Seperti biasanya Laras bangun pagi agar dapat mengerjakan semuanya, saat ia bangun ia melihat Erlangga yang tertidur pulas disebelahnya.
Laras pun bangkit dari kasur dan pergi ke kamar mandi, seperti biasanya ia langsung mandi agar bisa melakukan pekerjaan lain
Setelah Laras selesai mandi dan mengganti pakaian, Laras membangunkan Erlangga lebih dulu
" Mas bangun Mas " Laras menggoyangkan tubuh Erlangga
" Yaa 5 menit lagi " jawab Erlangga dengan mata yang masih tertutup
" Mas Erlangga ayo bangun sudah jam 10 " Laraspun berbohong agar Erlangga bangun
Dan benar saja Erlangga langsung membuka matanya dan memposisikan dirinya duduk.
" Kamu kenapa baru bangunin Laras, aku ada meeting pagi ini " Erlangga segera bangun dari kasur dan pergi ke kamar mandi
" Hahaha " Laras tertawa pelan melihat kepanikan suaminya
Laraspun menyiapkan baju untuk Erlangga ke kantor, namun tak seperti biasanya Erlangga kini mandi sangat cepat.
" Tumben mandinya cepet " ucap Laras
" Ya kamu lagian bangunin jam segini, aku ada meeting penting pagi ini Ras " jawab Erlangga sambil memakai pakaiannya
" Loh emang Mas bilang ke aku..? Engga kan jadi jangan salahkan aku " jawab Laras sambil menahan tawa
Laras membantu Erlangga memakaikan dasi, setelah itu Laras dan Erlangga turun kebawah.
" Aku bangunin anak anak dulu " ucap Laras
" Loh Naya sama Nathan juga kesiangan..?" tanya Erlangga yang masih belum menyadari
" Engga, kamu liat aja sekarang jam berapa "
Erlangga langsung melihat jam ditangannya, dan benar jam masih menunjukkan pukul 6 pagi
" Larassss " Erlangga mengejar Laras
" Hahahah maaf ya Mas Erlangga lagian susah sih dibanguninnya "
Saat Laras hendak mengetuk pintu, Erlangga lebih dulu menggendong tubuh Laras.
" Eehh mau ngapain aku mau bangunin anak anak "
" Engga nanti aja, Mas mau ngasih kamu hukuman "
" Hukuman apaa..? orang aku ga salah ko Mas "
" Hukuman karena sudah membohongi suaminya "
" Tapi kan biar mas ba—"
Belum selesai Laras menjawab, Erlangga sudah lebih dulu mencium bibir Laras
" Mas lepasin " Laras mendorong tubuh Erlangga
" Kenapa..?" tanya Erlangga dengan bingung
" Mas keputusan aku tetap sama aku kamu, Kita akan tetap bercerai dan aku ga ubah niatku sedikit pun "
" Laras tolong sekali lagi kasih aku kesempatan "
" Maaf Mas tapi keputusan aku sudah tidak bisa dirubah "
Laras pun kembali menghampiri kamar kedua anaknya, seperti biasa Laras mengetuk pintu sebelum nantinya membuka pintu kamar.
" Naya.. Nathan bangun yuk " ucap Laras dengan lembut
" Eeuugghh Bundaaa " ucap Nathan saat melihat Bundanya sudah berada di kamar
" Nayaa sayang bangun yuk " Laras kembali membangunkan Naya
" Euumm iya Bunda " Ucap Naya sambil membuka mata
" Yaudah kalian berdua sekarang mandi yah, habis itu kita sarapan oke "
" Iya Bunda " jawab keduanya bersamaan
Laras kembali keluar dari kamar dan menuju dapur, saat Laras hendak masak ia mendengar suara laki laki yang ia hafal.
" Riaan " panggil Laras
" Iya Mba nih ga dibolehin sama Mas Erlangga" saut Rian karena sejak Rian Masuk Erlangga mengusir dirinya
" Mas kamu apa apaan sih , biarin aja Rian masuk ikut sarapan sama kita "
" Tuh denger, lagian gue kesini karena di suruh Mamah dia mau ngajak Laras buat ke acara arisan temennya "
" Oya kamu serius Ian..?" Laras dengan senang mendengar ucapan Rian
" Iyah Mba serius "
" Yaudah Nanti abis antar anak anak kita kerumah kamu yah "
" Loh siapa yang kasih izin kamu sih Ras "
" Loh aku emang butuh izin kamu mas..? Kamu aja ga pernah minta izin ke aku kan..? Udahlah mas, kamu urus aja itu mantan istri kamu si Resti "
Laras kembali ke dapur dan diikuti oleh Rian dengan wajah meledek
****
" Kamu yakin mau cari hari ini..? Kamu ga mau istirahat dulu..?" ucap Antoni
" Engga Mas, aku mau langsung cari anak anak aku. Aku gatau gimana kabar mereka, apa mereka baik baik aja disini " Ucap Fransiska
" Kamu mau cari kemana sayang sekarang..?"
" Ke panti asuhan Bunda Mulia Mas "
Antoni pun segera melajukan mobilnya menuju panti asuhan tersebut.
Sesampainya disana Fransiska langsung turun dan diikuti oleh Antoni.
" Permisi saya mau ketemu pengurus Panti Asuhan disini" ucap Fransiska dengan panik
" Sabar sayang sabar " Antoni mencoba menenangkan istrinya
" Iyah saya sendiri ada apa yah Pak Bu " tanya Ajeng pengurus panti asuhan tersebut
" Begini dulu saya menitipkan dua anak laki laki dan perempuan mereka kembar namun memang wajahnya tidak mirip " ucap Fransiska kembali
" Bapa sama Ibu masuk dulu yah, kita bicarakan didalam "
Keduanya pun setuju mereka masuk kedalam panti tersebut.
" Kalau boleh tau tahun berapa Bapa sama Ibu memasukan anaknya kesini..?" tanya Ajeng kembali
" Sekitar 25 tahun yang lalu " jawab Fransiska
" Saya ambil catatan dulu yah Bu, karena kebetulan pengurus panti yang lama meninggal dunia "
Ajeng mengambil buku tersebut dan melihat tahun yang Fransiska ucapkan, namun saat itu banyak bayi yang sama dititipkan di tahun itu
" Maaf Bu Pak sepertinya kami kesulitan mencari, namun kami akan menghubungi bapa atau ibu jika mendapat kabar "
" Baik Baik tolong segera hubungi saya dan suami saya yah, ini kartu nama saya dan suami " Fransiska memberikan kartu kepada Ajeng
" Baik Bu "
Fransiska dan Antonipun berpamitan, dengan kecewa Fransiska pergi meninggalkan panti asuhan tersebut.
" Kamu yakin menitipkan mereka disini..?" tanya Antoni sambil fokus menyetir
" Iyah Mas aku ingat sekali, aku juga memberikan kalung kepada anakku. Aku juga masih ingat mereka memiliki tanda lahir di punggung mereka "
" Yaudah kita berdoa yah agar kamu bisa bertemu dengan anak anak kamu "
" Aamiin Mas, makasih ya Mas kamu sudah mau menerima masa laluku "
" Aku juga terimakasih kamu sudah menerima masa lalu ku, oiya habis ini kamu mau kemana...?"
" Aku ingin ke acara teman temanku, mereka sih mengadakan arisan tapi aku hanya ingin berkumpul bersama mereka "
Antonipun mengantarkan istrinya ke acara yang dimaksud, setelah itu ia menurunkan istrinya.
" Nanti Mas jemput jam berapa..?"
" gampang mas, mungkin aku bisa naik taksi "
" Yaudah kalau gitu tapi kabarin Mas aja yah "
" Iyah Mas "
Setelah Antoni pergi, Fransiska masuk kedalam dan disana sudah banyak teman temannya yang berkumpul.
" Yaa ampun ini beneran kamu sis, kamu akhirnya kembali " Yomi berlari memeluk Fransiska
" Iyah udah lama banget yah kita ga ketemu, sudah 20 tahun lebih " ucap Angel yang ikut memeluk Fransiska
" Iyaah, terimakasih kalian masih mengingatku " ucap Fransiska haru
" Tentu kami ingat, karena kamu orang yang baik sekali. Bahkan kabar kamu pergi saja membuat kami merasa kehilangan " ucap Angel
" Oiya kamu kesini sama siapa..?" tanya Hani
" Sama Suamiku namanya Antoni, kami menikah 18 tahun yang lalu "
Saat mereka tengah asik bercengkrama, hadir sosok perempuan dan laki laki menghampiri Angel.
" Tante maaf tadi aku antar anak anak dulu jadi gabisa ikut deh, ini Rian juga bawa mobilnya lama banget " ucap Laras yang baru saja sampai
" Iyah ga apa apa sayang, oiya kenalin ini sahabat Tante namanya Fransiska " Angel memperkenalkan Laras dan Rian kepada Fransiska
" Haii Tante nama saya Laras " Laras mengulurkan tangannya
Fransiska tersenyum dan mengambil uluran tangan Laras
" Nama saya Rian Tante " Rian pun ikut mengulurkan tangannya dan Fransiska membalas uluran tangan mereka
Mereka pun kembali berbincang, Rian yang tak ingin pergi ikut bergabung bersama dengan yang lainnya.
Laras mengambil minum karena merasa harus, tiba tiba Fransiska datang menghampiri Laras.
" Eh Tante, Tante mau minum yang mana " tanya Laras dengan lembut
" Ga apa apa Tante bisa ambil sendiri sayang, oiya ngomong ngomong kamu anaknya siapa biasanya yang datang kesini pasti karena ibunya "
" Saya diajak Tante Angel, sejak kecil saya tinggal di panti asuhan Tan dan saya ga pernah tau dimana orangtua saya "
" Kalau Tante boleh tau panti asuhan mana sayang..?"
" Bunda Mulia Tante "
Fransiska pun terkejut saat mendengar jika Laras dari Asuhan sana, ia berharap Laras bisa membantu dirinya agar bisa bertemu dengan anaknya yang hilang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Elena Sirregar
laras anaknya Siska kah
2024-05-20
1