BAB 2

Saat melihat Erlangga Resti pun memulai dramanya didepan Erlangga, ia membuat seolah Laraslah yang jahat kepada dirinya.

" Laras aku kesini cuma mau bantu kamu kenapa kamu tiba tiba dorong aku sih, hiks " ucap Resti bersandiwara

" Cih ratu drama " gumam Laras

" Kalian kenapa sih sehari saja akur, Ras ada apa sih sampai kamu dorong Resti " ucap Erlangga yang mulai mempercayai Resti

" Aduh Mas kepala aku pusing banget " Resti memegangi kepalanya dan Erlangga dengan segera menghampiri Resti

" Buat apa saya lama lama liat drama kalian ga penting " ucap Laras yang kemudia pergi meninggalkan keduanya.

Laras masuk kedalam kamarnya dan mengambil lamaran yang sudah ia siapkan untuk melamar, ia sudah bosan dirumah apalagi semenjak kedatangan Resti.

Laras yang sudah rapih langsung turun kebawah, disana ia melihat Resti dan Erlangga yang tengah berduaan.

" Mau kemana kamu laras..? " tanya Erlangga melihat Resti yang sudah berpenampilan rapih

" Saya mau kerja " jawab Laras dengan tegas

" Buat apa..? memang uang yang saya berikan ke kamu kurang..? " tanya Erlangga kembali

" Saya bosan terlalu lama dirumah apalagi untuk melihat drama kalian berdua..!! " jawab Laras

" Satu lagi Mas Erlangga, omongan saya untuk bercerai tak main main dan bukan hanya ucapan belaka " ucap Laras kembali, ia pun berjalan meninggalkan Erlangga dan Resti

" Laras berhenti..!! " ucap Erlangga dengan tegas

" Apa lagi " jawab Laras dengan malas

" Pertama tidak ada perceraian diantar kita, dan kedua saya pastikan tidak ada perusahaan yang akan menerima kamu sebagai karyawan mereka " ucap Erlangga dengan tegas

" Saya ga perduli " Laras pun tetap pada pendiriannya ia pergi meninggalkan Erlangga

****

Laras sudah mendatangi 5 perusahaan dan benar saja semuanya menolak Laras dengan alasan Erlangga yang tak memperbolehkan ia bekerja diperusahaanya.

" Dasar Erlangga brengsek...!! " gumam Laras yang baru saja keluar dari perusahaan terakhirnya.

Karena merasa lelah Laraspun beristirahat sejenak, ia pun memesan minuman untuk menghilangkan rasa hausnya.

Tiba tiba ada seorang laki laki menghampiri Laras dan duduk bersama dengan Laras.

" Hallo Mba Laras " ucap Laki laki itu menyapa

" Loh Rian, kamu ko ada disini " Ucap Laras dengan terkejut

" Kamu kapan ian pulang ke indonesia..? " tanya Laras dengan raut wajah bahagia

" Kemarin mba, tadi sebenarnya aku kerumah mba tapi kata Pak Jono mba keluar eeh ga sengaja ketemu emang ya mba jodoh mah ga kemana " jawab Rian menggoda Laras

" Kamu ian bisa aja " Laras menggelengkan kepalanya

" Lo abis ngapain mba kayaknya pusing banget " tanya Rian

" Hemm aku abis lamar lamar kerjaan ian, tapi semuanya nolak aku " jawab Laras dengan sedih

" Loh kan udah ada mas Erlangga mba ngapain kerja "

" Aku ingin bercerai ian dengan Erlangga, aku udah ga tahan apalagi semenjak kedatangan Resti kembali "

Rian terkejut sekaligus senang mendengar berita itu, sejak lama ia sudah memendam perasaan kepada Laras namun Erlangga lebih dulu mengajaknya untuk menikah maka sejak saat itu ia memendam perasaannya kepada Laras.

" Serius mba lo mau cerai sama Mas Erlangga " tanya Rian memastikan

" Iyah ian aku serius, tapi yah aku harus cari kerja dulu buat diri aku sendiri " jawab Laras

" Tenang gue bisa bantu mba, gue bakal bantuin semampu gue dan gimana kalau lo jadi asisten gue aja mba kebetulan papah kan mau kasih jabatannya ke gue "

" Serius kamu Ian..? "

" Iyah mba, dan untuk perceraian gue juga punya kenalan pengacara jadi bisalah bantuin lo "

" Makasih banyak ya ian emang kamu yang terbaik " ucap Laras dengan bahagia

" Nanti kalau lo cerai sama Mas Erlangga, lo sama gue aja ya Mba gue bersedia banget ko " goda Rian

" Hahaha kamu bisa aja ian "

Rian pun senang mendengar berita itu, walaupun Erlangga adalah saudaranya namun ia tak tega jika melihat Laras selalu terluka

******

Setelah Resti pulang dengan diantar supirnya, Erlangga menunggu kedatangan Laras dengan raut wajah bahagia karena ia tau jika tak ada satupun perusahaan yang akan menerima Laras untuk bekerja.

Tak lama terdengar suara laras dengan seorang laki laki masuk kerumah Erlangga dengan tertawa, dengan segera Erlangga menghampiri.

Erlangga menatap Rian dan Laras, sedangkan Rian hanya tersenyum menyapa Erlangga

" Hallo Bang Erlanggakuh sudah lama kita tak bertemu " ucap Rian menyapa

" Kenapa kamu bisa bersama dengan Laras darimana kalian " ucap Erlangga dengan dingin

" Bukan urusan kamu Mas, lagipula bukannya kamu juga asik berduaan dengan resti semala aku engga ada jadi kamu ga perlu permasalahin aku dengan Rian dong " jawab Laras

" Ih mba aku dibela Mba Laras, yaudah mba aku pulang ya nanti mba kalau butuh bantuan hubungin aku aja yah " ucap Rian berpamitan

" Hati hati ian " ucap Laras membuat Erlangga kesal

" Kenapa kamu bisa ketemu sama Rian ..? " tanya Erlangga kembali

" Sudah aku bilang bukan urusan Mas Erlangga, lagian toh aku ini cuma Ibu dari Naya dan Nathan bukan istri kamu kan..!! " jawab Laras dengan emosi

" Mau kamu tuh apa sih Ras ada apa " ucap Rian kembali

" Mau aku cerai mas kamu masih ga paham "

" Engga saya ga akan ceraikan kamu, oke kalau emang kamu menuntut hak kamu sebagai Istri aku akan lakuin Ras apapun itu kamu butuh nafkah batin oke ayo kita lakukan..! "

" Emang kamu pikir aku pikiranku hanya **** Mas..? banyak hal yang bahkan belum bisa kamu lakuin sebagai suami, dan sepertinya sekarang sudah terlambat "

Laras pergi ke kamar meninggalkan Erlangga, ia tak menyangka jika Laras yang ia kenal penurut kini berubah menjadi Laras yang tegas.

.

.

Laras masuk ke kamar dengan rasa kesal, ia langsung mengganti pakaiannya dan bersiap untuk menjemput Naya dan Nathan.

" Mau kemana lagi kamu..? " tanya Erlangga melihat Laras yang sudah siap untuk pergi kembali

" Mau jemput Naya dan Nathan lah, memang selama ini kegiatanku apa selain itu " jawab Laras dengan ketus

" Biar aku antar dan tidak ada penolakan " Ucap Erlangga

Karena tak ingin berdebat akhirnya Laras setuju untuk diantar oleh Erlangga, merekapun bersiap untuk pergi kesekolah Naya dan Nathan.

Sepanjang jalan Erlangga dan Laras hanya saling diam, Laras sendiri masih kesal kepada Erlangga walaupun sebenarnya ia juga sangat mencintai Erlangga.

" Kenapa sih kamu diam saja, bukannya harusnya kamu senang jika aku menemani kamu Ras" ucap Erlangga yang fokus menyetir

" Biasa saja, lagian tanpa kamu akupun bisa ko jemput anak anak sendiri " jawab Laras dengan ketus

Mobil yang dikendarai oleh Erlanggapun tiba disekolah Naya dan Nathan dengan segera Laras keluar dari mobil dan menunggu kedua anaknya di tempat tunggu orang tua.

" Ehh bu Laras tumben jemput dianter suaminya " ucap Bu Ajeng orangtua dari murid lainnya

" Iyah Suaminya ganteng banget pula pantesan gamau ikut jemput " timapal Bu Rahayu yang juga orang tua murid

" Hahah ibu ibu ini bisa aja " jawab Laras

Tak lama bel pulang berbunyi dan semua anak anak keluar dari kelas, Naya dan Nathan pun menghampiri Laras dan Erlangga.

" Bundaa " panggil Nathan dan Naya

" Hallo anak bunda, gimana belajarnya..? " tanya Laras seperti biasanya

" Naya dapet bintang 5 loh bunda abang cuma dapet bintang 3 " jawab Naya dengan suara khas anak kecilnya

" Waah Naya hebat, engga apa apa yah bang Nathan nanti kita belajar lagi " jawab Laras

" Iyah Bunda, Papah tumben ikut jemput Bund " tanya Nathan melihat Erlangga

" Kenapa kamu ga seneng kalau Papah jemput kamu " ucap Elangga

" Tuhkan Bun Papah tuh galak makanya Nathan ga suka deket deket sama Papah " jawab Nathan

" Masih kecil sudah bicara engga engga " gumam Erlangga

" Udah udah ayo kita pulang, Bunda masak ayam goreng kesukaan kalian loh " ucap Laras

" Asiiik " jawab Naya dan Nathan bersamaan

Erlangga ikut bahagia melihat raut wajah bahagia dari kedua anaknya, ia selalu merasa Laras adalah ibu yang cocok untuk kedua anaknya

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

Erlangga kalau kamu ceraikan Laras kamu bakal menyesal apalagi kalau kamu sampai rujuk sama Rasti perempuan cuma mau harta kamu doang.

2023-11-24

0

Fatma Kodja

Fatma Kodja

Erlangga kamu harusnya tegas sama Resti, gimana Laras tidak sakit hati kalau mendengar Resti selalu menjelek"kan ibu tiri ke Naya yang jelas"masih polos dan belum mengerti apa" beda lagi dengan Nathan yang masih kecil tapi pikirannya jauh lebih dewasa dari umurnya, jadi dia bisa melihat kalau Laras benar " tulus menyayangi mereka beda dengan ibu kandungnya sendiri yang terkesan pura" baik" tapi nyatanya hanyalah topeng buat menutupi niat yang terselubung

2023-10-18

0

Uthie

Uthie

Lanjut nyimak 👍

2023-09-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!