Laras menahan air matanya saat mendengar ucapan Nathan, entah darimana ia tau jika ia dan Erlangga akan bercerai.
" Nathan sekarang mandi kita sekolah yah, didepan udah ada Mamah Resti yang akan Nathan dan Naya sekolah " ucap Laras dengan lembut
Nathan menggelengkan kepalanya dan langsung memeluk Laras.
" Bundaa kalau bunda mau pisah sama Papa ajak Nathan bunda, Nathan gamau disini kalau ga ada Bunda "
Ucapan Nathan semakin membuat hati Laras sakit, ia memang sudah menggap Naya dan Nathan anak kandungnya.
" Iyah tapi Nathan sekarang mandi dulu yah terus sekolah, Bunda mau bangunin Naya dulu yah sayang " Laras mengelus kepala Nathan
" Iyah Bunda " Nathan melangkah pergi ke kamar mandi
" Naya bangun yuk sekolah " ucap Laras dengan lembut
" Bunda beneran mau pisah sama Papah..? Berarti Papah akan balik sama Mamah Resti kan..?" ucap Naya yang sejak tadi mendengar ucapan Laras dengan Nathan
" Nanti kita bahas yah, sekarang Naya mandi dulu habis itu sekolah ditunggu sama Mamah di depan " ucap Laras
" Asyik " dengan gembira Naya pergi ke kamar mandi
Laras tak kuat menahan air matanya, ia tak ingin anak anaknya melihat ia menangis
" Bii.. Bi Surti " panggil Laras
" Ya Bu ada apa .?' saut Surti menghampiri Laras
" Tolong bantu anak anak yah bi, saya mau ke kamar dulu kepala saya pusing " ucap Laras memegang kepalanya
" Baik Bu, mau Surti antar obat ke kamar..?'
" Engga usah Bi, saya titip anak anak yah "
Laras pun segera pergi dari kamar anak anaknya, saat ingin kembali ke kamar ia melewati Erlangga dan Resti yang tengah duduk berdua.
" Haha Iyah Mas kamu bener banget " ucap Resti sambil bersandar di pundak Erlangga
" Laras " ucap Erlangga terkejut
Laras mencoba tak perduli, ia langsung pergi ke kamarnya tanpa memperdulikan keduanya.
Erlangga mengikuti Laras ke kamar, Laras tak ingin berdebat kali ini akhirnya ia membiarkan apa yang ingin Erlangga lakukan.
" Ras.. " panggil Erlangga
" Apa .?" saut Laras yang kini sudah berada di kasur
" Kamu kenapa..? Sakit..?' " Erlangga memegang kening Laras
" Sejak kapan mas perduli kalau aku sakit..? " Sindir Laras
" Antar anak anak hari ini, aku tak bisa mengantar " ucap Laras tanpa menoleh
" Aku akan disini " ucap Erlangga
Tak lama terdengar suara Naya yang terus memanggil Erlangga, dengan segera Erlangga pun turun menemui anaknya.
" Ayo Papah kita berangkat sama Mamah " ucap Naya
" Bunda mana Pah..?' tanya Nathan
" Naya dan Nathan diantar Mamah dulu yah, Papah mau ada urusan sama Mamah " jawab Erlangga
" Engga mau, maunya sama Papah " ucap Naya
Akhirnya Erlangga mengalah , ia pun mengantar kedua anaknya bersama dengan Resti
Didalam kamar Laras menahan tangisannya, kali ini Laras benar benar terluka.
Laras mengambil ponselnya di nakas ia mencari nomor Rian dan menghubungi dirinya.
" Hallo Ian lagi sibuk ga..?" tanya Laras saat panggilan terhubung
" Engga mba, ada apa..?" tanya Rian dari sana
" Bisa tolong antar aku berobat, kepala aku sakit banget Ian " ucap Laras sambil memegang kepalanya
" Oke mba aku kesana sekarang " Rian langsung mengakhiri panggilan
Laras mengganti pakaiannya dengan segera, setelah itu ia turun kebawah untuk menunggu kedatangan Rian.
" Bi Surti saya mau pergi dulu kalau nanti anak anak pulang dan saya belum pulang tolong titip ya " ucap Laras berpesan
" Baik Bu, ibu mau kemana..? Kalau bapa tanya Surti harus jawab apa Bu .?' tanya Surti bingung
" Bilang saja saya pergi dengan Rian dan bibi tak tau kemana " jawab Laras
" Baik Bu " Surti pun paham
Tak lama Rian datang dan langsung menghampiri Laras
" Mba Lo kenapa mba, Lo pucet banget " ucap Rian khawatir
" Tadi rambut Bu Laras sempat di Jambak kencang sama Bu Resti mas Rian, bahkan Ia juga memukul Bu Laras " jawab Surti yang melihat
" Bi Surti ada vidionya..?" tanya Rian yang emosi
" Ada, semua kekerasan dan apa yang Resti dan Pak Erlangga lakukan Bi Surti punya buktinya karena Bi Surti ingin membantu Bu Laras "
" Bagus simpan baik baik ya Bi "
" Bi saya pergi dulu yah tolong ingat pesan saya "
" Baik Bu "
Rian langsung membantu Laras berjalan menuju mobil, entah mengapa hati Rian sakit melihat Laras yang sekarang.
Rian dengan cepat membawa Laras kerumah sakit tempat sahabatnya bekerja, beruntungnya saat itu Sahabatnya tengah berjaga di IGD
" Bang Agus tolongin pacar gue bang " ucap Rian khawatir
" Iyah yaudah gue periksa dulu ya "
Agus langsung memeriksa keadaan Laras, ia juga mengambil sampel darah untuk diperiksa.
" Lo urus administrasi dulu aja sambil nunggu hasil lab " ucap Agus memberi saran
" Oke gue ngurus dulu deh "
Rianpun langsung berlari kebagian Administrasi, ia tak mau jika Laras sendirian didalam sana.
***
Setelah mengantar anak anaknya Erlangga langsung pulang dan mencari Laras, ia langsung naik ke kamar namun ia tak menemukan Laras dimana
" Bi Laras dimana ya " tanya Erlangga
" Pergi Pak sama Mas Rian " jawab Bi Surti
" sudah lama .?' tanya Erlangga emosi
" Sudah pak, saya permisi "
Erlangga menjadi kesal mendengar Laras pergi dengan Rian, ia pun segera keluar dan mencari keberadaan keduanya.
.
.
Bagas datang dengan membawa hasil lab, dan hasil menunjukkan jika Laras terkena tipus dan Bagas menyarankan agar Laras di rawat.
" Nathan sama Naya gimana Ian..?" tanya Laras yang masih memikirkan kedua anak tirinya
" Udah ada bapaknya, lagian nanti kalau Lo cerai emang Lo masih ngurusin mereka " jawab Rian
Laras berfikir benar ucapan Rian, akhirnya ia pun mencoba masa bodoh dengan semuanya.
Setelah mendapatkan kabar Laras pun langsung di pindahkan dan Rian menemaninya.
" mba Lo yang kuat yah " ucap Rian menguatkan Laras
" Iyah maaf ya ngerepotin " jawab Laras
" Engga ga ngerepotin, yaudah sekarang Mba tidur yah inget mba harus banyak istirahat "
" Iyah Iyah "
Laras yang memang sudah mengantuk langsung tertidur dengan pulas, Rian yang duduk disebelahnya menatap Laras dengan sedih.
" Andai dulu gue yang nikahin Lo ras, mungkin sekarang kita udah bahagia " gumam Rian dalam hati
Rian mengambil ponselnya dan melihat panggilan tak terjawab dari Rian berkali kali.
" Cih bodo amat pasti mau nyari mba Laras kan " gumamnya kesal
Rian pun langsung meletakkan ponselnya dimeja nakas, ia kembali menatap wajah Laras yang sudah tertidur pulas
.
.
Sejak tadi Erlangga menghubungi Laras dan Rian namun tak ada salah satu dari mereka yang mengangkat panggilannya.
" Kurang ajar lama lama nih bocah ga bisa di biarin " gumam Erlangga kesal
Erlangga langsung menyuruh orang orangnya mencari keberadaan Rian, ia juga mengirim foto Laras agar mereka menemukan dimana keberadaan Laras
" sampai kapanpun kamu akan jadi milikku Laras aku pastikan itu "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Uthie
laki2 egois 😡😡
2023-09-28
0