Bab 19
Mitha mengambil jaket dan berjalan mengikuti Beni sambil menghubungi Bu RT. Meski sudah beberapa kali menghubungi, panggilan itu tidak dijawab. Dia melihat suaminya akan masuk ke dalam rumah si janda. Maka dengan cepat dia merekam kejadian itu sampai suaminya masuk ke dalam rumah Mia lewat pintu belakang.
"Ke mana, sih, Bu RT? Di hubungi sulit sekali," gumam Mitha sambil kembali mencoba menghubungi wanita yang paling disegani oleh ibu-ibu di komplek.
"Halo, Bu Mitha. Ada apa malam-malam nelepon?" Terdengar suara wanita paruh baya itu di seberang sana.
"Bu RT saya mau melaporkan kalau Mas Beni sekarang mendatangi rumah si Mia," balas Mitha sambil berbisik.
"Apa? Serius, nih!" Bu RT memekik seakan tidak percaya.
"Iya, Bu. Aku membuntutinya dan sekarang sedang bersembunyi di balik dinding dekat jendela kamar Mia," bisik si ibu hamil menahan amarah saat mendengar suara-suara lak*nat yang mulai terdengar dari mulut Mia.
Dibalik dinding itu sepasang manusia sedang dilanda gelora rindu dan napsu. Beni dan Mia saling mencumbu dan tangan-tangan nakal mereka bergerak dengan nakal.
"Mas ... aku sangat rindu dengan sentuhan kamu!" Suara Mia mengalun dengan merdu menggoda Beni.
"Aku juga sama, Sayang. Sebulan ini rasanya sangat menyiksa sekali," balas Beni di sela cumbuannya.
***
Sementara itu, Bu RT dan Pak RT sedang mengumpulkan warga untuk melakukan penggerebekan ke rumah Mia. Ada beberapa orang yang bangun dan akan ikut penggerebekan ini.
"Kita harus cepat-cepat ke sana. Jangan sampai mereka keburu kabur," ucap Bu Ida. Orang yang paling semangat dalam mencari kesalahan Mia.
"Bener. Kalau terbukti mereka sedang berselingkuh, apalagi berzina kita arak langsung keliling kampung," lanjut Pak Burhan, laki-laki paruh baya yang merupakan kakak dari Pak RT.
"Setuju!" teriak yang lainnya.
"Kalau perlu telan*jangi mereka dan arak ramai-ramai! Biar kapok," tukas Mang Dirman adik iparnya Bu Ida.
"Setuju!" Lagi-lagi orang itu berteriak dengan semangat empat lima.
Bu RT mau bicara kalau diarak secara telan*jang kurang setuju. Biar apa adanya saat mereka ditemukan. Bagaimanapun juga itu akan membuat malu yang melihatnya apalagi yang dilihatnya. Takut jadi beban mental bagi yang melihat atau dilihat.
"Bu RT ... ingat, ya. Dengan apa yang jadi kesepakatan kita semua tempo hari saat acara arisan dahulu," ucap Bu Siska mengingatkan.
Hanya anggukan kepala yang diikuti dengan suara nyaringnya mengudara. "Iya, tahu. Akan kita usir ramai-ramai si pelaku."
Maka mereka pun berjalan menuju ke rumah Mia dalam keadaan diam tidak bersuara. Jalan yang mereka tempuh, ada yang lewat depan ada juga yang lewat belakang.
Mereka melihat Mitha sedang berdiri sambil bersandar di dinding dekat jendela kaca. Maka, semuanya orang yang jalan lewat depan, langsung tahu kalau di kamar depan itu ada Mia dan Beni.
"Mitha, yang sabar, ya! Kamu harus kuat dan jangan mudah memaafkan," ucap Bu Ida berbisik.
Bu RT memukul lengan Bu Ida dan memberi kode jangan bicara. Maka semua orang pun langsung menutup mulut masing-masing agar tidak bersuara.
Lalu, mereka menempelkan telinga masing-masing ke dinding pembatas kamar. Mata mereka melotot saat mendengar bunyi-bunyi lak*nat dari dalam kamar itu.
"Kita langsung gerebek selagi mereka sedang bercinta," ucap Pak Burhan.
"Bener. Jika kita pergoki mereka dalam posisi bercinta, mereka tidak akan bisa mengelak lagi," tambah Mang Dirman yang menyeringai lebar.
Tiba-tiba saja pintu depan rumah Mia terbuka.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Ayanih
mantap...👍👍👍
2024-12-03
1
Sukliang
lsg action hajar
2024-02-22
3
Modish Line
wah seru nih
2024-02-08
2