya Erlangga yang ikut percaya

" Hahaha kalian percaya..? aku hanya berbicara, lagipula jika aku memasang cctv aku kasian kepada Resti karena kejahatannya akan terbongkar "

Laras pun pergi meninggalkan Erlangga dan Resti, Erlangga mengajak Resti untuk duduk di sofa sedangkan Laras masuk ke kamar Naya dan Nathan.

Laras melihat Naya yang masih tertidur pulas sedangkan Nathan yang sudah bangun dan duduk diatas kasurnya

" Nathan sudah bangun " Laras mengelus kepala Nathan, namun Nathan tak menjawab apapun ia hanya menggelengkan kepalanya

Laras memperhatikan mata Nathan yang sembab seperti habis menangis, dan ia juga melihat raut wajah seperti orang yang tidak tidur semalaman

" Nathan jujur sama Bunda, Nathan kenapa..?" tanya Laras panik

" Apa benar Bunda sama Papah akan bercerai..?" tanya Nathan tiba tiba hal itu membuat Laras terkejut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!