Bab 7
Waktu terus berlalu, tidak terasa sudah seminggu sejak kejadian Mitha membuntuti Beni dan Mia. Wanita itu sudah mendapatkan beberapa video perselingkuhan antara suami dan tetangganya itu. Hebatnya mereka tidak berani berduaan jika dilingkungan rumah. Jika bertemu keduanya akan bersikap seperti biasa layaknya orang bertetangga.
Hari ini akan diadakan arisan bulanan RT, di mana setiap keluarga ikutan kegiatan ini untuk menjalin silaturahmi sesama tetangga. Niatnya harus saling kenal dan tahu satu sama lain. Besarnya arisan mulai dari 50 ribu sampai 100 ribu rupiah.
"Hei, lihat, tuh! Si janda semakin ginclong saja. Kita harus hati-hati jangan sampai suami kita kepincut lagi," ucap Bu Ida yang dulu suaminya ketahuan masuk ke rumah Mia saat awal-awal pindah ke kampung mereka.
"Minggu kemarin aku lihat jalan sama laki-laki di mall. Tapi, muka lakinya tidak terlihat jelas karena pakai topi. Dia gelonjotan gitu sama lakinya. Nggak tahu malu," bisik Bu Siska si ibu muda yang suaminya seorang kepala cabang bank swasta. Meski sudah berumur, tetapi banyak hartanya.
"Dia itu kerja apa, sih?" tanya Bu Ida lagi sambil menatap sinis kepada Mia.
"SPG, tapi entah jual produk apa," jawab Bu RT yang sejak tadi sibuk menghitung uang.
Mitha diam saja mendengarkan pembicaraan orang-orang yang duduk di dekatnya. Sementara Mia berada agak jauh darinya. Dia melihat Mia memakai cincin berlian baru miliknya yang sempat dia posting di sosial media miliknya minggu lalu.
"Bu Mitha, kehamilannya sudah besar, ya? Berapa bulan usia kandungannya?" tanya Bu RT begitu melirik ke arah perut Mitha yang sangat besar.
"Mau maju tujuh bulan, Bu," jawab Mitha sambil mengusap perutnya yang besar.
"Eh, Bu Mitha hamil anak kembar, ya?" tanya Bu Ida ikutan menyentuh perut Mitha.
"Iya, Bu. Di prediksi oleh dokter kembar sepasang," jawab Mitha dan membuat heboh orang-orang di sana.
Mia yang sejak tadi diam-diam mendengarkan pembicaraan ibu-ibu, dibuat terkejut oleh pengakuan Mitha yang kembar anak sepasang. Semalam dia dan Beni sudah merancang akan menjadikan alasan bayi yang dilahirkan Mitha adalah pemicu pertengkaran mereka dan akan berakhir dengan perceraian. Jika Mitha melahirkan anak perempuan, maka Beni menginginkan anak laki-laki. Begitu sebaliknya, jika yang lahir anak laki-laki, maka Beni menginginkan anak perempuan.
Mitha ingin tertawa saat melihat wajah Mia yang cengo dengan mulut terbuka. Dia tahu isi chat antara wanita itu dengan suaminya semalam. Makanya dia sengaja bicara seperti ini di sini sekarang. Agar alasan Beni menggugat cerai karena masalah anak.
'Tuhan masih berpihak kepadaku. Dia menghadirkan dua anak sekaligus di dalam perutku dengan gender yang berbeda,' batin Mitha.
"Apa hubungan ranjang dengan suami tetap terjaga saat hamil besar seperti ini?" tanya Bu Siska yang usianya masih 22 tahun, 10 tahun lebih muda dari Mitha.
"Tentu saja, Bu. Kata Mas Beni aku semakin seksi dan menggoda setelah hamil. Meski ada perubahan pada warna kulitku, tapi nanti juga akan kembali normal lagi," jawab Mitha dengan tersenyum malu-malu. Dia harus totalitas dalam berakting di depan Mia.
Ibu-Ibu semakin ramai membicarakan hal ini. Kebanyakan mereka menggoda Mitha dan iri dengan kehidupan keluarga dia dengan Beni yang selalu harmonis.
Mia menahan kesal dan amarah. Tangan dia terkepal kuat dengan tatapan mata yang tajam kepada Mitha. Saat ini dia merasa cemburu. Apalagi wanita yang jadi saingannya ini terlihat sangat bahagia.
"Bukannya kita sebagai seorang istri harus pandai memanjakan perut laki-laki dan yang di bawah perutnya. Jika tidak, bisa-bisa direbut sama pelakor," ucap Mitha dan didukung oleh ibu-ibu lainnya.
Mitha sedang membangun image yang baik untuk dirinya dan keluarganya. Jika nanti Beni ketahuan selingkuh dengan Mia, maka dirinya tidak akan berada di posisi yang salah. Tidak akan ada drama istri tidak becus mengurus suami atau istri yang tidak bisa membahagiakan suami. Jika alasan selingkuh karena istri menjadi jelek, orang-orang tidak akan terima dan malah akan menjadi bumerang bagi Beni dan Mia.
"Ngomong-ngomong soal pelakor, kemarin ada berita tentang pasangan selingkuh diketahui oleh istri sahnya. Organ vital keduanya dikasih sambal cabe sampai dibawa ke rumah sakit," ucap Mitha dan itu membuat wajah Mia mendadak pucat.
"Setuju banget sama perbuatan si istri sah. Biar tahu rasa tuh pelakor dan lelaki buaya darat!" ucap Bu Ida dengan geram sambil melirik ke arah Mia.
Sepertinya Bu Ida masih menyimpan dendam kepada Mia. Meski dia dan suaminya tidak sampai bercerai, tetapi kehidupan rumah tangganya jadi berbeda. Bu Ida juga jadi mudah curiga sama suaminya. Di RT ini sudah menjadi rahasia umum kalau suami Bu Ida jadi susis semenjak ketahuan selingkuh. Meski Mia menyangkal sampai menangis-nangis.
"Kalau nanti di kampung ini ada pelakor, jangan segan-segan kita kasih pelajaran dan usir dari sini!" lanjut Bu Ida dan tentunya para istri yang hadir di sana setuju.
Wajah Mia semakin pucat pasi mendengar omongan para wanita bergelar istri. Dia ingin pindah dari kampung ini, tetapi tidak bisa dengan mudah. Karena dia tidak punya uang untuk beli rumah. Rumah yang dia tempati sekarang ini milik pamannya yang tinggal di luar pulau bersama keluarganya. Mau ngontrak tidak ada uang. Dia lebih suka uang itu dipakai untuk mempercantik diri.
"Bu Mia, katanya tadi sudah punya pacar. Siapa, nih?" tanya Bu RT.
"Iya, kasih tahu kami. Agar kedepannya tidak ada salah paham dan salah sangka lagi," lanjut Bu Siska.
Ditanya begini oleh ibu-ibu membuat Mia gelagapan. Dia bingung harus bicara apa. Dalam otaknya saat ini tidak terpikirkan apa pun.
"Sepertinya dia tidak punya pacar, Bu Siska. Kalau punya pasti akan bisa langsung jawab siapa nama kekasihnya, orang mana, dan sejak kapan mereka pacaran?" balas Mitha dengan suara yang lembut, tetapi terasa menusuk kata-kata itu bagi Mia.
"Wah, berarti laki-laki yang aku lihat bersama Bu Mia di mall itu siapa? Sugar Daddy, 'kah?" tanya Bu Siska frontal.
Tenggorokan Mia terasa tercekat. Wanita itu tidak bisa menjawab pertanyaannya. Ditambah tatapan mengintimidasi dari semua tamu arisan, semakin membuat dia tertekan.
"Ingat, loh! Pengalaman jadikan pelajaran. Jangan sampai nanti beneran dekat dengan laki-laki beristri lagi. Maka akan berakhir sengsara," lanjut Bu Ida sambil menatap tajam kepada Mia.
'Orang-orang sudah tahu belang kamu. Jika mereka mengetahui kebusukan kamu saat ini, maka bersiap-siaplah di tendang di kampung ini,' batin Mitha.
Tubuh Mia mengeluarkan keringat dingin di sekujur tubuhnya. Dia seharusnya tahu akan konsekuensi dari menjalin hubungan dengan laki-laki yang sudah memiliki istri. Namun, dia tidak bisa lepas dari para lelaki berstatus suami orang. Dia merasa ada kepuasan dan kebahagiaan jika berhasil menggaet suami orang.
'Semoga saja hubungan aku dengan Mas Beni tidak pernah tercium atau terbongkar,' batin Mia.
***
Akankah Mitha secepatnya akan menggugat cerai Beni atau bersenang-senang dahulu? Ikuti terus kisah mereka, ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
ITU KATA BATIN LO, LIAT AZA KEJUTANNYA NNTI..
2024-02-29
2
Sulaiman Efendy
SDH KERE GK SADAR DIRI..BKN NYA MNABUNG, CRI RMH ATAU BUKA USAHA KECIL2AN, INI MLH FOYA2 YG NGANDELIN SELANGKANGN JERAT SUAMI ORG..
2024-02-29
2
Kod Driyah
kebusukan biar di tutup rapat2 pasti akan ketahuan
2023-10-31
4